Sabtu, 19 November 2011


Princess vallery
            Aku asik melihat pemandangan danau ketika tanpa kusadari fajar akan terbit segera kunaiki kudaku dan memacunya menuju kembali ke rumah sebelum ada yang mengetahui kepergianku, kumasukkan kudaku ke kandang lalu mengendap endap masuk ke kamarku dan langsung berganti baju tidur dan naik ke ranjang. Baru jam 8  aku dibangunkan oleh erika untuk segera bersiap-siap sarapan dengan keluargaku yang lain di ruang makan.
            “putri ditunggu di ruang belajar oleh santiago setelah sarapan, mulai hari ini anda akan belajar bahasa asing kepada santiago” ucap erika sambil berjalan di sampingku untuk mengantarkanku ke ruang makan.
            “semoga saja ia dapat membuatku tertarik pada bahasa asing” ucapku kurang bersemangat.
            “anda boleh mengantinya dengan yang lain kalau kurang memuaskan putri tapi saya kurang yakin anda akan melakukannya”ujarnya dengan mantap.
            “tentu saja aku tidak ingin menyakitinya”
            “dia adalah guru bahasa asing yang tidak akan membosankan seperti pelajaran anda yang lain putri !”
Kedatanganku bersamaan dengan kedatangan kak leon calon putra mahkota kerajaan kami karena ia satu-satunya anak lelaki ayah.
“pagi lery” sapa kak leon kakak yang juga temanku bertengkar, dia dan aku sering seperti anjing dan kucing meski tidak dapat kupungkiri kami saling menyayangi.
“pagi singa”yang langsung disambut cengiran khasnya. Kami tidak langsung sarapan karena ayah dan ibunda belum turun, sesuai tradisi kerajaan kami tidak boleh makan sebelum ayah dan ibunda mendahului. Ayah dan ibunda turun ketika kami sedang asik berdiskusi tentang keberangkatan leon ke london.
“setelah sarapan, ayah ingin kalian tetap di sini sebentar ada yang ingin ayah beritahu kepada kalian”ucap ayah sebelum memulai sarapan. Sudah biasa bagi kami untuk tinggal sebentar di ruang makan untuk mendengar tugas-tugas dari ayah untuk kami.
Setelah sarapan dan para pelayan membereskan peralatan sarapan ayah memberi instruksi kepada kami seperti aku mendapat tugas untuk menemani tamu dari luar negri dan kami diminta bersiap-siap karena ketika ulang tahun kak anasabel akan kedatangan tamu dari berbagai negri.
Setelah selesai mendengar instruksi dari ayah, aku menemui santiago untuk belajar bahasa asing santiago selain guru bahasa asingku juga orang kepercayaan ayah.
“pagi santiago”
“pagi juga princess valery, kudengar anda sedang tertarik mendalami musik klasik?”
“iya santiago, memang kenapa?”
“karena sekarang kita akan belajar bahasa jerman princess, bethofen dari jerman dan karena anda suka dengan musik saya akan mencoba untuk mengajarkanya sesuai dengan yang anda minati princess”
“seperti?”
“seperti sejarah bethofen dan beberapa lagunya dengan bahasa aslinya yaitu jerman.”
“boleh juga, tapi saya tentu membutuhkan kamus?”
“Anda akan membutuhkannya untuk menerjemahkan dan membacanya sejarah bethofen ketika saya memberi anda tugas, princess”
“Kalau begitu bagaimana jika kita mulai pelajaran kita sekarang?, santiago”
“lihat kertas itu princess, itu adalah salah satu lagu bethofen mungkin anda sudah tahu bisa anda baca dan beri tahu saya isi dari lagu itu?”
“but ini bahasa jerman santiago”
“saya sudah membelikan hadiah untuk anda jika anda berhasil princess, saya beri anda waktu satu minggu, bagaimana anda berani?”
“ok santiago saya terima tantanganmu, but ajari aku cara membacanya”
Selama 3 jam aku belajar bahasa jerman dengan santiago dan dia juga selalu berbicara bahasa jerman meskipun tetap diterjemahkan dengan bahasa inggris sehingga taksaja membuatku betah tapi juga berminat pada bahasa jerman. Setelah belajar bahasa aku mesti belajar sains, dan matematik sampai waktu makan siang kadang aku sering makan siang bersama pengajarku karena tugasku belum selesai. Seusai belajar sosiologi dengan guru sosiologiku aku mendapat kabar dari erika sepupuku adik pangeran orpytelah datang dari london namanya ricard dia lebih tua dariku sekarang sudah kuliah di oxford. Aku hanya tunggu waktu untuk berkenalan dengannya dan mendapat tugas dari ayah untuk menemaninya.
Sebenarnya aku agak sedih karena bukan pangeran orpy yang datang karena waktu ia berkunjung ke sini sebelunya ia berjanji akan memberiku kamera begitu tahu aku antusias dengan hobinya soal fotografi dan mengajariku cara memotret. Sementra ricard, aku bahkan belum pernah bertemu dengannya walaupun kami sepupu. Begitu selesai belajar aku kembali ke kamarku untuk bersiap2 untuk makan malam mungkin akan bertemu dengannya ketika makan malam.
“hai lery, ucap kak leon ketika aku bertemu dengannya saat aku hendak pergi ke rumah kaca.
“kamu dari mana kak?”
“biasa, bermain kuda”
“enak sekali bisa bermain kuda sementara aku terkurung di istana untuk belajar seharian”
“iya karena aku sudah lulus SMU dan sebentar lagi masuk universitas.”
“kak kamu sudah kenal dengan ricard?”
“Tentu sudah karena aku yang menjemputnya di bandara”
Kak leon tak jadi kembali ke istana justru menemaniku ke rumah kaca untuk mengambil bunga mawar dan tulip putih bunga kesukaanku untuk kak leon aku sengaja merangkaikan lilac dan aster untuk ditaruh di kamarnya.
Aku turun bersama erika saat makan malam dan kulihat seseorang yang yang agak mirip dengan pangeran orpy duduk disebelah kak anasabel kami makan sesuai dengan tata krama tanpa bersuara selesai makan malam ayah memperkenalkan ricard dengan kami terutama aku karena hanya aku yang belum berkenalan dengannya. Kami bermain piano bersama karena ayah berkata pada ricard kalau aku bisa bermain piano dan ternyata ia juga seorang pemain piano yang berbakat.
Keesokan harinya setelah sarapan aku dan ricard keluar istana untuk menemani ricard melihat kerajaan kami, dia juga bercerita tentang teman-temannya juga keadaan pangeran orpy yang harus menyelesaikan tugas akhir kuliahnya bahkan ia memberikan titipan kamera dari pangeran orpy untukku yang langsung kusambut dengan senyum senang.
“kenapa kamu tertarik pada fotografi?”
“karena aku suka pemandangan dan tidak suka melukis sehingga aku lebih suka mengabadikannya melalui foto”
“apa kamu suka dengan lukisan”
“aku suka tapi tak bisa melukis”
“sejak kapan kamu suka memotret”
“ lebih tepatnya aku tertarik sejak menemani pangeran orpy yang sedang memotret tahu tidak ini adalah kamera pertamaku dan aku adalah orang yang awam”
“kata kak orpy kamu disuruh untuk mengikuti intuisimu dan ia memintaku untuk membawa hasilnya pulang”.
 Karena aku tidak punya objek foto maka terpaksa aku menjadikan ricard model meskipun sering aku memotretnya tanpa ia sadari sehingga hasilnya pun terlihat sangat natural tapi lebih sering lucu. Setelah seharian kami berjalan-jalan kami mendapat tawaran untuk makan siang oleh salah satu pemilik kebun anggur dan kami menerima tawarannya karena memang saat aku bersama tamu kerajaan kami sering dijamu makan siang oleh rakyat dengan makanan khas yang tidak dapat kutemui di istana.
“paman boleh saya memotret anda dan kebun anggur anda?”
“untuk apa princess?”
“princess valeri baru saja mendapat kamera dari kakak saya dan ia ingin menyimpan kenangan ini untuk dikirimkan pada kakak saya”ucap ricard mencoba untuk membantu menjelaskan
“tentu princess, tapi bagaimana kalau prince ricard ikut berfoto bersama saya”
“tentu paman, kalau bagus saya akan mengirimkannya pada paman”
Pemilik kebun anggur berpose dengan ricard akupun tidakhanya sekali membidikkan lensa kameraku pada mereka, setelah selesai kami segera pulang setelah terlebih dulu mengucapkan terima kasih.
“aku terkesan dengan kerajaan ini, princess valery dan tentu pada anda”ucap ricard mencoba mengodaku.
“maaf prince ricard bisakah anda tidak mengunakan bahasa formal ketika kita sedang tidak dalam keadaan formal?”
“ternyata kamu benar2 tidak suka acara formal, menarik sekali sayang aku sepupumu sehingga tidak etis jika aku mencoba merayumu”
“sayang sekali aku kebal dengan rayuan para prince”
“bagaimana kalau kita pergi ke pasar tradisional”ucap ricard memberi ide
“untuk apa? Aku sudah sangat dikenal, aku tidak suka orang-orang dipasar harus menunduk hormat dan bersikap sangat berlebihan”
“pakai saja pakaian ini kamu tidak akan seperti princess tapi lebih seperti turis biasa, bagaimana?”
“yakin tidak ada yang mengenaliku?”
“Coba saja pakai”
Setelah aku berganti baju benar saja penampilan ku lebih mirip turis dari pada princess untuk lebih amannya ricard memakaikan kaca mata hitamnya dan kami pun pergi ke pasar tradisional dan melihat-lihat barang. Ricard membelikanku liontin antik akupun bisa menemukan liontin lain yang sangat cocok untuk anasabel, setelah puas berjalan-jalan dan memotret kami kembali ke istana setelah terlebih dulu berganti baju.
Setelah berjalan-jalan dengan ricard aku kembali meneruskan belajar diruang khusus untukku belajar hingga saat untuk bersiap2 makan malam. Aku hendak kembali ke kamar ketika ibunda memangilku untuk ikut berlatih dansa salah satu pelajaran yang sangat tidak kusukai biasanya aku bisa melarikan diri tapi karena untuk persiapan pesta aku tidak bisa mengelak lion dan ricard tertawa ketika melihat raut wajahku yang tidak menyukai pelajaran dansa.
Setelah pelajaran selesai langsung kulangkahkan kakiku menuju kamar untuk tidur karena setelah tengah malam aku akan keluar dari istana dengan kuda kesayanganku dan kembali ketika akan pagi.
Satu minggu sebelum pesta anasabel beberapa tamu sudah datang seperti jyk romero, radian costarins dan teman kak lion yang sangat tidak kusukai karena sok tampan dan sok borjuis seperti kebanyakan pangeran2 lain yang sudah sering kukenal.
Jika tugas dari ayah sudah selesai aku segera pergi keluar istana atau bermain musik di ruang sepi tapi selalu ada radian teman ricard kemanapun aku mencoba menghilang dari keramaian dan selalu dengan pertanyaan yang sama “kenapa anda ada sini princes valery?”
“memangnya hanya kamu yang suka tempat yang indah?”
Setelah pertanyaannya dijawab dia akan segera pergi tanpa mengucapkan satu katapun yang membuatku seolah patung di kuburan.
Untung aku selalu membawa kamera dari orpy sehingga aku tidak kehilangan momen2 yang indah dan lucu.
Meskipun aku kurang akrab dengan radian tapi teman2 ricard seperti jyk dan para pangeran yang lain menyukaiku. Meskipun radian kurang akrab denganku ternyata dia juga tidak akrab dengan yang lain hanya jyk dan ricard yang benar2 dekat dengannya. Aku sering mendapat bantuan dari radian mengenai pelajaran bahasa asingku yang memang ia kuasai betul sehingga Santiago sering meminta radian mengajariku diluar kelas. Meskipun tidak dekat Tapi dia tetap mau membantuku.
“vallery bagaimana kalau kamu menemaniku berjalan2 disekitar istana? Tanya jyk yang langsung kusambut dengan senang hati, jyk asik diajak ngobrol dan yang membuat q agak tersenyum adalah dia menyukaiku dan itu terlihat jelas dalam gerak-geriknya.
            “val, kamu sudah punya pacar?”
            “belum aku masih belum memikirkannya”
            “kalau kamu sudah ingin memiliki pacar mau g kamu jadi pacar q?”
“lebih baik kita membicarakan hal yang lain”
            “ku dengar kau akan lulus?
            “iya kalau tidak ada hambatan tahun depan, setelah pesta ini aku akan masuk asrama untuk menyelesaikan sekolahq baru tahun depan aku bisa masuk SMU”
            “apa rencanamu sekolah di sini atau di norwegia seperti princess2 yang lain?”
            “jangan bilang siapa2 aku punya keinginan untuk sekolah di London”
            “Kenapa?”
            “karena aku menyimpan rencana itu untukku sendiri, disana aku bisa bebas tanpa ada yang tahu kalau aku princess”
            “kamu sungguh diluar dugaan, seorang princess yang sangat berbeda”
            Setelah jalan2 dengan jyk aku segera bersiap2 untuk bergabung dengan saudari2ku untuk mengikuti pelajaran keputrian yang semakin sering ku jalani karena ayah mewanti2 agar kami menjaga sikap dan bertata krama yang pantas sebagai seorang princess kemudian dilanjutkan dengan pemilihan baju yang akan digunakan untuk pesta nanti kami biasanya memilih baju salah seorang perancang busana yang biasa mengangani kami tapi kali ini kami dibebaskan untuk memilih rancangan busana sendiri atau memasrahkan pada disainer.
            “princess vallery bagaimana dengan baju anda?”Tanya asisten ibunda
            “saya memilih untuk mendisain baju saya sendiri kebetulan sudah saya siapkan, tolong Erika ambilkan sketsaku di laci kamarku”
            Taklama kemudian Erika kembali dengan sketsa yang telah kusiapkan dan segera kuserahkan pada asisten ibunda langsung diteruskan dengan mengukur badan. Begitu selesai aku bersama Erika kembali ke kamar untuk beristirahat karena sejak kedatangan para pangeran dan sebagian tamu untuk pesta ulang tahun saudaraku waktuku habis untuk menemani mereka.
            “Erika jika ada yang ingin bertemu denganku bilang aku sedang ingin beristirahat dan tidak ingin digangu, bangunkan aku besok jam 5 pagi.”
            “baik princess”
            Keesokan paginya aku memang dibangunkan pada jam 5 pagi dank arena istana masih sepi dan para pelayan pun masih bersih2 mereka agak kaget melihatku sudah bangun dan berjalan keluar kamar padahal seharusnya kami sebagai putri bangun nanti jam 8 pagi, kepala pelayan mendatangiku dengan tergopoh2 dan menanyakan apa yang kubutuhkan.
            “tenang saja paman aku hanya ingin bagun pagi, dan berjalan2 sebentar dengan kudaku ke danau”
            “baik princess saya akan menyuruh orang untuk membawakan kuda putri ke depan”
            “tidak perlu paman, aku bisa ke istal sendiri, tolong jika ayahanda mencariku katakan aku ke danau dan akan kembali sebelum sarapan”
            segera ku langkahkan kakiku ke istal dan menuju kandang kuda milikku dan menuntunnya keluar dan menaikinya, tak lupa ku bawa kamera dan Erika pun ikut menemani dengan kuda
            sampai di danau segera ku hirup udara yang dingin dan segar dipagi hari serta ku nikmati air embun yang menetes dari pepohonan yang tidak seberapa tinggi. Kulepas sepatu dan merasakan air embun membasahi kakiku, kubuka tutup lensa kamera dan mulai memotret disekitar danau yang tenang dan indah tanpa sengaja ku tergelincir dan hampir jatuh untung seseorang sigap memegang tanganku dan menarikku ke pelukannya.
            “kau tidak apa2 princess vallery?”
            “tidak terma kasih” ucapku sambil melepaskan diri dari pelukan pria yang menolongku dan ketika sudah bisa berdiri aku mendongak dan melihat siapa yang menolongku ternyata radian. Orang yang sngat tidak terduga.
            “kamu kenapa ada disini? Mana pelayanmu?”Tanya radian yang anehnya dengan nada cemas
            “Erika…..mungkin sedang bersama kuda2 kami, aku sedang memotret dan berjalan2 di danau karena ku pikir pasti indah matahari terbit dan embun membasahi pucuk2 daun yang hijau, sedangkan kamu?”
            “aku sudah ada disini sejak tadi malam, aku suka kemping disini”
            “what? Kemping? Wow pasti asik mana yang lain?”
            “tidak ikut, mereka lebih suka tidur di kamar merka yang nyaman dari pada kemping begini, kapan kamu akan kembali ke istana?”
            “nanti sebelum sarapan, apa kegiatannmu setelah ini? Memancing bersama jyk dan ricard disini, sebaiknya kamu kembali sekarang sebagai seorang putri harus bersiap2 sebelum pergi sarapan bukan?” ucapnya dengan wajah angkuh
            “terima kasih atas sarannya”ucapku dengan kesal dan berjalan menuju kudaku tak kuhiraukannya karena begitu kesal, ia telah merusak moodku pagi ini
            Saat sarapan aku berusaha untuk bersikap ramah seperti biasa dan tersenyum baru ketika setelah sarapan aku berjalan menuju taman dan duduk disana sambil membaca buku untuk pelajaran asingku lebih tepatnya bukan pelajaran asing karena yang kubaca adalah novel yang diberikan Santiago dalam bahasa jerman. baru nanti Santiago kesini dan berjalan2 dengan ku tapi kami akan bercakap2 dengan bahasa bethovent.
            Saat kami asik bercakap2 dengan bahasa jerman, ayahanda dan tamu dari inggris berjalan kearah taman. Sebagai kesopanan kami berhenti dan berdiri menyambut ayahanda dan tamunya dengan berbincang sedikit sampai waktu yang semestinya ayahanda dan tamu asingnya meninggalkan kami yang kembali melanjutkan pelajaran. Ayah sudah merencanakan untuk mengirimku ke asrama sekolah biasa sesuai dengan keinginanku setelah selesai pesta tapi sebelumnya ayah juga akan mengirim leon ke london menjalani pendidikan kenunegaraan dan kepemimpinan disekolah khusus selama 3 tahun setelah lulus kuliah. Dan akan ikut mengurus kerajaan setelah lulus.
 Sedangkan kami seorang putri belajar di sekolah khusus yang dihuni oleh para anak pemilik pabrik raksasa, putri, dan bangsawan, disekolah ini kami belajar untuk menjadi nyonya selain pintar juga diwajibkan bisa berbisnis dan cara mengatur orang istilah lebih tepatnya belajar menjadi istri para pebinis dan para bangsawan kaya.kami akan masuk sekolah itu ketika smu atau ketika kuliah. Semua kakakku sekolah disana hanya aku yang tidak berminat pada sekolah putri seperti itu, pelajaran dalam istana mengenai tata krama istana sudah hampir sama dengan sekolah itu dan jika pelajaran di istana saja sudah tidak aku sukai bagaimana dengan sekolah itu?
“what do you think princess?”
“nothink Sebastian”
“so, why you not answer my questions?”
Sorry, Sebastian, maybe next time ok?”
Aku pergi meninggalkan Sebastian ditaman dan berjalan menuju kekamar dan beristirahat. Dan terbangun ketika Erika datang membawa baju yang akan ku kenakan nanti di pesta.
“princess ini baju anda saya simpan di lemari, anda diminta untuk menemui pangeran leon di dekat kolam ikan”
“baik aku akan segera kesana”
Segeraku turun dari ranjang dan merapikan baju baru kemudian berjalan keluar kamar menemui pangeran leon yang sedang berdiri bersama teman-temannya.
“lery nanti di acara dansa mereka ingin berpasangan denganmu mereka ingin menanyakan apakah kamu sudah punya teman dansa apa belum?”
“oh masalah itu kak leon sudah tahukan tradisi dansa disini?, bahwa pasangan dansa ditentukan oleh undian di awal pesta” ucapku santai
“tapi menurut tradisi lain pesta dansa dipilih sendiri oleh peserta”sela Andrew
“tentu Andrew itu jika pesta diadakan di luar kerajaan” ucap leon member penjelasan pada teman-temannya
“tentu saya sangat beruntung jika nanti bisa berdansa dengan adikmu leon”
“terima kasih atas pujiannya, kak kurasa aku harus menemui ibunda ada sedikit urusan yang harus kami bicarakan”ucapku memberi alasan agar bisa pergi meninggalkan mereka.
Pada pesta ulang tahun kak anasabel juga kan diumumkan pertunangannya dengan duke of selway yang katanya tinggi, tampan dan juga kaya tapi yang terpenting mereka sudah saling menyukai sejak pesta pernikahan sepupu duke yang juga teman dekat kak ana di asrama.
Sesuai dengan tradisi kerajaan mereka akan menikah beberapa tahun lagi ketika kak ana berumur 25 tahun, aku duduk didekat kolam renang berharap tidak ada yang menemukanku dan mengajaku berdansa apalagi dengan membawa pasangan dari undianku.
“hey kamu disini rupanya!” sapa ricard yang datang membawa dua gelas minuman dan memberikan satu gelas untukku
“ada apa? Jangan bilang kau pasangan dansaku” ucapku sambil menerima gelas dari ricard
“tidak, aku sudah menemukan pasanganku kakakmu renalusia, btw dari tadi jyk, dan para pria banyak yang mencarimu mereka berharap kau berpasangan dengan mereka di dansa kali ini”
“terima kasih atas peringatannya aku rasa aku kembali saja ke kamar sebelum mereka menemukanku” ucapku langsung berdiri tapi tanganku dihentikan oleh ricard dengan memegang tanganku yang sedang membawa undian dan melihatnya
“savir blue, kurasa ku tahu siapa pasanganmu, mari ku temukan kamu dengannya, ucap ricard dengan menarik tanganku sehingga dengan berat hati kulangkahkan kakiku mengikutinya.
“mana radian?”tanya ricard pada jyk
“itu berdiri dekat piano sendirian, memangnya ada apa dengannya?”
“kau tahu siapa pasangan dansanya?gadis cantik yang menjadi primadona para pangeran sekarang ini”
“jangan bercanda maksudmu pasangan radian itu valerry? Wow pasangan yang spektakuler dan cocok” komentar jyk sambil tersenyum
 “jangan bikin gossip baru kalian! Udah aku pergi aja!” ucapku sambil berjalan pergi tapi tanganku dihentikan oleh jyk dan ricard. Hingga aku harus ikut berdansa karena tidak bisa pergi ditahan oleh mereka berdua yang langsung menarik radian dihadapanku dan ibunda sehingga kami berdua tidak berkutik dan terpaksa berdansa.
“maaf princes vallery sebenarnya saya tidak suka berdansa jadi kurang bisa menikmati acara dansa ini”
“maaf juga prince radian saya tidak suka berdansa dan jika bukan karena kedua teman kita yang menahanku dan menarik anda kesini dan menunjukkan pada ibunda kalau kita berpasangan saya dengan senang hati akan meninggalkan pesta dan tidur”ucapku setelah radian mengatakan ketidak sukaanya berdansa denganku.
“karena kita sama-sama tidak menyukainya bagaimana kalau kita secara perlahan kepinggir arena dansa dan pergi meninggalkan tempat ini pergi ketempat yang kita inginkan masing-masing”ucap radian mencoba memberi usulan yang langsung dengan senang hati kuterima.
Sesuai dengan skenerio yang telah dikatakan oleh radian kami dapat pergi meninggalkan pesta itu dan pergi ke sendiri-sendiri sesuai yang kami kehendaki. Aku pergi ke balkon atas tempat yang terlindung dari pandangan luar sehingga dapat berbaring dan melihat bintang, tempat ini sering kami gunakan ketika ingin berjemur dibawah terik sinar matahari bersama ibunda dan kakak perempuanku. Disana aku memikirkan radian pangeran yang tidak hanya tampan dan cerdas tapi juga baik hati hanya saja sikapnya itu yang membuatku kurang menyukainya meskipun ia teman baik jyk dan ricard. 
Kami ada acara berkuda bersama pagi ini setelah sarapan dan sebagai seorang princes dalam even kali ini kami dilarang ikut karena yang mengikutinya hanya para pangeran dan tamu2 yang laki2 kami sebagai lady dan princess akan melihatnya dari kursi penonton. Acara berkuda berjalan seru tapi ketika hendak kembali ke instal untuk mengembalikan kuda tanpa sengaja kuda yang digunakan radian menginjak duri dan radian pun terjatuh ketika kuda tersebut mengangkat kaki depannya. Untung saja  aku yang kebetulan berada tak jauh dari tempat terjatuhnya pangeran radian segera menolongnya dan dengan dibantu para pengawal membawanya ke rumah sakit kerajaan sehinga dapat segera diobati. Secepat mungkin. Setelah keadaan radian agak mendingan aku kembali ke istana dan melaporkan keadaannya pada ayahanda.
saat makan siang aku bertemu dengan pengawal pribadinya yang langsung datang ketika mendengar ia terjatuh dari kuda.
 “Terima kasih princess anda telah menolong prince kami”
“sudahlah paman, aku hanya tidak sengaja ada tak jauh dari sana, aku tidak berjasa apa2 hanya membawanya ke rumah kerajaan yang memang tugas kami sebagai tuan rumah, justru kami yang harus minta maaf karena princes radian harus mengalami kejadian ini”
“ ini hanya kecelakaan yang sering terjadi, princess, anda tidak perlu sungkan begitu”
“seharusnya sebagai tuan rumah kami harus dapat mengantisipainya dan kami janji kejadian ini tidak akan terjadi lagi, kami akan lebih berhati2”
“sudahlah princess saya kemari untuk mengucapkan terima kasih bukan untuk memarahi anda princess, anda terlalu cantik untuk dimarahi”
“paman anda jangan membuat saya malu”
“saya rasa, saya harus undur diri saya akan kembali ke rumah sakit”
“paman bisa saya menitipkan sesuatu untuk princess radian?”
Aku memberikan satu buket bunga yang memang kurangkai sendiri dan langsung kuambil dari kebunku dan kuberikan pada pengawal pribadinya.
Setelah berpisah dengan pengawal pribadi radian aku langsung menuju ke kamarku untuk berganti baju karena sejak menolong radian aku belum berganti baju sehingga baju yang kupakai kotor. Setelah berganti baju dan merapikan diri aku memilih untuk bermain piano di ruang musik sendirian. Ketika asik dengan pianoku aku mendengar suara langkah kaki yang membuatku menghentikan permainanku
“oh kak leon” ucapku sambil menghela nafas lega
“kukira kau masih di rumah sakit”
“aku langsung pulang ketika keadaannya sudah agak baikan, ngapain kakak disini?”
“Hanya ingin sendiri, lerry,  tapi karena kamu sudah ada disini lebih dulu tidak apa2” ucap kak leon sambil duduk disebelahku.
“bagaimana perasaan kakak ketika akan meninggalkan kerajaan?”ucapku mencoba untuk bertanya.
“tidak dapat diucapkan dengan kata2 karena perasaan ini campur antara senang dan sedih juga cemas dan tidak sabar”
“sebentar lagi kakak akan berangkat ke oxford, sedangkan aku akan masuk asrama untuk kelulusanku”
“apa rencanamu akan masuk SMU khusus seperti putri2 ayahanda yang lain?”
“aku sendiri berkeinginan untuk tidak masuk sekolah itu, kak leon sendiri tahu pelajaran tata krama di istana saja sudah tidak kusukai bagaimana bisa aku bisa masuk sekolah yang lebih membosankan itu?”
“bagaimana pendapatmu tentang teman2 kakak? Banyak dari mereka yang ingin menjadikanmu tunangan”
“mereka sama saja dengan para pangeran yang lain, tidak ada yang menarik perhatianku”
“Sayang sekali mereka harus kecewa dengan hasil yang harus mereka peroleh, kurasa aku harus pergi ayahanda memintaku untuk mengantarkan beberapa tamu yang akan kembali ke negaranya”
“apakah semuanya?”
“tidak hanya beberapa perdana mentri dan tamu2 yang sudah dewasa”
Sebelum pergi kak leon mencium pipiku dan aku memberantakkan rambutnya, itu sudah menjadi kebiasaan kami sejak kecil.
Kak leon sudah berangkat ke london dan aku sedang bersiap2 dibantu oleh erika berkemas besok pagi aku akan meninggalkan istana selama setahun belajar di asrama negri dan mengikuti ujian disana, ketika aku belajar disana aku sudah mendapat persetujuan dari ayahanda untuk diperlakukan selayaknya murid2 yang lain sehingga erika yang sebagai  pengasuh dan asisten pribadiku akan mengantarkanku tapi tidak ikut denganku ke asrama. Diasrama aku berharap mempunyai banyak teman yang dapat berteman denganku tanpa melihat status sosialku yang sebagai seorang princess negri ini.
Aku dan erika berangkat dengan mobil dan hanya ditemani oleh asisten ayah untuk menjelaskan segala sesuatunya kepada kepala asrama dan kepala sekolah. Walaupun aku bersekiras meminta untuk disamakan dengan siswa yang lain tetap saja mereka bersikeras untuk mengadakan upacara penyambutan dan memberikan kamar yang lebih luas untukku dan beberapa kelonggaran yang hanya diberikan kepadaku karena memang hanya aku yang ikut ujian dan bersekolah di sekolah ini karena saudaraku yang lain pasti dikirim ke luar negri oleh ayah. Seharusnya memang aku dikirim juga ke luar negri tapi aku menolak dan dengan perdebatan lama akhirnya ayah mengijinkanku untuk sekolah disekolah dalam negri, walaupun begitu aku tetap tidak bisa mangkir untuk menerima pelajaran tata krama istana karena hari minggu yang seharusnya aku gunakan untuk beristirahat dan bertamasya dengan yang lain tidak bisa aku lakukan karena pengajar tata krama dan pengajar2 privatku yang lain akan datang untuk mengajarku.
Disini aku sudah ada satu minggu tapi aku belum punya teman karena siswi disini masih tak berani dan cenderung menjaga jarak seolah tembok istana masih mengurungku meski aku sudah tidak ada di istana.
“boleh aku bermain dengan kalian?” tanyaku dengan tersenyum.
“boleh saja princess kami senang anda mau bergabung dengan kami” ucap salah satu dari mereka.
“tidak bisakah kalian memanggilku dengan namaku? Namaku vallery, tidak usah memakai sebutan princess kita tidak sedang didalam istana”
“tapi princess kami tidak bisa walau bagaimanapun anda princess kami dan kami tidak boleh bersikap tidak sopan pada anda”
“sekarang disini statusku sebagai siswi disini sama dengan kalian tidak ada hubungannya dengan statusku didalam istana sebagai seorang princess. Panggil aku vallery tanpa embel2 princess” ucapku tegas sehingga membuat mereka mau untuk memanggil namaku
Sejak mereka memanggil namaku secara langsung tanpa imbuhan princess yang lainpun bersikap agak wajar walaupun masih tetap bersikap sangat sopan hanya shophie yang bersikap sangat biasa padaku dan kami sangat dekat tapi aku juga dekat dengan yang lain seperti alisha, laurent, dan kaure. Kami sering menghabiskan waktu bersama bahkan mereka sering aku ajak untuk mengikuti kelas hari mingguku.
“ternyata menjadi princess itu tidak menyenangkan yaaa” komentar kaure
“huss, jangan bicara seperti itu” ucap alisha
“g papa kok jangan dikira menjadi princess itu menyenangkan kami dituntut untuk tampil sempurna sehingga tidak membuat kerajaan malu”
“aku g bisa membayangkan jika aku harus terkurung dalam kamar seharian untuk belajar dihari minggu pula”
“untung aku masih mempunyai hari sabtu yang bisa aku gunakan untuk berlibur bersama kalian” ucapku sambil tersenyum.
“bukankah kamu bisa menggunakan taman untuk belajar vallery? Dari pada didalam kamar terus menerus” usul shophie
“kalau di taman kami akan menemanimu sekalian belajar ilmu iptek tahukan kami lemah dalam ilmu itu” ucap laurent
“kalau begitu kalian juga harus belajar bahasa asing pada santiago biar aku memintanya mengajari kita bahasa spanyol dan prancis kalian selalu dapat masalah dalam bahasa asing” ucapku
“tentu saja beda denganmu yang belajar bahasa asing sejak kecil”sunggut kaure
“kalau dia tidak bisa bahasa asing bagaimana dengan para tamu yang sudah menjadi tugasnya untuk melayani mereka?”ucap alisha
“bagaimana kalau kalian ikut denganku ke istana selama seminggu pada liburan musim panas?”tanyaku
“tidak mau jika harus terus menerus bersikap sangat formal belum lagi masalah ijin pada orang tua kami” ucap kaure.
“liat saja nanti kalian pasti akan tinggal satu minggu di istana dan malakukan semua pelajaran tata krama yang sangat tidak kusukai dan aku sanggat bersemangat untuk menyambutnya” ucapku sambil tersenyum usil
“kau ini suka sekali mengerjai kamiiiiii” ucap kaure, laurent, alisha dan shohie bersamaan sambil mengelitiku kami berkejar kejaran di taman sambil saling mengelitiki.ng
Sesuai janjiku mereka benar-benar datang ke istana, ketika ayahanda kumintai persetujuan untuk mengundang teman-teman dekatku ke istana ternyata ayah sangat setuju dan langsung meminta paman sebastian untuk mengurusnya sekaligus memberi tahu padaku kalau kak leon akan merayakan ulang tahunnya di rumah meski tidak mengadakan pesta yang meriah dia akan mengajak teman2nya berlibur di pulau yang meski tidak terlalu besar sangat menyenangkan disana kami menyebutnya pulau emerald yang dimiliki khusus oleh kami dan hanya kami yang kesana.
“paman berapa lama kak leon akan berada dipulau dengan teman2nya?”
“Sekitar lima hari tapi sebelumnya mereka akan pesta kebun ditaman istana”
“siapa saja yang ikut paman?”
“kemungkinan bangsawan muda andrew dan yang lain, kalau tidak salah pangeran ricard, jyk dan radian akan datang pada pesta kebun itu”
Tanpa kurencanakan sebelumnya aku harus bertemu dengan para teman2 kak leon meskipun ada ricard dan jyk tetap saja aku terganggu apa lagi aku sebagai adik dari kak leon sangat tidak sopan untuk tidak menghadirinya tentu dengan teman2ku yang memang kuundang ke sini. Kedatangan teman2ku lebih dulu dari pada kak leon dengan teman2nya dan aku memberitahukan mereka mengenai pesta kebun kak leon.
“jadi kami  akan ikut hadir pada pesta itu?”
“terserah kalian mau hadir apa tidak, tapi sebagai adik kak leon aku wajib hadir”ucapku memberi tahu mereka.
“sebenarnya aku tidak ingin hadir takut tidak bisa bergaul dengan teman2 pangeran leon yang tentu sangat berbeda denganmu dalam memandang kami”
“tapi kami juga ingin melihat mereka pasti ganteng” ucap kaure
“jujur mereka memang ok itu karena mereka terawat dan selalu peduli dengan penampilan”
“juga kaya” tambah alisha yang sambut dengan tawa oleh yang lain.
Mereka tidur di kamar tamu ber4 bukan karena tidak ada kamar lagi tapi memang keinginan mereka untuk tidur dalam satu kamar. para pelayan sibuk mempersiapkan pernak pernik pesta, mobil-mobil jemputan untuk kak leon dan teman2nya berdatangan dengan penumpang ibunda menyambut mereka dan memeluk kak leon aku dan teman2ku hanya melihat dari balkon atas tentu kak leon akan mencariku sendiri ketika tahu aku sedang liburan juga.
“bener vallery mereka semuanya ok2, yang mana yang pangeran leon?”tanya kaure
“kak leon berambut sama denganku coklat hanya saja lebih terang dia tadi turun pertama kali”
“wah pasti asik bisa ngobrol dengan mereka” sambung alisha
“kalian harus berhati2 kebanyakan dari mereka adalah playboy dan suka mempermainkan wanita”
“jadi bagaimana keputusan kalian mau ikut hadir apa tidak?”
Kaure, dan alisha ikut dan karena harus setia kawan shopie dan laurent ikut juga ke pesta kebun menemaniku, kak leon naik ke balkon atas begitu diberi tahu aku juga sedang liburan
“hai lerry....” ucap kak leon sambil mengacak2 rambutku dan memelukku
“hai kak ini kenalkan teman2ku di sekolah..... ini shophie, laurent, alisha, dan kaure”
“senag bertemu dengan teman2 lerry, semoga kalian betah dan senang disini” ucap kak leon sambil tersenyum.
“terima kasih pangeran leonard”ucap mereka serempak dengan sangat sopan yang membuat kakak tertawa.
“jangan terlalu kaku biasa saja aku belum setua ayah sehingga kalian harus bersikap sangat sopan denganku”
“kak bisa nga’ aku minta tolong sama kakak untuk jangan iseng pada teman2ku”
“tenang saja adikku tapi sepertinya mereka sudah tahu kalau kamu sedang liburan di istana, jadi siap2 saja melihat mereka mencarimu ok!” goda kak leon yang langsung membuatku mencari cara agar mereka hanya dapat bertemu denganku seminimal mungkin tiba2 aku teringat danau dan mendapat ide yang langsung aku katakan pada mereka ketika kak leon sudah pergi.
“Girls mau naik kuda dan kita picnik di danau yang asik?” tawarku pada mereka
“ide yang bagus kapan? Kalau sekarang sempat mungkin asik, kita khan jarang naik kuda” dukung Alisha yang langsung di setujui oleh yang lain dan segera kuminta Erika untuk mempersiapkannya sementara kami ke install untuk memilih kuda yang akan dipakai ketika kami kembali ke istana semuanya sudah siap bahkan erika telah membawakanku kamera yang terlihat masih baru.
“erika kamera ini milik siapa? Aku tidak memilikinya”
Belum sempat erika  menjawab sudah ada yang menyahutnya “itu kamera dariku anggap saja sebagai hadiah karena telah menolongku dulu”ucap radian menyela pembicaraan kami.
“kuharap kau menyukainya karena itu kamera yang sangat bagus” ucap radian seperti biasa sangat datar.
“sudah diterima saja sengaja radian memberikan kamera kesayangannya padamu aku sudah melihat hasil foto dari kamera itu sangat cocok untukmu” dukung seseorang dibelakang radian dan saat ia menampakkan diri ternyata orphie
“orphieee..... jahat banget sich kemarin tidak datang, terima kasih atas kameranya aku suka dan aku juga tidak berencana untuk menolak pemberian orang lain”
Orphie memelukku dan mengacak2 rambutku seperti kak leon
“terimakasih atas kameranya” ucapku pada radian, aku juga memperkenalkan teman2ku pada radian dan orphie, baru kemudian kami menaiki kuda kami dan pergi kedanau untuk picnik dalam perjalan banyak yang menanyakan soal radian dan orphie
“wahhh seneng yaaa bisa dipeluk dan dekat dengan para pangeran yang ganteng2”ucap kaure
“ditambah lagi dihadiahi kamera”dukung alisha
“tenang nanti aku akan memotret kalian juga”
“kami tidak tahu kalau kamu suka memotret vallery” ucap shopie
“aku memang tidak pernah membawa kamera ke asrama”jelasku
Tak terasa kami sudah sampai di danau dan kamipun turun dari kuda dan mengikatnya di pohon yang terdekat, mereka langsung berjalan-jalan mengelilingi danau sambil bercanda sementara aku sudah asik dengan kamera baru sehingga membiarkan mereka bersenang-senang bersama aku juga sesekali mengambil foto-foto mereka melalui kamera pemberian radian karena terlalu bersemangat tak engaja kami kelelahan, kamipun segera beristirahat karena lelah, tikar kami hamparkan lalu duduk dan membuka keranjang picnic yang memang sudah disiapkan oleh erika.
“kamu sering picnik di sini vall?” tanya laurent
“lumayan sering biasanya dengan saudara2ku tapi juga sering berdua saja dengan erika”
“Asik yaaa disini, tapi kok ngak seperti biasanya seharusnya ada pelayan atau pengawal yang menemani khan?”
“harusnya seperti itu tapi karena sudah terbiasa tanpa pengawalan, ayahanda juga memperbolehkannya ayah tidak ingin anak2nya tumbuh menjadi anak yang manja kami pun dibekali dengan kemampuan beladiri aku bisa aikido”
“terus setelah lulus tahun depan kamu planingnya apa?” tanya sophie
“aku belum bisa memastikannya, tapi keinginan ada tapi sebelum terrealisasikan aku belum bisa mengatakannya”
“Aku berencana tetap di asrama sampai lulus SMU baru kemudian ke yale tapi itu kalau diterima”ucap laurent
“aku dan kaure ke swiss, kalau sophie tinggal mengemasi barangnya ia mendapat tawaran untuk kuliah di oxford dan oklahoma tau mana yang akan diterimanya”
Aku akan ke london karena ayah lebih suka aku disana dan memang aku akan melanjutkan SMU disana baru ke oxford”
“kok kamu bisa mendapatkan tawaran untuk kuliah padahal baru junior high school?” tanyaku heran
“tentu saja karena ia terpilih sejak mewakili sekolah untuk lomba sains dan menang hadiah pertama selain uang adalah tawaran untuk kuliah di 2 univ bergensi itu” ucap kaure memberi penjelasan.
“wow lomba sains? Ternyata selain cantik otak temanku juga cantik juga aku turut bangga sebagai teman” ucapku sambil tersenyum indah.
Tiba2 ada derap kuda yang datang menggangu kesenangan kami ternyata andrew dan kawan2nya tanpa kak leon yang datang dan langsung menghampiri kami.
“hai girls, hai princess vallery apa kabar?”
“baik, kalian mengapa ada disini? Kurasa ini bukanlah tempat yang mengasikkan untuk kalian?” ucapku datar berusaha menyembunyikan rasa tidak sukaku
“memang tidak, tapi aku dengar anda dengan teman2 asrama anda ada disini jadi kami kesini untuk bertemu dengan anda”
“wow aneh sekali, ada urusan apa seorang andrew dan kawan2 ingin bertemu denganku”
“ langsung saja sejak aku mulai dewasa ayah sudah inggin agar aku menentukan calan istri yang benar2 bisa dan sesuai denganku dan setelah kupikir2 Cuma kamu yang sesuai dengan keriteria itu jadi aku  ingin agar kamu mau menerima pinanganku”
“maaf tuan muda andrew kurasa terlalu dini untuk memilihku sebagai calon istri anda dan yang perlu anda tahu umurku masih sangat belum dewasa apalagi anda mengatakannya pada saya seharusnya mengatakan hal itu pada ayahanda saja”
“princess vallry saya hanya ingin memastikan padamu terlebih dulu”
“kurasa saya tidak bisa memastikannya dan tidak bisa berjanji apa2”
“kurasa sebaiknya kalian kembali ke istana karena leon mencari kalian”ucap seseorang yang tiba2 muncul ber4.
“ternyata para p4 ok aku pergi kurasa kepentinganku sudah selesai, aku kembali dulu yaa princess vallery”
Andrew dan teman2nya pergi dengan kuda mereka sedangkan ganti orphie, jyk, radian, ricard yang kini ikut duduk di dekat kami yang membuat teman2ku salah tingkah dan nerveus, apa lagi melihatku duduk dekat orphie dan tak tau kenapa radian tiba2 bangkit dan pergi.
“ada apa dengannya princess tanya shopie, apa pangeran itu tidak suka duduk dengan kami?”tanya laurent sambil berbisik padaku
“sudah, jangan perdulikan dia! Dia memang kurang menyenagkan”
“apa yang kalian bicarakan dengan bisik2?” tanya ricard
“biasa masalah teman kalian yang baru saja pergi tanpa pamit dan mengatakan apapun” ucapku datar
Aku dan orphie melepas kangen maklum udah beberapa tahun aku tidak bertemu dengannya sejak orphie sibuk dengan tugas2nya sebagai wakil ayahnya juga kuliahnya, di danau kami menghabiskan waktu sampai akan makan siang aku dan teman2ku memang akan makan siang disana karena aku sudah mengatakannya pada Erika sehingga ia sudah mempersiapkannya setelah makan siang aku berjalan2 dengan menunggang kuda bersama teman2ku melihat kebun anggur milik petani terdekat sambil melihat2 aku juga sering bertanya pada mereka mengenai kesulitan dan sebagainya. Saat kami pulang kami melewati padang rumput yang luas yang sering digunakan oleh kak leon untuk bermain kuda tak sengaja kulihat seekor kuda yang ditambatkan aku menyuruh teman2ku untuk pulang nanti aku akan menyusul, begitu teman2ku sudah pergi aku menghampiri kuda itu untuk memastikan apakah itu kuda istana atau bukan ternyata memang kuda istana tapi siapa yang membawanya aku tidak tahu.
“untuk apa kamu disini?”Tanya seseorang yang suaranya sangat aku kukenal saat menoleh ternyata radian
“aku bukan ingin menggangumu, aku hanya heran melihat kuda istana ada disini tak kukira yang membawanya itu kamu”
“kenapa? Kamu berharap itu orphie?” tanyanya sinis
“aku tidak tahu masalahmu apa tapi kenapa kamu selalu bersikap dan berbicara sinis kepadaku, bahkan dapat dihitung ucapanmu yang biasa”
“aku baik2 saja dan aku selalu bersikap sama dengan yang lain”
“huh terserah saja aku tidak peduli, terimakasih atas jawabannya aku pulang dulu”
Aku menaiki kudaku dan karena terburu2 aku hampir celaka untung dia menangkapku sehingga aku tidak langsung jatuh ke tanah hanya saja kakiku lecet dan terkilir.
 “kakimu terkilir”ucap radian sambil membopongku dan mendudukkanku di rerumputan, sambil berteriak aku merasakan kakiku dipijat oleh radian karena kesakitan aku menjauhkan tangan radian dari kakiku.
“apa yang kau lakukan, singkirkan tanganmu apa kamu tidak mau pulang, aku tidak mau membawamu kau harus pulang dengan kudamu”
“tidak bisakah kau lebih pelan? Sakit tau”
“kalau kamu tidak diam dan terus berteriak aku akan menciummu”
“coba saja kalau berani aku akan memukulmu aww” ucapanku terhenti karena pijitan tangannya.kualihkan tangannya dan mencoba berdiri dan langsung jatuh terduduk didepannya
“sakit sekali pijitanmu itu menyembuhkan apa tidak sich kok masih sakit” ucapku sambil mengusap2 kakiku yang terkilir.
“sekali lagi kau tidak bisa diam aku akan benar2 menciummu”ancamnya yang tidak aku hiraukan, dia kembali memijit kakiku dan aku mencoba untuk tidak berteriak dan menahan rasa sakitnya.
“tahan ini akan sedikit sakit”ucapnya memberi tahuku
Tapi mesti aku sudah diberi tahu tetap saja aku tidak bisa menahan jeritan karena ia memijitnya terlalu keras belum sempat aku menjerit lagi bibirnya telah menghentikan jeritanku ia benar2 menciumku.
“maaf aku telah berbuat kurang sopan padamu”ucapnya dengan nada bicara yang sangat berbeda dari sebelumnya ia membantuku berdiri dan membantuku menaiki kudaku sedangkan ia menaiki kudanya tapi tali kekang kudaku ikut dipengannya sehingga kudaku mengikuti kudanya hingga kami tiba di istana ia membantuku turun dan memapahku masuk kedalam istana Erika panic melihat jalanku yang pincang dan membantu memapahku.
“apa yang terjadi pada princess vallery prince radian?”
“ia terburu2 menaiki kudanya sehingga terjatuh dan terkilir tapi tidak apa2 ia akan segera sembuh”
“sebaiknya anda diperiksa oleh dokter princess, agar tidak bertambah parah”
“tidak perlu Erika kakiku tadi sudah dipijit oleh prince radian mungkin aku hanya perlu beristirahat beberapa hari dikamar”
Mereka berdua membantuku memasuki kamar dan merebahkanku di tempat tidur, kuminta Erika membawakan kami minum sehingga dapat meninggalkanku berdua dengan radian karena sejak kejadian yang mengejutkan itu aku tidak berkata apa2 karena sangat shok.
“terima kasih atas bantuanya dan mengenai kejadian barusan anggap saja sebagai rahasia kita berdua”
“bagaimana perasaanmu?” Tanyanya lirih
“jujur aku kaget dan tidak bisa mengucapkan kata apa2 aku belum pernah melakukannya sebelumnya”
“bagaimana selanjutnya sebaiknya dilupakan atau aku harus bertanggung jawab”
“maksudmu?”
“aku akan meminta orang tuaku agar melamarmu secepatnya”
“kau jangan gila aku masih 15 tahun, mungkin sebaiknya kita lupakan saja dari pada aku harus bertunangan di usia dini dan kehilangan masa remajaku”
“kita hanya bertunangan bukan menikah, kita akan menikah jika sudah dewasa”
“tetap saja aku tidak mau, masih banyak yang ingin aku lakukan lagipula aku tidak akan hamil atau tidak laku hanya karena kau menciumku”
“baiklah kalau begitu pembicaraan ini berakhir disini kita anggap tidak tidak terjadi apa2”
“aku setuju”
Radian berjalan hedak meninggalkan kamarku tapi Erika dating membawakan minuman untuk kami sehingga ia berhenti untuk minum dan kemudian pergi, sementara aku hanya termenung mengingat kejadian yang baru saja aku alami ciuman pertamaku dengan radian.
“princess baik2saja? Apa anda merasa sakit atau kurang nyaman? Saya akan segera memangilkan dokter”
“tidak perlu Erika aku tidak apa2 hanya memikirkan sesuatu, tolong sampaikan pada teman2ku mengenai keadaanku dan salamkan permintaan maafku atas ketidak hadiranku pada pesta kak leon nanti malam”
“hanya itu saja? Atau ada yang lain princess?”
“aku ingin nanti makan dikamar saja, dan tolong biarkan aku beristirahat hingga besok”
Erika keluar dari kamarku sehingga aku bisa sendirian dan berusaha menghilangkan pikiran tentang ciuman dengan radian, tetap saja tak bisa karena itu merupakan pengalamanku yang pertama berada sedekat itu dengan seorang cowok apalagi berciuman dengannya.
“kenapa harus dengan cowok super ngeBTin itu sich”omelku pada diriku sendiri
Aku mencoba menghibur diriku dengan melihat hasil foto yang kudapat hari ini dan aku masih belum bisa mengenyahkan bayangan radian dari otakku dengan berat hati harus kuakui ia sosok pria yang baik, pintar, menarik dan sebagainya dan kenapa dia memiliki semua persyaratan sebagai cowok yang kusukai. Hingga setelah selesai makan malam aku masih belum bisa memejamkan mata untung saja karena kakiku terkilir aku tidak harus menghadiri pesta kebun kak leon sehingga tidak perlu bertemu dengan radian, Andrew dan yang lain.
Keesokan paginya aku terbangun dengan bingkisan berwarna emas tergeletak di sampingku dan setangkai bunga mawar, tulip dan lily putih segar, ketika kubuka bingkisan itu secarik kartu terjatuh
Princess vallery
            Anggap saja ini kenang2an dariku terimalah sebagai permintaan maaf telah membuatmu tergangu dengan hal itu. Benda ini adalah amanat dari seorang klakak perempuan yang menyayangi adiknya agar memberikan liontin ini kepada yang berhak yakni kamu. Wanita yang memiliki wajah indah dalam sinar mentari terbit

                                                Lelaki dibalik bayangan
                                                                        Radian

                                   
 









Aku memegang liontin dan juga kartu itu, Erika datang membawakanku sarapan akupun memakan sarapan sambil duduk di balkon kamarku sehingga dapat melihat keadaan diluar istana. Aku belum selesai menyelesaikan sarapanku ketika teman2ku datang menemuiku.
“hai bagaimana kakimu?”Tanya shophie
“lumayan, bagaimana pestanya?”
“aku baru tahu mengapa kau tidak menyukai mereka” ucap kaure
“kalian tidak menikmatinya?”tanyaku heran
“banyak sekali darah biru disana, dengan daerah kekuasaan yang luas dan berpendidikan tinggi mana mungkin kami tidak menikmatinya”ucap kaure
“untung ada sepupumu prince ricard, dan kakakmu prince leon yang membuat suasana lebih menyenangkan jika tidak kami akan mati bosan”
Aku hanya tertawa mendengar cerita kaure mengenai pesta itu, setelah aku menyelesaikan sarapanku Erika membawanya dan aku membiarkan mereka melihat2 kamarku.
“wow vallery, kamarmu besar, dan penuh dengan barang indah” puji Alisha
“terima kasih, aku sebenarnya ingin memberika beberapa barang miliku pada kalian itu jika kalian mau”
“hah?mana mungkin kami akan menolak pemberian dari seorang princess” ucap kaure
“Sophie tolong bukakan lemari berpintu ukiran kayu” setelah sophie menongku untuk membukakannya aku meminta mereka memilih yang mereka sukai
“benar kamu akan memberikan pakaian2 ini pada kami?” ucap Alisha tidak percaya
“benar sayang, sebenarnya aku takut kalau kalian tidak menyukainya tapi percayalah baju2 itu baru sekali aku pakai”
“vallery sayang kami tidak perduli apa baju ini pernah kamu pakai sebelumnya atau tidak, baju2 ini sangat indah”ucap sophie
“kalian sudah memilih?”tanyaku
Mereka mengagukkan kepala dan membawanya kepadaku, aku meminta mereka untuk mencobanya jika tidak tampak bagus untuk mereka aku memilihkan yang lain dan mendadani mereka beserta dengan segala aseksorisnya, setelah selesai aku meminta mereka untuk menghadiri pesta kebun kedua yang dihadiri langsung oleh semua kerabat istana yang dibuat oleh ibunda untuk memperingati ulang tahun kak leon.
Aku menyimpan liontin pemberian radian pada tempatnya dan memasukkannya pada tempat khusus bersama dengan barang2 istimewa yang kudapatkan dari pangeran2 yang lain.
Ketika aku sedang asik melihat2 pemandangan seseorang memasuki kamarku ternyata kak leon.
“bagaimana keadaanmu?”
“lumayan kak, bagaimana pestanya?”
“baik2 saja hanya ada sedikit kejutan melihat teman2mu datang dengan penampilan berbeda”
“tidak ada kesalahan pada pakaian mereka khan?”tanyaku cemas
“tenang saja mereka baik2 saja meski mereka cantik tetap saja ada yang kurang yakni kamu”
“selamat ulang tahun kak, maaf tidak bisa hadir pada pestamu dan memberikanmu hadiah”
“bagaimana kalau aku memintanya sekarang”
“apa?”
“kamu bermain piano untukku, aku akan mengijinkanmu dan teman2mu untuk naik kapal pesiar hadiah dari ayahanda ke emerald”
“mana mungkin kakiku sedang terkilir tidak bisa turun untuk bermain piano untukmu”
“siapa bilang? Erika tolong bawakan kursinya”
Erika datang membawakan kursi roda untukku dan kak leon membantuku untuk menaikinya
“tunggu kamu ingin aku bermain piano dengan pakaian tidur seperti ini?” tanyaku
“baiklah aku tunggu lima menit Erika bantu dia besiap2” ucap kak leon sambil berjalan keluar kamar, ketika aku keluar kamar ternyata ia menungguku di luar. Ia menggantikan Erika mendorong kursi rodaku, kami sampai di depan piano yang berbatasan langsung dengan taman yang digunakan untuk pesta kak leon membuka pintu penghalang pesta sehingga kini para undangan melihat ke arahku, segera kuletakkan jari2ku diatas kap piano dan membukanya tanpa membuang waktu aku memainkan lagu pembuka lagu classic kesukaan kak leon, dan disusul lagu berjudul blue sky ciptaanku untuknya agak sedikit mengejutkan karena lagu ini belum pernah kumainkan didepan banyak orang.
Ketika lagu kedua telah selesai kak leon mencium keningku dan memelukku dan disusul dengan standing applus yang panjang. Aku tidak bisa segera kembali ke kamar karena banyak yang menahanku ketika keadaan memungkinkan aku meminta sophie membawaku kembali ke kamar diikuti oleh teman2ku yang lain.
“wow penampilan yang spektakuler, bagus sekali vallery” puji kaure, Laurent, dan Alisha
“aku belum pernah mendengar kamu bermain piano, kukira kamu tidak bisa”
“sebagai princess aku dituntut untuk bisa bermain music”
“lain kali kamu harus tampil dalam acara sekolah bagaimana kalau acara kelulusan kita nanti” usul Laurent
“baiklah sebagai gantinya tidak hanya kau tapi kalian juga harus ikut tampil”
“boleh, sophie pandai bermain gitar, kaure bermain biola, Laurent yang bernyanyi dan aku chelo”
“ sebaiknya kalian berganti baju dulu, nanti kembali lagi setelah makan siang dan biar baju2 itu dicuci bersih ketika kalian bawa pulang”
“bahgaimana dengan kakimu?”Tanya sophie
“besok sudah baikan sehingga kita dapat naik kapal baru kak leon menuju emerald dan seharian berada disana”
“tapi kita akan bersama2 dengan teman2 kakakmu lagi?”
“oh no, lebih baik aku tidak ikut”ucap kaure
“tenang saja kaure, pasti vallery sudah memikirkan sesuatu untuk kita”
“pesanku tidak usah membawa baju renang cukup baju santai seperti t-shirt dan celana pendek, nanti kita disana berkeliling pulau dan berjalan2 juga memancing, kita kan seharian disana. Tenang saja pasti seru”
Keesokan harinya kakiku benar2 sembuh sehingga aku bisa bersama teman2ku ikut ke emerald, aku sengaja meminta kak leon untuk menyediakan kamar khusus untuk kami ber5, diatas kapal kami melihat pemandangan yang memang indah kami juga ikut kak leon memancing ikan laut,
            Tak lama kemudian kami telah sampai di pulau emerald, kami langsung turun dan naik ke dermaga yang memang telah disiapkan dan berjalan menuju bungalau untuk beristirahat sebentar baru kemudian berjalan2 kembali.
Kami berlima berjalan memutari pulau dan berhenti di sebuah pantai yang indah dan menarik teman2ku langsung melepas sepatu nya dan masuk ke dalam air untuk perang air, asik berperang air temen2 kak leon lagi2 dan mengangu kami mereka datang dengan menggunakan jets sky milik kami.
“menurut leon ini jets sky milik anda, saya kemari untuk meminta izin meminjamnya”
“terserah yang penting kalian bersenag2 dan jangan ganggu kami” ucapku blak2an
“terima kasih princess vallery” ucap Andrew dengan tersenyum yang membuatku mual.
Ia pergi bersama teman2nya aku tidak lagi berniat untuk bermain air teman2ku juga malas karena digangu oleh mereka.
“sebenarnya Andrew itu buta atau muka badak sich?”Tanya kaure blak2an
“sebenarnya sederhana saja ia hanya inggin vallery tertarik padanya”ucap sophie
“tapi itu khan udah jelas banget kalau vallery tidak menyukainya” imbuh Laurent
“aku sampai sebal melihatnya”ucap Alisha
“ia mengagapku sebagai piala indah yang sulit didapatkan oleh segala kelebihannya, sehingga ia sangat penasaran dan ingin mendapatkanku”
“sayang sekali kamu tidak pernah tertarik dengannya”ucap Alisha
“sudah banyak pangeran dan bangsawan yang seperti itu, membuatku kebal dan mual dengan tingkah mereka, nanti sepulang dari sini aku ingin membagi2kan barang2 pemberian dari orang2 seperti itu”ucapku sebal jika mengigat mereka.
Kuajak mereka ke utara pulau untuk bermain selancar, karena mereka tadi sempat bertanya tentang ombak untuk bermain selancar, tiba disana kulihat orphie, radian, ricard dan jyk sedang asik berlomba dengan ombak tak membuang kesempatan aku dan teman2ku langsung masuk ke pantai dan ikiu bergabung dengan mereka.
Kami berselancar hingga matahari agak tinggi dan berhenti karena lelah orphie ternyata membawa kameranya ia memotret kami yang sedang duduk dibawah pohon dengan papan seluncur kami.
“bagaimana kalau kita photo bersama, sebagai kenang2an jika aku sudah bertunangan nanti, tidak mungkin aku dapat seperti ini lagi”
“boleh biar aku yang memotretnya”usul radian
“jangan aku ingin kita lengkap biar pelayan yang memotret kita” ucap orphie sambil melambaikan tangan pada pelayang yang memang berada tak jauh dari sana. Puas berfoto bersama ada lagi ide orphie yakni memotret kami berpasangan bergantian hingga tibalah giliranku dengan radian yang terakhir, belum sempat berpose biasa, tiba2 ada sesuatu yang merambat dikakiku sehingga aku berteriak dan berlari menjauh tapi terpeleset ranting sehingga ditangkap oleh radian dan sialnya orphie memotretnya beberapa kali
“kalian tidak usah berpose yang tadi sudah cukup”ucap orphie
“orphie biar kami berpoto ulang yang tadi tolong dihapus” ucapku
“hapus foto tadi orphie, aku tidak mau ada yang membuat prasangka yang tidak benar”ucap radian panic
“sudahlah biar saja mereka berpose yang benar, soal foto itu nanti akan kutunjukan pada orang tua mereka” goda ricard
“jangan aneh2 ric, tolong hapus aku tidak mau menjelaskan pada ayahanda”
“sudah jangan macem2 aku akan tetap menyimpannya dan aku janji yang memiliki kopiannya hanya kalian berdua tidak ada yang lain” tegas orphie
Dengan terpaksa aku dan radian menerima keputusan orphie untuk menerima jika tidak ada foto ulang dan tidak ada yang memilikinya selain kami bertiga. Kami pulang ke bungalau untuk makan siang dengan membawa papan selancar masing2 dan meletakkannya di tempat penyimpanan nanti akan dibersihkan oleh perawat bungalau. Aku dan kawan2ku menaiki jet sky kami untuk mengelilingi pulau baru kemudian diantar dengan perahu kecil aku menemui kak leon yang sedang memancing karena bosan kamipun pulang dengan mengendarai kano dan berlomba sampai lebih dahulu di pulau dan langsung pergi ke teras belakang yang rimbun dan meminum air kelapa yang diberikan oleh pelayan untuk mengatasi rasa haus dan mengganti elektrolit yang hilang. Tak ada suara dan tahu2 kami semua sudah tertidur lelap hingga ada suara  seseorang yang sangat familiar membangunkanku.
“ada apa?” jawabku dengan muka yang masih mengantuk dan tetap terpejam tidak sadar.
“jangan biarkan mereka mengabadikan wajahmu yang sedang tertidur lelap terlalu banyak” jawab seseorang itu
“siapa?”tanyaku masih belum bangun
“ricard, kakakmu, orphie sejak tadi tertawa dan mencuri fotomu ketika tidur”
“apaaa?”ucapku tidak percaya dan seketika terbangun dan kulihat ricard, orphie kak leon, radian dan jyk sudah ada didepanku
“aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa ngapain kalian disini ayoo pergii pergiii”usirku sambil memukuli mereka dengan bantal kursi merekapun pergi meninggalkanku yang langsung pergi ke kamar mandi dan berganti pakaian. Saat aku kembali teman2ku sudah berganti pakaian dan siap untuk pulang mereka sudah menunggu di kamarku dan mengajakku bergegas aku pun mencium pipi kak leon untuk berpamitan dan kamipun menaiki kapal meninggalkan pulau saat masuk ke dalam badan kapal aku melihat radian, jyk, ricard dan orphie juga ada didalam kapal
“lho kok kalian semua ada disini bukannya kalian masih lima hari lagi disana?”
“tidak kami memang tidak ingin di sana terlalu lama kami berencana ke swiss untuk bermain sky” ucap jyk
“lagi pula tidak ada kalian sehingga tidak terlalu seru”
“soal kejadian waktu aku tidur benar kalian memotretnya?”tanyaku takut2
“sebenarnya hanya leon yang memotretnya, orphie kamu lupa membawa kamera khan tadi?” Tanya ricard
“tidak aku tadi meletakkannya di meja ketika aku berencana untuk ke teras belakang”
“sudah tenang saja tidak mungkin leon akan menyebarkan foto2mu mungkin hanya sebagai obat kangen ketika Ia merindukanmu”hibur jyk
kami tiba di dermaga dan langsung dijemput oleh mobil kerajaan kembali ke istana kemudian aku dan kawan2ku istirahat sebentar, kami mengantar orphie dkk yang akan meninggalkan kerajaan ini menuju ke swiss.
Kami kembali ke istana dan kembali ke kamarku karena mereka akan pulang ke rumah mereka masing2 dan sebelum itu aku akan meminta memilih sovenir2 yang dikasih ama orang2 sekelas Andrew. Aku membuka kotak yang memang aku khususkan untuk kuberikan pada teman2ku, aku malas untuk menyimpannya, barang-barang itu biasanya berupa aksesoris ataupun barang mewah2 lainnya.
Mereka sudah tiba dikamarku dan kotak penyimpananku sudah aku buka untuk mereka pilih yang mana yang mereka sukai dan mereka bawa pulang
“masa’semua ini untuk kami vallery?”Tanya kaure
“memangnya kenapa? Aku tidak kebeatan jika kalian mengambil semuanya”
“bukan begitu mungkin saja suatu saat akan berguna untukmu”ucap sophie
“biar kami mengambil seperlunya jika terlalu banyak untukmu bagaimana jika kamu simpan di tempat lain sehingga suatu saat dapat kau gunakan dilain waktu”usul Alisha
“sudah sering aku dengar mengenai kotak penyimpanan di London yang mau menyimpan barang2 berharga kita dan sangat aman”ucap Laurent
“kalau memang kamu tidak mau atas nama kerajaan kamu bisa mengunakan namamu tanpa imbuhan nama belakangmu nanti kami yang mengurusnya untukmu”ucap sophie
“boleh bagamana kalau sekalian kalian bukain rekening untukku di bank swiss dan London tapi atas nama louise”
“memangnya dari mana kamu mendapat uang bukannya semua kebutuhanmu sudah dipenuhi oleh istana?”
“memang tapi aku sering mengikuti lomba fotografi dan aku menang sehingga aku sering kebinggungan jika ditanya mengenai rekening sehingga aku sering menggunakan rekening Erika sudah saatnya aku punya rekening sendiri”
“baiklah kebetulan bulan depan aku ke London nanti aku buatkan rekening tapi itu biasanya membutuhkan paspor ataupun tanda pngenal dari pemilik rekening” ucap sophie
“tenang saja aku punya kok, nanti akan kuberikan ke kamu nanti sebelum kalian pulang, sebaiknya kalian sekarang bersiap2 nanti paman sebastin yang akan mengantarkan kalian pulang”
“ok princess vallery”ucap mereka sambil tertawa menggodaku
Merekapun meninggalkan kamarku sementara aku mencari paspor dan tanda pengenal yang memang kuperlukan untuk membuka rekening bank, begitu kutemukan segera kuminta Erika memberikannya pada sophie. Aku ikut mengantarkan mereka sampai di depan istana sebelum mereka naik ke mobil dan kami berjanji akan bertemu kembali di asrama begitu liburan musim panas selesai.
Tanpa terasa aku harus kembali ke asrama dan bertemu dengan teman2ku lagi, saat aku bertemu mereka rekening bank yang aku minta sudah bisa digunakan kedua2nya tinggal aku mengirimkan uangku, akupun meminta Erika untuk mengirimkan uangku ke rekening sophie baru dioper ke rekeningku sendiri yang berada di swiss, untuk rekening di London memang kusiapkan untuk nanti akupun sudah merubah password dan segalanya menggunakan internet agar lebih aman.
“kok rahasia banget sich seperti orang mau melarikan diri banget vallery”
“bukan begitu, aku tidak mau aja sampai orang istana tau. Aku memang mempersiapkannya untuk hidupku sendiri suatu saat nanti, aku ingin mandiri”  
“pasti valerry akan memberitahu kita suatu saat nanti jika sudah memungkinkan waktunya”ucap sophie menentramkan suasana
“memang aku akan memberi tahu kalian jika ayahanda menyetujui keinginanku untuk sekolah dan hidup mandiri sesusai lulus dari sini tapi untuk tempatnya masih belum aku tentukan, nanti jika sudah siap semuanya” Ucapku memeluk mereka
Kami lalui hidup diasrama dengan bahagia akupun mulai mempersiapkan segala sesuatunya sesuai dengan keinginanku untuk tinggal sendiri dan hidup mandiri aku juga sudah membeli apartemen sederhana melaui internet dan mulai mengirimkan barang2 yang kuperlukan tanpa harus membawanya sehingga sudah siap tanpa aku membawanya, aku juga sudah mendaftar di SMU yang tidak mencolok dan aman sehingga ketika lulus semua persiapannya seudah selesai hanya tinggal pergi dan mengatakannya pada ayahanda.
Kini aku sudah kembali ke istana dan sophie sudah ke London untuk mengurus sekolahnya begitu juga dengan yang lainnya aku sudah member tahumereka kalau aku punya 2 email untuk dihubungi dan menghubungi mereka untuk email yang baru memang aku khususkan untuk nama baruku nanti, kini tinggal member tahu ayahanda mengenai rencanaku dan inilah saatnya.
Aku keluar dari kamar menuju ruang kerja ayahanda dan meminta izin untuk masuk untung saja disana hanya ada paman Sebastian dan ayahanda.
“ada apa princess?” Tanya ayahanda
“ayahanda bisa kita berbicara berdua?”pintaku dan tanpa diminta paman sebastian keluar ruangan hanya tinggal kami berdua.
“ayah aku ingin membicarakan mengenai rencana studyku, aku punya planning untuk melanjutkan SMU di luar negri”
“dimana? Sekolah khusus di swiss, sekolah putri di belanda, Sekolah bangsawan di London seperti leon?”
“bukan ayahanda aku ingin disekolah biasa dan hidup mandiri, aku sudah memilih 3 sekolah yang kuanggap bagus walaupun tidak sebonafit sekolah2 yang ayahanda sebutkan dan poin pentingnya aku ingin hidup mandiri”
“itu berarti kamu ingin sekolah di sekolah regular dan hidup sendiri tanpa ada pelayan maupun fasilitas lainnya? Tidak. ayah tidak setuju”
“tolong ayah pikirkan lagi masak2, aku sudah mempersiapkan semuanya ayah, aku hanya ingin hidup sederhana dan mencoba untuk belajar, aku yakin bisa menjaga diri, ayah aku lebih baik pergi dengan sepengetahuan ayah dari pada harus nekat khan?”
“tetap saja kamu lebih aman di tempat2 yang ayah sebutkan itu”
“ayah untuk apa ayah menyuruh kami belajar aikido? Untuk menjaga diri khan? Aku hanya ingin hidup seperti orang biasa tanpa embel2 princess dan orang2 yang menghormatiku dan berjuang dengan kemampuanku sendiri”
Ayahanda terdiam mendengar ucapanku dan mulai memikirkannya
“ayah aku hanya ingin membuktikan kemampuanku, coba yah fikirkan lagi”
“baiklah nanti ayah akan fikirkan masak2.”
Aku kenal tabiat ayah jika berkata seperti itu berarti ada kemungkinan keinginanku dapat tercapai dengan izin dari ayah, sehingga aku tidak perlu bersusah payah untuk kabur dari istana dan menyembunyikan diri agar tidak diangkap dan dikembalikan ke istana.
Sepuluh hari kemudian beberapa harii sebelum hari ulang tahunku aku dipanggil ayahanda ke ruang kerjanya, disana kami hanya berdua tanpa ditemani oleh paman Sebastian.
“kamu pasti bingung karena dipangil oleh ayah sekarang?”
Aku tidak menjawab hanya tersenyum dengan sedikit malu dan mengegukkan kepala.
“ayah menyetujui keinginanmu untuk hidup mandiri, kamu bisa berangkat setelah pesta ulang tahunmu, tapi ada persyaratan yang harus kamu penuhi, ini syarat2 yang harus penuhi jika memang kamu berminat” ucap ayahanda sambil memberikan map yang berisi kertas yang sekilas aku baca
“kamu baca dulu dan kamu tanda tangani jika kamu sudah setuju dengan semua syarat ayahanda”
“baiklah ayahanda, boleh aku meminta sesuatu pada ayahanda lagi?”tanyaku sambil tersenyum
“apa vallery? Katakanlah semoga ayahanda bisa memberikannya”
“sangat mudah ayahanda, vallery hanya ingin agar ulang tahun vallery tidak dirayakan”
“kamu ini aneh2 saja jika tidak dirayakan bagaimana dengan persiapan yang telah dilakukan oleh ibundamu?”
“saya sudah mengatakannya pada ibunda dan ibunda setuju untuk tidak mengadakan pesta dan menurut ibunda sebagai gantinya anggaran dana untuk pesta vallery akan diberikan pada anak2 tentara dan pelayan negeri ini, juga petani miskin yang kekurangan modal”
“baiklah kalau begitu apa kamu ingin mengurus semuanya Atau biar Santiago yang mengurusnya?”
“paman Santiago lebih berpengalaman dari pada aku, terimakasih untuk pemberiannya ayahanda, boleh vallery memeluk dan menciummu?”
“tentu boleh sayang, kurasa meski tanpa adanya pesta hadiah2 pasti akan tetap berdatangan princess vallery”
“saya tidak akan menolak hadiah ayahanda” ucapku sambil memberi hormat dan kemudian keluar dari ruang kerja ayahanda dengan membawa map berisi syarat2 yang harus kusetujui  jika ingin sekolah diluar negri, sampai di kamar baru aku membukanya dan membacanya dengan seksama semua syarat2 yang ayahanda ajukan.
Erika datang membawakanku segelas jus dan spons cake, cokelate chesse cake ukuran kecil untuk menemaniku.
“Erika tolong putarkan the essential bethoven dan istirahatlah nanti sore saja kamu kesini aku sedang mempelajari kertas ini”
“baik princess”
Erika berjalan keluar kamar dan menutup pintu sedangkan aku kembali seriaus mepelajari isi map pemberian ayahanda dan baru tiga hari kemudian aku bisa memutuskan keputusan yang harus aku ambil, akupun segera mendatangi ruang kerja ayahanda dan menyetujui semua syarat yang ayahanda ajukan
·      Aku harus sekolah di london
·      juga mengenai nilai rapor yang harus aku kirimkan setiap semester
·      aku harus mengikuti ekstra beladiri atau ikut kursus beladiri diluar sekolah
·      anak buah ayahanda akan mengecek semua persiapanku termasuk rumah, sekolah serta lingkungan sekitar apakah layak dan aman untukku.
·      Aku harus melaporkan semua teman2ku serta siapa saja yang bergaul denganku.
·      Aku akan diuji coba di sana selama setengah tahun.
·      Aku diijinkan berpacaran tapi untuk menikah harus tetap mendapat persetujuan istana
·      Jika ada pesta maupun acara penting harus datang.
·      Aku akan mendapat uang saku dan biaya hidup seperti biasa
·      Aku diperbolehkan untuk mempunyai kendaraan bermotor dan kerja part time ringan
·      Kerahasiaan keberadaanku dan keamanannya akan dijaga oleh kerajaan
·      Aku tetap boleh berhubungan dengan keluarga dan teman2 lamaku
·      Dll
Aku sudah menandatanagani surat perjanjian dengan ayahku dan aku akan ke London begitu semua persiapan dan sudah dinilai layak oleh anak buah ayahanda jika belum mereka akan mencarikan yang lebih baik dan menurutku semuanya akan baik2 saja karena aku sudah mengeceknya semuanya dengan sangat teliti kini aku hanya harus menunggu hingga ayahanda sudah mengijinkanku untuk ke London.
Meskipun aku tidak mau adanya pesta tapi sejak jam 12.01 sudah banyak hadiah, bunga dan kartu ucapan yang membanjiri kamar, email dan situs pribadiku dan ketiak aku sarapan ada makanan kesukaanku, kue tart, dan kado dari saudara2ku dan penghuni istana.
“tapi khan tidak ada pesta!” ucapku tidak percaya dengan semua yang aku lihat di meja makan
“meskipun tidak ada pesta bukan berarti kami tidak bisa merayakan ulang tahunmu lerry” ucap kak leon sambil mengusap rambutku
“lho kapan kak leon pulang?”
“aku sengaja pulang untuk mengucapkan selamat ulang tahun padamu. Besok aku akan kembali”
“terima kasih semuanya”
“selamat ulang tahun anakku” ucap ayahanda dan ibunda sambil mencium keningku.
Kami langsung duduk dan mulai sarapan sedangkan Erika dan pelayan2 lain membawa kado2ku ke kamarku, seusai sarapan aku kembali menerima hadiah, karangan bunga, dan kartu ucapan dari rakyat dan juga teman2ku dari asrama dll, hari ulang tahunku kuisi dengan menerima hadiah, bunga, kartu ucapan seharian penuh bahkan sampai satu minggu. Ayah sudah member izin untuk meninggalkan istana dan kini Erika sedang mengepak 2 koper yang akan aku bawa ke London sambil mengomel karena tidak aku izinkan ikut
“Erika bukankah kamu bisa kembali menekuni bakatmu bermain music jika sudah tidak bekerja diistana lagi?”
Tapi tetap saja bagaimana dengan princess vallery bukankah kita tidak pernah terpisah lama? Ayolah princess his majesty juga mengujinkanku untuk ikut denganmu”
“tidak Erika itu sama saja jika kamu tetap ikut aku tidak akan mandiri, sekarang saja kamu tidak memperbolehkanku untuk mengepak koperku sendiri”
“bagaimana kalau saya rindu pada anda?”
“kalau kamu ada di London kamu bisa berkunjung ke apartemenku tapi ingat disana tidak boleh ada yang tahu jika aku adalah seorang princess, di London aku ingin hidup seperti seorang gadis biasa”
“tapi tetap saja anda tidak bisa menolak pesona kecantikan anda yang tidak terlihat seperti gadis biasa”
“sebenarnya itu yang aku kuatirkan, apa bisa aku menyembunyikannya dengan cara berubah penampilan?”
“seperti apa princess merubah warna rambut? Tetap saja wajahnya tidak berubah”
“berubah penampilan, gaya berpakaian, gaya bicara tidak terlihat sopan sekali, pokoknya sebisa mungkin”
“jangan bilang kalau anda ingin bergaya agak tomboy seperti yang anda inginkan selama ini?”Tanya Erika dengan penuh selidik.
“he…he…he.. sebenarnya memang iya” ucapku merasa tertangkap basah
“saya tidak bisa membayangkan melihat reaksi queen seperti apa nanti melihat penampilan anda nanti”
“tenang saja Erika, aku akan berubah penampilan jika sudah tiba di London kok”
Erika selesai mengemasi koperku dan ia pun keluar kamar dan aku mengemasi barang2 memang ingin aku bawa seperti kamera pemberian radian, liontin darinya, dan hadiah dari keluargaku yang lain sedangkan notebook dari ayahanda, kamera dari orphie dan barang elektronik lainnya sudah dimasukkan kedalam koper oleh Erika juga foto hasil karyaku yang kusimpan dihard disk juga ikut kubawa dan kumasukkan kedalam koper bersama dengan barang2 yang sudah dipak oleh Erika.
Keesokan harinya aku sudah siap dengan celana jins dan sweter dan syal yang membungkus leherku karena menurut ibunda udara London agak dingin tidak sama dengan di Bolivia, koperku dibawa turun oleh Erika dan salah satu pelayan dan langsung dimasukkan kedalam bagasi mobil. Ibunda dan ayahanda serta saudara2ku yang ada di istana memelukku dan mengantarkanku sampai ke mobil, aku juga meminta pada ayahanda agar kak leon tidak diberi tahu tentang keberadaanku di London. Agar pers dan yang lain juga tidak mengetahui keberadaanku, aku diantar ke bandara oleh paman Sebastian dan paman Santiago begitu aku masuk pesawat baru mereka langsung pergi.
Kini aku sedang dalam pesawat menuju ke London sesuai dengan mimpiku untuk hidup mandiri dan bebas untuk sementara dari istana. Mungkin aku sedih karena berpisah dengan keluargaku, istana yang nyaman, kebun bungaku, dan negeriku, mungkin ini yang dirasakan oleh kak leon waktu pergi ke London.
Sebenarnya ini bukan pertama kalinya aku ke London, karena kami sering diundang untuk menghadiri pesta keluarga ratu elizabet, tapi kini aku sendiri dan akan hidup sendiri sejak aku menginjakkan kaki di bandara internasional London nanti aku bukan lagi princess vallerya anak terakhir dari queen dan king kerajaan Slovakia

Selesai tanggal 24 agustus 2011
Hari rabu jam 11 08 pm
Bulan ramadhan sebelum sholat malam.


















In London
Deru roda pesawat terbang mengelilingi Bandara sebelum akhirnya berhenti tepat didepan tempat penurunan penumpang dan pramugari mengingatkan pada para penumpang untuk bersiap2 dan berkemas sehingga tidak ada barang yang tertinggal atau terjatuh di pesawat sedangkan safety belt sudah dilepaskan sejak tadi hanya tinggal turun dan menghirup udara kota London kota metropolis yang kaya akan yang agak bernuansa eksotik tersendiri, aku turun dari pesawat dengan membawa tas slempang yang hanya berisi ponsel, dompet dan peta juga keperluan2 kecil yang mungkin penting. Kulangkahkan kaki menuju pintu keluar setelah mengambil 2 koper dari tempat pemeriksaan saat sibuk dengan 2 koper dan tas kecilku seseorang menepuk pundak dan memelukku ternyata sophie yang kukira tidak bisa menjemputku.
Welcome in London princess vallerry” sapanya dengan menunduk hormat ala kerajaan dengan tertawa.
“sudah kubilang jangan panggil aku vallery ditambah dengan princessnya”ucapku kesal padahal sudah kuingatkan berkali2 melalui telfon.
“ha…ha…ha… santai saja sayang disini jarang orang yang mengenal anggota keluarga silvania hanya ayahanda dan ibundamu saja yang mereka tahu, aku tadi Cuma menggodamu”ucap sophie sambil tertawa yang kubalas dengan cubitanku
“yuk kita harus segera ke apartemenmu dan beristirahat karena banyah hal yang harus kita lakukan disana meskipun aku sudah membersihkan apartemenmu tetap saja kau harus mengecek semuanya”ucap sophie sambil mencarikan taxi dan meminta supir untuk memasukan koperku.
Didalam taxi sophie bercerita tentang kondisi apartemenku yang telah berisi furniture rumah hadiah dari ibunda dan ayahanda juga mobil sebagai alat transportasiku selama di London yang menurutnya sangat aneh karena mobil itu sangat bagus dan baru meski kata ayah mobil itu murah 10x lebih murah dari pada mobil kak leon, aku sendiri belum melihatnya, tapi jika terlalu mencolok aku akan memakai biskota atau sepeda biasa saja.
Kami sampai di depan apartemenku yang memang tidak mempunyai kesan mewah bisa dibilang sangat sederhana hanya 2 kamar tidur 1 kamar mandi dan dapur yang sederhana, dengan dibantu oleh supir taxi aku membawa 2 koperku ke atas lantai 3 karena memang apartemenku berada di lantai 3. Pintu dibukakan oleh sophie dan aku membayar ongkos taxi dan berterimakasih pada sopir tersebut yang telah baik membantu kami.
“Huh akhirnya sampai juga, mulai sekarang aku harus hidup mandiri dan mengatur semuanya”ucapku sambil meletakkan tas dan duduk disofa yang meskipun terlihat biasa tapi sangat empuk karena dipesan khusus dari Romania meskipun aku hidup mandiri ibunda tetap mengisi furniture di sini dengan furniture berkualitas meskipun dengan model yang beredar sama dengan furniture murah yang beredar dipasarant bahkan mereka mengganti spring bed biasa yang ada sebelumnya dengan yang kualitas terbaik dan itu salah satu syarat khusus yang harus kupenuhi agar ibunda mau melepasku pergi beliau tetap memastikan anak bungsunya mendapat perlakuan sama dengan yang lainnya meskipun ingin hidup mandiri, tiba2 aku kangen pada mereka pasti berat bagi mereka untuk melepaskanku dan membiarkanku hidup sendiri apalagi jauh dari mereka.
“wah sudah lengkap semua, kurasa kita hanya membutuhkan sedikit berbelanja”ucapku pada sophie.
“ayahmu benar2 memastikan semuanya termasuk listrik, air, gas, dan keamananya”komentar sophie
“setelah mandi kita berbelanja bahan makanan dan yang lain, aku akan traktir makan di fast food bagaimana?”tawarku
“naik apa? Tentu meskipun tidak berbelanja banyak tetap saja tidak sedikit”
“ayo kita lihat mobilku, jika terlalu mewah nanti bantu aku memilih sepeda pancal”
Kami turun ke garasi yang memang termasuk fasilitas apartemen dibawah kami berkenalan dengan tetangga bawah dan security yang tidak sengaja juga digarasi
“jadi kamu penghuni apartemen lantai 3?” Tanya security apartemen padaku
“iya saya baru datang tadi dan ini teman saya”
Kamu pasti bukan orang inggris, karena orang britany jarang yang menggunakan bahasa resmi”
“oh begitu kebetulan saya memang dari Slovakia dan mungkin agak terlalu sopan”
“sebenarnya menyenagkan sich tapi remaja disini sudah jarang sekali yang bersikap seperti orang inggris, sebenarnya kalian ke garasi ada keperluan apa?” tanya security.lagi
“aku hendak membawa mobil yang disewakan oleh ayah untuk kupakai ke plaza, apakah ada yang mengirimkan mobil beberapa hari yang lalu?”
“oh mobil itu punyamu, itu disana dipojok dekat mobil warna abu2 dan ini kuncinya aku diminta memberikannya pada gadis yang menanyakannya”
Kami pergi meninggalkan security dan tetanggaku yang baru kami kenal itu menghampiri mobil yang dimaksud oleh security betapa tercengangnya kami melihat mobil Mercedes bens yang dimaksud oleh security tersebut hingga kami kembali bertanya untuk lebih memastikannya dan memang benar itu mobilku.
“ini sich bukan mobil biasa aku pasti lebih memilih naik bis dari pada memakainya”
“sebaiknya kamu menukarkannya dengan mobil yang lebih murah dari ini, coba kau hubungi ayahandamu untuk membicarakannya”saran sophie
Segera kuraih ponselku dan kuhubungi ponsel pribadi ayah kuharab beliau tidak sedang rapat atau sibuk dan harapanku terkabul paman Sebastian langsung memberikan ponsel itu pada ayahanda bhu aku yang begitu tahu aku yang menelfon
“halo vallery bagaimana kau sedang apa sekarang?”
“saya sedang berada di garasi mobil ayahanda bersama dengan so phie, ayahanda boleh saya menukar mobil pemberian ayah dengan mobil yang lebih murah lagi?”
“memangnya da apa dengan mobil itu ada masalah?”
“sebenarnya tidak ada, tetapi terlalu aneh jika seorang gadis SMU ke sekolah dengan menggunakan Mercedes bens kecuali ia anak bangsawan London”
“boleh saja asal, dalam kondisi baru dan bagus terserah merek apa bawa saja mobil itu ke shorum langganan ayahanda. pilihlah mobil yang kau sukai, biar ayahanda yang menggurusnya”
“tapi bukannya mereka akan tahu jika aku yang kesana dan menukar mobil ini?”
“mereka tidak mengenalmu bilang saja kalau kamu disuruh untuk mengembalikan mobil ini dengan yang lebih murah, mobil ini belum ayah bayar jadi masih bisa dikembalikan”
“baiklah ayah akan segera kutukar dengan mobil yang normal2 saja miss u ayahanda dan salam untuk ibunda dan yang lain aku baik2 saja” segera ku tutup ponselku dan menaiki mobil ini menuju shorum intuk menukarnya. Membutuhkan satu jam lebih untuk memilih mobil yang sesuai dengan imageku sekarang akhirnya aku mengambil mobil land cruser yang agak remaja dan tidak terlalu mencolok meskipun harganya hampir sama dengan harga BMW
“sekarang kita ke plaza untuk berbelanja” seru sophie sambil menaiki mobil setelah aku menstaternya
Kami untung bisa menemkan tempat untuk parker dan memasuki plaza, kami berada disana hampir lima jam dan kembali ke apartemen dengan kantong belanjaan yang kami tenteng di kedua tangan sejenak beristirahat sophie mengajariku untuk memasak makanan yang praktis dan memakannya berdua baru kemudian aku mengantarkan sophie kembali ke asramanya menggunakan mobil baru kemudia pulang dan langsung tidur karena terlalu lelah.
Keesokan harinya kuawali hariku di London dengan berlari pagi ditaman baru kemudian mandi dan berjalan2 keliling londong dengan ditemani oleh kamera pemberian radian karena kamera pemberian orphie sedikit rusak dan belum aku bawa ke tempat servis. Asik berjalan2 aku iseng memasuki library yang pengunjungnya tidak terlalu banyak, begitu selesai mendaftarkan diri aku segera sibuk untuk memilih2 buku tak sengaja aku tertarik dengan buku yang berjudul sejarah music classic bethoven segera kuhampiri buku itu dan mengambilnya tidak sengaja aku hampir menabrak seorang cowok yang sepertinya seumuran dengan kak leon.
“maaf aku ga sengaja” ucapku menatapnya yang meski tidak setampan radian dia keliahatan baik dan ok.
“g papa, ini bukumu sebaiknya kita duduk mungkin kita bisa ngobrol”tawarnya
“boleh”aku langsung mengiyakannya dan duduk di bangku yang memang disediakan untuk para pengunjung library.
“namaku agustinus keyward, sich tanggil saja key”
“louise V auroresia, panggil saja louise”
“kamu suka music clasik?”tanyanya
“suka sich, kamu melihatnya karena aku membaca buku ini ya?”
“iya memang, kamu sekolah dimana?
“SMU London, kamu kuliah dimana?”
“kok tahu, aku anak oxford”
“wow calon diplomat dan politikus dong”
“tidak juga, karena kamu pasti bukan orang britany bagaimana kalau kita jalan2”
“aku baru saja jalan2 dengan menggunakan mobil”
“ini berbeda, ini tour ke kampusku pasti seru melihat2 okford karena bangunannya sangat indah”
“tapi bukannya tidak boleh memasuki oxford jika bukan mahasiswa disana?”
“iya itu jika dalam masa kuliah tapi ini dalam masa liburan sehingga boleh masuk sebagai gues dan aku akan jadi guide yang baik, bagaimana?”tawarnya
“boleh, tapi setelah itu temani aku untuk registrasi ke SMU London ok!”
Dia mengaguk dan kamipun naik mobilnya menuju oxford sebenarnya aku agak nervous karena aku akan memasuki tempat perkuliahan kak leon, orphie, ricard, jyk, dan radian belum lagi jika harus bertemu dengan mereka ataupun Andrew dkk, huh….. aku lupa mereka juga bersekolah disana. Kami tiba disana dengan keadaan yang lumayan sepi kami berjalan2 dan key menunjukan seluk beluk universitas ini aku yakin pasti aku tidak akan tersesat ketika aku kuliah disini nanti. Kami mengunjungi tiap sudut kampus ini aku juga mendapat tawaran jyk untuk menonton recital music classic di ruang music karena temannya yang bermain dalam resital itu dan aku mengiyakannya.Kami memasuki ruang music disana ternyata lumayan banyak juga penontonya. Menurut key temannya itu musisi terkenal.
Aku sangat tercengang ketika yang dimaksud oleh teman key adalah jyk romer o yang juga teman baikku akupun mencari2 yang lain karena mereka jarang sekali berpisah dan ternyata benar ada radian constaris, ricard, orphie sepupuku yang duduk di pojok dekat dengan panging aku langsung lemas apa lagi kata key mereka temannya ia bahkan menawariku untuk berkenalan dengannya setelah recital selesai yang langsung ku tolak, karena meskipun aku berpakaian biasa dan tidak terlihat seperti princess aku belum benar2 berubah mereka pasti masih bisa mengenaliku.
“bagaimana kalau kau ikut dengan ku menemui mereka”tawar key
“tidak key aku mau ke toilet sebentar dan akan kembali ke sini nanti”
Akupun keluar dan tidak sengaja radian menoleh kearahku ketika aku keluar dan menuju toilet kuusahakan agak lama baru setelah yakin mereka sudah pergi aku kembali dan menemui jyk di ruang music, jyk sendirian menungguku di dekat panggung ia tersenyum melihatku. Saat jyk bermain tadi akupun sebenarnya ingin untuk main piano baru ketika sudah sepi hanya aku dan key yang ada disitu aku berani untuk mencoba bermain piano lagu yang dulu aku mainkan untuk kak leon blue sky yang langsung diberi aplaus begitu aku selesai.
“wow bagus sekali, sayang kamu seharusnya berduet dengan jyk karena kalian sangat berbakat”
“terima kasih pujiannya, yuk pulang aku sudah lapar!”
“kamu ini blak2kan sekali yaa mengatakan lapar didepan cowok tanpa merasa malu khan seharusnya kalian para cewek itu menjaga image dengan tidak mengatakannya, tapi tidak apa2 aku suka kamu, kamu jujur dan terbuka, yuk” ajak key keluar menuju parkiran ternyata radian dkk masih ada disana kata key yang berbicara dengan mereka, kalau mereka mendengar suara piano di ruang music untung key tidak mengatakan apa2.
“ini restoran ayahku aku biasanya bekerja membantu mereka”ucap key ketika membukakan pintu untukku dan mengajakku masuk.
Kami duduk dipojok dekat dengan jendela sehingga aku bisa melihat lalu lalang lalulintas London disiang hari selesai makan sesuai janji kami ia mengantarku ke SMU London untuk registrasi bahkan dengan bantuan key aku bisa berkenalan dengan beberapa siswa lain yang juga baru kami ngobrol berlima aku, key, hiera utada, Laurent dan cowoknya Kevin. Asik ngobrol kami sehingga mereka menyangka aku pacaran dengan key yang kami balas hanya dengan senyuman. Pulang dari sana kami kembali ke library untuk mengambil mobilku dan minggu depan ketika pelajaran mulai berlangsung ia akan mengantarkanku ke sekolah dan menjemputnya sedangkan seminggu ini kami hanya berkomunikasi lewat ponsel karena ia sibuk mengerjakan tugas liburannya.
Saat key sedang sibuk aku memilih untuk berada dirumah dan chating dengan kak anasabell, renalusia dan teman2ku seperti kaure, Laurent dan Alisha aku juga memberikan foto terbaruku agar dapat mereka berikan sarat agar aku lebih tidak dikenali.
“sebaiknya kamu mengecat rambutmu menjadi coklat atau pirang tapi menurutku lebih pantas coklat sesuai dengan kulit dan wajamu usul”Alisha yang memang pengalaman dalam fasyen
“dandananmu lebih natural dan lebih bergaya agak tomboy mungkin vall”
“iya begitu juga bagus sich tapi bagaimana caranya pribadimu yang dulu tidak terlihat ditampilkan berusaha tampil sesuai dengan keinginanmu pasti akan tetap cantik dan terlihat berbeda apalagi dengan gaya rambut dan warnanya yang tidak lagi sama”
“Ok kalo begitu aku akan berusaha tampil sesuai dengan karakterku dan stayleku” aku kembali asik mengobrol bersama mereka.
“kamu sudah punya cowok disana?”Tanya kaure
“belum aku khan baru beberapa hari di London. Tapi ada sich teman baruku ia bernama agustinus keyward nama panggilannya key”
“cakep g’? Tanya mereka serempak karena memang kami chating bareng2 ber4
“lumayan, tapi dia baik bahkan dia nganterin aku registrasi SMU kemarin”
“kuliah atau seumuran dengan kita?” Tanya Alisha
“ia teman ricard di okford”
“jadi kamu ketemu dong sama mereka?”
“g aku diajak keliling oxford sebagai guess dan tidak sengaja ternyata jyk mengadakan recital untung saja mereka tidak melihatku dan aku menolak untuk dikenalkan ke mereka”
“syukur dech kalau begitu”ucap mereka serempak
Kalau tidak chating dengan mereka aku akan berjalan2 ke luar kota London yang suasananya agak hijau sehingga aku menamukan danau kecil yang tenang dan damai agak mirip dengan danau di Slovakia yang seringku kunjungi dan kebetulan hanya membutuhkan waktu selama 2 jam dari pusat kota London sehingga ketika aku rindu Slovakia aku akan kemari. Seminggu masa tenangku sudah berahir sehingga kini aku sudah berada dalam mobil key yang akan mengantarkanku sekolah mobilnya pergi setelah aku masuk ke dalam gerbang.
“good morning” sapa seorang senior yang sengaja ingin mencari anak2 baru yang cantik menurutku hampir mirip sifat Andrew hanya saja ia tidak seborjuis Andrew, aku mual melihatnya dan tidak membalas sapaannya bergegas pergi.
Dilorong aku kembali bertemu dengan teman cewek yang sikapnya seperti gadis paling cantik di sekolah dan melihat dari namanya yang termasuk dalam daftar bangsawan kerajaan London sehingga ia seperti seorang putri dan dengan dayang2nya, aku binggung pada zaman semaju ini apa lagi dikota yang notabene sebagai kota metropolis masih ada yang membangga2kan kebangsawananya.
“hey louise, kamu kenapa kok bengong sendiri disini?”Tanya hiera
“ mungkin aku Cuma sakit kepala tadi di depan aku bertemu dengan tipe cowok yang sama sekali aku tidak suka dan yang kedua aku bertemu dengan anak bangsawan yang pada zaman semaju ini masih bersikap seolah zaman kerajaan lama” ucapku heran
“udah biasa kali, namanya frisia arnotty freiss mereka sejak dulu juga seperti itu kebetulan aku satu sekolah dengan  mereka” ucap hiera kalem dengan sedikit malu.
“mana Kevin dan Laurent aku masih belum bertemu dengan mereka”
“oh mereka sedang mendaftar club bagaimana denganmu apa kamu mau ikut kegiatan club?”
“Aku tidak tahu mungkin kita tunggu saja mereka disini sehingga mereka bisa menjelaskan tentang club2 yang ada…” belum sempat aku meneruskan ucapanku Laurent dan Kevin sudah duduk didepan mereka sambil tersenyum.
“hai…”ucap mereka bersamaan
“memangnya kalau berpacaran itu harus bersama2 kemana2 dan menyapa secara barengan?”Tanyaku yang dijawab dengan tawa mereka akupun ikut tertawa.
Kami masuk ke kelas sesuai dengan jadwal yang kami terima dari tata usaha dan bertemu kembali di kantin untuk membeli makanan dan duduk mengobrol ditaman sekolah, asik ngobrol ponselku berbunyi ada sms masuk dari key menanyakan tentang sekolahku dan kami kembali ngobrol tapi dibarengi dengan membalas sms dari key sehingga membuat Laurent dkk menghentikan obrolan dan berdehem padaku dengan senyum jail.
“katanya tidak pacaran kok dari tadi smsan mulu hayo ada apa?”Tanya hiera
“g ada apa2 dia Cuma Tanya aku sedang makan siang dengan siapa sekarang”ucapku datar
“sepertinya dia akan menyusul kami berdua nich, hiera trus kamu kapan? Goda Kevin padaku sekaligus juga pada hiera.
“sekarang pembahasan tentang itu kita tutup, sekarang kita bahas tentang clup yang ada disini kalian ikut club apa?”tanyaku
“kebetulan kami berdua ikut club seni dan basket dan kami juga membawa beberapa brosur tentang club2 yang ada disini” ucap Laurent sambil mengeluarkan brosur2 tersebut dan memperlihatkannya pada kami.
“bagaimana kalian memutuskan untuk mengikuti club apa?”Tanya Kevin
“aku belum tahu tapi akan kupikirkan lagi tapi aku akan mengikuti club takwondo atau je jutsu kalau ada”ucapku teringat dengan salah satu syarat ayahanda
“aku punya kenalan orang yang punya dojo sendiri dan dia sangat berpengalaman sebaiknya kamu mendaftar disana saja”ucap hiera
“aku setuju karena akan lebih bagus hasilnya”dukung Kevin
“boleh kapan kita bisa kesana?”tanyaku setuju dengan usulan hiera
“bagaimana kalau setelah pulang sekolah biar nanti kita kesana ramai2 biar supirku yang mengantarkannya”ucap hiera
“kalau begitu aku sms key dulu agar tidak menjemputku, karena ia ingin pulang bersama” ucapku langsung menulis sms untuk key yang langsung dibalas dengan lirikan mereka serta senyum simpul.
Aku dan hiera menaiki mobil jemputannya sedangkan Laurent dan Kevin menaiki mobil Kevin, kebetulan  pemilik dojo itu masih kerabat hiera sehingga kami diperbolehkan untuk melihat-lihat dan mencoba setlah kurasa bagus aku langsung mengisi lembaran surat administrasi dan membayar biayanya dan agar aku bisa langsung berlatih keesokan harinya hari ini juga aku diseleksi agar sesuai dengan kemampuan yang aku miliki harus mulai dari tingkat rendah atau sudah ban 2 kuganti bajuku dengan seragam milik hiera yang memang ikut dari SMP. Aku diuji oleh pamannya dank arena diistana aku juga diperbolehkan untuk ikut kak leon yang belajar taekwonda sehingga aku lulus dan setara dengan hiera ban 3.
“hebat yaa kamu baru daftar tapi sudah bisa setingkat dengan hiera yang berlatih sejak SMP”puji Kevin
“aku yakin louise itu sudah berlatih taekwondo sebelumnya” ucap hiera dengan yakin
“sebenarnya iya, aku sering ikut berlatih kakakku tpi tdak pernah ikut seleksi karena sifatnya hanya iseng, tapi sejak aku tinggal disini aku diharuskan untuk serius belajar beladiri” 
“yuk pulang ingat kita berlatih selama seminggu 2 kali hari ini dan besok nanti biar kita berangkat bersama”ucap hiera
“ok”ucap kami bersamaan dan member salam pada pelatih kami dan pulang hiera mengantarkanku sampai didepan aparteman baru kemudian pulang. Kubuka pintu apartemen dan membuka lemary pendingin mencari air dingin dan buah apel baru kemudian duduk beristirahat sambil menyalakan cd music classic, baru kemudian aku memasak spagety untuk diriku sendiri dan kemudian memakannya baru kemudian mandi, kukendarai mobilku mencari bunga yang ingin aku tanam di balkon apartemenku sambil mencari pekerjaan part time. Aku berhenti didepan toko bunga yang terlihat menarik karena tempatnya yang kecil dan sederhana tapi kucium harum bunga lili Bulgaria dan berdiri didepannya mencoba masuk tapi terkunci sampai tidak sengaja ku bertabrkan dengan seorang nenek.
“maaf nek apa anda tidak apa2?”tanyaku khawatir setelah membantunya berdiri dan memunguti bunga yang tidak sengaja terjatuh dan memberikannya pada pemiliknya.
“tidak apa2 girl, terimakasih telah membantuku ada apa kamu berdiri didepan tokoku, apa yang bisa kubantu?”
“oh ini toko nenek, kebetulan sekali  kalau boleh saya ingin membeli bibit bunga lilli bulgarianya”
“dari mana kamu tau kalau ada lilli Bulgaria disini?”
“dari baunya nek, meskipun samar tapi karena saya pernah menanamnya saya hafal dan lagi saya tahu jika lili ini tahan lama tapi harus dipotong dalam keaadaan segar dan pemindahannya tidak boleh terlalu jauh”
“iya nenek tahu sehingga kamu pasti menyimpulkan kalau nenek menanamnya disini, sebaiknya kita masuk tidak sopan berbicara di luar seperti ini”ucap nenek itu sambil membuka kunci tokonya dan mempersilahkanku untuk masuk ke dalam, aku duduk di kursi yang bernuansa classic
“lili bulgaria memang terkenal dinegaranya tapi jarang sekali orang yang mengenalnya diluar Bulgaria, dari mana kau mengetahuinya?”
“ibuku hanya suka lili Bulgaria dan aku juga menyukainya dan sebagai hadiah ulang tahunnya ayah secara khusus memberikan bibit bunganya”
Aku berusaha untuk mengalihkan perhatian karena kurasa nenek yang baru saja kukenal ini bukan orang biasa pasti ia pernah bekerja di istana.
“nenek bekerja ditoko ini sendirian?”tanyaku
“kamu berusaha mengalihkan pembicaraan tapi baiklah, iya nenek menjaga took ini sendiri”
“saya louise nek, boleh saya bekerja sambilan ikut membantu nenek menjaga dan merawat bungga2 nenek?”
“aku sintia panggil saja nenek tia,sebenarnya nenek tidak keberatan tapi nenek tidak bisa menggaji karyawan dengan took yang kecil seperti ini”
“aku hanya ingin dekat dengan bunga nek berapapun gajinya tidak masalah, saya juga bisa kok merangkai bunga hanya saja tidak sepintar nenek”
“baiklah kalau begitu, ketika kau tidak sibuk datang dan bantu nenek disini, louise”
“terima kasih nek”ucapku sambil tersenyum senang
Aku ikut ke belakan untuk melihat kebun milik nek tia dan sesuai dugaanku baner ada lili Bulgaria dank arena aku mengutarkan niatku untuk menanam bunga yang akan kuletakkan di balkon apartemenku aku diberikannya bibit bunga lilli Bulgaria dan mawar putih untuk dibawa pulang karena malas pulang akau membantu nek tia hingga sore hari sampai tokonya tutup baru aku pulang.
Kesokan harinya aku tidak diantar oleh key aku berangkat dengan mengunakan mobilku sendiri agar tidak perlu diantar oleh hiera pulang lagi. Aku memarkir mobilku paling jauh dari pintu masuk agar tidak menimbulkan keanehan seorang murid SMU memakai mabil land rover terbaru aku langsung masuk kelas matematik karena kami memang beda jadwal dan akan bertemu lagi ketika kelas bahasa inggris dan spanyol, dikelas aku segera mencari bangku yang kosong yang dekat dengan jendela sialnya aku ternyata sekelas dengan cewek dari keluarga freiss klo tidak salah bernama frisia lengkap dengan dayang2nya.
“siapa namamu? Sebentar lagi aku ulang tahun dan sebagai kesopanan bangsawan aku harus mengundangmu ke pestaku”ucapnya menghampiriku yang sedang duduk sendirian.
“louise, jika aku hadir ke pestamu bukannya undangannya hanya dari golongan bangsawan? Kenapa aku diundang?”
“sebenarnya begitu tapi kami terbiasa mengadakan dua pesta untuk satu acara untuk undangan dari rakyat biasa dan bangsawan sendiri, tapi biasanya banyak bangsawan  muda yang hadir juga, sehingga kamu pasti sangat beruntung hadir di pestaku” ucapnya dengan sikap sok cantik
“baiklah, boleh aku membawa teman?”
“tidak apa2 kebetulan ayah tidak membatasi jumlah undangan pesta untuk kaum biasa”ucapnya yang membuatku berfikir ia pasti cocok sekali dengan Andrew mereka mempunyai sifat yang sama.
Ketika istirahat aku menawarkan undangan pesta pada hiera, Kevin dan Laurent agar mereka mau menemaniku untuk datang ke pesta itu
“maaf louise kami tidak bisa kami ada acara sendiri hari itu”ucap Laurent
“aku juga diundang louise kita berangkat bareng ok!”
“ok, kalo gitu aku g mau dateng kalo Cuma sendirian”
Kami kembali ke kelas hingga pelajaran berakhir, aku menunggu agak sepi ketika aku mengambil mobilku dan menaikinya ternyata hiera masih disekolah menunggu supirnya, aku membuka kaca mobil dan menyuruhnya masuk ia agak terperanggah tapi tetap masuk mobil.
“ini mobil siapa louise?”
“mobilku Cuma kalau terlalu aneh besok aku akan naik bis saja”
“ ya ga’ lah, justru cozy banget naik mobil ini, kelihatannya masih baru”
“iya sebenarnya bukan ini mobil hadiah dari ayah, tapi Mercedes Cuma aku menukarnya”
“kamu sebenarnya siapa? Kok bisa punya mobil yang semahal dan sebagus ini?”
“sebenarnya aku bukan siapa2 Cuma ayahku mempunyai perkebunan anggur dan ibu punya beberapa kebun bunga yang diekspor ke eropa”
“pantas, kamu bisa punya mobil seperti ini” aku hanya mengaguk dan memarkir mobilku karena kami sudah sampai di tempat latihan selesai berganti baju aku dan hiera ikut berlatih dengan tuan kyasuke bahkan kini kami belajar menggunakan pedang tidak main2 pedang yang digunakan adalah pedang samurai meski dari kayu. Kami berlatih kurang lebih tiga jam dan diakhiri dengan olahraga pernafasan baru kemudian ganti baju dan pulang, tapi aku mampir sebentar ke rumah hiera karena sopirnya tidak dapat menjemput mobilnya ngadat dan akupun sempat berkenalan dengan keluarganya yang sangat welcome terhadap teman anak mereka.
Sepulang dari rumah hiera aku langsung ke toko nek tia dan langsung membantunya merangkai bunga dan mengantarkan pesanan menggunakan mobil nenek yakni vw kodok yang kondisinya sangat bagus. Saat aku kembali ke took kulihat ricard dan radian serta jyk sedang melihat2 toko ketika nenek sedang merangkai bunga untuk ricard sedangkan radian membeli sekuntum bunga lili putih, mawar putih dan tulip masing2 sebuah selesai membayar mereka langsung pergi tanpa melihatku yang baru saja datang dengan meletakkan keranjang bunga ternyata mereka tidak mengenaliku.
“louise tutup tokonya mari kita makan malam bersama aku sudah memasakkanmu sup asparagus dan beasteak domba”
“Wah aku senang sekali karena aku tahu masakan nek tia sangat enak”
Aku dan nenek tia masuk kedalam melewati kebun bunga dan sampai di rumahnya yang memang ada dibelakang toko disana banyak sekali foto2 cucu nek tia yang aku herankan ada foto Erika dan ibunda ketika lulus kuliah, tak sengaja aku memandangnya cukup lama sehingga membuat nenek harus menegurku untuk berjalan ke meja makan.
“itu foto cucuku yang bernama Erika dan temannya yang bernama silvania andresia Ricardo foto itu ketia Erika sudah lulus smp dan temannya yang lulus kuliah di oxford”
“kok bisa seorang mahasiswa berteman dengan anak smp?”
“kenapa kamu tertarik sekali dengan kisah hidup cucuku dan silvania?”
“tidak nek, aku hanya tertarik kok aneh mendengar seorang mahasiswa berteman dengan cucu nenek”
“wajahmu sangat mirip dengannya bahkan Erika berkata kalau yang paling mirip dengan Ricardo dan silvania adalah louise valleria auroresia. Yang sekarang berada di London”
Aku terhenyak mendengar penuturan nenek tia tanpa sanggup berkata apa2
“benarkan vallery? Mungkin hanya aku yang sadar bahwa kini dihadapanku adalah putrid dari Slovakia, tapi tenang saja meski aku tahu siapa kamu aku akan melindungimu dan tetap mengagapmu louise agap saja tidak terjadi apa?”
“Erika tahu aku disini nek?”
"tentu saja dia hanya mempunyai syarat kalau kamu harus hadir di acara pernikahannya dengan Kevin romero yang akan diselenggarakan beberapa bulan lagi”
“tentu saja nek aku akan hadir sudah lama mereka saling mencintai dan kini akan menikah sangat tidak mungkin aku menolaknya”
“sekarang sudah malam sebaiknya kamu pulang atau kamu ingin menginap disini?”
Tidak nek, aku pulang saja, besok pagi2 sekali aku ingin menyiram bunga dan lari pagi ketaman sebelum berangkat ke sekolah”
Aku pergi diantar nek tia sampai di depan pintu dan langsung mobil menuju ke apartemenku seusai mandi air panas dan berganti baju aku mengerjakan tugas sekolah sambil membuka e mail2 yang masuk dan membalasnya. Ketika aku selesai mengerjakan tugas bahasa inggrisku ada sms masuk saat kulihat ternyata dari key yang berisi ajakan untuk nonton bioskop tapi kutolak aku ada janji makan malam bersama keluarga hiera bersama laurent dan Kevin, tapi kami akan bertemu besok pagi saat aku joging di taman dan ia mengiyakan.
Saat aku joging tidak sengaja aku hampir terpeleset untung ada key yang menangkapku sehingga tidak jatuh ke tanah.
“Kamu ga papa?” tanyanya
“iya I’m ok, trims dah nangkap aku sehingga tidak terjatuh, mau minum kopi?”
“boleh dimana?”
“ya di apartemenku kalau kamu tidak sibuk pagi ini”
“tidak, aku tidak ada kelas pagi ini, mau kuantar?”tawarnya
“tidak usah aku membawa mobil”
Kubuatkan ia secangkir kopi dan kami sarapan bersama, ia pulang sedangkan aku mandi dan berganti baju dan membawa tasku menuju mobil baru kemudian berangkat sekolah dijalan aku tidak sengaja berpapasan dengan mobil ricard dan jyk untung saja mereka tidak memperhatikan. Aku tiba disekolah dan menaruh tasku diloker dan menutupnya kulihat seorang cowok telah berdiri di dekatku sambil tersenyum padaku.
“hai… louise”
“kamu siapa kok tahu namaku?”tanyaku heran
“aku anjelo, kelas 12. Boleh aku bareng sama kamu?”
“silahkan aja, toh Cuma bareng g ada yang lain khan?”
“sebenarnya, aku menawarkan diri bwat jadi temen kencan di pestanya frisia nanti”
“maaf, aku g berminat, aku akan dateng dengan temenku, sebaiknya kamu cari pasangan lain aja”ucapku sambil berbelok menuju taman mengahampiri Kevin dan Laurent yang sedang ngobrol bareng hiera aku duduk di sebelah hiera.
“:hai semua boleh gabung khan?”tanya anjelo menyapa teman2ku yang lain.
“hey hiera gimana tugas kamu kemarin udah selesai khan?”
“udah sich Cuma tinggal diserahin aja”
“kalian hadir g dipestanya frisia?”Tanya anjelo
“Cuma hiera dan louise” jawab Laurent
Bel masuk berbunyi anjelo akhirnya pergi sedangkan kami berempat masuk ke kelas biologi bersama aku duduk dengan hiera kami melakukan penelitian mengenai spora mengunakan microskop dan mengisi lembar jawaban yang akan berpengaruh pada lembar nilai dan poin kami di akhir semester.
“sepertinya anjelo menyukaimu”ucap hiera sambil berbisik berbicara disela2 mengisi lembar jawabannya.
“sayang aku tidak berminat”ucapku sambil berbisik
“dia termasuk cowok2 yang popular di SMU, dia juga lumayan ok”
“aku bakal pacarin dia kalo ia udah seganteng kakakku, sekarang masih jauh”
“apa kakakmu seganteng key?”
“masih kurang ganteng tapi mendinglah dari pada anjelo”
“gimana hubunganmu dengannya ada perkembangan?” tanyanya antusias
“mr Donald melihat kemari”ucapku sambil mengisi lembar jawabanku
Kami bergegas mengisi semua kolom isian dalam lembar jawaban kami dan menungggu mr donal menghampiri kami untuk memeriksa lembar jawaban, mr donal datang setelah memeriksa lembar jawaban siswa lain ia menganguk puas melihat jawaban kami dan menanyakan beberapa pertanyaan yang kami jawab sesuai yang ia minta.
Seusai pelajaran biologi aku dan hiera harus berpisah karena ia dan Laurent mengikuti pelajaran music sedangkan aku memilih untuk mengikuti pelajaran bahasa prancis meskipun di kelas bergabung dengan seniorku karena tidak ada bangku kosong terpaksa aku menghampiri seseorang yang duduk sendirian dekat jendela.
“sorry boleh aku duduk disebelahmu?”
Ia berdiri dan membiarkanku duduk disebelah jendela sedangkan ia menempati tempat duduknya semula.
“aku louise kelas 10, kamu?
“nero”
Mr vish datang dan duduk ditempatnya seusai dengan instruksinya ia meminta kami untuk menerjemahkan kertas yang ia berikan melalui anak yang biasa dipanggil dic, nero memberikan kertas itu kepadaku yang ku balas dengan ucapan terimakasih ia hanya diam saja sehingga membuatku semakin tertarik.
Mr vish menugaskan kami untuk berkelompok dengan teman sebangku untuk mengumpulkan poin yang akan dihitung di akhir semester ketika bel berakhir nero langsung meninggalkanku tanpa berkata apa2 aku mengejarnya.
“nero, bagaimana dengan tugas dari mr vish?”
“kerjakan separuh dan berikan padaku selebihnya”ucapnya tanpa memperlambat jalannya.
“hey bagaimana aku menyerahkannya, aku khan tidak tahu dimana aku harus menemuimu?”
“aku biasa lewat di dekat taman tempatmu nongkrong dengan teman2mu”
“dasar aneh”umpatku pelan sambil berbalik menuju taman menemui teman2ku tapi tak ada disana aku ke ruang music mungkin saja mereka berada disana dan ternyata benar lengkap dengan Kevin juga.
“hey semua”
“bagaimana kelasmu?tanya Laurent
“sial, aku sekelompok dengan anak bernama nero”
“nero???? Dia itu adik pangeran ricard”
“what? Kok bisa dia sekolah disini?”
“memang sich biasanya anak bangsawan sekolah di oxford, menurut rumor ia acuh sekali tapi ia adalah incaran dari frisia”
Aku hanya tertawa mendengarnya dan yakin seratus persen sepupuku tak akan tak akan tertarik dengan cewek model frisia dan semoga ia tak mengenaliku.
Aku harus menjaga jarak dengannya dan benar ia sangat acuh bahkan saat aku menyerahkan tugas dari mr vish
“gracias princessa”
“kamu berbicara denganku nero?”
“aku hanya mengucapkan terimakasih, aku yakin kau paham”
“tapi,,,,,,”belum sempat aku meneruskan ucapanku ia telah pergi meninggalkan tanda Tanya besar dalam kepalaku tidak mau terlalu memikirkan akupun pergi juga dari tempat itu meski agak kaget karena ia mengucapkan terimakasih dalam bahasa spanyol dan memangilku putrid dalam bahasa Italy. Perhatianku teralihkan dengan bunyi ponselku ternyata dari ayahanda.
“hai dad.”
“dad?, vallery are u ok?”ucap ayahanda dengan cemas karena baru kali ini aku memangilnya dengan kata dad.
“im ok dad, agak aneh sebetulnya jika memangilmu dengan kata dad tapi orang sekitarku pasti juga aneh mendengarku mengatakan ayahanda, maaf sebelumnya”ucapku sambil meringgis.
“ok kalau begitu, bagaimana kabarmu?”
“baik dad, aku juga sudah mengikuti kursus beladiri di dojo milik saudara temanku”
“bagus kalau begitu, tapi kenapa kamu tidak mengikuti pelajaran music?”
“karena aku lebih memilih mengambil pelajaran bahasa prancis”
“kamu mendapat kiriman paket dari ricard sudah ayahanda kirim ke apartemenmu”
“sekarang ayah sedang apa?”
“sedang berjalan menuju gedung pertemuan untuk rapat”
“baiklah kalau begitu semoga sukses dad, miss u”
“miss u too”ucap ayahanda sebelum q menutup telfonnya.
Seusai sekolah aku ke took grandma tia dan membantu disana sampai waktunya tutup baru kemudian pulang dan bersiap2 ke rumah hiera dengan menggunakan mobil karena ini bukan makan malam biasa tapi hari ulang tahun pernikahan ayah dan ibu hiera aku sengaja membawakan bunga anggrek.
Saat aku sampai disana sudah banyak mobil yang terparkir rapi padahal kukira yang datang hanya sedikit tapi lebih dikatakan sebagai pesta kebun karena bukan hanya makan malam biasa ayah hiera juga mengundang kolega2 bisnisnya, aku menemui ayah dan ibu hiera mengucapkan selamat dan memberikan hadiahku
“wow indah sekali louise, terimakasih yaa”ucap ibu hiera antusias
“sama2 tante, ini hanya hadiah kecil dan senang sekali anda menyukainya”
“tapi rangkaiannya sangat elegan, dimana kamu membelinya”
“kebetulan saya bekerja paruh waktu di sebuah toko bunga dan saya merangkainya sendiri”
“nanti biar saya Tanya hiera dimana kamu bekerja, Domo arigato louise”
Louise menghampiri hiera yang sedang bercanda dengan Kevin dan Laurent juga dengan hikaru yang kebetulan baru datang dari Tokyo khusus untuk menghadiri ulang tahun orang tuanya.
“hai semua”
“kamu baru aja datang?”Tanya hiera
“iya, tadi aku mengucapkan selamat dulu ke orang tuamu baru saja”
“kenalkan ini kak hikaru ia baru saja tiba dari Tokyo”
“louise”sambil kami berjabat tangan dengan hikaru dan tersenyum
“ternyata kamu punya teman yang pintar bermain music ya hiera”
“siapa?hiera tidak tahu Laurent meski ikut pelajaran music ia tidak bisa bermain piano”
“louise dari tangannya sudah terlihat kalau ia pintar bermain piano”
“kebetulan kalau begitu ia tidak pernah menunjukkannya pada kami”
“kalau begitu biar dia yang mengiriku nanti”
hikaru ini ternyata salah satu penyayi negeri sakura yang sudah go internasional sehingga ia yang akan mengisi dalam acara orang tuanya.
“minggu depan ia akan konser di London dan kita dapat tiket gratis VIP, nanti kita nonton bareng ok!”tawar hiera
Kini ketika ia naik ke atas panggung kecil yang sudah disiapkan akupun ikut naik karena letak piano juga berada di atas pangung dan patitur juga sudah disiapkannya ketika sudah selesai justru ada permintaan untuk mengiringi music dansa karena aku tidak mau maka untuk menghapus kekecewaan orang tua hiera aku memainkan lagu khusus yang sering aku mainkan ketika pesta peringata orang tuaku lagu klasic yang sangat lembut dan romantis yang diakhiri dengan aplaus yang meriah dan dipeluk oleh hiera ketika aku sudah berada dibawah panggung. Aku pulang mengendarai mobilku sendirian tapi ketika akan memarkir mobilku security berkata bahwa tadi ada yang mengirimkan paket untukku tapi karena aku tidak ada di titipkan padanya dan setelah memarkir mobil aku membawanya naik seusai mengucapkan terimakasih.
Ternyata paket itu berisi foto2 ketika di emerald juga beberapa hadiah dari mereka semua jyk memberiku patitur lagu baru sedangkan ricard memberiku jaket bulu untuk musim dingin yang ia beli ketika di swiss radian memberiku tas tangan yang unic yang bisa digunakan untuk menyimpan kamera pemberiannya tapi juga bisa berfungsi sebagai tas serba guna dll.
Aku meletakkan barang2 itu di lemari penyimpanan yang memang ku khususkan untuk menyimpan hadiah.
Aku berangkat ke sekolah dengan mobil key karena ia katanya ingin mengatakan sesuatu padaku.
“kamu nanti latihan atau langsung ke toko bunga? Biar aku yang antar”
“kamu tidak sibuk?”
“kebetulan aku tidak sedang sibuk, tidak ada yang marahkan?”tanyanya dengan datar yang agak dipaksakan.
“tidak ada, memangnya kenapa?”tanyaku datar
Ia menepikan mobilnya di pinggir jalan dan menatapku dalam2 dengan wajah nerves yang ia coba untuk ditahan.
“maaf kalau tiba2 membuatmu kaget karena berhenti di jalan seperti ini tapi aku tidak punya waktu untuk mengatakannya jika tidak sekarang dan aku juga tidak tahu apakah kamu suka cowok yang tipe romantic atau blak2an” ucapnya
“kamu tidak apa2 khan key? Karena melihatnya sangat pucat
“tidak,  aku baik2 saja aku Cuma ingin mengatakan kalau aku suka kamu, are u want to be my girl?”ucapnya meskipun aku sudah memperkirakan hal ini tetap saja terkejut apalagi ia mengatakannya di dalam mobil menuju ke sekolah.
“emmmmm”belum sempat aku menjawab ada yang mengetuk kaca mobil key sehingga aku tidak jadi menjawabnya, key menurunkan kaca mobilnya ternyata itu polisi.
“anda terkena tilang karena memarkir mobil di pinggir jalan seperti ini ”
“tapi pak saya Cuma sebentar, dan lagi kami akan segera pergi”
“tidak ada kelonggaran karena anda parker di depan rambu jalan dilarang parker. Sekarang mana SIM dan surat kepemilikan mobil anda”
Aku tidak jadi untuk menjawab pertanyaan key tapi justru tertawa melihat kelucuan yang sedang terjadi, setelah semuanya beres ia langsung mengemudikan mobilnya meninggalkan tempat itu
“bagaimana louise?”
“kalau kamu ingin aku terima sebagai pacarku buat sesuatu yang special untukku ok?” ucapku ketika turun dari mobilnya dengan member ia senyuman.
 Mendengan ucapanku Key langsung ke kampus mencari teman2nya yakni ricard dkk, ia menemukan mereka sedang duduk di taman dekat kelas mereka.
“hai semua..”
“tumben baru datang, dari mana kamu?”Tanya jyk
“mengantarkan seseorang”
“si cewek yang bernama lauise?”
“iya dan aku baru saja mengatakan cinta ia tidak menjawab hanya memintaku untuk membuat sesuatu yang special untuknya”
“berikan perhiasan”usul ricard
“louise, bukan tipe cewek matre”
“berikan bunga atau coklat”usul jyk
“ia memang suka bunga tapi ia bekerja part time di toko bunga” sanggah key
“itu terlalu biasa” komentar radian
“ketika pulang sekolah beri ia bunga dan cokelat nanti malam ajak dia candilaid diner di tempat yang romantic” ucap orphie yang tiba2 datang dari belakang key.
“apa kesukaanya? Berikan ia hadiah”
“selain bunga, ia juga suka piano dan music”
“hal itu sering sekali dilakukan oleh adikmu orphie” komentar radian
“kalau begitu apa idemu?”Tanya ricard
“ajak dia pergi ke tempat special bagimu , sehingga ia akan merasa special karena kau menunjukkan tempat special bagimu”
“trus apa yang harus ku lakukan disana?”
“tunjukkan sisi romantismu”ucap ricard dengan gemas
Radian tiba2 bangkit dan pergi meninggalkan teman2nya dengan alasan ingin jalan2 padahal ia mengendarai mobilnya ke sebuah toko bunga langgananya yakni toko bunga milik grandma tia.
“hai nek, selamat pagi”
“pagi juga prince radian, apa yang bisa saya bantu?”
“aku butuh bunga yang biasa nek”
“baiklah sebentar” ucap nek tia mengambil beberapa bunga lili, mawar, dan tulip putih dan merangkainya dengan hati2
“mana asistennya nek?”
“dia bukan asisten hanya seorang gadis yang menyukai bunga dan membantuku disini ketika ia tidak sibuk, sedang sekolah”
“kalau perlu asisten lagi katakana saja nek, biar aku carikan”
“tidak perlu prince, ini hanya toko bunga kecil, nanti ketika Erika memintaku untuk pensiun aku menyerahkan pada yang lebih muda, ini bunga pesanan prince”ucap grandma tia dengan menyerahkan bunga yang ia minta dan diterima radian dengan memberikan uang seperti biasa kemudian radian meninggalkan toko dengan mobilnya menuju luar kota London tiba disebuah taman bunga lili putih dia berhenti didepan sebuah makam yang dihias indah. Radian meletakkan buket bunga itu didepan makam dan diam disana begitu lama sampai ketika ada seseorang yang menepuk bahunya dengan lembut.
“prince radian, sudah waktunya makan siang, ayo makan siang bersama kami”
“baik paman” ucapnya sambil berdiri dan ikut berjalan di belakang orang yang dipanggilnya paman.
Aku sedang bersama dengan hiera di perpus untuk mengerjakan tugas ketika anjelo datang menghampiri kami
“hay louise, hiera”
“hey juga”ucap hiera membalas sapaannya sedangkan aku tidak menghiraukannya, aku tetap asik dengan buku dan tugasku.
“louise mau tidak aku antar pulang?”
“tidak, terima kasih aku bisa pulang sendiri”
“kamukhan tidak membawa mobil”
“kamu kok tahu kalau louise tidak membawa mobil?”Tanya hiera
“karena mobilku dibelakang mobil yang mengantarkannya”
“kau diantar key?”Tanya hiera yang kujawab dengan anggukan kepala.
“cowok itu kakakmu khan?tanya anjelo dengan suara agak ragu
“itu bukan urusanmu, aku minta kamu jangan gangu kami yang sedang mengerjakan tugas”
Akhirnya anjelo pergi sehingga kami bisa kembali mengerjakan tugas sampai bel berbunyi dan kami harus berpisah karena ini adalah pelajaran bahasa prancis dan harus berpatner dengan nero.
 Princess vallery
            Aku asik melihat pemandangan danau ketika tanpa kusadari fajar akan terbit segera kunaiki kudaku dan memacunya menuju kembali ke rumah sebelum ada yang mengetahui kepergianku, kumasukkan kudaku ke kandang lalu mengendap endap masuk ke kamarku dan langsung berganti baju tidur dan naik ke ranjang. Baru jam 8  aku dibangunkan oleh erika untuk segera bersiap-siap sarapan dengan keluargaku yang lain di ruang makan.
            “putri ditunggu di ruang belajar oleh santiago setelah sarapan, mulai hari ini anda akan belajar bahasa asing kepada santiago” ucap erika sambil berjalan di sampingku untuk mengantarkanku ke ruang makan.
            “semoga saja ia dapat membuatku tertarik pada bahasa asing” ucapku kurang bersemangat.
            “anda boleh mengantinya dengan yang lain kalau kurang memuaskan putri tapi saya kurang yakin anda akan melakukannya”ujarnya dengan mantap.
            “tentu saja aku tidak ingin menyakitinya”
            “dia adalah guru bahasa asing yang tidak akan membosankan seperti pelajaran anda yang lain putri !”
Kedatanganku bersamaan dengan kedatangan kak leon calon putra mahkota kerajaan kami karena ia satu-satunya anak lelaki ayah.
“pagi lery” sapa kak leon kakak yang juga temanku bertengkar, dia dan aku sering seperti anjing dan kucing meski tidak dapat kupungkiri kami saling menyayangi.
“pagi singa”yang langsung disambut cengiran khasnya. Kami tidak langsung sarapan karena ayah dan ibunda belum turun, sesuai tradisi kerajaan kami tidak boleh makan sebelum ayah dan ibunda mendahului. Ayah dan ibunda turun ketika kami sedang asik berdiskusi tentang keberangkatan leon ke london.
“setelah sarapan, ayah ingin kalian tetap di sini sebentar ada yang ingin ayah beritahu kepada kalian”ucap ayah sebelum memulai sarapan. Sudah biasa bagi kami untuk tinggal sebentar di ruang makan untuk mendengar tugas-tugas dari ayah untuk kami.
Setelah sarapan dan para pelayan membereskan peralatan sarapan ayah memberi instruksi kepada kami seperti aku mendapat tugas untuk menemani tamu dari luar negri dan kami diminta bersiap-siap karena ketika ulang tahun kak anasabel akan kedatangan tamu dari berbagai negri.
Setelah selesai mendengar instruksi dari ayah, aku menemui santiago untuk belajar bahasa asing santiago selain guru bahasa asingku juga orang kepercayaan ayah.
“pagi santiago”
“pagi juga princess valery, kudengar anda sedang tertarik mendalami musik klasik?”
“iya santiago, memang kenapa?”
“karena sekarang kita akan belajar bahasa jerman princess, bethofen dari jerman dan karena anda suka dengan musik saya akan mencoba untuk mengajarkanya sesuai dengan yang anda minati princess”
“seperti?”
“seperti sejarah bethofen dan beberapa lagunya dengan bahasa aslinya yaitu jerman.”
“boleh juga, tapi saya tentu membutuhkan kamus?”
“Anda akan membutuhkannya untuk menerjemahkan dan membacanya sejarah bethofen ketika saya memberi anda tugas, princess”
“Kalau begitu bagaimana jika kita mulai pelajaran kita sekarang?, santiago”
“lihat kertas itu princess, itu adalah salah satu lagu bethofen mungkin anda sudah tahu bisa anda baca dan beri tahu saya isi dari lagu itu?”
“but ini bahasa jerman santiago”
“saya sudah membelikan hadiah untuk anda jika anda berhasil princess, saya beri anda waktu satu minggu, bagaimana anda berani?”
“ok santiago saya terima tantanganmu, but ajari aku cara membacanya”
Selama 3 jam aku belajar bahasa jerman dengan santiago dan dia juga selalu berbicara bahasa jerman meskipun tetap diterjemahkan dengan bahasa inggris sehingga taksaja membuatku betah tapi juga berminat pada bahasa jerman. Setelah belajar bahasa aku mesti belajar sains, dan matematik sampai waktu makan siang kadang aku sering makan siang bersama pengajarku karena tugasku belum selesai. Seusai belajar sosiologi dengan guru sosiologiku aku mendapat kabar dari erika sepupuku adik pangeran orpytelah datang dari london namanya ricard dia lebih tua dariku sekarang sudah kuliah di oxford. Aku hanya tunggu waktu untuk berkenalan dengannya dan mendapat tugas dari ayah untuk menemaninya.
Sebenarnya aku agak sedih karena bukan pangeran orpy yang datang karena waktu ia berkunjung ke sini sebelunya ia berjanji akan memberiku kamera begitu tahu aku antusias dengan hobinya soal fotografi dan mengajariku cara memotret. Sementra ricard, aku bahkan belum pernah bertemu dengannya walaupun kami sepupu. Begitu selesai belajar aku kembali ke kamarku untuk bersiap2 untuk makan malam mungkin akan bertemu dengannya ketika makan malam.
“hai lery, ucap kak leon ketika aku bertemu dengannya saat aku hendak pergi ke rumah kaca.
“kamu dari mana kak?”
“biasa, bermain kuda”
“enak sekali bisa bermain kuda sementara aku terkurung di istana untuk belajar seharian”
“iya karena aku sudah lulus SMU dan sebentar lagi masuk universitas.”
“kak kamu sudah kenal dengan ricard?”
“Tentu sudah karena aku yang menjemputnya di bandara”
Kak leon tak jadi kembali ke istana justru menemaniku ke rumah kaca untuk mengambil bunga mawar dan tulip putih bunga kesukaanku untuk kak leon aku sengaja merangkaikan lilac dan aster untuk ditaruh di kamarnya.
Aku turun bersama erika saat makan malam dan kulihat seseorang yang yang agak mirip dengan pangeran orpy duduk disebelah kak anasabel kami makan sesuai dengan tata krama tanpa bersuara selesai makan malam ayah memperkenalkan ricard dengan kami terutama aku karena hanya aku yang belum berkenalan dengannya. Kami bermain piano bersama karena ayah berkata pada ricard kalau aku bisa bermain piano dan ternyata ia juga seorang pemain piano yang berbakat.
Keesokan harinya setelah sarapan aku dan ricard keluar istana untuk menemani ricard melihat kerajaan kami, dia juga bercerita tentang teman-temannya juga keadaan pangeran orpy yang harus menyelesaikan tugas akhir kuliahnya bahkan ia memberikan titipan kamera dari pangeran orpy untukku yang langsung kusambut dengan senyum senang.
“kenapa kamu tertarik pada fotografi?”
“karena aku suka pemandangan dan tidak suka melukis sehingga aku lebih suka mengabadikannya melalui foto”
“apa kamu suka dengan lukisan”
“aku suka tapi tak bisa melukis”
“sejak kapan kamu suka memotret”
“ lebih tepatnya aku tertarik sejak menemani pangeran orpy yang sedang memotret tahu tidak ini adalah kamera pertamaku dan aku adalah orang yang awam”
“kata kak orpy kamu disuruh untuk mengikuti intuisimu dan ia memintaku untuk membawa hasilnya pulang”.
 Karena aku tidak punya objek foto maka terpaksa aku menjadikan ricard model meskipun sering aku memotretnya tanpa ia sadari sehingga hasilnya pun terlihat sangat natural tapi lebih sering lucu. Setelah seharian kami berjalan-jalan kami mendapat tawaran untuk makan siang oleh salah satu pemilik kebun anggur dan kami menerima tawarannya karena memang saat aku bersama tamu kerajaan kami sering dijamu makan siang oleh rakyat dengan makanan khas yang tidak dapat kutemui di istana.
“paman boleh saya memotret anda dan kebun anggur anda?”
“untuk apa princess?”
“princess valeri baru saja mendapat kamera dari kakak saya dan ia ingin menyimpan kenangan ini untuk dikirimkan pada kakak saya”ucap ricard mencoba untuk membantu menjelaskan
“tentu princess, tapi bagaimana kalau prince ricard ikut berfoto bersama saya”
“tentu paman, kalau bagus saya akan mengirimkannya pada paman”
Pemilik kebun anggur berpose dengan ricard akupun tidakhanya sekali membidikkan lensa kameraku pada mereka, setelah selesai kami segera pulang setelah terlebih dulu mengucapkan terima kasih.
“aku terkesan dengan kerajaan ini, princess valery dan tentu pada anda”ucap ricard mencoba mengodaku.
“maaf prince ricard bisakah anda tidak mengunakan bahasa formal ketika kita sedang tidak dalam keadaan formal?”
“ternyata kamu benar2 tidak suka acara formal, menarik sekali sayang aku sepupumu sehingga tidak etis jika aku mencoba merayumu”
“sayang sekali aku kebal dengan rayuan para prince”
“bagaimana kalau kita pergi ke pasar tradisional”ucap ricard memberi ide
“untuk apa? Aku sudah sangat dikenal, aku tidak suka orang-orang dipasar harus menunduk hormat dan bersikap sangat berlebihan”
“pakai saja pakaian ini kamu tidak akan seperti princess tapi lebih seperti turis biasa, bagaimana?”
“yakin tidak ada yang mengenaliku?”
“Coba saja pakai”
Setelah aku berganti baju benar saja penampilan ku lebih mirip turis dari pada princess untuk lebih amannya ricard memakaikan kaca mata hitamnya dan kami pun pergi ke pasar tradisional dan melihat-lihat barang. Ricard membelikanku liontin antik akupun bisa menemukan liontin lain yang sangat cocok untuk anasabel, setelah puas berjalan-jalan dan memotret kami kembali ke istana setelah terlebih dulu berganti baju.
Setelah berjalan-jalan dengan ricard aku kembali meneruskan belajar diruang khusus untukku belajar hingga saat untuk bersiap2 makan malam. Aku hendak kembali ke kamar ketika ibunda memangilku untuk ikut berlatih dansa salah satu pelajaran yang sangat tidak kusukai biasanya aku bisa melarikan diri tapi karena untuk persiapan pesta aku tidak bisa mengelak lion dan ricard tertawa ketika melihat raut wajahku yang tidak menyukai pelajaran dansa.
Setelah pelajaran selesai langsung kulangkahkan kakiku menuju kamar untuk tidur karena setelah tengah malam aku akan keluar dari istana dengan kuda kesayanganku dan kembali ketika akan pagi.
Satu minggu sebelum pesta anasabel beberapa tamu sudah datang seperti jyk romero, radian costarins dan teman kak lion yang sangat tidak kusukai karena sok tampan dan sok borjuis seperti kebanyakan pangeran2 lain yang sudah sering kukenal.
Jika tugas dari ayah sudah selesai aku segera pergi keluar istana atau bermain musik di ruang sepi tapi selalu ada radian teman ricard kemanapun aku mencoba menghilang dari keramaian dan selalu dengan pertanyaan yang sama “kenapa anda ada sini princes valery?”
“memangnya hanya kamu yang suka tempat yang indah?”
Setelah pertanyaannya dijawab dia akan segera pergi tanpa mengucapkan satu katapun yang membuatku seolah patung di kuburan.
Untung aku selalu membawa kamera dari orpy sehingga aku tidak kehilangan momen2 yang indah dan lucu.
Meskipun aku kurang akrab dengan radian tapi teman2 ricard seperti jyk dan para pangeran yang lain menyukaiku. Meskipun radian kurang akrab denganku ternyata dia juga tidak akrab dengan yang lain hanya jyk dan ricard yang benar2 dekat dengannya. Aku sering mendapat bantuan dari radian mengenai pelajaran bahasa asingku yang memang ia kuasai betul sehingga Santiago sering meminta radian mengajariku diluar kelas. Meskipun tidak dekat Tapi dia tetap mau membantuku.
“vallery bagaimana kalau kamu menemaniku berjalan2 disekitar istana? Tanya jyk yang langsung kusambut dengan senang hati, jyk asik diajak ngobrol dan yang membuat q agak tersenyum adalah dia menyukaiku dan itu terlihat jelas dalam gerak-geriknya.
            “val, kamu sudah punya pacar?”
            “belum aku masih belum memikirkannya”
            “kalau kamu sudah ingin memiliki pacar mau g kamu jadi pacar q?”
“lebih baik kita membicarakan hal yang lain”
            “ku dengar kau akan lulus?
            “iya kalau tidak ada hambatan tahun depan, setelah pesta ini aku akan masuk asrama untuk menyelesaikan sekolahq baru tahun depan aku bisa masuk SMU”
            “apa rencanamu sekolah di sini atau di norwegia seperti princess2 yang lain?”
            “jangan bilang siapa2 aku punya keinginan untuk sekolah di London”
            “Kenapa?”
            “karena aku menyimpan rencana itu untukku sendiri, disana aku bisa bebas tanpa ada yang tahu kalau aku princess”
            “kamu sungguh diluar dugaan, seorang princess yang sangat berbeda”
            Setelah jalan2 dengan jyk aku segera bersiap2 untuk bergabung dengan saudari2ku untuk mengikuti pelajaran keputrian yang semakin sering ku jalani karena ayah mewanti2 agar kami menjaga sikap dan bertata krama yang pantas sebagai seorang princess kemudian dilanjutkan dengan pemilihan baju yang akan digunakan untuk pesta nanti kami biasanya memilih baju salah seorang perancang busana yang biasa mengangani kami tapi kali ini kami dibebaskan untuk memilih rancangan busana sendiri atau memasrahkan pada disainer.
            “princess vallery bagaimana dengan baju anda?”Tanya asisten ibunda
            “saya memilih untuk mendisain baju saya sendiri kebetulan sudah saya siapkan, tolong Erika ambilkan sketsaku di laci kamarku”
            Taklama kemudian Erika kembali dengan sketsa yang telah kusiapkan dan segera kuserahkan pada asisten ibunda langsung diteruskan dengan mengukur badan. Begitu selesai aku bersama Erika kembali ke kamar untuk beristirahat karena sejak kedatangan para pangeran dan sebagian tamu untuk pesta ulang tahun saudaraku waktuku habis untuk menemani mereka.
            “Erika jika ada yang ingin bertemu denganku bilang aku sedang ingin beristirahat dan tidak ingin digangu, bangunkan aku besok jam 5 pagi.”
            “baik princess”
            Keesokan paginya aku memang dibangunkan pada jam 5 pagi dank arena istana masih sepi dan para pelayan pun masih bersih2 mereka agak kaget melihatku sudah bangun dan berjalan keluar kamar padahal seharusnya kami sebagai putri bangun nanti jam 8 pagi, kepala pelayan mendatangiku dengan tergopoh2 dan menanyakan apa yang kubutuhkan.
            “tenang saja paman aku hanya ingin bagun pagi, dan berjalan2 sebentar dengan kudaku ke danau”
            “baik princess saya akan menyuruh orang untuk membawakan kuda putri ke depan”
            “tidak perlu paman, aku bisa ke istal sendiri, tolong jika ayahanda mencariku katakan aku ke danau dan akan kembali sebelum sarapan”
            segera ku langkahkan kakiku ke istal dan menuju kandang kuda milikku dan menuntunnya keluar dan menaikinya, tak lupa ku bawa kamera dan Erika pun ikut menemani dengan kuda
            sampai di danau segera ku hirup udara yang dingin dan segar dipagi hari serta ku nikmati air embun yang menetes dari pepohonan yang tidak seberapa tinggi. Kulepas sepatu dan merasakan air embun membasahi kakiku, kubuka tutup lensa kamera dan mulai memotret disekitar danau yang tenang dan indah tanpa sengaja ku tergelincir dan hampir jatuh untung seseorang sigap memegang tanganku dan menarikku ke pelukannya.
            “kau tidak apa2 princess vallery?”
            “tidak terma kasih” ucapku sambil melepaskan diri dari pelukan pria yang menolongku dan ketika sudah bisa berdiri aku mendongak dan melihat siapa yang menolongku ternyata radian. Orang yang sngat tidak terduga.
            “kamu kenapa ada disini? Mana pelayanmu?”Tanya radian yang anehnya dengan nada cemas
            “Erika…..mungkin sedang bersama kuda2 kami, aku sedang memotret dan berjalan2 di danau karena ku pikir pasti indah matahari terbit dan embun membasahi pucuk2 daun yang hijau, sedangkan kamu?”
            “aku sudah ada disini sejak tadi malam, aku suka kemping disini”
            “what? Kemping? Wow pasti asik mana yang lain?”
            “tidak ikut, mereka lebih suka tidur di kamar merka yang nyaman dari pada kemping begini, kapan kamu akan kembali ke istana?”
            “nanti sebelum sarapan, apa kegiatannmu setelah ini? Memancing bersama jyk dan ricard disini, sebaiknya kamu kembali sekarang sebagai seorang putri harus bersiap2 sebelum pergi sarapan bukan?” ucapnya dengan wajah angkuh
            “terima kasih atas sarannya”ucapku dengan kesal dan berjalan menuju kudaku tak kuhiraukannya karena begitu kesal, ia telah merusak moodku pagi ini
            Saat sarapan aku berusaha untuk bersikap ramah seperti biasa dan tersenyum baru ketika setelah sarapan aku berjalan menuju taman dan duduk disana sambil membaca buku untuk pelajaran asingku lebih tepatnya bukan pelajaran asing karena yang kubaca adalah novel yang diberikan Santiago dalam bahasa jerman. baru nanti Santiago kesini dan berjalan2 dengan ku tapi kami akan bercakap2 dengan bahasa bethovent.
            Saat kami asik bercakap2 dengan bahasa jerman, ayahanda dan tamu dari inggris berjalan kearah taman. Sebagai kesopanan kami berhenti dan berdiri menyambut ayahanda dan tamunya dengan berbincang sedikit sampai waktu yang semestinya ayahanda dan tamu asingnya meninggalkan kami yang kembali melanjutkan pelajaran. Ayah sudah merencanakan untuk mengirimku ke asrama sekolah biasa sesuai dengan keinginanku setelah selesai pesta tapi sebelumnya ayah juga akan mengirim leon ke london menjalani pendidikan kenunegaraan dan kepemimpinan disekolah khusus selama 3 tahun setelah lulus kuliah. Dan akan ikut mengurus kerajaan setelah lulus.
 Sedangkan kami seorang putri belajar di sekolah khusus yang dihuni oleh para anak pemilik pabrik raksasa, putri, dan bangsawan, disekolah ini kami belajar untuk menjadi nyonya selain pintar juga diwajibkan bisa berbisnis dan cara mengatur orang istilah lebih tepatnya belajar menjadi istri para pebinis dan para bangsawan kaya.kami akan masuk sekolah itu ketika smu atau ketika kuliah. Semua kakakku sekolah disana hanya aku yang tidak berminat pada sekolah putri seperti itu, pelajaran dalam istana mengenai tata krama istana sudah hampir sama dengan sekolah itu dan jika pelajaran di istana saja sudah tidak aku sukai bagaimana dengan sekolah itu?
“what do you think princess?”
“nothink Sebastian”
“so, why you not answer my questions?”
Sorry, Sebastian, maybe next time ok?”
Aku pergi meninggalkan Sebastian ditaman dan berjalan menuju kekamar dan beristirahat. Dan terbangun ketika Erika datang membawa baju yang akan ku kenakan nanti di pesta.
“princess ini baju anda saya simpan di lemari, anda diminta untuk menemui pangeran leon di dekat kolam ikan”
“baik aku akan segera kesana”
Segeraku turun dari ranjang dan merapikan baju baru kemudian berjalan keluar kamar menemui pangeran leon yang sedang berdiri bersama teman-temannya.
“lery nanti di acara dansa mereka ingin berpasangan denganmu mereka ingin menanyakan apakah kamu sudah punya teman dansa apa belum?”
“oh masalah itu kak leon sudah tahukan tradisi dansa disini?, bahwa pasangan dansa ditentukan oleh undian di awal pesta” ucapku santai
“tapi menurut tradisi lain pesta dansa dipilih sendiri oleh peserta”sela Andrew
“tentu Andrew itu jika pesta diadakan di luar kerajaan” ucap leon member penjelasan pada teman-temannya
“tentu saya sangat beruntung jika nanti bisa berdansa dengan adikmu leon”
“terima kasih atas pujiannya, kak kurasa aku harus menemui ibunda ada sedikit urusan yang harus kami bicarakan”ucapku memberi alasan agar bisa pergi meninggalkan mereka.
Pada pesta ulang tahun kak anasabel juga kan diumumkan pertunangannya dengan duke of selway yang katanya tinggi, tampan dan juga kaya tapi yang terpenting mereka sudah saling menyukai sejak pesta pernikahan sepupu duke yang juga teman dekat kak ana di asrama.
Sesuai dengan tradisi kerajaan mereka akan menikah beberapa tahun lagi ketika kak ana berumur 25 tahun, aku duduk didekat kolam renang berharap tidak ada yang menemukanku dan mengajaku berdansa apalagi dengan membawa pasangan dari undianku.
“hey kamu disini rupanya!” sapa ricard yang datang membawa dua gelas minuman dan memberikan satu gelas untukku
“ada apa? Jangan bilang kau pasangan dansaku” ucapku sambil menerima gelas dari ricard
“tidak, aku sudah menemukan pasanganku kakakmu renalusia, btw dari tadi jyk, dan para pria banyak yang mencarimu mereka berharap kau berpasangan dengan mereka di dansa kali ini”
“terima kasih atas peringatannya aku rasa aku kembali saja ke kamar sebelum mereka menemukanku” ucapku langsung berdiri tapi tanganku dihentikan oleh ricard dengan memegang tanganku yang sedang membawa undian dan melihatnya
“savir blue, kurasa ku tahu siapa pasanganmu, mari ku temukan kamu dengannya, ucap ricard dengan menarik tanganku sehingga dengan berat hati kulangkahkan kakiku mengikutinya.
“mana radian?”tanya ricard pada jyk
“itu berdiri dekat piano sendirian, memangnya ada apa dengannya?”
“kau tahu siapa pasangan dansanya?gadis cantik yang menjadi primadona para pangeran sekarang ini”
“jangan bercanda maksudmu pasangan radian itu valerry? Wow pasangan yang spektakuler dan cocok” komentar jyk sambil tersenyum
 “jangan bikin gossip baru kalian! Udah aku pergi aja!” ucapku sambil berjalan pergi tapi tanganku dihentikan oleh jyk dan ricard. Hingga aku harus ikut berdansa karena tidak bisa pergi ditahan oleh mereka berdua yang langsung menarik radian dihadapanku dan ibunda sehingga kami berdua tidak berkutik dan terpaksa berdansa.
“maaf princes vallery sebenarnya saya tidak suka berdansa jadi kurang bisa menikmati acara dansa ini”
“maaf juga prince radian saya tidak suka berdansa dan jika bukan karena kedua teman kita yang menahanku dan menarik anda kesini dan menunjukkan pada ibunda kalau kita berpasangan saya dengan senang hati akan meninggalkan pesta dan tidur”ucapku setelah radian mengatakan ketidak sukaanya berdansa denganku.
“karena kita sama-sama tidak menyukainya bagaimana kalau kita secara perlahan kepinggir arena dansa dan pergi meninggalkan tempat ini pergi ketempat yang kita inginkan masing-masing”ucap radian mencoba memberi usulan yang langsung dengan senang hati kuterima.
Sesuai dengan skenerio yang telah dikatakan oleh radian kami dapat pergi meninggalkan pesta itu dan pergi ke sendiri-sendiri sesuai yang kami kehendaki. Aku pergi ke balkon atas tempat yang terlindung dari pandangan luar sehingga dapat berbaring dan melihat bintang, tempat ini sering kami gunakan ketika ingin berjemur dibawah terik sinar matahari bersama ibunda dan kakak perempuanku. Disana aku memikirkan radian pangeran yang tidak hanya tampan dan cerdas tapi juga baik hati hanya saja sikapnya itu yang membuatku kurang menyukainya meskipun ia teman baik jyk dan ricard. 
Kami ada acara berkuda bersama pagi ini setelah sarapan dan sebagai seorang princes dalam even kali ini kami dilarang ikut karena yang mengikutinya hanya para pangeran dan tamu2 yang laki2 kami sebagai lady dan princess akan melihatnya dari kursi penonton. Acara berkuda berjalan seru tapi ketika hendak kembali ke instal untuk mengembalikan kuda tanpa sengaja kuda yang digunakan radian menginjak duri dan radian pun terjatuh ketika kuda tersebut mengangkat kaki depannya. Untung saja  aku yang kebetulan berada tak jauh dari tempat terjatuhnya pangeran radian segera menolongnya dan dengan dibantu para pengawal membawanya ke rumah sakit kerajaan sehinga dapat segera diobati. Secepat mungkin. Setelah keadaan radian agak mendingan aku kembali ke istana dan melaporkan keadaannya pada ayahanda.
saat makan siang aku bertemu dengan pengawal pribadinya yang langsung datang ketika mendengar ia terjatuh dari kuda.
 “Terima kasih princess anda telah menolong prince kami”
“sudahlah paman, aku hanya tidak sengaja ada tak jauh dari sana, aku tidak berjasa apa2 hanya membawanya ke rumah kerajaan yang memang tugas kami sebagai tuan rumah, justru kami yang harus minta maaf karena princes radian harus mengalami kejadian ini”
“ ini hanya kecelakaan yang sering terjadi, princess, anda tidak perlu sungkan begitu”
“seharusnya sebagai tuan rumah kami harus dapat mengantisipainya dan kami janji kejadian ini tidak akan terjadi lagi, kami akan lebih berhati2”
“sudahlah princess saya kemari untuk mengucapkan terima kasih bukan untuk memarahi anda princess, anda terlalu cantik untuk dimarahi”
“paman anda jangan membuat saya malu”
“saya rasa, saya harus undur diri saya akan kembali ke rumah sakit”
“paman bisa saya menitipkan sesuatu untuk princess radian?”
Aku memberikan satu buket bunga yang memang kurangkai sendiri dan langsung kuambil dari kebunku dan kuberikan pada pengawal pribadinya.
Setelah berpisah dengan pengawal pribadi radian aku langsung menuju ke kamarku untuk berganti baju karena sejak menolong radian aku belum berganti baju sehingga baju yang kupakai kotor. Setelah berganti baju dan merapikan diri aku memilih untuk bermain piano di ruang musik sendirian. Ketika asik dengan pianoku aku mendengar suara langkah kaki yang membuatku menghentikan permainanku
“oh kak leon” ucapku sambil menghela nafas lega
“kukira kau masih di rumah sakit”
“aku langsung pulang ketika keadaannya sudah agak baikan, ngapain kakak disini?”
“Hanya ingin sendiri, lerry,  tapi karena kamu sudah ada disini lebih dulu tidak apa2” ucap kak leon sambil duduk disebelahku.
“bagaimana perasaan kakak ketika akan meninggalkan kerajaan?”ucapku mencoba untuk bertanya.
“tidak dapat diucapkan dengan kata2 karena perasaan ini campur antara senang dan sedih juga cemas dan tidak sabar”
“sebentar lagi kakak akan berangkat ke oxford, sedangkan aku akan masuk asrama untuk kelulusanku”
“apa rencanamu akan masuk SMU khusus seperti putri2 ayahanda yang lain?”
“aku sendiri berkeinginan untuk tidak masuk sekolah itu, kak leon sendiri tahu pelajaran tata krama di istana saja sudah tidak kusukai bagaimana bisa aku bisa masuk sekolah yang lebih membosankan itu?”
“bagaimana pendapatmu tentang teman2 kakak? Banyak dari mereka yang ingin menjadikanmu tunangan”
“mereka sama saja dengan para pangeran yang lain, tidak ada yang menarik perhatianku”
“Sayang sekali mereka harus kecewa dengan hasil yang harus mereka peroleh, kurasa aku harus pergi ayahanda memintaku untuk mengantarkan beberapa tamu yang akan kembali ke negaranya”
“apakah semuanya?”
“tidak hanya beberapa perdana mentri dan tamu2 yang sudah dewasa”
Sebelum pergi kak leon mencium pipiku dan aku memberantakkan rambutnya, itu sudah menjadi kebiasaan kami sejak kecil.
Kak leon sudah berangkat ke london dan aku sedang bersiap2 dibantu oleh erika berkemas besok pagi aku akan meninggalkan istana selama setahun belajar di asrama negri dan mengikuti ujian disana, ketika aku belajar disana aku sudah mendapat persetujuan dari ayahanda untuk diperlakukan selayaknya murid2 yang lain sehingga erika yang sebagai  pengasuh dan asisten pribadiku akan mengantarkanku tapi tidak ikut denganku ke asrama. Diasrama aku berharap mempunyai banyak teman yang dapat berteman denganku tanpa melihat status sosialku yang sebagai seorang princess negri ini.
Aku dan erika berangkat dengan mobil dan hanya ditemani oleh asisten ayah untuk menjelaskan segala sesuatunya kepada kepala asrama dan kepala sekolah. Walaupun aku bersekiras meminta untuk disamakan dengan siswa yang lain tetap saja mereka bersikeras untuk mengadakan upacara penyambutan dan memberikan kamar yang lebih luas untukku dan beberapa kelonggaran yang hanya diberikan kepadaku karena memang hanya aku yang ikut ujian dan bersekolah di sekolah ini karena saudaraku yang lain pasti dikirim ke luar negri oleh ayah. Seharusnya memang aku dikirim juga ke luar negri tapi aku menolak dan dengan perdebatan lama akhirnya ayah mengijinkanku untuk sekolah disekolah dalam negri, walaupun begitu aku tetap tidak bisa mangkir untuk menerima pelajaran tata krama istana karena hari minggu yang seharusnya aku gunakan untuk beristirahat dan bertamasya dengan yang lain tidak bisa aku lakukan karena pengajar tata krama dan pengajar2 privatku yang lain akan datang untuk mengajarku.
Disini aku sudah ada satu minggu tapi aku belum punya teman karena siswi disini masih tak berani dan cenderung menjaga jarak seolah tembok istana masih mengurungku meski aku sudah tidak ada di istana.
“boleh aku bermain dengan kalian?” tanyaku dengan tersenyum.
“boleh saja princess kami senang anda mau bergabung dengan kami” ucap salah satu dari mereka.
“tidak bisakah kalian memanggilku dengan namaku? Namaku vallery, tidak usah memakai sebutan princess kita tidak sedang didalam istana”
“tapi princess kami tidak bisa walau bagaimanapun anda princess kami dan kami tidak boleh bersikap tidak sopan pada anda”
“sekarang disini statusku sebagai siswi disini sama dengan kalian tidak ada hubungannya dengan statusku didalam istana sebagai seorang princess. Panggil aku vallery tanpa embel2 princess” ucapku tegas sehingga membuat mereka mau untuk memanggil namaku
Sejak mereka memanggil namaku secara langsung tanpa imbuhan princess yang lainpun bersikap agak wajar walaupun masih tetap bersikap sangat sopan hanya shophie yang bersikap sangat biasa padaku dan kami sangat dekat tapi aku juga dekat dengan yang lain seperti alisha, laurent, dan kaure. Kami sering menghabiskan waktu bersama bahkan mereka sering aku ajak untuk mengikuti kelas hari mingguku.
“ternyata menjadi princess itu tidak menyenangkan yaaa” komentar kaure
“huss, jangan bicara seperti itu” ucap alisha
“g papa kok jangan dikira menjadi princess itu menyenangkan kami dituntut untuk tampil sempurna sehingga tidak membuat kerajaan malu”
“aku g bisa membayangkan jika aku harus terkurung dalam kamar seharian untuk belajar dihari minggu pula”
“untung aku masih mempunyai hari sabtu yang bisa aku gunakan untuk berlibur bersama kalian” ucapku sambil tersenyum.
“bukankah kamu bisa menggunakan taman untuk belajar vallery? Dari pada didalam kamar terus menerus” usul shophie
“kalau di taman kami akan menemanimu sekalian belajar ilmu iptek tahukan kami lemah dalam ilmu itu” ucap laurent
“kalau begitu kalian juga harus belajar bahasa asing pada santiago biar aku memintanya mengajari kita bahasa spanyol dan prancis kalian selalu dapat masalah dalam bahasa asing” ucapku
“tentu saja beda denganmu yang belajar bahasa asing sejak kecil”sunggut kaure
“kalau dia tidak bisa bahasa asing bagaimana dengan para tamu yang sudah menjadi tugasnya untuk melayani mereka?”ucap alisha
“bagaimana kalau kalian ikut denganku ke istana selama seminggu pada liburan musim panas?”tanyaku
“tidak mau jika harus terus menerus bersikap sangat formal belum lagi masalah ijin pada orang tua kami” ucap kaure.
“liat saja nanti kalian pasti akan tinggal satu minggu di istana dan malakukan semua pelajaran tata krama yang sangat tidak kusukai dan aku sanggat bersemangat untuk menyambutnya” ucapku sambil tersenyum usil
“kau ini suka sekali mengerjai kamiiiiii” ucap kaure, laurent, alisha dan shohie bersamaan sambil mengelitiku kami berkejar kejaran di taman sambil saling mengelitiki.ng
Sesuai janjiku mereka benar-benar datang ke istana, ketika ayahanda kumintai persetujuan untuk mengundang teman-teman dekatku ke istana ternyata ayah sangat setuju dan langsung meminta paman sebastian untuk mengurusnya sekaligus memberi tahu padaku kalau kak leon akan merayakan ulang tahunnya di rumah meski tidak mengadakan pesta yang meriah dia akan mengajak teman2nya berlibur di pulau yang meski tidak terlalu besar sangat menyenangkan disana kami menyebutnya pulau emerald yang dimiliki khusus oleh kami dan hanya kami yang kesana.
“paman berapa lama kak leon akan berada dipulau dengan teman2nya?”
“Sekitar lima hari tapi sebelumnya mereka akan pesta kebun ditaman istana”
“siapa saja yang ikut paman?”
“kemungkinan bangsawan muda andrew dan yang lain, kalau tidak salah pangeran ricard, jyk dan radian akan datang pada pesta kebun itu”
Tanpa kurencanakan sebelumnya aku harus bertemu dengan para teman2 kak leon meskipun ada ricard dan jyk tetap saja aku terganggu apa lagi aku sebagai adik dari kak leon sangat tidak sopan untuk tidak menghadirinya tentu dengan teman2ku yang memang kuundang ke sini. Kedatangan teman2ku lebih dulu dari pada kak leon dengan teman2nya dan aku memberitahukan mereka mengenai pesta kebun kak leon.
“jadi kami  akan ikut hadir pada pesta itu?”
“terserah kalian mau hadir apa tidak, tapi sebagai adik kak leon aku wajib hadir”ucapku memberi tahu mereka.
“sebenarnya aku tidak ingin hadir takut tidak bisa bergaul dengan teman2 pangeran leon yang tentu sangat berbeda denganmu dalam memandang kami”
“tapi kami juga ingin melihat mereka pasti ganteng” ucap kaure
“jujur mereka memang ok itu karena mereka terawat dan selalu peduli dengan penampilan”
“juga kaya” tambah alisha yang sambut dengan tawa oleh yang lain.
Mereka tidur di kamar tamu ber4 bukan karena tidak ada kamar lagi tapi memang keinginan mereka untuk tidur dalam satu kamar. para pelayan sibuk mempersiapkan pernak pernik pesta, mobil-mobil jemputan untuk kak leon dan teman2nya berdatangan dengan penumpang ibunda menyambut mereka dan memeluk kak leon aku dan teman2ku hanya melihat dari balkon atas tentu kak leon akan mencariku sendiri ketika tahu aku sedang liburan juga.
“bener vallery mereka semuanya ok2, yang mana yang pangeran leon?”tanya kaure
“kak leon berambut sama denganku coklat hanya saja lebih terang dia tadi turun pertama kali”
“wah pasti asik bisa ngobrol dengan mereka” sambung alisha
“kalian harus berhati2 kebanyakan dari mereka adalah playboy dan suka mempermainkan wanita”
“jadi bagaimana keputusan kalian mau ikut hadir apa tidak?”
Kaure, dan alisha ikut dan karena harus setia kawan shopie dan laurent ikut juga ke pesta kebun menemaniku, kak leon naik ke balkon atas begitu diberi tahu aku juga sedang liburan
“hai lerry....” ucap kak leon sambil mengacak2 rambutku dan memelukku
“hai kak ini kenalkan teman2ku di sekolah..... ini shophie, laurent, alisha, dan kaure”
“senag bertemu dengan teman2 lerry, semoga kalian betah dan senang disini” ucap kak leon sambil tersenyum.
“terima kasih pangeran leonard”ucap mereka serempak dengan sangat sopan yang membuat kakak tertawa.
“jangan terlalu kaku biasa saja aku belum setua ayah sehingga kalian harus bersikap sangat sopan denganku”
“kak bisa nga’ aku minta tolong sama kakak untuk jangan iseng pada teman2ku”
“tenang saja adikku tapi sepertinya mereka sudah tahu kalau kamu sedang liburan di istana, jadi siap2 saja melihat mereka mencarimu ok!” goda kak leon yang langsung membuatku mencari cara agar mereka hanya dapat bertemu denganku seminimal mungkin tiba2 aku teringat danau dan mendapat ide yang langsung aku katakan pada mereka ketika kak leon sudah pergi.
“Girls mau naik kuda dan kita picnik di danau yang asik?” tawarku pada mereka
“ide yang bagus kapan? Kalau sekarang sempat mungkin asik, kita khan jarang naik kuda” dukung Alisha yang langsung di setujui oleh yang lain dan segera kuminta Erika untuk mempersiapkannya sementara kami ke install untuk memilih kuda yang akan dipakai ketika kami kembali ke istana semuanya sudah siap bahkan erika telah membawakanku kamera yang terlihat masih baru.
“erika kamera ini milik siapa? Aku tidak memilikinya”
Belum sempat erika  menjawab sudah ada yang menyahutnya “itu kamera dariku anggap saja sebagai hadiah karena telah menolongku dulu”ucap radian menyela pembicaraan kami.
“kuharap kau menyukainya karena itu kamera yang sangat bagus” ucap radian seperti biasa sangat datar.
“sudah diterima saja sengaja radian memberikan kamera kesayangannya padamu aku sudah melihat hasil foto dari kamera itu sangat cocok untukmu” dukung seseorang dibelakang radian dan saat ia menampakkan diri ternyata orphie
“orphieee..... jahat banget sich kemarin tidak datang, terima kasih atas kameranya aku suka dan aku juga tidak berencana untuk menolak pemberian orang lain”
Orphie memelukku dan mengacak2 rambutku seperti kak leon
“terimakasih atas kameranya” ucapku pada radian, aku juga memperkenalkan teman2ku pada radian dan orphie, baru kemudian kami menaiki kuda kami dan pergi kedanau untuk picnik dalam perjalan banyak yang menanyakan soal radian dan orphie
“wahhh seneng yaaa bisa dipeluk dan dekat dengan para pangeran yang ganteng2”ucap kaure
“ditambah lagi dihadiahi kamera”dukung alisha
“tenang nanti aku akan memotret kalian juga”
“kami tidak tahu kalau kamu suka memotret vallery” ucap shopie
“aku memang tidak pernah membawa kamera ke asrama”jelasku
Tak terasa kami sudah sampai di danau dan kamipun turun dari kuda dan mengikatnya di pohon yang terdekat, mereka langsung berjalan-jalan mengelilingi danau sambil bercanda sementara aku sudah asik dengan kamera baru sehingga membiarkan mereka bersenang-senang bersama aku juga sesekali mengambil foto-foto mereka melalui kamera pemberian radian karena terlalu bersemangat tak engaja kami kelelahan, kamipun segera beristirahat karena lelah, tikar kami hamparkan lalu duduk dan membuka keranjang picnic yang memang sudah disiapkan oleh erika.
“kamu sering picnik di sini vall?” tanya laurent
“lumayan sering biasanya dengan saudara2ku tapi juga sering berdua saja dengan erika”
“Asik yaaa disini, tapi kok ngak seperti biasanya seharusnya ada pelayan atau pengawal yang menemani khan?”
“harusnya seperti itu tapi karena sudah terbiasa tanpa pengawalan, ayahanda juga memperbolehkannya ayah tidak ingin anak2nya tumbuh menjadi anak yang manja kami pun dibekali dengan kemampuan beladiri aku bisa aikido”
“terus setelah lulus tahun depan kamu planingnya apa?” tanya sophie
“aku belum bisa memastikannya, tapi keinginan ada tapi sebelum terrealisasikan aku belum bisa mengatakannya”
“Aku berencana tetap di asrama sampai lulus SMU baru kemudian ke yale tapi itu kalau diterima”ucap laurent
“aku dan kaure ke swiss, kalau sophie tinggal mengemasi barangnya ia mendapat tawaran untuk kuliah di oxford dan oklahoma tau mana yang akan diterimanya”
Aku akan ke london karena ayah lebih suka aku disana dan memang aku akan melanjutkan SMU disana baru ke oxford”
“kok kamu bisa mendapatkan tawaran untuk kuliah padahal baru junior high school?” tanyaku heran
“tentu saja karena ia terpilih sejak mewakili sekolah untuk lomba sains dan menang hadiah pertama selain uang adalah tawaran untuk kuliah di 2 univ bergensi itu” ucap kaure memberi penjelasan.
“wow lomba sains? Ternyata selain cantik otak temanku juga cantik juga aku turut bangga sebagai teman” ucapku sambil tersenyum indah.
Tiba2 ada derap kuda yang datang menggangu kesenangan kami ternyata andrew dan kawan2nya tanpa kak leon yang datang dan langsung menghampiri kami.
“hai girls, hai princess vallery apa kabar?”
“baik, kalian mengapa ada disini? Kurasa ini bukanlah tempat yang mengasikkan untuk kalian?” ucapku datar berusaha menyembunyikan rasa tidak sukaku
“memang tidak, tapi aku dengar anda dengan teman2 asrama anda ada disini jadi kami kesini untuk bertemu dengan anda”
“wow aneh sekali, ada urusan apa seorang andrew dan kawan2 ingin bertemu denganku”
“ langsung saja sejak aku mulai dewasa ayah sudah inggin agar aku menentukan calan istri yang benar2 bisa dan sesuai denganku dan setelah kupikir2 Cuma kamu yang sesuai dengan keriteria itu jadi aku  ingin agar kamu mau menerima pinanganku”
“maaf tuan muda andrew kurasa terlalu dini untuk memilihku sebagai calon istri anda dan yang perlu anda tahu umurku masih sangat belum dewasa apalagi anda mengatakannya pada saya seharusnya mengatakan hal itu pada ayahanda saja”
“princess vallry saya hanya ingin memastikan padamu terlebih dulu”
“kurasa saya tidak bisa memastikannya dan tidak bisa berjanji apa2”
“kurasa sebaiknya kalian kembali ke istana karena leon mencari kalian”ucap seseorang yang tiba2 muncul ber4.
“ternyata para p4 ok aku pergi kurasa kepentinganku sudah selesai, aku kembali dulu yaa princess vallery”
Andrew dan teman2nya pergi dengan kuda mereka sedangkan ganti orphie, jyk, radian, ricard yang kini ikut duduk di dekat kami yang membuat teman2ku salah tingkah dan nerveus, apa lagi melihatku duduk dekat orphie dan tak tau kenapa radian tiba2 bangkit dan pergi.
“ada apa dengannya princess tanya shopie, apa pangeran itu tidak suka duduk dengan kami?”tanya laurent sambil berbisik padaku
“sudah, jangan perdulikan dia! Dia memang kurang menyenagkan”
“apa yang kalian bicarakan dengan bisik2?” tanya ricard
“biasa masalah teman kalian yang baru saja pergi tanpa pamit dan mengatakan apapun” ucapku datar
Aku dan orphie melepas kangen maklum udah beberapa tahun aku tidak bertemu dengannya sejak orphie sibuk dengan tugas2nya sebagai wakil ayahnya juga kuliahnya, di danau kami menghabiskan waktu sampai akan makan siang aku dan teman2ku memang akan makan siang disana karena aku sudah mengatakannya pada Erika sehingga ia sudah mempersiapkannya setelah makan siang aku berjalan2 dengan menunggang kuda bersama teman2ku melihat kebun anggur milik petani terdekat sambil melihat2 aku juga sering bertanya pada mereka mengenai kesulitan dan sebagainya. Saat kami pulang kami melewati padang rumput yang luas yang sering digunakan oleh kak leon untuk bermain kuda tak sengaja kulihat seekor kuda yang ditambatkan aku menyuruh teman2ku untuk pulang nanti aku akan menyusul, begitu teman2ku sudah pergi aku menghampiri kuda itu untuk memastikan apakah itu kuda istana atau bukan ternyata memang kuda istana tapi siapa yang membawanya aku tidak tahu.
“untuk apa kamu disini?”Tanya seseorang yang suaranya sangat aku kukenal saat menoleh ternyata radian
“aku bukan ingin menggangumu, aku hanya heran melihat kuda istana ada disini tak kukira yang membawanya itu kamu”
“kenapa? Kamu berharap itu orphie?” tanyanya sinis
“aku tidak tahu masalahmu apa tapi kenapa kamu selalu bersikap dan berbicara sinis kepadaku, bahkan dapat dihitung ucapanmu yang biasa”
“aku baik2 saja dan aku selalu bersikap sama dengan yang lain”
“huh terserah saja aku tidak peduli, terimakasih atas jawabannya aku pulang dulu”
Aku menaiki kudaku dan karena terburu2 aku hampir celaka untung dia menangkapku sehingga aku tidak langsung jatuh ke tanah hanya saja kakiku lecet dan terkilir.
 “kakimu terkilir”ucap radian sambil membopongku dan mendudukkanku di rerumputan, sambil berteriak aku merasakan kakiku dipijat oleh radian karena kesakitan aku menjauhkan tangan radian dari kakiku.
“apa yang kau lakukan, singkirkan tanganmu apa kamu tidak mau pulang, aku tidak mau membawamu kau harus pulang dengan kudamu”
“tidak bisakah kau lebih pelan? Sakit tau”
“kalau kamu tidak diam dan terus berteriak aku akan menciummu”
“coba saja kalau berani aku akan memukulmu aww” ucapanku terhenti karena pijitan tangannya.kualihkan tangannya dan mencoba berdiri dan langsung jatuh terduduk didepannya
“sakit sekali pijitanmu itu menyembuhkan apa tidak sich kok masih sakit” ucapku sambil mengusap2 kakiku yang terkilir.
“sekali lagi kau tidak bisa diam aku akan benar2 menciummu”ancamnya yang tidak aku hiraukan, dia kembali memijit kakiku dan aku mencoba untuk tidak berteriak dan menahan rasa sakitnya.
“tahan ini akan sedikit sakit”ucapnya memberi tahuku
Tapi mesti aku sudah diberi tahu tetap saja aku tidak bisa menahan jeritan karena ia memijitnya terlalu keras belum sempat aku menjerit lagi bibirnya telah menghentikan jeritanku ia benar2 menciumku.
“maaf aku telah berbuat kurang sopan padamu”ucapnya dengan nada bicara yang sangat berbeda dari sebelumnya ia membantuku berdiri dan membantuku menaiki kudaku sedangkan ia menaiki kudanya tapi tali kekang kudaku ikut dipengannya sehingga kudaku mengikuti kudanya hingga kami tiba di istana ia membantuku turun dan memapahku masuk kedalam istana Erika panic melihat jalanku yang pincang dan membantu memapahku.
“apa yang terjadi pada princess vallery prince radian?”
“ia terburu2 menaiki kudanya sehingga terjatuh dan terkilir tapi tidak apa2 ia akan segera sembuh”
“sebaiknya anda diperiksa oleh dokter princess, agar tidak bertambah parah”
“tidak perlu Erika kakiku tadi sudah dipijit oleh prince radian mungkin aku hanya perlu beristirahat beberapa hari dikamar”
Mereka berdua membantuku memasuki kamar dan merebahkanku di tempat tidur, kuminta Erika membawakan kami minum sehingga dapat meninggalkanku berdua dengan radian karena sejak kejadian yang mengejutkan itu aku tidak berkata apa2 karena sangat shok.
“terima kasih atas bantuanya dan mengenai kejadian barusan anggap saja sebagai rahasia kita berdua”
“bagaimana perasaanmu?” Tanyanya lirih
“jujur aku kaget dan tidak bisa mengucapkan kata apa2 aku belum pernah melakukannya sebelumnya”
“bagaimana selanjutnya sebaiknya dilupakan atau aku harus bertanggung jawab”
“maksudmu?”
“aku akan meminta orang tuaku agar melamarmu secepatnya”
“kau jangan gila aku masih 15 tahun, mungkin sebaiknya kita lupakan saja dari pada aku harus bertunangan di usia dini dan kehilangan masa remajaku”
“kita hanya bertunangan bukan menikah, kita akan menikah jika sudah dewasa”
“tetap saja aku tidak mau, masih banyak yang ingin aku lakukan lagipula aku tidak akan hamil atau tidak laku hanya karena kau menciumku”
“baiklah kalau begitu pembicaraan ini berakhir disini kita anggap tidak tidak terjadi apa2”
“aku setuju”
Radian berjalan hedak meninggalkan kamarku tapi Erika dating membawakan minuman untuk kami sehingga ia berhenti untuk minum dan kemudian pergi, sementara aku hanya termenung mengingat kejadian yang baru saja aku alami ciuman pertamaku dengan radian.
“princess baik2saja? Apa anda merasa sakit atau kurang nyaman? Saya akan segera memangilkan dokter”
“tidak perlu Erika aku tidak apa2 hanya memikirkan sesuatu, tolong sampaikan pada teman2ku mengenai keadaanku dan salamkan permintaan maafku atas ketidak hadiranku pada pesta kak leon nanti malam”
“hanya itu saja? Atau ada yang lain princess?”
“aku ingin nanti makan dikamar saja, dan tolong biarkan aku beristirahat hingga besok”
Erika keluar dari kamarku sehingga aku bisa sendirian dan berusaha menghilangkan pikiran tentang ciuman dengan radian, tetap saja tak bisa karena itu merupakan pengalamanku yang pertama berada sedekat itu dengan seorang cowok apalagi berciuman dengannya.
“kenapa harus dengan cowok super ngeBTin itu sich”omelku pada diriku sendiri
Aku mencoba menghibur diriku dengan melihat hasil foto yang kudapat hari ini dan aku masih belum bisa mengenyahkan bayangan radian dari otakku dengan berat hati harus kuakui ia sosok pria yang baik, pintar, menarik dan sebagainya dan kenapa dia memiliki semua persyaratan sebagai cowok yang kusukai. Hingga setelah selesai makan malam aku masih belum bisa memejamkan mata untung saja karena kakiku terkilir aku tidak harus menghadiri pesta kebun kak leon sehingga tidak perlu bertemu dengan radian, Andrew dan yang lain.
Keesokan paginya aku terbangun dengan bingkisan berwarna emas tergeletak di sampingku dan setangkai bunga mawar, tulip dan lily putih segar, ketika kubuka bingkisan itu secarik kartu terjatuh
Princess vallery
            Anggap saja ini kenang2an dariku terimalah sebagai permintaan maaf telah membuatmu tergangu dengan hal itu. Benda ini adalah amanat dari seorang klakak perempuan yang menyayangi adiknya agar memberikan liontin ini kepada yang berhak yakni kamu. Wanita yang memiliki wajah indah dalam sinar mentari terbit

                                                Lelaki dibalik bayangan
                                                                        Radian

                                   
 









Aku memegang liontin dan juga kartu itu, Erika datang membawakanku sarapan akupun memakan sarapan sambil duduk di balkon kamarku sehingga dapat melihat keadaan diluar istana. Aku belum selesai menyelesaikan sarapanku ketika teman2ku datang menemuiku.
“hai bagaimana kakimu?”Tanya shophie
“lumayan, bagaimana pestanya?”
“aku baru tahu mengapa kau tidak menyukai mereka” ucap kaure
“kalian tidak menikmatinya?”tanyaku heran
“banyak sekali darah biru disana, dengan daerah kekuasaan yang luas dan berpendidikan tinggi mana mungkin kami tidak menikmatinya”ucap kaure
“untung ada sepupumu prince ricard, dan kakakmu prince leon yang membuat suasana lebih menyenangkan jika tidak kami akan mati bosan”
Aku hanya tertawa mendengar cerita kaure mengenai pesta itu, setelah aku menyelesaikan sarapanku Erika membawanya dan aku membiarkan mereka melihat2 kamarku.
“wow vallery, kamarmu besar, dan penuh dengan barang indah” puji Alisha
“terima kasih, aku sebenarnya ingin memberika beberapa barang miliku pada kalian itu jika kalian mau”
“hah?mana mungkin kami akan menolak pemberian dari seorang princess” ucap kaure
“Sophie tolong bukakan lemari berpintu ukiran kayu” setelah sophie menongku untuk membukakannya aku meminta mereka memilih yang mereka sukai
“benar kamu akan memberikan pakaian2 ini pada kami?” ucap Alisha tidak percaya
“benar sayang, sebenarnya aku takut kalau kalian tidak menyukainya tapi percayalah baju2 itu baru sekali aku pakai”
“vallery sayang kami tidak perduli apa baju ini pernah kamu pakai sebelumnya atau tidak, baju2 ini sangat indah”ucap sophie
“kalian sudah memilih?”tanyaku
Mereka mengagukkan kepala dan membawanya kepadaku, aku meminta mereka untuk mencobanya jika tidak tampak bagus untuk mereka aku memilihkan yang lain dan mendadani mereka beserta dengan segala aseksorisnya, setelah selesai aku meminta mereka untuk menghadiri pesta kebun kedua yang dihadiri langsung oleh semua kerabat istana yang dibuat oleh ibunda untuk memperingati ulang tahun kak leon.
Aku menyimpan liontin pemberian radian pada tempatnya dan memasukkannya pada tempat khusus bersama dengan barang2 istimewa yang kudapatkan dari pangeran2 yang lain.
Ketika aku sedang asik melihat2 pemandangan seseorang memasuki kamarku ternyata kak leon.
“bagaimana keadaanmu?”
“lumayan kak, bagaimana pestanya?”
“baik2 saja hanya ada sedikit kejutan melihat teman2mu datang dengan penampilan berbeda”
“tidak ada kesalahan pada pakaian mereka khan?”tanyaku cemas
“tenang saja mereka baik2 saja meski mereka cantik tetap saja ada yang kurang yakni kamu”
“selamat ulang tahun kak, maaf tidak bisa hadir pada pestamu dan memberikanmu hadiah”
“bagaimana kalau aku memintanya sekarang”
“apa?”
“kamu bermain piano untukku, aku akan mengijinkanmu dan teman2mu untuk naik kapal pesiar hadiah dari ayahanda ke emerald”
“mana mungkin kakiku sedang terkilir tidak bisa turun untuk bermain piano untukmu”
“siapa bilang? Erika tolong bawakan kursinya”
Erika datang membawakan kursi roda untukku dan kak leon membantuku untuk menaikinya
“tunggu kamu ingin aku bermain piano dengan pakaian tidur seperti ini?” tanyaku
“baiklah aku tunggu lima menit Erika bantu dia besiap2” ucap kak leon sambil berjalan keluar kamar, ketika aku keluar kamar ternyata ia menungguku di luar. Ia menggantikan Erika mendorong kursi rodaku, kami sampai di depan piano yang berbatasan langsung dengan taman yang digunakan untuk pesta kak leon membuka pintu penghalang pesta sehingga kini para undangan melihat ke arahku, segera kuletakkan jari2ku diatas kap piano dan membukanya tanpa membuang waktu aku memainkan lagu pembuka lagu classic kesukaan kak leon, dan disusul lagu berjudul blue sky ciptaanku untuknya agak sedikit mengejutkan karena lagu ini belum pernah kumainkan didepan banyak orang.
Ketika lagu kedua telah selesai kak leon mencium keningku dan memelukku dan disusul dengan standing applus yang panjang. Aku tidak bisa segera kembali ke kamar karena banyak yang menahanku ketika keadaan memungkinkan aku meminta sophie membawaku kembali ke kamar diikuti oleh teman2ku yang lain.
“wow penampilan yang spektakuler, bagus sekali vallery” puji kaure, Laurent, dan Alisha
“aku belum pernah mendengar kamu bermain piano, kukira kamu tidak bisa”
“sebagai princess aku dituntut untuk bisa bermain music”
“lain kali kamu harus tampil dalam acara sekolah bagaimana kalau acara kelulusan kita nanti” usul Laurent
“baiklah sebagai gantinya tidak hanya kau tapi kalian juga harus ikut tampil”
“boleh, sophie pandai bermain gitar, kaure bermain biola, Laurent yang bernyanyi dan aku chelo”
“ sebaiknya kalian berganti baju dulu, nanti kembali lagi setelah makan siang dan biar baju2 itu dicuci bersih ketika kalian bawa pulang”
“bahgaimana dengan kakimu?”Tanya sophie
“besok sudah baikan sehingga kita dapat naik kapal baru kak leon menuju emerald dan seharian berada disana”
“tapi kita akan bersama2 dengan teman2 kakakmu lagi?”
“oh no, lebih baik aku tidak ikut”ucap kaure
“tenang saja kaure, pasti vallery sudah memikirkan sesuatu untuk kita”
“pesanku tidak usah membawa baju renang cukup baju santai seperti t-shirt dan celana pendek, nanti kita disana berkeliling pulau dan berjalan2 juga memancing, kita kan seharian disana. Tenang saja pasti seru”
Keesokan harinya kakiku benar2 sembuh sehingga aku bisa bersama teman2ku ikut ke emerald, aku sengaja meminta kak leon untuk menyediakan kamar khusus untuk kami ber5, diatas kapal kami melihat pemandangan yang memang indah kami juga ikut kak leon memancing ikan laut,
            Tak lama kemudian kami telah sampai di pulau emerald, kami langsung turun dan naik ke dermaga yang memang telah disiapkan dan berjalan menuju bungalau untuk beristirahat sebentar baru kemudian berjalan2 kembali.
Kami berlima berjalan memutari pulau dan berhenti di sebuah pantai yang indah dan menarik teman2ku langsung melepas sepatu nya dan masuk ke dalam air untuk perang air, asik berperang air temen2 kak leon lagi2 dan mengangu kami mereka datang dengan menggunakan jets sky milik kami.
“menurut leon ini jets sky milik anda, saya kemari untuk meminta izin meminjamnya”
“terserah yang penting kalian bersenag2 dan jangan ganggu kami” ucapku blak2an
“terima kasih princess vallery” ucap Andrew dengan tersenyum yang membuatku mual.
Ia pergi bersama teman2nya aku tidak lagi berniat untuk bermain air teman2ku juga malas karena digangu oleh mereka.
“sebenarnya Andrew itu buta atau muka badak sich?”Tanya kaure blak2an
“sebenarnya sederhana saja ia hanya inggin vallery tertarik padanya”ucap sophie
“tapi itu khan udah jelas banget kalau vallery tidak menyukainya” imbuh Laurent
“aku sampai sebal melihatnya”ucap Alisha
“ia mengagapku sebagai piala indah yang sulit didapatkan oleh segala kelebihannya, sehingga ia sangat penasaran dan ingin mendapatkanku”
“sayang sekali kamu tidak pernah tertarik dengannya”ucap Alisha
“sudah banyak pangeran dan bangsawan yang seperti itu, membuatku kebal dan mual dengan tingkah mereka, nanti sepulang dari sini aku ingin membagi2kan barang2 pemberian dari orang2 seperti itu”ucapku sebal jika mengigat mereka.
Kuajak mereka ke utara pulau untuk bermain selancar, karena mereka tadi sempat bertanya tentang ombak untuk bermain selancar, tiba disana kulihat orphie, radian, ricard dan jyk sedang asik berlomba dengan ombak tak membuang kesempatan aku dan teman2ku langsung masuk ke pantai dan ikiu bergabung dengan mereka.
Kami berselancar hingga matahari agak tinggi dan berhenti karena lelah orphie ternyata membawa kameranya ia memotret kami yang sedang duduk dibawah pohon dengan papan seluncur kami.
“bagaimana kalau kita photo bersama, sebagai kenang2an jika aku sudah bertunangan nanti, tidak mungkin aku dapat seperti ini lagi”
“boleh biar aku yang memotretnya”usul radian
“jangan aku ingin kita lengkap biar pelayan yang memotret kita” ucap orphie sambil melambaikan tangan pada pelayang yang memang berada tak jauh dari sana. Puas berfoto bersama ada lagi ide orphie yakni memotret kami berpasangan bergantian hingga tibalah giliranku dengan radian yang terakhir, belum sempat berpose biasa, tiba2 ada sesuatu yang merambat dikakiku sehingga aku berteriak dan berlari menjauh tapi terpeleset ranting sehingga ditangkap oleh radian dan sialnya orphie memotretnya beberapa kali
“kalian tidak usah berpose yang tadi sudah cukup”ucap orphie
“orphie biar kami berpoto ulang yang tadi tolong dihapus” ucapku
“hapus foto tadi orphie, aku tidak mau ada yang membuat prasangka yang tidak benar”ucap radian panic
“sudahlah biar saja mereka berpose yang benar, soal foto itu nanti akan kutunjukan pada orang tua mereka” goda ricard
“jangan aneh2 ric, tolong hapus aku tidak mau menjelaskan pada ayahanda”
“sudah jangan macem2 aku akan tetap menyimpannya dan aku janji yang memiliki kopiannya hanya kalian berdua tidak ada yang lain” tegas orphie
Dengan terpaksa aku dan radian menerima keputusan orphie untuk menerima jika tidak ada foto ulang dan tidak ada yang memilikinya selain kami bertiga. Kami pulang ke bungalau untuk makan siang dengan membawa papan selancar masing2 dan meletakkannya di tempat penyimpanan nanti akan dibersihkan oleh perawat bungalau. Aku dan kawan2ku menaiki jet sky kami untuk mengelilingi pulau baru kemudian diantar dengan perahu kecil aku menemui kak leon yang sedang memancing karena bosan kamipun pulang dengan mengendarai kano dan berlomba sampai lebih dahulu di pulau dan langsung pergi ke teras belakang yang rimbun dan meminum air kelapa yang diberikan oleh pelayan untuk mengatasi rasa haus dan mengganti elektrolit yang hilang. Tak ada suara dan tahu2 kami semua sudah tertidur lelap hingga ada suara  seseorang yang sangat familiar membangunkanku.
“ada apa?” jawabku dengan muka yang masih mengantuk dan tetap terpejam tidak sadar.
“jangan biarkan mereka mengabadikan wajahmu yang sedang tertidur lelap terlalu banyak” jawab seseorang itu
“siapa?”tanyaku masih belum bangun
“ricard, kakakmu, orphie sejak tadi tertawa dan mencuri fotomu ketika tidur”
“apaaa?”ucapku tidak percaya dan seketika terbangun dan kulihat ricard, orphie kak leon, radian dan jyk sudah ada didepanku
“aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa ngapain kalian disini ayoo pergii pergiii”usirku sambil memukuli mereka dengan bantal kursi merekapun pergi meninggalkanku yang langsung pergi ke kamar mandi dan berganti pakaian. Saat aku kembali teman2ku sudah berganti pakaian dan siap untuk pulang mereka sudah menunggu di kamarku dan mengajakku bergegas aku pun mencium pipi kak leon untuk berpamitan dan kamipun menaiki kapal meninggalkan pulau saat masuk ke dalam badan kapal aku melihat radian, jyk, ricard dan orphie juga ada didalam kapal
“lho kok kalian semua ada disini bukannya kalian masih lima hari lagi disana?”
“tidak kami memang tidak ingin di sana terlalu lama kami berencana ke swiss untuk bermain sky” ucap jyk
“lagi pula tidak ada kalian sehingga tidak terlalu seru”
“soal kejadian waktu aku tidur benar kalian memotretnya?”tanyaku takut2
“sebenarnya hanya leon yang memotretnya, orphie kamu lupa membawa kamera khan tadi?” Tanya ricard
“tidak aku tadi meletakkannya di meja ketika aku berencana untuk ke teras belakang”
“sudah tenang saja tidak mungkin leon akan menyebarkan foto2mu mungkin hanya sebagai obat kangen ketika Ia merindukanmu”hibur jyk
kami tiba di dermaga dan langsung dijemput oleh mobil kerajaan kembali ke istana kemudian aku dan kawan2ku istirahat sebentar, kami mengantar orphie dkk yang akan meninggalkan kerajaan ini menuju ke swiss.
Kami kembali ke istana dan kembali ke kamarku karena mereka akan pulang ke rumah mereka masing2 dan sebelum itu aku akan meminta memilih sovenir2 yang dikasih ama orang2 sekelas Andrew. Aku membuka kotak yang memang aku khususkan untuk kuberikan pada teman2ku, aku malas untuk menyimpannya, barang-barang itu biasanya berupa aksesoris ataupun barang mewah2 lainnya.
Mereka sudah tiba dikamarku dan kotak penyimpananku sudah aku buka untuk mereka pilih yang mana yang mereka sukai dan mereka bawa pulang
“masa’semua ini untuk kami vallery?”Tanya kaure
“memangnya kenapa? Aku tidak kebeatan jika kalian mengambil semuanya”
“bukan begitu mungkin saja suatu saat akan berguna untukmu”ucap sophie
“biar kami mengambil seperlunya jika terlalu banyak untukmu bagaimana jika kamu simpan di tempat lain sehingga suatu saat dapat kau gunakan dilain waktu”usul Alisha
“sudah sering aku dengar mengenai kotak penyimpanan di London yang mau menyimpan barang2 berharga kita dan sangat aman”ucap Laurent
“kalau memang kamu tidak mau atas nama kerajaan kamu bisa mengunakan namamu tanpa imbuhan nama belakangmu nanti kami yang mengurusnya untukmu”ucap sophie
“boleh bagamana kalau sekalian kalian bukain rekening untukku di bank swiss dan London tapi atas nama louise”
“memangnya dari mana kamu mendapat uang bukannya semua kebutuhanmu sudah dipenuhi oleh istana?”
“memang tapi aku sering mengikuti lomba fotografi dan aku menang sehingga aku sering kebinggungan jika ditanya mengenai rekening sehingga aku sering menggunakan rekening Erika sudah saatnya aku punya rekening sendiri”
“baiklah kebetulan bulan depan aku ke London nanti aku buatkan rekening tapi itu biasanya membutuhkan paspor ataupun tanda pngenal dari pemilik rekening” ucap sophie
“tenang saja aku punya kok, nanti akan kuberikan ke kamu nanti sebelum kalian pulang, sebaiknya kalian sekarang bersiap2 nanti paman sebastin yang akan mengantarkan kalian pulang”
“ok princess vallery”ucap mereka sambil tertawa menggodaku
Merekapun meninggalkan kamarku sementara aku mencari paspor dan tanda pengenal yang memang kuperlukan untuk membuka rekening bank, begitu kutemukan segera kuminta Erika memberikannya pada sophie. Aku ikut mengantarkan mereka sampai di depan istana sebelum mereka naik ke mobil dan kami berjanji akan bertemu kembali di asrama begitu liburan musim panas selesai.
Tanpa terasa aku harus kembali ke asrama dan bertemu dengan teman2ku lagi, saat aku bertemu mereka rekening bank yang aku minta sudah bisa digunakan kedua2nya tinggal aku mengirimkan uangku, akupun meminta Erika untuk mengirimkan uangku ke rekening sophie baru dioper ke rekeningku sendiri yang berada di swiss, untuk rekening di London memang kusiapkan untuk nanti akupun sudah merubah password dan segalanya menggunakan internet agar lebih aman.
“kok rahasia banget sich seperti orang mau melarikan diri banget vallery”
“bukan begitu, aku tidak mau aja sampai orang istana tau. Aku memang mempersiapkannya untuk hidupku sendiri suatu saat nanti, aku ingin mandiri”  
“pasti valerry akan memberitahu kita suatu saat nanti jika sudah memungkinkan waktunya”ucap sophie menentramkan suasana
“memang aku akan memberi tahu kalian jika ayahanda menyetujui keinginanku untuk sekolah dan hidup mandiri sesusai lulus dari sini tapi untuk tempatnya masih belum aku tentukan, nanti jika sudah siap semuanya” Ucapku memeluk mereka
Kami lalui hidup diasrama dengan bahagia akupun mulai mempersiapkan segala sesuatunya sesuai dengan keinginanku untuk tinggal sendiri dan hidup mandiri aku juga sudah membeli apartemen sederhana melaui internet dan mulai mengirimkan barang2 yang kuperlukan tanpa harus membawanya sehingga sudah siap tanpa aku membawanya, aku juga sudah mendaftar di SMU yang tidak mencolok dan aman sehingga ketika lulus semua persiapannya seudah selesai hanya tinggal pergi dan mengatakannya pada ayahanda.
Kini aku sudah kembali ke istana dan sophie sudah ke London untuk mengurus sekolahnya begitu juga dengan yang lainnya aku sudah member tahumereka kalau aku punya 2 email untuk dihubungi dan menghubungi mereka untuk email yang baru memang aku khususkan untuk nama baruku nanti, kini tinggal member tahu ayahanda mengenai rencanaku dan inilah saatnya.
Aku keluar dari kamar menuju ruang kerja ayahanda dan meminta izin untuk masuk untung saja disana hanya ada paman Sebastian dan ayahanda.
“ada apa princess?” Tanya ayahanda
“ayahanda bisa kita berbicara berdua?”pintaku dan tanpa diminta paman sebastian keluar ruangan hanya tinggal kami berdua.
“ayah aku ingin membicarakan mengenai rencana studyku, aku punya planning untuk melanjutkan SMU di luar negri”
“dimana? Sekolah khusus di swiss, sekolah putri di belanda, Sekolah bangsawan di London seperti leon?”
“bukan ayahanda aku ingin disekolah biasa dan hidup mandiri, aku sudah memilih 3 sekolah yang kuanggap bagus walaupun tidak sebonafit sekolah2 yang ayahanda sebutkan dan poin pentingnya aku ingin hidup mandiri”
“itu berarti kamu ingin sekolah di sekolah regular dan hidup sendiri tanpa ada pelayan maupun fasilitas lainnya? Tidak. ayah tidak setuju”
“tolong ayah pikirkan lagi masak2, aku sudah mempersiapkan semuanya ayah, aku hanya ingin hidup sederhana dan mencoba untuk belajar, aku yakin bisa menjaga diri, ayah aku lebih baik pergi dengan sepengetahuan ayah dari pada harus nekat khan?”
“tetap saja kamu lebih aman di tempat2 yang ayah sebutkan itu”
“ayah untuk apa ayah menyuruh kami belajar aikido? Untuk menjaga diri khan? Aku hanya ingin hidup seperti orang biasa tanpa embel2 princess dan orang2 yang menghormatiku dan berjuang dengan kemampuanku sendiri”
Ayahanda terdiam mendengar ucapanku dan mulai memikirkannya
“ayah aku hanya ingin membuktikan kemampuanku, coba yah fikirkan lagi”
“baiklah nanti ayah akan fikirkan masak2.”
Aku kenal tabiat ayah jika berkata seperti itu berarti ada kemungkinan keinginanku dapat tercapai dengan izin dari ayah, sehingga aku tidak perlu bersusah payah untuk kabur dari istana dan menyembunyikan diri agar tidak diangkap dan dikembalikan ke istana.
Sepuluh hari kemudian beberapa harii sebelum hari ulang tahunku aku dipanggil ayahanda ke ruang kerjanya, disana kami hanya berdua tanpa ditemani oleh paman Sebastian.
“kamu pasti bingung karena dipangil oleh ayah sekarang?”
Aku tidak menjawab hanya tersenyum dengan sedikit malu dan mengegukkan kepala.
“ayah menyetujui keinginanmu untuk hidup mandiri, kamu bisa berangkat setelah pesta ulang tahunmu, tapi ada persyaratan yang harus kamu penuhi, ini syarat2 yang harus penuhi jika memang kamu berminat” ucap ayahanda sambil memberikan map yang berisi kertas yang sekilas aku baca
“kamu baca dulu dan kamu tanda tangani jika kamu sudah setuju dengan semua syarat ayahanda”
“baiklah ayahanda, boleh aku meminta sesuatu pada ayahanda lagi?”tanyaku sambil tersenyum
“apa vallery? Katakanlah semoga ayahanda bisa memberikannya”
“sangat mudah ayahanda, vallery hanya ingin agar ulang tahun vallery tidak dirayakan”
“kamu ini aneh2 saja jika tidak dirayakan bagaimana dengan persiapan yang telah dilakukan oleh ibundamu?”
“saya sudah mengatakannya pada ibunda dan ibunda setuju untuk tidak mengadakan pesta dan menurut ibunda sebagai gantinya anggaran dana untuk pesta vallery akan diberikan pada anak2 tentara dan pelayan negeri ini, juga petani miskin yang kekurangan modal”
“baiklah kalau begitu apa kamu ingin mengurus semuanya Atau biar Santiago yang mengurusnya?”
“paman Santiago lebih berpengalaman dari pada aku, terimakasih untuk pemberiannya ayahanda, boleh vallery memeluk dan menciummu?”
“tentu boleh sayang, kurasa meski tanpa adanya pesta hadiah2 pasti akan tetap berdatangan princess vallery”
“saya tidak akan menolak hadiah ayahanda” ucapku sambil memberi hormat dan kemudian keluar dari ruang kerja ayahanda dengan membawa map berisi syarat2 yang harus kusetujui  jika ingin sekolah diluar negri, sampai di kamar baru aku membukanya dan membacanya dengan seksama semua syarat2 yang ayahanda ajukan.
Erika datang membawakanku segelas jus dan spons cake, cokelate chesse cake ukuran kecil untuk menemaniku.
“Erika tolong putarkan the essential bethoven dan istirahatlah nanti sore saja kamu kesini aku sedang mempelajari kertas ini”
“baik princess”
Erika berjalan keluar kamar dan menutup pintu sedangkan aku kembali seriaus mepelajari isi map pemberian ayahanda dan baru tiga hari kemudian aku bisa memutuskan keputusan yang harus aku ambil, akupun segera mendatangi ruang kerja ayahanda dan menyetujui semua syarat yang ayahanda ajukan
·      Aku harus sekolah di london
·      juga mengenai nilai rapor yang harus aku kirimkan setiap semester
·      aku harus mengikuti ekstra beladiri atau ikut kursus beladiri diluar sekolah
·      anak buah ayahanda akan mengecek semua persiapanku termasuk rumah, sekolah serta lingkungan sekitar apakah layak dan aman untukku.
·      Aku harus melaporkan semua teman2ku serta siapa saja yang bergaul denganku.
·      Aku akan diuji coba di sana selama setengah tahun.
·      Aku diijinkan berpacaran tapi untuk menikah harus tetap mendapat persetujuan istana
·      Jika ada pesta maupun acara penting harus datang.
·      Aku akan mendapat uang saku dan biaya hidup seperti biasa
·      Aku diperbolehkan untuk mempunyai kendaraan bermotor dan kerja part time ringan
·      Kerahasiaan keberadaanku dan keamanannya akan dijaga oleh kerajaan
·      Aku tetap boleh berhubungan dengan keluarga dan teman2 lamaku
·      Dll
Aku sudah menandatanagani surat perjanjian dengan ayahku dan aku akan ke London begitu semua persiapan dan sudah dinilai layak oleh anak buah ayahanda jika belum mereka akan mencarikan yang lebih baik dan menurutku semuanya akan baik2 saja karena aku sudah mengeceknya semuanya dengan sangat teliti kini aku hanya harus menunggu hingga ayahanda sudah mengijinkanku untuk ke London.
Meskipun aku tidak mau adanya pesta tapi sejak jam 12.01 sudah banyak hadiah, bunga dan kartu ucapan yang membanjiri kamar, email dan situs pribadiku dan ketiak aku sarapan ada makanan kesukaanku, kue tart, dan kado dari saudara2ku dan penghuni istana.
“tapi khan tidak ada pesta!” ucapku tidak percaya dengan semua yang aku lihat di meja makan
“meskipun tidak ada pesta bukan berarti kami tidak bisa merayakan ulang tahunmu lerry” ucap kak leon sambil mengusap rambutku
“lho kapan kak leon pulang?”
“aku sengaja pulang untuk mengucapkan selamat ulang tahun padamu. Besok aku akan kembali”
“terima kasih semuanya”
“selamat ulang tahun anakku” ucap ayahanda dan ibunda sambil mencium keningku.
Kami langsung duduk dan mulai sarapan sedangkan Erika dan pelayan2 lain membawa kado2ku ke kamarku, seusai sarapan aku kembali menerima hadiah, karangan bunga, dan kartu ucapan dari rakyat dan juga teman2ku dari asrama dll, hari ulang tahunku kuisi dengan menerima hadiah, bunga, kartu ucapan seharian penuh bahkan sampai satu minggu. Ayah sudah member izin untuk meninggalkan istana dan kini Erika sedang mengepak 2 koper yang akan aku bawa ke London sambil mengomel karena tidak aku izinkan ikut
“Erika bukankah kamu bisa kembali menekuni bakatmu bermain music jika sudah tidak bekerja diistana lagi?”
Tapi tetap saja bagaimana dengan princess vallery bukankah kita tidak pernah terpisah lama? Ayolah princess his majesty juga mengujinkanku untuk ikut denganmu”
“tidak Erika itu sama saja jika kamu tetap ikut aku tidak akan mandiri, sekarang saja kamu tidak memperbolehkanku untuk mengepak koperku sendiri”
“bagaimana kalau saya rindu pada anda?”
“kalau kamu ada di London kamu bisa berkunjung ke apartemenku tapi ingat disana tidak boleh ada yang tahu jika aku adalah seorang princess, di London aku ingin hidup seperti seorang gadis biasa”
“tapi tetap saja anda tidak bisa menolak pesona kecantikan anda yang tidak terlihat seperti gadis biasa”
“sebenarnya itu yang aku kuatirkan, apa bisa aku menyembunyikannya dengan cara berubah penampilan?”
“seperti apa princess merubah warna rambut? Tetap saja wajahnya tidak berubah”
“berubah penampilan, gaya berpakaian, gaya bicara tidak terlihat sopan sekali, pokoknya sebisa mungkin”
“jangan bilang kalau anda ingin bergaya agak tomboy seperti yang anda inginkan selama ini?”Tanya Erika dengan penuh selidik.
“he…he…he.. sebenarnya memang iya” ucapku merasa tertangkap basah
“saya tidak bisa membayangkan melihat reaksi queen seperti apa nanti melihat penampilan anda nanti”
“tenang saja Erika, aku akan berubah penampilan jika sudah tiba di London kok”
Erika selesai mengemasi koperku dan ia pun keluar kamar dan aku mengemasi barang2 memang ingin aku bawa seperti kamera pemberian radian, liontin darinya, dan hadiah dari keluargaku yang lain sedangkan notebook dari ayahanda, kamera dari orphie dan barang elektronik lainnya sudah dimasukkan kedalam koper oleh Erika juga foto hasil karyaku yang kusimpan dihard disk juga ikut kubawa dan kumasukkan kedalam koper bersama dengan barang2 yang sudah dipak oleh Erika.
Keesokan harinya aku sudah siap dengan celana jins dan sweter dan syal yang membungkus leherku karena menurut ibunda udara London agak dingin tidak sama dengan di Bolivia, koperku dibawa turun oleh Erika dan salah satu pelayan dan langsung dimasukkan kedalam bagasi mobil. Ibunda dan ayahanda serta saudara2ku yang ada di istana memelukku dan mengantarkanku sampai ke mobil, aku juga meminta pada ayahanda agar kak leon tidak diberi tahu tentang keberadaanku di London. Agar pers dan yang lain juga tidak mengetahui keberadaanku, aku diantar ke bandara oleh paman Sebastian dan paman Santiago begitu aku masuk pesawat baru mereka langsung pergi.
Kini aku sedang dalam pesawat menuju ke London sesuai dengan mimpiku untuk hidup mandiri dan bebas untuk sementara dari istana. Mungkin aku sedih karena berpisah dengan keluargaku, istana yang nyaman, kebun bungaku, dan negeriku, mungkin ini yang dirasakan oleh kak leon waktu pergi ke London.
Sebenarnya ini bukan pertama kalinya aku ke London, karena kami sering diundang untuk menghadiri pesta keluarga ratu elizabet, tapi kini aku sendiri dan akan hidup sendiri sejak aku menginjakkan kaki di bandara internasional London nanti aku bukan lagi princess vallerya anak terakhir dari queen dan king kerajaan Slovakia

Selesai tanggal 24 agustus 2011
Hari rabu jam 11 08 pm
Bulan ramadhan sebelum sholat malam.


















In London
Deru roda pesawat terbang mengelilingi Bandara sebelum akhirnya berhenti tepat didepan tempat penurunan penumpang dan pramugari mengingatkan pada para penumpang untuk bersiap2 dan berkemas sehingga tidak ada barang yang tertinggal atau terjatuh di pesawat sedangkan safety belt sudah dilepaskan sejak tadi hanya tinggal turun dan menghirup udara kota London kota metropolis yang kaya akan yang agak bernuansa eksotik tersendiri, aku turun dari pesawat dengan membawa tas slempang yang hanya berisi ponsel, dompet dan peta juga keperluan2 kecil yang mungkin penting. Kulangkahkan kaki menuju pintu keluar setelah mengambil 2 koper dari tempat pemeriksaan saat sibuk dengan 2 koper dan tas kecilku seseorang menepuk pundak dan memelukku ternyata sophie yang kukira tidak bisa menjemputku.
Welcome in London princess vallerry” sapanya dengan menunduk hormat ala kerajaan dengan tertawa.
“sudah kubilang jangan panggil aku vallery ditambah dengan princessnya”ucapku kesal padahal sudah kuingatkan berkali2 melalui telfon.
“ha…ha…ha… santai saja sayang disini jarang orang yang mengenal anggota keluarga silvania hanya ayahanda dan ibundamu saja yang mereka tahu, aku tadi Cuma menggodamu”ucap sophie sambil tertawa yang kubalas dengan cubitanku
“yuk kita harus segera ke apartemenmu dan beristirahat karena banyah hal yang harus kita lakukan disana meskipun aku sudah membersihkan apartemenmu tetap saja kau harus mengecek semuanya”ucap sophie sambil mencarikan taxi dan meminta supir untuk memasukan koperku.
Didalam taxi sophie bercerita tentang kondisi apartemenku yang telah berisi furniture rumah hadiah dari ibunda dan ayahanda juga mobil sebagai alat transportasiku selama di London yang menurutnya sangat aneh karena mobil itu sangat bagus dan baru meski kata ayah mobil itu murah 10x lebih murah dari pada mobil kak leon, aku sendiri belum melihatnya, tapi jika terlalu mencolok aku akan memakai biskota atau sepeda biasa saja.
Kami sampai di depan apartemenku yang memang tidak mempunyai kesan mewah bisa dibilang sangat sederhana hanya 2 kamar tidur 1 kamar mandi dan dapur yang sederhana, dengan dibantu oleh supir taxi aku membawa 2 koperku ke atas lantai 3 karena memang apartemenku berada di lantai 3. Pintu dibukakan oleh sophie dan aku membayar ongkos taxi dan berterimakasih pada sopir tersebut yang telah baik membantu kami.
“Huh akhirnya sampai juga, mulai sekarang aku harus hidup mandiri dan mengatur semuanya”ucapku sambil meletakkan tas dan duduk disofa yang meskipun terlihat biasa tapi sangat empuk karena dipesan khusus dari Romania meskipun aku hidup mandiri ibunda tetap mengisi furniture di sini dengan furniture berkualitas meskipun dengan model yang beredar sama dengan furniture murah yang beredar dipasarant bahkan mereka mengganti spring bed biasa yang ada sebelumnya dengan yang kualitas terbaik dan itu salah satu syarat khusus yang harus kupenuhi agar ibunda mau melepasku pergi beliau tetap memastikan anak bungsunya mendapat perlakuan sama dengan yang lainnya meskipun ingin hidup mandiri, tiba2 aku kangen pada mereka pasti berat bagi mereka untuk melepaskanku dan membiarkanku hidup sendiri apalagi jauh dari mereka.
“wah sudah lengkap semua, kurasa kita hanya membutuhkan sedikit berbelanja”ucapku pada sophie.
“ayahmu benar2 memastikan semuanya termasuk listrik, air, gas, dan keamananya”komentar sophie
“setelah mandi kita berbelanja bahan makanan dan yang lain, aku akan traktir makan di fast food bagaimana?”tawarku
“naik apa? Tentu meskipun tidak berbelanja banyak tetap saja tidak sedikit”
“ayo kita lihat mobilku, jika terlalu mewah nanti bantu aku memilih sepeda pancal”
Kami turun ke garasi yang memang termasuk fasilitas apartemen dibawah kami berkenalan dengan tetangga bawah dan security yang tidak sengaja juga digarasi
“jadi kamu penghuni apartemen lantai 3?” Tanya security apartemen padaku
“iya saya baru datang tadi dan ini teman saya”
Kamu pasti bukan orang inggris, karena orang britany jarang yang menggunakan bahasa resmi”
“oh begitu kebetulan saya memang dari Slovakia dan mungkin agak terlalu sopan”
“sebenarnya menyenagkan sich tapi remaja disini sudah jarang sekali yang bersikap seperti orang inggris, sebenarnya kalian ke garasi ada keperluan apa?” tanya security.lagi
“aku hendak membawa mobil yang disewakan oleh ayah untuk kupakai ke plaza, apakah ada yang mengirimkan mobil beberapa hari yang lalu?”
“oh mobil itu punyamu, itu disana dipojok dekat mobil warna abu2 dan ini kuncinya aku diminta memberikannya pada gadis yang menanyakannya”
Kami pergi meninggalkan security dan tetanggaku yang baru kami kenal itu menghampiri mobil yang dimaksud oleh security betapa tercengangnya kami melihat mobil Mercedes bens yang dimaksud oleh security tersebut hingga kami kembali bertanya untuk lebih memastikannya dan memang benar itu mobilku.
“ini sich bukan mobil biasa aku pasti lebih memilih naik bis dari pada memakainya”
“sebaiknya kamu menukarkannya dengan mobil yang lebih murah dari ini, coba kau hubungi ayahandamu untuk membicarakannya”saran sophie
Segera kuraih ponselku dan kuhubungi ponsel pribadi ayah kuharab beliau tidak sedang rapat atau sibuk dan harapanku terkabul paman Sebastian langsung memberikan ponsel itu pada ayahanda bhu aku yang begitu tahu aku yang menelfon
“halo vallery bagaimana kau sedang apa sekarang?”
“saya sedang berada di garasi mobil ayahanda bersama dengan so phie, ayahanda boleh saya menukar mobil pemberian ayah dengan mobil yang lebih murah lagi?”
“memangnya da apa dengan mobil itu ada masalah?”
“sebenarnya tidak ada, tetapi terlalu aneh jika seorang gadis SMU ke sekolah dengan menggunakan Mercedes bens kecuali ia anak bangsawan London”
“boleh saja asal, dalam kondisi baru dan bagus terserah merek apa bawa saja mobil itu ke shorum langganan ayahanda. pilihlah mobil yang kau sukai, biar ayahanda yang menggurusnya”
“tapi bukannya mereka akan tahu jika aku yang kesana dan menukar mobil ini?”
“mereka tidak mengenalmu bilang saja kalau kamu disuruh untuk mengembalikan mobil ini dengan yang lebih murah, mobil ini belum ayah bayar jadi masih bisa dikembalikan”
“baiklah ayah akan segera kutukar dengan mobil yang normal2 saja miss u ayahanda dan salam untuk ibunda dan yang lain aku baik2 saja” segera ku tutup ponselku dan menaiki mobil ini menuju shorum intuk menukarnya. Membutuhkan satu jam lebih untuk memilih mobil yang sesuai dengan imageku sekarang akhirnya aku mengambil mobil land cruser yang agak remaja dan tidak terlalu mencolok meskipun harganya hampir sama dengan harga BMW
“sekarang kita ke plaza untuk berbelanja” seru sophie sambil menaiki mobil setelah aku menstaternya
Kami untung bisa menemkan tempat untuk parker dan memasuki plaza, kami berada disana hampir lima jam dan kembali ke apartemen dengan kantong belanjaan yang kami tenteng di kedua tangan sejenak beristirahat sophie mengajariku untuk memasak makanan yang praktis dan memakannya berdua baru kemudian aku mengantarkan sophie kembali ke asramanya menggunakan mobil baru kemudia pulang dan langsung tidur karena terlalu lelah.
Keesokan harinya kuawali hariku di London dengan berlari pagi ditaman baru kemudian mandi dan berjalan2 keliling londong dengan ditemani oleh kamera pemberian radian karena kamera pemberian orphie sedikit rusak dan belum aku bawa ke tempat servis. Asik berjalan2 aku iseng memasuki library yang pengunjungnya tidak terlalu banyak, begitu selesai mendaftarkan diri aku segera sibuk untuk memilih2 buku tak sengaja aku tertarik dengan buku yang berjudul sejarah music classic bethoven segera kuhampiri buku itu dan mengambilnya tidak sengaja aku hampir menabrak seorang cowok yang sepertinya seumuran dengan kak leon.
“maaf aku ga sengaja” ucapku menatapnya yang meski tidak setampan radian dia keliahatan baik dan ok.
“g papa, ini bukumu sebaiknya kita duduk mungkin kita bisa ngobrol”tawarnya
“boleh”aku langsung mengiyakannya dan duduk di bangku yang memang disediakan untuk para pengunjung library.
“namaku agustinus keyward, sich tanggil saja key”
“louise V auroresia, panggil saja louise”
“kamu suka music clasik?”tanyanya
“suka sich, kamu melihatnya karena aku membaca buku ini ya?”
“iya memang, kamu sekolah dimana?
“SMU London, kamu kuliah dimana?”
“kok tahu, aku anak oxford”
“wow calon diplomat dan politikus dong”
“tidak juga, karena kamu pasti bukan orang britany bagaimana kalau kita jalan2”
“aku baru saja jalan2 dengan menggunakan mobil”
“ini berbeda, ini tour ke kampusku pasti seru melihat2 okford karena bangunannya sangat indah”
“tapi bukannya tidak boleh memasuki oxford jika bukan mahasiswa disana?”
“iya itu jika dalam masa kuliah tapi ini dalam masa liburan sehingga boleh masuk sebagai gues dan aku akan jadi guide yang baik, bagaimana?”tawarnya
“boleh, tapi setelah itu temani aku untuk registrasi ke SMU London ok!”
Dia mengaguk dan kamipun naik mobilnya menuju oxford sebenarnya aku agak nervous karena aku akan memasuki tempat perkuliahan kak leon, orphie, ricard, jyk, dan radian belum lagi jika harus bertemu dengan mereka ataupun Andrew dkk, huh….. aku lupa mereka juga bersekolah disana. Kami tiba disana dengan keadaan yang lumayan sepi kami berjalan2 dan key menunjukan seluk beluk universitas ini aku yakin pasti aku tidak akan tersesat ketika aku kuliah disini nanti. Kami mengunjungi tiap sudut kampus ini aku juga mendapat tawaran jyk untuk menonton recital music classic di ruang music karena temannya yang bermain dalam resital itu dan aku mengiyakannya.Kami memasuki ruang music disana ternyata lumayan banyak juga penontonya. Menurut key temannya itu musisi terkenal.
Aku sangat tercengang ketika yang dimaksud oleh teman key adalah jyk romer o yang juga teman baikku akupun mencari2 yang lain karena mereka jarang sekali berpisah dan ternyata benar ada radian constaris, ricard, orphie sepupuku yang duduk di pojok dekat dengan panging aku langsung lemas apa lagi kata key mereka temannya ia bahkan menawariku untuk berkenalan dengannya setelah recital selesai yang langsung ku tolak, karena meskipun aku berpakaian biasa dan tidak terlihat seperti princess aku belum benar2 berubah mereka pasti masih bisa mengenaliku.
“bagaimana kalau kau ikut dengan ku menemui mereka”tawar key
“tidak key aku mau ke toilet sebentar dan akan kembali ke sini nanti”
Akupun keluar dan tidak sengaja radian menoleh kearahku ketika aku keluar dan menuju toilet kuusahakan agak lama baru setelah yakin mereka sudah pergi aku kembali dan menemui jyk di ruang music, jyk sendirian menungguku di dekat panggung ia tersenyum melihatku. Saat jyk bermain tadi akupun sebenarnya ingin untuk main piano baru ketika sudah sepi hanya aku dan key yang ada disitu aku berani untuk mencoba bermain piano lagu yang dulu aku mainkan untuk kak leon blue sky yang langsung diberi aplaus begitu aku selesai.
“wow bagus sekali, sayang kamu seharusnya berduet dengan jyk karena kalian sangat berbakat”
“terima kasih pujiannya, yuk pulang aku sudah lapar!”
“kamu ini blak2kan sekali yaa mengatakan lapar didepan cowok tanpa merasa malu khan seharusnya kalian para cewek itu menjaga image dengan tidak mengatakannya, tapi tidak apa2 aku suka kamu, kamu jujur dan terbuka, yuk” ajak key keluar menuju parkiran ternyata radian dkk masih ada disana kata key yang berbicara dengan mereka, kalau mereka mendengar suara piano di ruang music untung key tidak mengatakan apa2.
“ini restoran ayahku aku biasanya bekerja membantu mereka”ucap key ketika membukakan pintu untukku dan mengajakku masuk.
Kami duduk dipojok dekat dengan jendela sehingga aku bisa melihat lalu lalang lalulintas London disiang hari selesai makan sesuai janji kami ia mengantarku ke SMU London untuk registrasi bahkan dengan bantuan key aku bisa berkenalan dengan beberapa siswa lain yang juga baru kami ngobrol berlima aku, key, hiera utada, Laurent dan cowoknya Kevin. Asik ngobrol kami sehingga mereka menyangka aku pacaran dengan key yang kami balas hanya dengan senyuman. Pulang dari sana kami kembali ke library untuk mengambil mobilku dan minggu depan ketika pelajaran mulai berlangsung ia akan mengantarkanku ke sekolah dan menjemputnya sedangkan seminggu ini kami hanya berkomunikasi lewat ponsel karena ia sibuk mengerjakan tugas liburannya.
Saat key sedang sibuk aku memilih untuk berada dirumah dan chating dengan kak anasabell, renalusia dan teman2ku seperti kaure, Laurent dan Alisha aku juga memberikan foto terbaruku agar dapat mereka berikan sarat agar aku lebih tidak dikenali.
“sebaiknya kamu mengecat rambutmu menjadi coklat atau pirang tapi menurutku lebih pantas coklat sesuai dengan kulit dan wajamu usul”Alisha yang memang pengalaman dalam fasyen
“dandananmu lebih natural dan lebih bergaya agak tomboy mungkin vall”
“iya begitu juga bagus sich tapi bagaimana caranya pribadimu yang dulu tidak terlihat ditampilkan berusaha tampil sesuai dengan keinginanmu pasti akan tetap cantik dan terlihat berbeda apalagi dengan gaya rambut dan warnanya yang tidak lagi sama”
“Ok kalo begitu aku akan berusaha tampil sesuai dengan karakterku dan stayleku” aku kembali asik mengobrol bersama mereka.
“kamu sudah punya cowok disana?”Tanya kaure
“belum aku khan baru beberapa hari di London. Tapi ada sich teman baruku ia bernama agustinus keyward nama panggilannya key”
“cakep g’? Tanya mereka serempak karena memang kami chating bareng2 ber4
“lumayan, tapi dia baik bahkan dia nganterin aku registrasi SMU kemarin”
“kuliah atau seumuran dengan kita?” Tanya Alisha
“ia teman ricard di okford”
“jadi kamu ketemu dong sama mereka?”
“g aku diajak keliling oxford sebagai guess dan tidak sengaja ternyata jyk mengadakan recital untung saja mereka tidak melihatku dan aku menolak untuk dikenalkan ke mereka”
“syukur dech kalau begitu”ucap mereka serempak
Kalau tidak chating dengan mereka aku akan berjalan2 ke luar kota London yang suasananya agak hijau sehingga aku menamukan danau kecil yang tenang dan damai agak mirip dengan danau di Slovakia yang seringku kunjungi dan kebetulan hanya membutuhkan waktu selama 2 jam dari pusat kota London sehingga ketika aku rindu Slovakia aku akan kemari. Seminggu masa tenangku sudah berahir sehingga kini aku sudah berada dalam mobil key yang akan mengantarkanku sekolah mobilnya pergi setelah aku masuk ke dalam gerbang.
“good morning” sapa seorang senior yang sengaja ingin mencari anak2 baru yang cantik menurutku hampir mirip sifat Andrew hanya saja ia tidak seborjuis Andrew, aku mual melihatnya dan tidak membalas sapaannya bergegas pergi.
Dilorong aku kembali bertemu dengan teman cewek yang sikapnya seperti gadis paling cantik di sekolah dan melihat dari namanya yang termasuk dalam daftar bangsawan kerajaan London sehingga ia seperti seorang putri dan dengan dayang2nya, aku binggung pada zaman semaju ini apa lagi dikota yang notabene sebagai kota metropolis masih ada yang membangga2kan kebangsawananya.
“hey louise, kamu kenapa kok bengong sendiri disini?”Tanya hiera
“ mungkin aku Cuma sakit kepala tadi di depan aku bertemu dengan tipe cowok yang sama sekali aku tidak suka dan yang kedua aku bertemu dengan anak bangsawan yang pada zaman semaju ini masih bersikap seolah zaman kerajaan lama” ucapku heran
“udah biasa kali, namanya frisia arnotty freiss mereka sejak dulu juga seperti itu kebetulan aku satu sekolah dengan  mereka” ucap hiera kalem dengan sedikit malu.
“mana Kevin dan Laurent aku masih belum bertemu dengan mereka”
“oh mereka sedang mendaftar club bagaimana denganmu apa kamu mau ikut kegiatan club?”
“Aku tidak tahu mungkin kita tunggu saja mereka disini sehingga mereka bisa menjelaskan tentang club2 yang ada…” belum sempat aku meneruskan ucapanku Laurent dan Kevin sudah duduk didepan mereka sambil tersenyum.
“hai…”ucap mereka bersamaan
“memangnya kalau berpacaran itu harus bersama2 kemana2 dan menyapa secara barengan?”Tanyaku yang dijawab dengan tawa mereka akupun ikut tertawa.
Kami masuk ke kelas sesuai dengan jadwal yang kami terima dari tata usaha dan bertemu kembali di kantin untuk membeli makanan dan duduk mengobrol ditaman sekolah, asik ngobrol ponselku berbunyi ada sms masuk dari key menanyakan tentang sekolahku dan kami kembali ngobrol tapi dibarengi dengan membalas sms dari key sehingga membuat Laurent dkk menghentikan obrolan dan berdehem padaku dengan senyum jail.
“katanya tidak pacaran kok dari tadi smsan mulu hayo ada apa?”Tanya hiera
“g ada apa2 dia Cuma Tanya aku sedang makan siang dengan siapa sekarang”ucapku datar
“sepertinya dia akan menyusul kami berdua nich, hiera trus kamu kapan? Goda Kevin padaku sekaligus juga pada hiera.
“sekarang pembahasan tentang itu kita tutup, sekarang kita bahas tentang clup yang ada disini kalian ikut club apa?”tanyaku
“kebetulan kami berdua ikut club seni dan basket dan kami juga membawa beberapa brosur tentang club2 yang ada disini” ucap Laurent sambil mengeluarkan brosur2 tersebut dan memperlihatkannya pada kami.
“bagaimana kalian memutuskan untuk mengikuti club apa?”Tanya Kevin
“aku belum tahu tapi akan kupikirkan lagi tapi aku akan mengikuti club takwondo atau je jutsu kalau ada”ucapku teringat dengan salah satu syarat ayahanda
“aku punya kenalan orang yang punya dojo sendiri dan dia sangat berpengalaman sebaiknya kamu mendaftar disana saja”ucap hiera
“aku setuju karena akan lebih bagus hasilnya”dukung Kevin
“boleh kapan kita bisa kesana?”tanyaku setuju dengan usulan hiera
“bagaimana kalau setelah pulang sekolah biar nanti kita kesana ramai2 biar supirku yang mengantarkannya”ucap hiera
“kalau begitu aku sms key dulu agar tidak menjemputku, karena ia ingin pulang bersama” ucapku langsung menulis sms untuk key yang langsung dibalas dengan lirikan mereka serta senyum simpul.
Aku dan hiera menaiki mobil jemputannya sedangkan Laurent dan Kevin menaiki mobil Kevin, kebetulan  pemilik dojo itu masih kerabat hiera sehingga kami diperbolehkan untuk melihat-lihat dan mencoba setlah kurasa bagus aku langsung mengisi lembaran surat administrasi dan membayar biayanya dan agar aku bisa langsung berlatih keesokan harinya hari ini juga aku diseleksi agar sesuai dengan kemampuan yang aku miliki harus mulai dari tingkat rendah atau sudah ban 2 kuganti bajuku dengan seragam milik hiera yang memang ikut dari SMP. Aku diuji oleh pamannya dank arena diistana aku juga diperbolehkan untuk ikut kak leon yang belajar taekwonda sehingga aku lulus dan setara dengan hiera ban 3.
“hebat yaa kamu baru daftar tapi sudah bisa setingkat dengan hiera yang berlatih sejak SMP”puji Kevin
“aku yakin louise itu sudah berlatih taekwondo sebelumnya” ucap hiera dengan yakin
“sebenarnya iya, aku sering ikut berlatih kakakku tpi tdak pernah ikut seleksi karena sifatnya hanya iseng, tapi sejak aku tinggal disini aku diharuskan untuk serius belajar beladiri” 
“yuk pulang ingat kita berlatih selama seminggu 2 kali hari ini dan besok nanti biar kita berangkat bersama”ucap hiera
“ok”ucap kami bersamaan dan member salam pada pelatih kami dan pulang hiera mengantarkanku sampai didepan aparteman baru kemudian pulang. Kubuka pintu apartemen dan membuka lemary pendingin mencari air dingin dan buah apel baru kemudian duduk beristirahat sambil menyalakan cd music classic, baru kemudian aku memasak spagety untuk diriku sendiri dan kemudian memakannya baru kemudian mandi, kukendarai mobilku mencari bunga yang ingin aku tanam di balkon apartemenku sambil mencari pekerjaan part time. Aku berhenti didepan toko bunga yang terlihat menarik karena tempatnya yang kecil dan sederhana tapi kucium harum bunga lili Bulgaria dan berdiri didepannya mencoba masuk tapi terkunci sampai tidak sengaja ku bertabrkan dengan seorang nenek.
“maaf nek apa anda tidak apa2?”tanyaku khawatir setelah membantunya berdiri dan memunguti bunga yang tidak sengaja terjatuh dan memberikannya pada pemiliknya.
“tidak apa2 girl, terimakasih telah membantuku ada apa kamu berdiri didepan tokoku, apa yang bisa kubantu?”
“oh ini toko nenek, kebetulan sekali  kalau boleh saya ingin membeli bibit bunga lilli bulgarianya”
“dari mana kamu tau kalau ada lilli Bulgaria disini?”
“dari baunya nek, meskipun samar tapi karena saya pernah menanamnya saya hafal dan lagi saya tahu jika lili ini tahan lama tapi harus dipotong dalam keaadaan segar dan pemindahannya tidak boleh terlalu jauh”
“iya nenek tahu sehingga kamu pasti menyimpulkan kalau nenek menanamnya disini, sebaiknya kita masuk tidak sopan berbicara di luar seperti ini”ucap nenek itu sambil membuka kunci tokonya dan mempersilahkanku untuk masuk ke dalam, aku duduk di kursi yang bernuansa classic
“lili bulgaria memang terkenal dinegaranya tapi jarang sekali orang yang mengenalnya diluar Bulgaria, dari mana kau mengetahuinya?”
“ibuku hanya suka lili Bulgaria dan aku juga menyukainya dan sebagai hadiah ulang tahunnya ayah secara khusus memberikan bibit bunganya”
Aku berusaha untuk mengalihkan perhatian karena kurasa nenek yang baru saja kukenal ini bukan orang biasa pasti ia pernah bekerja di istana.
“nenek bekerja ditoko ini sendirian?”tanyaku
“kamu berusaha mengalihkan pembicaraan tapi baiklah, iya nenek menjaga took ini sendiri”
“saya louise nek, boleh saya bekerja sambilan ikut membantu nenek menjaga dan merawat bungga2 nenek?”
“aku sintia panggil saja nenek tia,sebenarnya nenek tidak keberatan tapi nenek tidak bisa menggaji karyawan dengan took yang kecil seperti ini”
“aku hanya ingin dekat dengan bunga nek berapapun gajinya tidak masalah, saya juga bisa kok merangkai bunga hanya saja tidak sepintar nenek”
“baiklah kalau begitu, ketika kau tidak sibuk datang dan bantu nenek disini, louise”
“terima kasih nek”ucapku sambil tersenyum senang
Aku ikut ke belakan untuk melihat kebun milik nek tia dan sesuai dugaanku baner ada lili Bulgaria dank arena aku mengutarkan niatku untuk menanam bunga yang akan kuletakkan di balkon apartemenku aku diberikannya bibit bunga lilli Bulgaria dan mawar putih untuk dibawa pulang karena malas pulang akau membantu nek tia hingga sore hari sampai tokonya tutup baru aku pulang.
Kesokan harinya aku tidak diantar oleh key aku berangkat dengan mengunakan mobilku sendiri agar tidak perlu diantar oleh hiera pulang lagi. Aku memarkir mobilku paling jauh dari pintu masuk agar tidak menimbulkan keanehan seorang murid SMU memakai mabil land rover terbaru aku langsung masuk kelas matematik karena kami memang beda jadwal dan akan bertemu lagi ketika kelas bahasa inggris dan spanyol, dikelas aku segera mencari bangku yang kosong yang dekat dengan jendela sialnya aku ternyata sekelas dengan cewek dari keluarga freiss klo tidak salah bernama frisia lengkap dengan dayang2nya.
“siapa namamu? Sebentar lagi aku ulang tahun dan sebagai kesopanan bangsawan aku harus mengundangmu ke pestaku”ucapnya menghampiriku yang sedang duduk sendirian.
“louise, jika aku hadir ke pestamu bukannya undangannya hanya dari golongan bangsawan? Kenapa aku diundang?”
“sebenarnya begitu tapi kami terbiasa mengadakan dua pesta untuk satu acara untuk undangan dari rakyat biasa dan bangsawan sendiri, tapi biasanya banyak bangsawan  muda yang hadir juga, sehingga kamu pasti sangat beruntung hadir di pestaku” ucapnya dengan sikap sok cantik
“baiklah, boleh aku membawa teman?”
“tidak apa2 kebetulan ayah tidak membatasi jumlah undangan pesta untuk kaum biasa”ucapnya yang membuatku berfikir ia pasti cocok sekali dengan Andrew mereka mempunyai sifat yang sama.
Ketika istirahat aku menawarkan undangan pesta pada hiera, Kevin dan Laurent agar mereka mau menemaniku untuk datang ke pesta itu
“maaf louise kami tidak bisa kami ada acara sendiri hari itu”ucap Laurent
“aku juga diundang louise kita berangkat bareng ok!”
“ok, kalo gitu aku g mau dateng kalo Cuma sendirian”
Kami kembali ke kelas hingga pelajaran berakhir, aku menunggu agak sepi ketika aku mengambil mobilku dan menaikinya ternyata hiera masih disekolah menunggu supirnya, aku membuka kaca mobil dan menyuruhnya masuk ia agak terperanggah tapi tetap masuk mobil.
“ini mobil siapa louise?”
“mobilku Cuma kalau terlalu aneh besok aku akan naik bis saja”
“ ya ga’ lah, justru cozy banget naik mobil ini, kelihatannya masih baru”
“iya sebenarnya bukan ini mobil hadiah dari ayah, tapi Mercedes Cuma aku menukarnya”
“kamu sebenarnya siapa? Kok bisa punya mobil yang semahal dan sebagus ini?”
“sebenarnya aku bukan siapa2 Cuma ayahku mempunyai perkebunan anggur dan ibu punya beberapa kebun bunga yang diekspor ke eropa”
“pantas, kamu bisa punya mobil seperti ini” aku hanya mengaguk dan memarkir mobilku karena kami sudah sampai di tempat latihan selesai berganti baju aku dan hiera ikut berlatih dengan tuan kyasuke bahkan kini kami belajar menggunakan pedang tidak main2 pedang yang digunakan adalah pedang samurai meski dari kayu. Kami berlatih kurang lebih tiga jam dan diakhiri dengan olahraga pernafasan baru kemudian ganti baju dan pulang, tapi aku mampir sebentar ke rumah hiera karena sopirnya tidak dapat menjemput mobilnya ngadat dan akupun sempat berkenalan dengan keluarganya yang sangat welcome terhadap teman anak mereka.
Sepulang dari rumah hiera aku langsung ke toko nek tia dan langsung membantunya merangkai bunga dan mengantarkan pesanan menggunakan mobil nenek yakni vw kodok yang kondisinya sangat bagus. Saat aku kembali ke took kulihat ricard dan radian serta jyk sedang melihat2 toko ketika nenek sedang merangkai bunga untuk ricard sedangkan radian membeli sekuntum bunga lili putih, mawar putih dan tulip masing2 sebuah selesai membayar mereka langsung pergi tanpa melihatku yang baru saja datang dengan meletakkan keranjang bunga ternyata mereka tidak mengenaliku.
“louise tutup tokonya mari kita makan malam bersama aku sudah memasakkanmu sup asparagus dan beasteak domba”
“Wah aku senang sekali karena aku tahu masakan nek tia sangat enak”
Aku dan nenek tia masuk kedalam melewati kebun bunga dan sampai di rumahnya yang memang ada dibelakang toko disana banyak sekali foto2 cucu nek tia yang aku herankan ada foto Erika dan ibunda ketika lulus kuliah, tak sengaja aku memandangnya cukup lama sehingga membuat nenek harus menegurku untuk berjalan ke meja makan.
“itu foto cucuku yang bernama Erika dan temannya yang bernama silvania andresia Ricardo foto itu ketia Erika sudah lulus smp dan temannya yang lulus kuliah di oxford”
“kok bisa seorang mahasiswa berteman dengan anak smp?”
“kenapa kamu tertarik sekali dengan kisah hidup cucuku dan silvania?”
“tidak nek, aku hanya tertarik kok aneh mendengar seorang mahasiswa berteman dengan cucu nenek”
“wajahmu sangat mirip dengannya bahkan Erika berkata kalau yang paling mirip dengan Ricardo dan silvania adalah louise valleria auroresia. Yang sekarang berada di London”
Aku terhenyak mendengar penuturan nenek tia tanpa sanggup berkata apa2
“benarkan vallery? Mungkin hanya aku yang sadar bahwa kini dihadapanku adalah putrid dari Slovakia, tapi tenang saja meski aku tahu siapa kamu aku akan melindungimu dan tetap mengagapmu louise agap saja tidak terjadi apa?”
“Erika tahu aku disini nek?”
"tentu saja dia hanya mempunyai syarat kalau kamu harus hadir di acara pernikahannya dengan Kevin romero yang akan diselenggarakan beberapa bulan lagi”
“tentu saja nek aku akan hadir sudah lama mereka saling mencintai dan kini akan menikah sangat tidak mungkin aku menolaknya”
“sekarang sudah malam sebaiknya kamu pulang atau kamu ingin menginap disini?”
Tidak nek, aku pulang saja, besok pagi2 sekali aku ingin menyiram bunga dan lari pagi ketaman sebelum berangkat ke sekolah”
Aku pergi diantar nek tia sampai di depan pintu dan langsung mobil menuju ke apartemenku seusai mandi air panas dan berganti baju aku mengerjakan tugas sekolah sambil membuka e mail2 yang masuk dan membalasnya. Ketika aku selesai mengerjakan tugas bahasa inggrisku ada sms masuk saat kulihat ternyata dari key yang berisi ajakan untuk nonton bioskop tapi kutolak aku ada janji makan malam bersama keluarga hiera bersama laurent dan Kevin, tapi kami akan bertemu besok pagi saat aku joging di taman dan ia mengiyakan.
Saat aku joging tidak sengaja aku hampir terpeleset untung ada key yang menangkapku sehingga tidak jatuh ke tanah.
“Kamu ga papa?” tanyanya
“iya I’m ok, trims dah nangkap aku sehingga tidak terjatuh, mau minum kopi?”
“boleh dimana?”
“ya di apartemenku kalau kamu tidak sibuk pagi ini”
“tidak, aku tidak ada kelas pagi ini, mau kuantar?”tawarnya
“tidak usah aku membawa mobil”
Kubuatkan ia secangkir kopi dan kami sarapan bersama, ia pulang sedangkan aku mandi dan berganti baju dan membawa tasku menuju mobil baru kemudian berangkat sekolah dijalan aku tidak sengaja berpapasan dengan mobil ricard dan jyk untung saja mereka tidak memperhatikan. Aku tiba disekolah dan menaruh tasku diloker dan menutupnya kulihat seorang cowok telah berdiri di dekatku sambil tersenyum padaku.
“hai… louise”
“kamu siapa kok tahu namaku?”tanyaku heran
“aku anjelo, kelas 12. Boleh aku bareng sama kamu?”
“silahkan aja, toh Cuma bareng g ada yang lain khan?”
“sebenarnya, aku menawarkan diri bwat jadi temen kencan di pestanya frisia nanti”
“maaf, aku g berminat, aku akan dateng dengan temenku, sebaiknya kamu cari pasangan lain aja”ucapku sambil berbelok menuju taman mengahampiri Kevin dan Laurent yang sedang ngobrol bareng hiera aku duduk di sebelah hiera.
“:hai semua boleh gabung khan?”tanya anjelo menyapa teman2ku yang lain.
“hey hiera gimana tugas kamu kemarin udah selesai khan?”
“udah sich Cuma tinggal diserahin aja”
“kalian hadir g dipestanya frisia?”Tanya anjelo
“Cuma hiera dan louise” jawab Laurent
Bel masuk berbunyi anjelo akhirnya pergi sedangkan kami berempat masuk ke kelas biologi bersama aku duduk dengan hiera kami melakukan penelitian mengenai spora mengunakan microskop dan mengisi lembar jawaban yang akan berpengaruh pada lembar nilai dan poin kami di akhir semester.
“sepertinya anjelo menyukaimu”ucap hiera sambil berbisik berbicara disela2 mengisi lembar jawabannya.
“sayang aku tidak berminat”ucapku sambil berbisik
“dia termasuk cowok2 yang popular di SMU, dia juga lumayan ok”
“aku bakal pacarin dia kalo ia udah seganteng kakakku, sekarang masih jauh”
“apa kakakmu seganteng key?”
“masih kurang ganteng tapi mendinglah dari pada anjelo”
“gimana hubunganmu dengannya ada perkembangan?” tanyanya antusias
“mr Donald melihat kemari”ucapku sambil mengisi lembar jawabanku
Kami bergegas mengisi semua kolom isian dalam lembar jawaban kami dan menungggu mr donal menghampiri kami untuk memeriksa lembar jawaban, mr donal datang setelah memeriksa lembar jawaban siswa lain ia menganguk puas melihat jawaban kami dan menanyakan beberapa pertanyaan yang kami jawab sesuai yang ia minta.
Seusai pelajaran biologi aku dan hiera harus berpisah karena ia dan Laurent mengikuti pelajaran music sedangkan aku memilih untuk mengikuti pelajaran bahasa prancis meskipun di kelas bergabung dengan seniorku karena tidak ada bangku kosong terpaksa aku menghampiri seseorang yang duduk sendirian dekat jendela.
“sorry boleh aku duduk disebelahmu?”
Ia berdiri dan membiarkanku duduk disebelah jendela sedangkan ia menempati tempat duduknya semula.
“aku louise kelas 10, kamu?
“nero”
Mr vish datang dan duduk ditempatnya seusai dengan instruksinya ia meminta kami untuk menerjemahkan kertas yang ia berikan melalui anak yang biasa dipanggil dic, nero memberikan kertas itu kepadaku yang ku balas dengan ucapan terimakasih ia hanya diam saja sehingga membuatku semakin tertarik.
Mr vish menugaskan kami untuk berkelompok dengan teman sebangku untuk mengumpulkan poin yang akan dihitung di akhir semester ketika bel berakhir nero langsung meninggalkanku tanpa berkata apa2 aku mengejarnya.
“nero, bagaimana dengan tugas dari mr vish?”
“kerjakan separuh dan berikan padaku selebihnya”ucapnya tanpa memperlambat jalannya.
“hey bagaimana aku menyerahkannya, aku khan tidak tahu dimana aku harus menemuimu?”
“aku biasa lewat di dekat taman tempatmu nongkrong dengan teman2mu”
“dasar aneh”umpatku pelan sambil berbalik menuju taman menemui teman2ku tapi tak ada disana aku ke ruang music mungkin saja mereka berada disana dan ternyata benar lengkap dengan Kevin juga.
“hey semua”
“bagaimana kelasmu?tanya Laurent
“sial, aku sekelompok dengan anak bernama nero”
“nero???? Dia itu adik pangeran ricard”
“what? Kok bisa dia sekolah disini?”
“memang sich biasanya anak bangsawan sekolah di oxford, menurut rumor ia acuh sekali tapi ia adalah incaran dari frisia”
Aku hanya tertawa mendengarnya dan yakin seratus persen sepupuku tak akan tak akan tertarik dengan cewek model frisia dan semoga ia tak mengenaliku.
Aku harus menjaga jarak dengannya dan benar ia sangat acuh bahkan saat aku menyerahkan tugas dari mr vish
“gracias princessa”
“kamu berbicara denganku nero?”
“aku hanya mengucapkan terimakasih, aku yakin kau paham”
“tapi,,,,,,”belum sempat aku meneruskan ucapanku ia telah pergi meninggalkan tanda Tanya besar dalam kepalaku tidak mau terlalu memikirkan akupun pergi juga dari tempat itu meski agak kaget karena ia mengucapkan terimakasih dalam bahasa spanyol dan memangilku putrid dalam bahasa Italy. Perhatianku teralihkan dengan bunyi ponselku ternyata dari ayahanda.
“hai dad.”
“dad?, vallery are u ok?”ucap ayahanda dengan cemas karena baru kali ini aku memangilnya dengan kata dad.
“im ok dad, agak aneh sebetulnya jika memangilmu dengan kata dad tapi orang sekitarku pasti juga aneh mendengarku mengatakan ayahanda, maaf sebelumnya”ucapku sambil meringgis.
“ok kalau begitu, bagaimana kabarmu?”
“baik dad, aku juga sudah mengikuti kursus beladiri di dojo milik saudara temanku”
“bagus kalau begitu, tapi kenapa kamu tidak mengikuti pelajaran music?”
“karena aku lebih memilih mengambil pelajaran bahasa prancis”
“kamu mendapat kiriman paket dari ricard sudah ayahanda kirim ke apartemenmu”
“sekarang ayah sedang apa?”
“sedang berjalan menuju gedung pertemuan untuk rapat”
“baiklah kalau begitu semoga sukses dad, miss u”
“miss u too”ucap ayahanda sebelum q menutup telfonnya.
Seusai sekolah aku ke took grandma tia dan membantu disana sampai waktunya tutup baru kemudian pulang dan bersiap2 ke rumah hiera dengan menggunakan mobil karena ini bukan makan malam biasa tapi hari ulang tahun pernikahan ayah dan ibu hiera aku sengaja membawakan bunga anggrek.
Saat aku sampai disana sudah banyak mobil yang terparkir rapi padahal kukira yang datang hanya sedikit tapi lebih dikatakan sebagai pesta kebun karena bukan hanya makan malam biasa ayah hiera juga mengundang kolega2 bisnisnya, aku menemui ayah dan ibu hiera mengucapkan selamat dan memberikan hadiahku
“wow indah sekali louise, terimakasih yaa”ucap ibu hiera antusias
“sama2 tante, ini hanya hadiah kecil dan senang sekali anda menyukainya”
“tapi rangkaiannya sangat elegan, dimana kamu membelinya”
“kebetulan saya bekerja paruh waktu di sebuah toko bunga dan saya merangkainya sendiri”
“nanti biar saya Tanya hiera dimana kamu bekerja, Domo arigato louise”
Louise menghampiri hiera yang sedang bercanda dengan Kevin dan Laurent juga dengan hikaru yang kebetulan baru datang dari Tokyo khusus untuk menghadiri ulang tahun orang tuanya.
“hai semua”
“kamu baru aja datang?”Tanya hiera
“iya, tadi aku mengucapkan selamat dulu ke orang tuamu baru saja”
“kenalkan ini kak hikaru ia baru saja tiba dari Tokyo”
“louise”sambil kami berjabat tangan dengan hikaru dan tersenyum
“ternyata kamu punya teman yang pintar bermain music ya hiera”
“siapa?hiera tidak tahu Laurent meski ikut pelajaran music ia tidak bisa bermain piano”
“louise dari tangannya sudah terlihat kalau ia pintar bermain piano”
“kebetulan kalau begitu ia tidak pernah menunjukkannya pada kami”
“kalau begitu biar dia yang mengiriku nanti”
hikaru ini ternyata salah satu penyayi negeri sakura yang sudah go internasional sehingga ia yang akan mengisi dalam acara orang tuanya.
“minggu depan ia akan konser di London dan kita dapat tiket gratis VIP, nanti kita nonton bareng ok!”tawar hiera
Kini ketika ia naik ke atas panggung kecil yang sudah disiapkan akupun ikut naik karena letak piano juga berada di atas pangung dan patitur juga sudah disiapkannya ketika sudah selesai justru ada permintaan untuk mengiringi music dansa karena aku tidak mau maka untuk menghapus kekecewaan orang tua hiera aku memainkan lagu khusus yang sering aku mainkan ketika pesta peringata orang tuaku lagu klasic yang sangat lembut dan romantis yang diakhiri dengan aplaus yang meriah dan dipeluk oleh hiera ketika aku sudah berada dibawah panggung. Aku pulang mengendarai mobilku sendirian tapi ketika akan memarkir mobilku security berkata bahwa tadi ada yang mengirimkan paket untukku tapi karena aku tidak ada di titipkan padanya dan setelah memarkir mobil aku membawanya naik seusai mengucapkan terimakasih.
Ternyata paket itu berisi foto2 ketika di emerald juga beberapa hadiah dari mereka semua jyk memberiku patitur lagu baru sedangkan ricard memberiku jaket bulu untuk musim dingin yang ia beli ketika di swiss radian memberiku tas tangan yang unic yang bisa digunakan untuk menyimpan kamera pemberiannya tapi juga bisa berfungsi sebagai tas serba guna dll.
Aku meletakkan barang2 itu di lemari penyimpanan yang memang ku khususkan untuk menyimpan hadiah.
Aku berangkat ke sekolah dengan mobil key karena ia katanya ingin mengatakan sesuatu padaku.
“kamu nanti latihan atau langsung ke toko bunga? Biar aku yang antar”
“kamu tidak sibuk?”
“kebetulan aku tidak sedang sibuk, tidak ada yang marahkan?”tanyanya dengan datar yang agak dipaksakan.
“tidak ada, memangnya kenapa?”tanyaku datar
Ia menepikan mobilnya di pinggir jalan dan menatapku dalam2 dengan wajah nerves yang ia coba untuk ditahan.
“maaf kalau tiba2 membuatmu kaget karena berhenti di jalan seperti ini tapi aku tidak punya waktu untuk mengatakannya jika tidak sekarang dan aku juga tidak tahu apakah kamu suka cowok yang tipe romantic atau blak2an” ucapnya
“kamu tidak apa2 khan key? Karena melihatnya sangat pucat
“tidak,  aku baik2 saja aku Cuma ingin mengatakan kalau aku suka kamu, are u want to be my girl?”ucapnya meskipun aku sudah memperkirakan hal ini tetap saja terkejut apalagi ia mengatakannya di dalam mobil menuju ke sekolah.
“emmmmm”belum sempat aku menjawab ada yang mengetuk kaca mobil key sehingga aku tidak jadi menjawabnya, key menurunkan kaca mobilnya ternyata itu polisi.
“anda terkena tilang karena memarkir mobil di pinggir jalan seperti ini ”
“tapi pak saya Cuma sebentar, dan lagi kami akan segera pergi”
“tidak ada kelonggaran karena anda parker di depan rambu jalan dilarang parker. Sekarang mana SIM dan surat kepemilikan mobil anda”
Aku tidak jadi untuk menjawab pertanyaan key tapi justru tertawa melihat kelucuan yang sedang terjadi, setelah semuanya beres ia langsung mengemudikan mobilnya meninggalkan tempat itu
“bagaimana louise?”
“kalau kamu ingin aku terima sebagai pacarku buat sesuatu yang special untukku ok?” ucapku ketika turun dari mobilnya dengan member ia senyuman.
 Mendengan ucapanku Key langsung ke kampus mencari teman2nya yakni ricard dkk, ia menemukan mereka sedang duduk di taman dekat kelas mereka.
“hai semua..”
“tumben baru datang, dari mana kamu?”Tanya jyk
“mengantarkan seseorang”
“si cewek yang bernama lauise?”
“iya dan aku baru saja mengatakan cinta ia tidak menjawab hanya memintaku untuk membuat sesuatu yang special untuknya”
“berikan perhiasan”usul ricard
“louise, bukan tipe cewek matre”
“berikan bunga atau coklat”usul jyk
“ia memang suka bunga tapi ia bekerja part time di toko bunga” sanggah key
“itu terlalu biasa” komentar radian
“ketika pulang sekolah beri ia bunga dan cokelat nanti malam ajak dia candilaid diner di tempat yang romantic” ucap orphie yang tiba2 datang dari belakang key.
“apa kesukaanya? Berikan ia hadiah”
“selain bunga, ia juga suka piano dan music”
“hal itu sering sekali dilakukan oleh adikmu orphie” komentar radian
“kalau begitu apa idemu?”Tanya ricard
“ajak dia pergi ke tempat special bagimu , sehingga ia akan merasa special karena kau menunjukkan tempat special bagimu”
“trus apa yang harus ku lakukan disana?”
“tunjukkan sisi romantismu”ucap ricard dengan gemas
Radian tiba2 bangkit dan pergi meninggalkan teman2nya dengan alasan ingin jalan2 padahal ia mengendarai mobilnya ke sebuah toko bunga langgananya yakni toko bunga milik grandma tia.
“hai nek, selamat pagi”
“pagi juga prince radian, apa yang bisa saya bantu?”
“aku butuh bunga yang biasa nek”
“baiklah sebentar” ucap nek tia mengambil beberapa bunga lili, mawar, dan tulip putih dan merangkainya dengan hati2
“mana asistennya nek?”
“dia bukan asisten hanya seorang gadis yang menyukai bunga dan membantuku disini ketika ia tidak sibuk, sedang sekolah”
“kalau perlu asisten lagi katakana saja nek, biar aku carikan”
“tidak perlu prince, ini hanya toko bunga kecil, nanti ketika Erika memintaku untuk pensiun aku menyerahkan pada yang lebih muda, ini bunga pesanan prince”ucap grandma tia dengan menyerahkan bunga yang ia minta dan diterima radian dengan memberikan uang seperti biasa kemudian radian meninggalkan toko dengan mobilnya menuju luar kota London tiba disebuah taman bunga lili putih dia berhenti didepan sebuah makam yang dihias indah. Radian meletakkan buket bunga itu didepan makam dan diam disana begitu lama sampai ketika ada seseorang yang menepuk bahunya dengan lembut.
“prince radian, sudah waktunya makan siang, ayo makan siang bersama kami”
“baik paman” ucapnya sambil berdiri dan ikut berjalan di belakang orang yang dipanggilnya paman.
Aku sedang bersama dengan hiera di perpus untuk mengerjakan tugas ketika anjelo datang menghampiri kami
“hay louise, hiera”
“hey juga”ucap hiera membalas sapaannya sedangkan aku tidak menghiraukannya, aku tetap asik dengan buku dan tugasku.
“louise mau tidak aku antar pulang?”
“tidak, terima kasih aku bisa pulang sendiri”
“kamukhan tidak membawa mobil”
“kamu kok tahu kalau louise tidak membawa mobil?”Tanya hiera
“karena mobilku dibelakang mobil yang mengantarkannya”
“kau diantar key?”Tanya hiera yang kujawab dengan anggukan kepala.
“cowok itu kakakmu khan?tanya anjelo dengan suara agak ragu
“itu bukan urusanmu, aku minta kamu jangan gangu kami yang sedang mengerjakan tugas”
Akhirnya anjelo pergi sehingga kami bisa kembali mengerjakan tugas sampai bel berbunyi dan kami harus berpisah karena ini adalah pelajaran bahasa prancis dan harus berpatner dengan nero.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar