Princess
vallery
Aku
asik melihat pemandangan danau ketika tanpa kusadari fajar akan terbit segera
kunaiki kudaku dan memacunya menuju kembali ke rumah sebelum ada yang mengetahui
kepergianku, kumasukkan kudaku ke kandang lalu mengendap endap masuk ke kamarku
dan langsung berganti baju tidur dan naik ke ranjang. Baru jam 8 aku dibangunkan oleh erika untuk segera
bersiap-siap sarapan dengan keluargaku yang lain di ruang makan.
“putri
ditunggu di ruang belajar oleh santiago setelah sarapan, mulai hari ini anda
akan belajar bahasa asing kepada santiago” ucap erika sambil berjalan di
sampingku untuk mengantarkanku ke ruang makan.
“semoga
saja ia dapat membuatku tertarik pada bahasa asing” ucapku kurang bersemangat.
“anda
boleh mengantinya dengan yang lain kalau kurang memuaskan putri tapi saya
kurang yakin anda akan melakukannya”ujarnya dengan mantap.
“tentu saja aku
tidak ingin menyakitinya”
“dia adalah guru bahasa asing yang tidak akan membosankan
seperti pelajaran anda yang lain putri !”
Kedatanganku bersamaan
dengan kedatangan kak leon calon putra mahkota kerajaan kami karena ia
satu-satunya anak lelaki ayah.
“pagi lery” sapa kak leon
kakak yang juga temanku bertengkar, dia dan aku sering seperti anjing dan
kucing meski tidak dapat kupungkiri kami saling menyayangi.
“pagi singa”yang langsung
disambut cengiran khasnya. Kami tidak langsung sarapan karena ayah dan ibunda
belum turun, sesuai tradisi kerajaan kami tidak boleh makan sebelum ayah dan
ibunda mendahului. Ayah dan ibunda turun ketika kami sedang asik berdiskusi
tentang keberangkatan leon ke london.
“setelah sarapan, ayah
ingin kalian tetap di sini sebentar ada yang ingin ayah beritahu kepada
kalian”ucap ayah sebelum memulai sarapan. Sudah biasa bagi kami untuk tinggal
sebentar di ruang makan untuk mendengar tugas-tugas dari ayah untuk kami.
Setelah sarapan dan para
pelayan membereskan peralatan sarapan ayah memberi instruksi kepada kami seperti
aku mendapat tugas untuk menemani tamu dari luar negri dan kami diminta
bersiap-siap karena ketika ulang tahun kak anasabel akan kedatangan tamu dari
berbagai negri.
Setelah selesai mendengar
instruksi dari ayah, aku menemui santiago untuk belajar bahasa asing santiago
selain guru bahasa asingku juga orang kepercayaan ayah.
“pagi santiago”
“pagi juga princess valery,
kudengar anda sedang tertarik mendalami musik klasik?”
“iya santiago, memang
kenapa?”
“karena sekarang kita akan
belajar bahasa jerman princess, bethofen dari jerman dan karena anda suka
dengan musik saya akan mencoba untuk mengajarkanya sesuai dengan yang anda
minati princess”
“seperti?”
“seperti sejarah bethofen
dan beberapa lagunya dengan bahasa aslinya yaitu jerman.”
“boleh juga, tapi saya
tentu membutuhkan kamus?”
“Anda akan membutuhkannya
untuk menerjemahkan dan membacanya sejarah bethofen ketika saya memberi anda
tugas, princess”
“Kalau begitu bagaimana
jika kita mulai pelajaran kita sekarang?, santiago”
“lihat kertas itu princess,
itu adalah salah satu lagu bethofen mungkin anda sudah tahu bisa anda baca dan
beri tahu saya isi dari lagu itu?”
“but ini bahasa jerman
santiago”
“saya sudah membelikan
hadiah untuk anda jika anda berhasil princess, saya beri anda waktu satu
minggu, bagaimana anda berani?”
“ok santiago saya terima
tantanganmu, but ajari aku cara membacanya”
Selama 3 jam aku belajar
bahasa jerman dengan santiago dan dia juga selalu berbicara bahasa jerman
meskipun tetap diterjemahkan dengan bahasa inggris sehingga taksaja membuatku betah
tapi juga berminat pada bahasa jerman. Setelah belajar bahasa aku mesti belajar
sains, dan matematik sampai waktu makan siang kadang aku sering makan siang
bersama pengajarku karena tugasku belum selesai. Seusai belajar sosiologi
dengan guru sosiologiku aku mendapat kabar dari erika sepupuku adik pangeran
orpytelah datang dari london namanya ricard dia lebih tua dariku sekarang sudah
kuliah di oxford. Aku hanya tunggu waktu untuk berkenalan dengannya dan
mendapat tugas dari ayah untuk menemaninya.
Sebenarnya aku agak sedih
karena bukan pangeran orpy yang datang karena waktu ia berkunjung ke sini
sebelunya ia berjanji akan memberiku kamera begitu tahu aku antusias dengan
hobinya soal fotografi dan mengajariku cara memotret. Sementra ricard, aku
bahkan belum pernah bertemu dengannya walaupun kami sepupu. Begitu selesai
belajar aku kembali ke kamarku untuk bersiap2 untuk makan malam mungkin akan
bertemu dengannya ketika makan malam.
“hai lery, ucap kak leon
ketika aku bertemu dengannya saat aku hendak pergi ke rumah kaca.
“kamu dari mana kak?”
“biasa, bermain kuda”
“enak sekali bisa bermain
kuda sementara aku terkurung di istana untuk belajar seharian”
“iya karena aku sudah lulus
SMU dan sebentar lagi masuk universitas.”
“kak kamu sudah kenal
dengan ricard?”
“Tentu sudah karena aku yang menjemputnya di bandara”
Kak leon tak jadi kembali
ke istana justru menemaniku ke rumah kaca untuk mengambil bunga mawar dan tulip
putih bunga kesukaanku untuk kak leon aku sengaja merangkaikan lilac dan aster
untuk ditaruh di kamarnya.
Aku turun bersama erika
saat makan malam dan kulihat seseorang yang yang agak mirip dengan pangeran
orpy duduk disebelah kak anasabel kami makan sesuai dengan tata krama tanpa
bersuara selesai makan malam ayah memperkenalkan ricard dengan kami terutama
aku karena hanya aku yang belum berkenalan dengannya. Kami bermain piano
bersama karena ayah berkata pada ricard kalau aku bisa bermain piano dan ternyata
ia juga seorang pemain piano yang berbakat.
Keesokan harinya setelah
sarapan aku dan ricard keluar istana untuk menemani ricard melihat kerajaan
kami, dia juga bercerita tentang teman-temannya juga keadaan pangeran orpy yang
harus menyelesaikan tugas akhir kuliahnya bahkan ia memberikan titipan kamera
dari pangeran orpy untukku yang langsung kusambut dengan senyum senang.
“kenapa kamu tertarik pada
fotografi?”
“karena aku suka
pemandangan dan tidak suka melukis sehingga aku lebih suka mengabadikannya
melalui foto”
“apa kamu suka dengan
lukisan”
“aku suka tapi tak bisa
melukis”
“sejak kapan kamu suka
memotret”
“ lebih tepatnya aku
tertarik sejak menemani pangeran orpy yang sedang memotret tahu tidak ini
adalah kamera pertamaku dan aku adalah orang yang awam”
“kata kak orpy kamu disuruh
untuk mengikuti intuisimu dan ia memintaku untuk membawa hasilnya pulang”.
Karena aku tidak punya objek foto maka
terpaksa aku menjadikan ricard model meskipun sering aku memotretnya tanpa ia
sadari sehingga hasilnya pun terlihat sangat natural tapi lebih sering lucu.
Setelah seharian kami berjalan-jalan kami mendapat tawaran untuk makan siang
oleh salah satu pemilik kebun anggur dan kami menerima tawarannya karena memang
saat aku bersama tamu kerajaan kami sering dijamu makan siang oleh rakyat
dengan makanan khas yang tidak dapat kutemui di istana.
“paman boleh saya memotret
anda dan kebun anggur anda?”
“untuk apa princess?”
“princess valeri baru saja
mendapat kamera dari kakak saya dan ia ingin menyimpan kenangan ini untuk
dikirimkan pada kakak saya”ucap ricard mencoba untuk membantu menjelaskan
“tentu princess, tapi
bagaimana kalau prince ricard ikut berfoto bersama saya”
“tentu paman, kalau bagus
saya akan mengirimkannya pada paman”
Pemilik kebun anggur
berpose dengan ricard akupun tidakhanya sekali membidikkan lensa kameraku pada
mereka, setelah selesai kami segera pulang setelah terlebih dulu mengucapkan
terima kasih.
“aku terkesan dengan kerajaan
ini, princess valery dan tentu pada anda”ucap ricard mencoba mengodaku.
“maaf prince ricard bisakah
anda tidak mengunakan bahasa formal ketika kita sedang tidak dalam keadaan
formal?”
“ternyata kamu benar2 tidak
suka acara formal, menarik sekali sayang aku sepupumu sehingga tidak etis jika
aku mencoba merayumu”
“sayang sekali aku kebal
dengan rayuan para prince”
“bagaimana kalau kita pergi
ke pasar tradisional”ucap ricard memberi ide
“untuk apa? Aku sudah
sangat dikenal, aku tidak suka orang-orang dipasar harus menunduk hormat dan
bersikap sangat berlebihan”
“pakai saja pakaian ini
kamu tidak akan seperti princess tapi lebih seperti turis biasa, bagaimana?”
“yakin tidak ada yang
mengenaliku?”
“Coba saja pakai”
Setelah aku berganti baju
benar saja penampilan ku lebih mirip turis dari pada princess untuk lebih
amannya ricard memakaikan kaca mata hitamnya dan kami pun pergi ke pasar
tradisional dan melihat-lihat barang. Ricard membelikanku liontin antik akupun
bisa menemukan liontin lain yang sangat cocok untuk anasabel, setelah puas
berjalan-jalan dan memotret kami kembali ke istana setelah terlebih dulu
berganti baju.
Setelah berjalan-jalan
dengan ricard aku kembali meneruskan belajar diruang khusus untukku belajar
hingga saat untuk bersiap2 makan malam. Aku hendak kembali ke kamar ketika
ibunda memangilku untuk ikut berlatih dansa salah satu pelajaran yang sangat
tidak kusukai biasanya aku bisa melarikan diri tapi karena untuk persiapan
pesta aku tidak bisa mengelak lion dan ricard tertawa ketika melihat raut
wajahku yang tidak menyukai pelajaran dansa.
Setelah pelajaran selesai
langsung kulangkahkan kakiku menuju kamar untuk tidur karena setelah tengah
malam aku akan keluar dari istana dengan kuda kesayanganku dan kembali ketika
akan pagi.
Satu minggu sebelum pesta
anasabel beberapa tamu sudah datang seperti jyk romero, radian costarins dan
teman kak lion yang sangat tidak kusukai karena sok tampan dan sok borjuis
seperti kebanyakan pangeran2 lain yang sudah
sering kukenal.
Jika tugas dari ayah sudah
selesai aku segera pergi keluar istana atau bermain musik di ruang sepi tapi
selalu ada radian teman ricard kemanapun aku mencoba menghilang dari keramaian
dan selalu dengan pertanyaan yang
sama “kenapa anda ada sini princes valery?”
“memangnya hanya kamu yang
suka tempat yang indah?”
Setelah pertanyaannya
dijawab dia akan segera pergi tanpa mengucapkan
satu katapun yang membuatku seolah patung di kuburan.
Untung aku selalu membawa
kamera dari orpy sehingga aku tidak kehilangan momen2 yang indah dan lucu.
Meskipun aku kurang akrab
dengan radian tapi teman2 ricard seperti jyk dan para pangeran yang lain menyukaiku.
Meskipun radian kurang akrab denganku ternyata dia juga tidak akrab dengan yang
lain hanya jyk dan ricard yang benar2 dekat dengannya. Aku sering mendapat
bantuan dari radian mengenai pelajaran bahasa asingku yang memang ia kuasai
betul sehingga Santiago sering meminta radian mengajariku diluar kelas.
Meskipun tidak dekat Tapi dia tetap mau membantuku.
“vallery bagaimana kalau
kamu menemaniku berjalan2 disekitar istana? Tanya jyk yang langsung kusambut
dengan senang hati, jyk asik diajak ngobrol dan yang membuat q agak tersenyum
adalah dia menyukaiku dan itu terlihat jelas dalam gerak-geriknya.
“val,
kamu sudah punya pacar?”
“belum
aku masih belum memikirkannya”
“kalau
kamu sudah ingin memiliki pacar mau g kamu jadi pacar q?”
“lebih baik kita membicarakan
hal yang lain”
“ku
dengar kau akan lulus?
“iya
kalau tidak ada hambatan tahun depan, setelah pesta ini aku akan masuk asrama
untuk menyelesaikan sekolahq baru tahun depan aku bisa masuk SMU”
“apa
rencanamu sekolah di sini atau di norwegia seperti princess2 yang lain?”
“jangan
bilang siapa2 aku punya keinginan untuk sekolah di London”
“Kenapa?”
“karena
aku menyimpan rencana itu untukku sendiri, disana aku bisa bebas tanpa ada yang
tahu kalau aku princess”
“kamu
sungguh diluar dugaan, seorang princess yang sangat berbeda”
Setelah
jalan2 dengan jyk aku segera bersiap2 untuk bergabung dengan saudari2ku untuk
mengikuti pelajaran keputrian yang semakin sering ku jalani karena ayah
mewanti2 agar kami menjaga sikap dan bertata krama yang pantas sebagai seorang
princess kemudian dilanjutkan dengan pemilihan baju yang akan digunakan untuk
pesta nanti kami biasanya memilih baju salah seorang perancang busana yang
biasa mengangani kami tapi kali ini kami dibebaskan untuk memilih rancangan
busana sendiri atau memasrahkan pada disainer.
“princess
vallery bagaimana dengan baju anda?”Tanya asisten ibunda
“saya
memilih untuk mendisain baju saya sendiri kebetulan sudah saya siapkan, tolong
Erika ambilkan sketsaku di laci kamarku”
Taklama
kemudian Erika kembali dengan sketsa yang telah kusiapkan dan segera kuserahkan
pada asisten ibunda langsung diteruskan dengan mengukur badan. Begitu selesai
aku bersama Erika kembali ke kamar untuk beristirahat karena sejak kedatangan
para pangeran dan sebagian tamu untuk pesta ulang tahun saudaraku waktuku habis
untuk menemani mereka.
“Erika
jika ada yang ingin bertemu denganku bilang aku sedang ingin beristirahat dan
tidak ingin digangu, bangunkan aku besok jam 5 pagi.”
“baik
princess”
Keesokan
paginya aku memang dibangunkan pada jam 5 pagi dank arena istana masih sepi dan
para pelayan pun masih bersih2 mereka agak kaget melihatku sudah bangun dan
berjalan keluar kamar padahal seharusnya kami sebagai putri bangun nanti jam 8
pagi, kepala pelayan mendatangiku dengan tergopoh2 dan menanyakan apa yang
kubutuhkan.
“tenang
saja paman aku hanya ingin bagun pagi, dan berjalan2 sebentar dengan kudaku ke
danau”
“baik
princess saya akan menyuruh orang untuk membawakan kuda putri ke depan”
“tidak
perlu paman, aku bisa ke istal sendiri, tolong jika ayahanda mencariku katakan
aku ke danau dan akan kembali sebelum sarapan”
segera
ku langkahkan kakiku ke istal dan menuju kandang kuda milikku dan menuntunnya
keluar dan menaikinya, tak lupa ku bawa kamera dan Erika pun ikut menemani
dengan kuda
sampai
di danau segera ku hirup udara yang dingin dan segar dipagi hari serta ku
nikmati air embun yang menetes dari pepohonan yang tidak seberapa tinggi.
Kulepas sepatu dan merasakan air embun membasahi kakiku, kubuka tutup lensa
kamera dan mulai memotret disekitar danau yang tenang dan indah tanpa sengaja
ku tergelincir dan hampir jatuh untung seseorang sigap memegang tanganku dan
menarikku ke pelukannya.
“kau
tidak apa2 princess vallery?”
“tidak
terma kasih” ucapku sambil melepaskan diri dari pelukan pria yang menolongku
dan ketika sudah bisa berdiri aku mendongak dan melihat siapa yang menolongku
ternyata radian. Orang yang sngat tidak terduga.
“kamu
kenapa ada disini? Mana pelayanmu?”Tanya radian yang anehnya dengan nada cemas
“Erika…..mungkin
sedang bersama kuda2 kami, aku sedang memotret dan berjalan2 di danau karena ku
pikir pasti indah matahari terbit dan embun membasahi pucuk2 daun yang hijau,
sedangkan kamu?”
“aku
sudah ada disini sejak tadi malam, aku suka kemping disini”
“what?
Kemping? Wow pasti asik mana yang lain?”
“tidak
ikut, mereka lebih suka tidur di kamar merka yang nyaman dari pada kemping
begini, kapan kamu akan kembali ke istana?”
“nanti
sebelum sarapan, apa kegiatannmu setelah ini? Memancing bersama jyk dan ricard
disini, sebaiknya kamu kembali sekarang sebagai seorang putri harus bersiap2
sebelum pergi sarapan bukan?” ucapnya dengan wajah angkuh
“terima
kasih atas sarannya”ucapku dengan kesal dan berjalan menuju kudaku tak
kuhiraukannya karena begitu kesal, ia telah merusak moodku pagi ini
Saat
sarapan aku berusaha untuk bersikap ramah seperti biasa dan tersenyum baru
ketika setelah sarapan aku berjalan menuju taman dan duduk disana sambil
membaca buku untuk pelajaran asingku lebih tepatnya bukan pelajaran asing
karena yang kubaca adalah novel yang diberikan Santiago dalam bahasa jerman.
baru nanti Santiago kesini dan berjalan2 dengan ku tapi kami akan bercakap2
dengan bahasa bethovent.
Saat
kami asik bercakap2 dengan bahasa jerman, ayahanda dan tamu dari inggris berjalan kearah taman. Sebagai kesopanan kami berhenti dan
berdiri menyambut ayahanda dan tamunya dengan berbincang sedikit sampai waktu
yang semestinya ayahanda dan tamu asingnya meninggalkan kami yang kembali
melanjutkan pelajaran. Ayah sudah merencanakan untuk mengirimku ke asrama
sekolah biasa sesuai dengan keinginanku setelah selesai pesta tapi sebelumnya
ayah juga akan mengirim leon ke london menjalani pendidikan kenunegaraan dan
kepemimpinan disekolah khusus selama 3 tahun setelah lulus kuliah. Dan akan
ikut mengurus kerajaan setelah lulus.
Sedangkan kami seorang putri belajar di
sekolah khusus yang dihuni oleh para anak pemilik pabrik raksasa, putri, dan
bangsawan, disekolah ini kami belajar untuk menjadi nyonya selain pintar juga
diwajibkan bisa berbisnis dan cara mengatur orang istilah lebih tepatnya
belajar menjadi istri para pebinis dan para bangsawan kaya.kami akan masuk
sekolah itu ketika smu atau ketika kuliah. Semua kakakku sekolah disana hanya
aku yang tidak berminat pada sekolah putri seperti itu, pelajaran dalam istana
mengenai tata krama istana sudah hampir sama dengan sekolah itu dan jika
pelajaran di istana saja sudah tidak aku sukai bagaimana dengan sekolah itu?
“what do you think
princess?”
“nothink Sebastian”
“so, why you not answer my
questions?”
“Sorry,
Sebastian, maybe next time ok?”
Aku pergi meninggalkan
Sebastian ditaman dan berjalan menuju kekamar dan beristirahat. Dan terbangun
ketika Erika datang membawa baju yang akan ku kenakan nanti di pesta.
“princess ini baju anda
saya simpan di lemari, anda diminta untuk menemui pangeran leon di dekat kolam
ikan”
“baik aku akan segera
kesana”
Segeraku turun dari ranjang
dan merapikan baju baru kemudian berjalan keluar kamar menemui pangeran leon
yang sedang berdiri bersama teman-temannya.
“lery nanti di acara dansa
mereka ingin berpasangan denganmu mereka ingin menanyakan apakah kamu sudah
punya teman dansa apa belum?”
“oh masalah itu kak leon
sudah tahukan tradisi dansa disini?, bahwa pasangan dansa ditentukan oleh
undian di awal pesta” ucapku santai
“tapi menurut tradisi lain
pesta dansa dipilih sendiri oleh peserta”sela Andrew
“tentu Andrew itu jika
pesta diadakan di luar kerajaan” ucap leon member penjelasan pada
teman-temannya
“tentu saya sangat
beruntung jika nanti bisa berdansa dengan adikmu leon”
“terima kasih atas
pujiannya, kak kurasa aku harus menemui ibunda ada sedikit urusan yang harus
kami bicarakan”ucapku memberi alasan agar bisa pergi meninggalkan mereka.
Pada pesta ulang tahun kak
anasabel juga kan diumumkan pertunangannya dengan duke of selway yang katanya
tinggi, tampan dan juga kaya tapi yang terpenting mereka sudah saling menyukai
sejak pesta pernikahan sepupu duke yang juga teman dekat kak ana di asrama.
Sesuai dengan tradisi
kerajaan mereka akan menikah beberapa tahun lagi ketika kak ana berumur 25
tahun, aku duduk didekat kolam renang berharap tidak ada yang menemukanku dan
mengajaku berdansa apalagi dengan membawa pasangan dari undianku.
“hey kamu disini rupanya!”
sapa ricard yang datang membawa dua gelas minuman dan memberikan satu gelas
untukku
“ada apa? Jangan bilang kau
pasangan dansaku” ucapku sambil menerima gelas dari ricard
“tidak, aku sudah menemukan
pasanganku kakakmu renalusia, btw dari tadi jyk, dan para pria banyak yang
mencarimu mereka berharap kau berpasangan dengan mereka di dansa kali ini”
“terima kasih atas
peringatannya aku rasa aku kembali saja ke kamar sebelum mereka menemukanku”
ucapku langsung berdiri tapi tanganku dihentikan oleh ricard dengan memegang
tanganku yang sedang membawa undian dan melihatnya
“savir blue, kurasa ku tahu
siapa pasanganmu, mari ku temukan kamu dengannya, ucap ricard dengan menarik
tanganku sehingga dengan berat hati kulangkahkan kakiku mengikutinya.
“mana radian?”tanya ricard
pada jyk
“itu berdiri dekat piano sendirian,
memangnya ada apa dengannya?”
“kau tahu siapa pasangan
dansanya?gadis cantik yang menjadi primadona para pangeran sekarang ini”
“jangan bercanda maksudmu pasangan radian itu valerry? Wow pasangan yang spektakuler dan cocok” komentar jyk sambil tersenyum
“jangan bikin gossip baru kalian! Udah aku
pergi aja!” ucapku sambil berjalan pergi
tapi tanganku dihentikan oleh jyk dan ricard. Hingga aku harus ikut berdansa
karena tidak bisa pergi ditahan oleh mereka berdua yang langsung menarik radian
dihadapanku dan ibunda sehingga kami berdua tidak berkutik dan terpaksa
berdansa.
“maaf princes vallery
sebenarnya saya tidak suka berdansa jadi kurang bisa menikmati acara dansa ini”
“maaf juga prince radian
saya tidak suka berdansa dan jika bukan karena kedua teman kita yang menahanku
dan menarik anda kesini dan menunjukkan pada ibunda kalau kita berpasangan saya
dengan senang hati akan meninggalkan pesta dan tidur”ucapku setelah radian
mengatakan ketidak sukaanya berdansa denganku.
“karena kita sama-sama
tidak menyukainya bagaimana kalau kita secara perlahan kepinggir arena dansa
dan pergi meninggalkan tempat ini pergi ketempat yang kita inginkan masing-masing”ucap
radian mencoba memberi usulan yang langsung dengan
senang hati kuterima.
Sesuai dengan skenerio yang
telah dikatakan oleh radian kami dapat pergi meninggalkan pesta itu dan pergi
ke sendiri-sendiri sesuai yang kami
kehendaki. Aku pergi ke balkon atas tempat yang terlindung dari pandangan luar
sehingga dapat berbaring dan melihat bintang, tempat ini sering kami gunakan
ketika ingin berjemur dibawah terik sinar matahari bersama ibunda dan kakak
perempuanku. Disana aku memikirkan radian pangeran yang tidak hanya tampan dan
cerdas tapi juga baik hati hanya saja sikapnya itu yang membuatku kurang
menyukainya meskipun ia teman baik jyk dan ricard.
Kami ada acara berkuda
bersama pagi ini setelah sarapan dan sebagai seorang princes dalam even kali
ini kami dilarang ikut karena yang mengikutinya hanya para pangeran dan tamu2
yang laki2 kami sebagai lady dan princess akan melihatnya dari kursi penonton. Acara
berkuda berjalan seru tapi ketika hendak kembali ke instal untuk mengembalikan
kuda tanpa sengaja kuda yang digunakan radian menginjak duri dan radian pun
terjatuh ketika kuda tersebut mengangkat kaki depannya. Untung saja aku yang kebetulan berada tak jauh dari
tempat terjatuhnya pangeran radian segera
menolongnya dan dengan dibantu para pengawal membawanya ke rumah sakit kerajaan
sehinga dapat segera diobati. Secepat mungkin. Setelah keadaan radian agak
mendingan aku kembali ke istana dan melaporkan keadaannya pada ayahanda.
saat makan siang aku
bertemu dengan pengawal pribadinya yang langsung datang ketika mendengar ia
terjatuh dari kuda.
“Terima kasih princess anda telah menolong
prince kami”
“sudahlah paman, aku hanya
tidak sengaja ada tak jauh dari sana, aku tidak berjasa apa2 hanya membawanya
ke rumah kerajaan yang memang tugas kami sebagai tuan rumah, justru kami yang
harus minta maaf karena princes radian harus mengalami kejadian ini”
“ ini hanya kecelakaan yang
sering terjadi, princess, anda tidak perlu sungkan begitu”
“seharusnya sebagai tuan
rumah kami harus dapat mengantisipainya dan kami janji kejadian ini tidak akan
terjadi lagi, kami akan lebih berhati2”
“sudahlah princess saya
kemari untuk mengucapkan terima kasih bukan untuk memarahi anda princess, anda
terlalu cantik untuk dimarahi”
“paman anda jangan membuat
saya malu”
“saya rasa, saya harus
undur diri saya akan kembali ke rumah sakit”
“paman bisa saya menitipkan
sesuatu untuk princess radian?”
Aku memberikan satu buket
bunga yang memang kurangkai sendiri dan langsung kuambil dari kebunku dan
kuberikan pada pengawal pribadinya.
Setelah berpisah dengan
pengawal pribadi radian aku langsung menuju ke kamarku untuk berganti baju
karena sejak menolong radian aku belum berganti baju sehingga baju yang kupakai
kotor. Setelah berganti baju dan merapikan diri aku memilih untuk bermain piano
di ruang musik sendirian. Ketika asik dengan pianoku aku mendengar suara
langkah kaki yang membuatku menghentikan permainanku
“oh kak leon” ucapku sambil
menghela nafas lega
“kukira kau masih di rumah
sakit”
“aku langsung pulang ketika
keadaannya sudah agak baikan, ngapain kakak disini?”
“Hanya ingin sendiri,
lerry, tapi karena kamu sudah ada disini
lebih dulu tidak apa2” ucap kak leon sambil duduk disebelahku.
“bagaimana perasaan kakak
ketika akan meninggalkan
kerajaan?”ucapku mencoba untuk bertanya.
“tidak dapat diucapkan dengan kata2 karena
perasaan ini campur antara senang dan sedih juga cemas dan tidak sabar”
“sebentar lagi kakak akan
berangkat ke oxford, sedangkan aku akan masuk asrama untuk kelulusanku”
“apa rencanamu akan masuk
SMU khusus seperti putri2 ayahanda yang lain?”
“aku sendiri berkeinginan
untuk tidak masuk sekolah itu, kak leon sendiri tahu pelajaran tata krama di
istana saja sudah tidak kusukai bagaimana bisa aku bisa masuk sekolah yang
lebih membosankan itu?”
“bagaimana pendapatmu
tentang teman2 kakak? Banyak dari mereka yang ingin menjadikanmu tunangan”
“mereka sama saja dengan
para pangeran yang lain, tidak ada yang menarik perhatianku”
“Sayang sekali mereka harus
kecewa dengan hasil yang harus mereka peroleh, kurasa aku harus pergi ayahanda
memintaku untuk mengantarkan beberapa tamu yang akan kembali ke negaranya”
“apakah semuanya?”
“tidak hanya beberapa
perdana mentri dan tamu2 yang sudah dewasa”
Sebelum pergi kak leon
mencium pipiku dan aku memberantakkan rambutnya, itu sudah menjadi kebiasaan
kami sejak kecil.
Kak leon sudah berangkat ke
london dan aku sedang bersiap2 dibantu oleh erika berkemas besok pagi aku akan
meninggalkan istana selama setahun belajar di asrama negri dan mengikuti ujian
disana, ketika aku belajar disana aku sudah mendapat persetujuan dari ayahanda
untuk diperlakukan selayaknya murid2 yang lain sehingga erika yang sebagai pengasuh dan asisten pribadiku akan
mengantarkanku tapi tidak ikut denganku ke asrama. Diasrama aku berharap
mempunyai banyak teman yang dapat berteman denganku tanpa melihat status
sosialku yang sebagai seorang princess negri ini.
Aku dan erika berangkat
dengan mobil dan hanya ditemani oleh asisten ayah untuk menjelaskan segala
sesuatunya kepada kepala asrama dan kepala sekolah. Walaupun aku bersekiras
meminta untuk disamakan dengan siswa yang lain tetap saja mereka bersikeras
untuk mengadakan upacara penyambutan dan memberikan kamar yang lebih luas
untukku dan beberapa kelonggaran yang hanya diberikan kepadaku karena memang
hanya aku yang ikut ujian dan bersekolah di sekolah ini karena saudaraku yang
lain pasti dikirim ke luar negri oleh ayah. Seharusnya memang aku dikirim juga
ke luar negri tapi aku menolak dan dengan perdebatan lama akhirnya ayah
mengijinkanku untuk sekolah disekolah dalam negri, walaupun begitu aku tetap
tidak bisa mangkir untuk menerima pelajaran tata krama istana karena hari
minggu yang seharusnya aku gunakan untuk beristirahat dan bertamasya dengan
yang lain tidak bisa aku lakukan karena pengajar tata krama dan pengajar2
privatku yang lain akan datang untuk mengajarku.
Disini aku sudah ada satu
minggu tapi aku belum punya teman karena siswi disini masih tak berani dan cenderung
menjaga jarak seolah tembok istana masih mengurungku meski aku sudah tidak ada
di istana.
“boleh aku bermain dengan
kalian?” tanyaku dengan tersenyum.
“boleh saja princess kami
senang anda mau bergabung dengan kami” ucap salah satu dari mereka.
“tidak bisakah kalian
memanggilku dengan namaku? Namaku vallery, tidak usah memakai sebutan princess
kita tidak sedang didalam istana”
“tapi princess kami tidak
bisa walau bagaimanapun anda princess kami dan kami tidak boleh bersikap tidak
sopan pada anda”
“sekarang disini statusku
sebagai siswi disini sama dengan kalian tidak ada hubungannya dengan statusku
didalam istana sebagai seorang princess. Panggil aku vallery tanpa embel2
princess” ucapku tegas sehingga membuat mereka mau untuk memanggil namaku
Sejak mereka memanggil
namaku secara langsung tanpa imbuhan princess yang lainpun bersikap agak wajar
walaupun masih tetap bersikap sangat sopan hanya shophie yang bersikap sangat
biasa padaku dan kami sangat dekat tapi aku juga dekat dengan yang lain seperti
alisha, laurent, dan kaure. Kami sering menghabiskan waktu bersama bahkan
mereka sering aku ajak untuk mengikuti kelas hari mingguku.
“ternyata menjadi princess
itu tidak menyenangkan yaaa” komentar kaure
“huss, jangan bicara
seperti itu” ucap alisha
“g papa kok jangan dikira
menjadi princess itu menyenangkan kami dituntut untuk tampil sempurna sehingga
tidak membuat kerajaan malu”
“aku g bisa membayangkan
jika aku harus terkurung dalam kamar seharian untuk belajar dihari minggu pula”
“untung aku masih mempunyai
hari sabtu yang bisa aku gunakan untuk berlibur bersama kalian” ucapku sambil
tersenyum.
“bukankah kamu bisa
menggunakan taman untuk belajar vallery? Dari pada didalam kamar terus menerus”
usul shophie
“kalau di taman kami akan
menemanimu sekalian belajar ilmu iptek tahukan kami lemah dalam ilmu itu” ucap
laurent
“kalau begitu kalian juga
harus belajar bahasa asing pada santiago biar aku memintanya mengajari kita
bahasa spanyol dan prancis kalian selalu dapat masalah dalam bahasa asing”
ucapku
“tentu saja beda denganmu
yang belajar bahasa asing sejak kecil”sunggut kaure
“kalau dia tidak bisa
bahasa asing bagaimana dengan para tamu yang sudah menjadi tugasnya untuk
melayani mereka?”ucap alisha
“bagaimana kalau kalian ikut denganku ke istana selama seminggu pada liburan
musim panas?”tanyaku
“tidak mau jika harus terus
menerus bersikap sangat formal belum lagi masalah ijin pada orang tua kami” ucap
kaure.
“liat saja nanti kalian
pasti akan tinggal satu minggu di istana dan malakukan semua pelajaran tata
krama yang sangat tidak kusukai dan aku sanggat bersemangat untuk menyambutnya”
ucapku sambil tersenyum usil
“kau ini suka sekali
mengerjai kamiiiiii” ucap kaure, laurent, alisha dan shohie bersamaan sambil
mengelitiku kami berkejar kejaran di taman sambil saling mengelitiki.ng
Sesuai
janjiku mereka benar-benar datang ke istana, ketika ayahanda kumintai
persetujuan untuk mengundang teman-teman dekatku ke istana ternyata ayah sangat
setuju dan langsung meminta paman sebastian untuk mengurusnya sekaligus memberi
tahu padaku kalau kak leon akan merayakan ulang tahunnya di rumah meski tidak
mengadakan pesta yang meriah dia akan mengajak teman2nya berlibur di pulau yang
meski tidak terlalu besar sangat menyenangkan disana kami menyebutnya pulau
emerald yang dimiliki khusus oleh kami dan hanya kami yang kesana.
“paman berapa lama kak leon
akan berada dipulau dengan teman2nya?”
“Sekitar lima hari tapi
sebelumnya mereka akan pesta kebun ditaman istana”
“siapa saja yang ikut
paman?”
“kemungkinan bangsawan muda
andrew dan yang lain, kalau tidak salah pangeran ricard, jyk dan radian akan
datang pada pesta kebun itu”
Tanpa kurencanakan
sebelumnya aku harus bertemu dengan para teman2 kak leon meskipun ada ricard
dan jyk tetap saja aku terganggu apa lagi aku sebagai adik dari kak leon sangat
tidak sopan untuk tidak menghadirinya tentu dengan teman2ku yang memang
kuundang ke sini. Kedatangan teman2ku lebih dulu dari pada kak leon dengan teman2nya dan aku memberitahukan mereka mengenai pesta kebun kak leon.
“jadi kami
akan ikut
hadir pada pesta itu?”
“terserah kalian mau hadir
apa tidak, tapi sebagai adik kak leon aku wajib hadir”ucapku memberi tahu
mereka.
“sebenarnya aku tidak ingin
hadir takut tidak bisa bergaul dengan teman2 pangeran leon yang tentu sangat
berbeda denganmu dalam memandang kami”
“tapi kami juga ingin
melihat mereka pasti ganteng” ucap kaure
“jujur mereka memang ok itu
karena mereka terawat dan selalu peduli dengan penampilan”
“juga kaya” tambah alisha
yang sambut dengan tawa oleh yang lain.
Mereka tidur di kamar tamu
ber4 bukan karena tidak ada kamar lagi tapi memang keinginan mereka untuk tidur
dalam satu kamar. para pelayan sibuk mempersiapkan pernak pernik pesta,
mobil-mobil jemputan untuk kak leon dan teman2nya berdatangan dengan penumpang
ibunda menyambut mereka dan memeluk kak leon aku dan teman2ku hanya melihat
dari balkon atas tentu kak leon akan mencariku sendiri ketika tahu aku sedang
liburan juga.
“bener vallery mereka
semuanya ok2, yang mana yang pangeran leon?”tanya kaure
“kak leon berambut sama
denganku coklat hanya saja lebih terang dia tadi turun pertama kali”
“wah pasti asik bisa
ngobrol dengan mereka” sambung alisha
“kalian harus berhati2
kebanyakan dari mereka adalah playboy dan suka mempermainkan wanita”
“jadi bagaimana keputusan
kalian mau ikut hadir apa tidak?”
Kaure, dan alisha ikut dan
karena harus setia kawan shopie dan laurent ikut juga ke pesta kebun
menemaniku, kak leon naik ke balkon atas begitu diberi tahu aku juga sedang
liburan
“hai lerry....” ucap kak
leon sambil mengacak2 rambutku dan memelukku
“hai kak ini kenalkan
teman2ku di sekolah..... ini shophie, laurent, alisha, dan kaure”
“senag bertemu dengan
teman2 lerry, semoga kalian betah dan senang disini” ucap kak leon sambil
tersenyum.
“terima kasih pangeran
leonard”ucap mereka serempak dengan sangat sopan yang membuat kakak tertawa.
“jangan terlalu kaku biasa
saja aku belum setua ayah sehingga kalian harus bersikap sangat sopan denganku”
“kak bisa nga’ aku minta
tolong sama kakak untuk jangan iseng pada teman2ku”
“tenang saja adikku tapi
sepertinya mereka sudah tahu kalau kamu sedang liburan di istana, jadi siap2
saja melihat mereka mencarimu ok!” goda kak leon yang langsung membuatku
mencari cara agar mereka hanya dapat bertemu denganku seminimal mungkin tiba2
aku teringat danau dan mendapat ide yang langsung aku katakan pada mereka
ketika kak leon sudah pergi.
“Girls mau
naik kuda dan kita picnik di danau yang asik?” tawarku pada mereka
“ide yang
bagus kapan? Kalau sekarang sempat mungkin asik, kita khan jarang naik kuda”
dukung Alisha yang langsung di setujui oleh yang lain dan segera kuminta Erika
untuk mempersiapkannya sementara kami ke install untuk memilih
kuda yang akan dipakai ketika kami kembali ke istana semuanya sudah siap bahkan
erika telah membawakanku kamera yang terlihat masih baru.
“erika kamera ini milik
siapa? Aku tidak memilikinya”
Belum sempat erika menjawab sudah ada yang menyahutnya “itu
kamera dariku anggap saja sebagai hadiah karena telah menolongku dulu”ucap
radian menyela pembicaraan kami.
“kuharap kau menyukainya
karena itu kamera yang sangat bagus” ucap radian seperti biasa sangat datar.
“sudah diterima saja
sengaja radian memberikan kamera kesayangannya padamu aku sudah melihat hasil
foto dari kamera itu sangat cocok untukmu” dukung seseorang dibelakang radian
dan saat ia menampakkan diri ternyata orphie
“orphieee..... jahat banget
sich kemarin tidak datang, terima kasih atas kameranya aku suka dan aku juga
tidak berencana untuk menolak pemberian orang lain”
Orphie memelukku dan
mengacak2 rambutku seperti kak leon
“terimakasih atas
kameranya” ucapku pada radian, aku juga memperkenalkan teman2ku pada radian dan
orphie, baru kemudian kami menaiki kuda kami dan pergi kedanau untuk picnik
dalam perjalan banyak yang menanyakan soal radian dan orphie
“wahhh seneng yaaa bisa
dipeluk dan dekat dengan para pangeran yang ganteng2”ucap kaure
“ditambah lagi dihadiahi
kamera”dukung alisha
“tenang nanti aku akan
memotret kalian juga”
“kami tidak tahu kalau kamu
suka memotret vallery” ucap shopie
“aku memang tidak pernah
membawa kamera ke asrama”jelasku
Tak terasa kami sudah
sampai di danau dan kamipun turun dari kuda dan mengikatnya di pohon yang
terdekat, mereka langsung berjalan-jalan mengelilingi danau sambil bercanda
sementara aku sudah asik dengan kamera baru sehingga membiarkan mereka
bersenang-senang bersama aku juga sesekali mengambil foto-foto mereka melalui kamera pemberian radian
karena terlalu bersemangat tak engaja kami
kelelahan, kamipun segera beristirahat karena lelah, tikar kami hamparkan
lalu duduk dan membuka keranjang picnic yang memang sudah disiapkan oleh erika.
“kamu sering picnik di sini
vall?” tanya laurent
“lumayan sering biasanya
dengan saudara2ku tapi juga sering berdua saja dengan erika”
“Asik yaaa disini, tapi kok
ngak seperti biasanya seharusnya ada pelayan atau pengawal yang menemani khan?”
“harusnya seperti itu tapi
karena sudah terbiasa tanpa pengawalan, ayahanda juga memperbolehkannya ayah
tidak ingin anak2nya tumbuh menjadi anak yang manja kami pun dibekali dengan
kemampuan beladiri aku bisa aikido”
“terus setelah lulus tahun
depan kamu planingnya apa?” tanya sophie
“aku belum bisa
memastikannya, tapi keinginan ada tapi sebelum terrealisasikan aku belum bisa
mengatakannya”
“Aku berencana tetap di
asrama sampai lulus SMU baru kemudian ke yale tapi itu kalau diterima”ucap
laurent
“aku dan kaure ke swiss,
kalau sophie tinggal mengemasi barangnya ia mendapat tawaran untuk kuliah di
oxford dan oklahoma tau mana yang akan diterimanya”
Aku akan ke london karena
ayah lebih suka aku disana dan memang aku akan melanjutkan SMU disana baru ke
oxford”
“kok kamu bisa mendapatkan
tawaran untuk kuliah padahal baru junior high
school?” tanyaku heran
“tentu saja karena ia
terpilih sejak mewakili sekolah untuk lomba sains dan menang hadiah pertama
selain uang adalah tawaran untuk kuliah di 2 univ bergensi itu” ucap kaure
memberi penjelasan.
“wow lomba sains? Ternyata
selain cantik otak temanku juga cantik juga aku turut bangga sebagai teman”
ucapku sambil tersenyum indah.
Tiba2 ada derap kuda yang
datang menggangu kesenangan kami ternyata andrew dan kawan2nya tanpa kak leon
yang datang dan langsung menghampiri kami.
“hai girls, hai princess
vallery apa kabar?”
“baik, kalian mengapa ada
disini? Kurasa ini bukanlah tempat yang mengasikkan untuk kalian?” ucapku datar
berusaha menyembunyikan rasa tidak sukaku
“memang tidak, tapi aku
dengar anda dengan teman2 asrama anda ada disini jadi kami kesini untuk bertemu
dengan anda”
“wow aneh sekali, ada
urusan apa seorang andrew dan kawan2 ingin bertemu denganku”
“ langsung saja sejak aku
mulai dewasa ayah sudah inggin agar aku menentukan calan istri yang benar2 bisa
dan sesuai denganku dan setelah kupikir2 Cuma kamu yang sesuai dengan keriteria
itu jadi aku ingin agar kamu mau
menerima pinanganku”
“maaf tuan muda andrew
kurasa terlalu dini untuk memilihku sebagai calon istri anda dan yang perlu
anda tahu umurku masih sangat belum dewasa apalagi anda mengatakannya pada saya
seharusnya mengatakan hal itu pada ayahanda saja”
“princess vallry saya hanya
ingin memastikan padamu terlebih dulu”
“kurasa saya tidak bisa
memastikannya dan tidak bisa berjanji apa2”
“kurasa
sebaiknya kalian kembali ke istana karena leon mencari kalian”ucap seseorang
yang tiba2 muncul ber4.
“ternyata
para p4 ok aku pergi kurasa kepentinganku sudah selesai, aku kembali dulu yaa
princess vallery”
Andrew dan
teman2nya pergi dengan kuda mereka sedangkan ganti orphie, jyk,
radian, ricard yang kini ikut duduk di dekat kami yang membuat teman2ku salah
tingkah dan nerveus, apa lagi melihatku duduk dekat orphie dan tak tau kenapa
radian tiba2 bangkit dan pergi.
“ada apa dengannya princess
tanya shopie, apa pangeran itu tidak suka duduk dengan kami?”tanya laurent
sambil berbisik padaku
“sudah, jangan perdulikan
dia! Dia memang kurang menyenagkan”
“apa yang kalian bicarakan
dengan bisik2?” tanya ricard
“biasa masalah teman kalian
yang baru saja pergi tanpa pamit dan mengatakan apapun” ucapku datar
Aku dan
orphie melepas kangen maklum udah beberapa tahun aku tidak bertemu dengannya
sejak orphie sibuk dengan tugas2nya sebagai wakil ayahnya juga kuliahnya, di
danau kami menghabiskan waktu sampai akan makan siang aku dan teman2ku memang
akan makan siang disana karena aku sudah mengatakannya pada Erika sehingga ia
sudah mempersiapkannya setelah makan siang aku berjalan2 dengan menunggang kuda
bersama teman2ku melihat kebun anggur milik petani terdekat sambil melihat2 aku
juga sering bertanya pada mereka mengenai kesulitan dan sebagainya. Saat kami
pulang kami melewati padang rumput yang luas yang sering digunakan oleh kak
leon untuk bermain kuda tak sengaja kulihat seekor kuda yang ditambatkan aku
menyuruh teman2ku untuk pulang nanti aku akan menyusul, begitu teman2ku sudah
pergi aku menghampiri kuda itu untuk memastikan apakah itu kuda istana atau
bukan ternyata memang kuda istana tapi siapa yang membawanya aku tidak tahu.
“untuk apa
kamu disini?”Tanya seseorang yang suaranya sangat aku kukenal saat menoleh
ternyata radian
“aku bukan
ingin menggangumu, aku hanya heran melihat kuda istana ada disini tak kukira
yang membawanya itu kamu”
“kenapa?
Kamu berharap itu orphie?” tanyanya sinis
“aku tidak
tahu masalahmu apa tapi kenapa kamu selalu bersikap dan berbicara sinis
kepadaku, bahkan dapat dihitung ucapanmu yang biasa”
“aku baik2
saja dan aku selalu bersikap sama dengan yang lain”
“huh
terserah saja aku tidak peduli, terimakasih atas jawabannya aku pulang dulu”
Aku
menaiki kudaku dan karena terburu2 aku hampir celaka untung dia menangkapku
sehingga aku tidak langsung jatuh ke tanah hanya saja kakiku lecet dan
terkilir.
“kakimu terkilir”ucap radian sambil
membopongku dan mendudukkanku di rerumputan, sambil berteriak aku merasakan
kakiku dipijat oleh radian karena kesakitan aku menjauhkan tangan radian dari
kakiku.
“apa yang
kau lakukan, singkirkan tanganmu apa kamu tidak mau pulang, aku tidak mau
membawamu kau harus pulang dengan kudamu”
“tidak
bisakah kau lebih pelan? Sakit tau”
“kalau
kamu tidak diam dan terus berteriak aku akan menciummu”
“coba saja
kalau berani aku akan memukulmu aww” ucapanku terhenti karena pijitan
tangannya.kualihkan tangannya dan mencoba berdiri dan langsung jatuh terduduk
didepannya
“sakit
sekali pijitanmu itu menyembuhkan apa tidak sich kok masih sakit” ucapku sambil
mengusap2 kakiku yang terkilir.
“sekali
lagi kau tidak bisa diam aku akan benar2 menciummu”ancamnya yang tidak aku
hiraukan, dia kembali memijit kakiku dan aku mencoba untuk tidak berteriak dan
menahan rasa sakitnya.
“tahan ini
akan sedikit sakit”ucapnya memberi tahuku
Tapi mesti
aku sudah diberi tahu tetap saja aku tidak bisa menahan jeritan karena ia
memijitnya terlalu keras belum sempat aku menjerit lagi bibirnya telah
menghentikan jeritanku ia benar2 menciumku.
“maaf aku
telah berbuat kurang sopan padamu”ucapnya dengan nada bicara yang sangat
berbeda dari sebelumnya ia membantuku berdiri dan membantuku menaiki kudaku
sedangkan ia menaiki kudanya tapi tali kekang kudaku ikut dipengannya sehingga
kudaku mengikuti kudanya hingga kami tiba di istana ia membantuku turun dan
memapahku masuk kedalam istana Erika panic melihat jalanku yang pincang dan
membantu memapahku.
“apa yang
terjadi pada princess vallery prince radian?”
“ia
terburu2 menaiki kudanya sehingga terjatuh dan terkilir tapi tidak apa2 ia akan
segera sembuh”
“sebaiknya
anda diperiksa oleh dokter princess, agar tidak bertambah parah”
“tidak
perlu Erika kakiku tadi sudah dipijit oleh prince radian mungkin aku hanya
perlu beristirahat beberapa hari dikamar”
Mereka
berdua membantuku memasuki kamar dan merebahkanku di tempat tidur, kuminta
Erika membawakan kami minum sehingga dapat meninggalkanku berdua dengan radian
karena sejak kejadian yang mengejutkan itu aku tidak berkata apa2 karena sangat
shok.
“terima
kasih atas bantuanya dan mengenai kejadian barusan anggap saja sebagai rahasia
kita berdua”
“bagaimana
perasaanmu?” Tanyanya lirih
“jujur aku
kaget dan tidak bisa mengucapkan kata apa2 aku belum pernah melakukannya
sebelumnya”
“bagaimana
selanjutnya sebaiknya dilupakan atau aku harus bertanggung jawab”
“maksudmu?”
“aku akan
meminta orang tuaku agar melamarmu secepatnya”
“kau
jangan gila aku masih 15 tahun, mungkin sebaiknya kita lupakan saja dari pada
aku harus bertunangan di usia dini dan kehilangan masa remajaku”
“kita
hanya bertunangan bukan menikah, kita akan menikah jika sudah dewasa”
“tetap
saja aku tidak mau, masih banyak yang ingin aku lakukan lagipula aku tidak akan
hamil atau tidak laku hanya karena kau menciumku”
“baiklah
kalau begitu pembicaraan ini berakhir disini kita anggap tidak tidak terjadi
apa2”
“aku
setuju”
Radian
berjalan hedak meninggalkan kamarku tapi Erika dating membawakan minuman untuk
kami sehingga ia berhenti untuk minum dan kemudian pergi, sementara aku hanya
termenung mengingat kejadian yang baru saja aku alami ciuman pertamaku dengan
radian.
“princess
baik2saja? Apa anda merasa sakit atau kurang nyaman? Saya akan segera
memangilkan dokter”
“tidak
perlu Erika aku tidak apa2 hanya memikirkan sesuatu, tolong sampaikan pada
teman2ku mengenai keadaanku dan salamkan permintaan maafku atas ketidak
hadiranku pada pesta kak leon nanti malam”
“hanya itu
saja? Atau ada yang lain princess?”
“aku ingin
nanti makan dikamar saja, dan tolong biarkan aku beristirahat hingga besok”
Erika
keluar dari kamarku sehingga aku bisa sendirian dan berusaha menghilangkan
pikiran tentang ciuman dengan radian, tetap saja tak bisa karena itu merupakan
pengalamanku yang pertama berada sedekat itu dengan seorang cowok apalagi
berciuman dengannya.
“kenapa
harus dengan cowok super ngeBTin itu sich”omelku pada diriku sendiri
Aku
mencoba menghibur diriku dengan melihat hasil foto yang kudapat hari ini dan
aku masih belum bisa mengenyahkan bayangan radian dari otakku dengan berat hati
harus kuakui ia sosok pria yang baik, pintar, menarik dan sebagainya dan kenapa
dia memiliki semua persyaratan sebagai cowok yang kusukai. Hingga setelah
selesai makan malam aku masih belum bisa memejamkan mata untung saja karena
kakiku terkilir aku tidak harus menghadiri pesta kebun kak leon sehingga tidak
perlu bertemu dengan radian, Andrew dan yang lain.
Keesokan
paginya aku terbangun dengan bingkisan berwarna emas tergeletak di sampingku
dan setangkai bunga mawar, tulip dan lily putih segar, ketika kubuka bingkisan
itu secarik kartu terjatuh
Princess vallery
Anggap saja ini kenang2an dariku
terimalah sebagai permintaan maaf telah membuatmu tergangu dengan hal itu.
Benda ini adalah amanat dari seorang klakak perempuan yang menyayangi
adiknya agar memberikan liontin ini kepada yang berhak yakni kamu. Wanita
yang memiliki wajah indah dalam sinar mentari terbit
Lelaki
dibalik bayangan
Radian
|
Aku
memegang liontin dan juga kartu itu, Erika datang membawakanku sarapan akupun
memakan sarapan sambil duduk di balkon kamarku sehingga dapat melihat keadaan
diluar istana. Aku belum selesai menyelesaikan sarapanku ketika teman2ku datang
menemuiku.
“hai
bagaimana kakimu?”Tanya shophie
“lumayan,
bagaimana pestanya?”
“aku baru
tahu mengapa kau tidak menyukai mereka” ucap kaure
“kalian
tidak menikmatinya?”tanyaku heran
“banyak
sekali darah biru disana, dengan daerah kekuasaan yang luas dan berpendidikan
tinggi mana mungkin kami tidak menikmatinya”ucap kaure
“untung
ada sepupumu prince ricard, dan kakakmu prince leon yang membuat suasana lebih
menyenangkan jika tidak kami akan mati bosan”
Aku hanya
tertawa mendengar cerita kaure mengenai pesta itu, setelah aku menyelesaikan
sarapanku Erika membawanya dan aku membiarkan mereka melihat2 kamarku.
“wow
vallery, kamarmu besar, dan penuh dengan barang indah” puji Alisha
“terima
kasih, aku sebenarnya ingin memberika beberapa barang miliku pada kalian itu
jika kalian mau”
“hah?mana
mungkin kami akan menolak pemberian dari seorang princess” ucap kaure
“Sophie
tolong bukakan lemari berpintu ukiran kayu” setelah sophie menongku untuk
membukakannya aku meminta mereka memilih yang mereka sukai
“benar
kamu akan memberikan pakaian2 ini pada kami?” ucap Alisha tidak percaya
“benar
sayang, sebenarnya aku takut kalau kalian tidak menyukainya tapi percayalah
baju2 itu baru sekali aku pakai”
“vallery
sayang kami tidak perduli apa baju ini pernah kamu pakai sebelumnya atau tidak,
baju2 ini sangat indah”ucap sophie
“kalian
sudah memilih?”tanyaku
Mereka
mengagukkan kepala dan membawanya kepadaku, aku meminta mereka untuk mencobanya
jika tidak tampak bagus untuk mereka aku memilihkan yang lain dan mendadani
mereka beserta dengan segala aseksorisnya, setelah selesai aku meminta mereka
untuk menghadiri pesta kebun kedua yang dihadiri langsung oleh semua kerabat
istana yang dibuat oleh ibunda untuk memperingati ulang tahun kak leon.
Aku
menyimpan liontin pemberian radian pada tempatnya dan memasukkannya pada tempat
khusus bersama dengan barang2 istimewa yang kudapatkan dari pangeran2 yang
lain.
Ketika aku
sedang asik melihat2 pemandangan seseorang memasuki kamarku ternyata kak leon.
“bagaimana
keadaanmu?”
“lumayan
kak, bagaimana pestanya?”
“baik2
saja hanya ada sedikit kejutan melihat teman2mu datang dengan penampilan
berbeda”
“tidak ada
kesalahan pada pakaian mereka khan?”tanyaku cemas
“tenang
saja mereka baik2 saja meski mereka cantik tetap saja ada yang kurang yakni
kamu”
“selamat
ulang tahun kak, maaf tidak bisa hadir pada pestamu dan memberikanmu hadiah”
“bagaimana
kalau aku memintanya sekarang”
“apa?”
“kamu
bermain piano untukku, aku akan mengijinkanmu dan teman2mu untuk naik kapal
pesiar hadiah dari ayahanda ke emerald”
“mana
mungkin kakiku sedang terkilir tidak bisa turun untuk bermain piano untukmu”
“siapa
bilang? Erika tolong bawakan kursinya”
Erika
datang membawakan kursi roda untukku dan kak leon membantuku untuk menaikinya
“tunggu
kamu ingin aku bermain piano dengan pakaian tidur seperti ini?” tanyaku
“baiklah
aku tunggu lima menit Erika bantu dia besiap2” ucap kak leon sambil berjalan
keluar kamar, ketika aku keluar kamar ternyata ia menungguku di luar. Ia
menggantikan Erika mendorong kursi rodaku, kami sampai di depan piano yang
berbatasan langsung dengan taman yang digunakan untuk pesta kak leon membuka
pintu penghalang pesta sehingga kini para undangan melihat ke arahku, segera
kuletakkan jari2ku diatas kap piano dan membukanya tanpa membuang waktu aku
memainkan lagu pembuka lagu classic kesukaan kak leon, dan disusul lagu
berjudul blue sky ciptaanku untuknya agak sedikit mengejutkan karena lagu ini
belum pernah kumainkan didepan banyak orang.
Ketika
lagu kedua telah selesai kak leon mencium keningku dan memelukku dan disusul
dengan standing applus yang panjang. Aku tidak bisa segera kembali ke kamar
karena banyak yang menahanku ketika keadaan memungkinkan aku meminta sophie
membawaku kembali ke kamar diikuti oleh teman2ku yang lain.
“wow
penampilan yang spektakuler, bagus sekali vallery” puji kaure, Laurent, dan
Alisha
“aku belum
pernah mendengar kamu bermain piano, kukira kamu tidak bisa”
“sebagai
princess aku dituntut untuk bisa bermain music”
“lain kali
kamu harus tampil dalam acara sekolah bagaimana kalau acara kelulusan kita
nanti” usul Laurent
“baiklah
sebagai gantinya tidak hanya kau tapi kalian juga harus ikut tampil”
“boleh,
sophie pandai bermain gitar, kaure bermain biola, Laurent yang bernyanyi dan
aku chelo”
“
sebaiknya kalian berganti baju dulu, nanti kembali lagi setelah makan siang dan
biar baju2 itu dicuci bersih ketika kalian bawa pulang”
“bahgaimana
dengan kakimu?”Tanya sophie
“besok
sudah baikan sehingga kita dapat naik kapal baru kak leon menuju emerald dan
seharian berada disana”
“tapi kita
akan bersama2 dengan teman2 kakakmu lagi?”
“oh no,
lebih baik aku tidak ikut”ucap kaure
“tenang
saja kaure, pasti vallery sudah memikirkan sesuatu untuk kita”
“pesanku
tidak usah membawa baju renang cukup baju santai seperti t-shirt dan celana
pendek, nanti kita disana berkeliling pulau dan berjalan2 juga memancing, kita
kan seharian disana. Tenang saja pasti seru”
Keesokan
harinya kakiku benar2 sembuh sehingga aku bisa bersama teman2ku ikut ke
emerald, aku sengaja meminta kak leon untuk menyediakan kamar khusus untuk kami
ber5, diatas kapal kami melihat pemandangan yang memang indah kami juga ikut
kak leon memancing ikan laut,
Tak
lama kemudian kami telah sampai di pulau emerald, kami langsung turun dan naik
ke dermaga yang memang telah disiapkan dan berjalan menuju bungalau untuk
beristirahat sebentar baru kemudian berjalan2 kembali.
Kami
berlima berjalan memutari pulau dan berhenti di sebuah pantai yang indah dan
menarik teman2ku langsung melepas sepatu nya dan masuk ke dalam air untuk
perang air, asik berperang air temen2 kak leon lagi2 dan mengangu kami mereka
datang dengan menggunakan jets sky milik kami.
“menurut
leon ini jets sky milik anda, saya kemari untuk meminta izin meminjamnya”
“terserah
yang penting kalian bersenag2 dan jangan ganggu kami” ucapku blak2an
“terima
kasih princess vallery” ucap Andrew dengan tersenyum yang membuatku mual.
Ia pergi
bersama teman2nya aku tidak lagi berniat untuk bermain air teman2ku juga malas
karena digangu oleh mereka.
“sebenarnya
Andrew itu buta atau muka badak sich?”Tanya kaure blak2an
“sebenarnya
sederhana saja ia hanya inggin vallery tertarik padanya”ucap sophie
“tapi itu
khan udah jelas banget kalau vallery tidak menyukainya” imbuh Laurent
“aku sampai
sebal melihatnya”ucap Alisha
“ia
mengagapku sebagai piala indah yang sulit didapatkan oleh segala kelebihannya,
sehingga ia sangat penasaran dan ingin mendapatkanku”
“sayang
sekali kamu tidak pernah tertarik dengannya”ucap Alisha
“sudah
banyak pangeran dan bangsawan yang seperti itu, membuatku kebal dan mual dengan
tingkah mereka, nanti sepulang dari sini aku ingin membagi2kan barang2
pemberian dari orang2 seperti itu”ucapku sebal jika mengigat mereka.
Kuajak
mereka ke utara pulau untuk bermain selancar, karena mereka tadi sempat
bertanya tentang ombak untuk bermain selancar, tiba disana kulihat orphie,
radian, ricard dan jyk sedang asik berlomba dengan ombak tak membuang
kesempatan aku dan teman2ku langsung masuk ke pantai dan ikiu bergabung dengan
mereka.
Kami
berselancar hingga matahari agak tinggi dan berhenti karena lelah orphie
ternyata membawa kameranya ia memotret kami yang sedang duduk dibawah pohon
dengan papan seluncur kami.
“bagaimana
kalau kita photo bersama, sebagai kenang2an jika aku sudah bertunangan nanti,
tidak mungkin aku dapat seperti ini lagi”
“boleh
biar aku yang memotretnya”usul radian
“jangan
aku ingin kita lengkap biar pelayan yang memotret kita” ucap orphie sambil
melambaikan tangan pada pelayang yang memang berada tak jauh dari sana. Puas
berfoto bersama ada lagi ide orphie yakni memotret kami berpasangan bergantian
hingga tibalah giliranku dengan radian yang terakhir, belum sempat berpose
biasa, tiba2 ada sesuatu yang merambat dikakiku sehingga aku berteriak dan
berlari menjauh tapi terpeleset ranting sehingga ditangkap oleh radian dan
sialnya orphie memotretnya beberapa kali
“kalian
tidak usah berpose yang tadi sudah cukup”ucap orphie
“orphie
biar kami berpoto ulang yang tadi tolong dihapus” ucapku
“hapus
foto tadi orphie, aku tidak mau ada yang membuat prasangka yang tidak benar”ucap
radian panic
“sudahlah
biar saja mereka berpose yang benar, soal foto itu nanti akan kutunjukan pada
orang tua mereka” goda ricard
“jangan
aneh2 ric, tolong hapus aku tidak mau menjelaskan pada ayahanda”
“sudah
jangan macem2 aku akan tetap menyimpannya dan aku janji yang memiliki kopiannya
hanya kalian berdua tidak ada yang lain” tegas orphie
Dengan
terpaksa aku dan radian menerima keputusan orphie untuk menerima jika tidak ada
foto ulang dan tidak ada yang memilikinya selain kami bertiga. Kami pulang ke
bungalau untuk makan siang dengan membawa papan selancar masing2 dan
meletakkannya di tempat penyimpanan nanti akan dibersihkan oleh perawat
bungalau. Aku dan kawan2ku menaiki jet sky kami untuk mengelilingi pulau baru
kemudian diantar dengan perahu kecil aku menemui kak leon yang sedang memancing
karena bosan kamipun pulang dengan mengendarai kano dan berlomba sampai lebih
dahulu di pulau dan langsung pergi ke teras belakang yang rimbun dan meminum
air kelapa yang diberikan oleh pelayan untuk mengatasi rasa haus dan mengganti
elektrolit yang hilang. Tak ada suara dan tahu2 kami semua sudah tertidur lelap
hingga ada suara seseorang yang sangat
familiar membangunkanku.
“ada apa?”
jawabku dengan muka yang masih mengantuk dan tetap terpejam tidak sadar.
“jangan
biarkan mereka mengabadikan wajahmu yang sedang tertidur lelap terlalu banyak”
jawab seseorang itu
“siapa?”tanyaku
masih belum bangun
“ricard,
kakakmu, orphie sejak tadi tertawa dan mencuri fotomu ketika tidur”
“apaaa?”ucapku
tidak percaya dan seketika terbangun dan kulihat ricard, orphie kak leon,
radian dan jyk sudah ada didepanku
“aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
ngapain kalian disini ayoo pergii pergiii”usirku sambil memukuli mereka dengan
bantal kursi merekapun pergi meninggalkanku yang langsung pergi ke kamar mandi
dan berganti pakaian. Saat aku kembali teman2ku sudah berganti pakaian dan siap
untuk pulang mereka sudah menunggu di kamarku dan mengajakku bergegas aku pun
mencium pipi kak leon untuk berpamitan dan kamipun menaiki kapal meninggalkan
pulau saat masuk ke dalam badan kapal aku melihat radian, jyk, ricard dan
orphie juga ada didalam kapal
“lho kok
kalian semua ada disini bukannya kalian masih lima hari lagi disana?”
“tidak
kami memang tidak ingin di sana terlalu lama kami berencana ke swiss untuk
bermain sky” ucap jyk
“lagi pula
tidak ada kalian sehingga tidak terlalu seru”
“soal
kejadian waktu aku tidur benar kalian memotretnya?”tanyaku takut2
“sebenarnya
hanya leon yang memotretnya, orphie kamu lupa membawa kamera khan tadi?” Tanya
ricard
“tidak aku
tadi meletakkannya di meja ketika aku berencana untuk ke teras belakang”
“sudah
tenang saja tidak mungkin leon akan menyebarkan foto2mu mungkin hanya sebagai
obat kangen ketika Ia merindukanmu”hibur jyk
kami tiba
di dermaga dan langsung dijemput oleh mobil kerajaan kembali ke istana kemudian
aku dan kawan2ku istirahat sebentar, kami mengantar orphie dkk yang akan
meninggalkan kerajaan ini menuju ke swiss.
Kami
kembali ke istana dan kembali ke kamarku karena mereka akan pulang ke rumah
mereka masing2 dan sebelum itu aku akan meminta memilih sovenir2 yang dikasih
ama orang2 sekelas Andrew. Aku membuka kotak yang memang aku khususkan untuk kuberikan
pada teman2ku, aku malas untuk menyimpannya, barang-barang itu biasanya berupa
aksesoris ataupun barang mewah2 lainnya.
Mereka
sudah tiba dikamarku dan kotak penyimpananku sudah aku buka untuk mereka pilih
yang mana yang mereka sukai dan mereka bawa pulang
“masa’semua
ini untuk kami vallery?”Tanya kaure
“memangnya
kenapa? Aku tidak kebeatan jika kalian mengambil semuanya”
“bukan
begitu mungkin saja suatu saat akan berguna untukmu”ucap sophie
“biar kami
mengambil seperlunya jika terlalu banyak untukmu bagaimana jika kamu simpan di
tempat lain sehingga suatu saat dapat kau gunakan dilain waktu”usul Alisha
“sudah
sering aku dengar mengenai kotak penyimpanan di London yang mau menyimpan
barang2 berharga kita dan sangat aman”ucap Laurent
“kalau
memang kamu tidak mau atas nama kerajaan kamu bisa mengunakan namamu tanpa
imbuhan nama belakangmu nanti kami yang mengurusnya untukmu”ucap sophie
“boleh
bagamana kalau sekalian kalian bukain rekening untukku di bank swiss dan London
tapi atas nama louise”
“memangnya
dari mana kamu mendapat uang bukannya semua kebutuhanmu sudah dipenuhi oleh
istana?”
“memang
tapi aku sering mengikuti lomba fotografi dan aku menang sehingga aku sering
kebinggungan jika ditanya mengenai rekening sehingga aku sering menggunakan
rekening Erika sudah saatnya aku punya rekening sendiri”
“baiklah
kebetulan bulan depan aku ke London nanti aku buatkan rekening tapi itu
biasanya membutuhkan paspor ataupun tanda pngenal dari pemilik rekening” ucap
sophie
“tenang
saja aku punya kok, nanti akan kuberikan ke kamu nanti sebelum kalian pulang,
sebaiknya kalian sekarang bersiap2 nanti paman sebastin yang akan mengantarkan
kalian pulang”
“ok
princess vallery”ucap mereka sambil tertawa menggodaku
Merekapun
meninggalkan kamarku sementara aku mencari paspor dan tanda pengenal yang
memang kuperlukan untuk membuka rekening bank, begitu kutemukan segera kuminta
Erika memberikannya pada sophie. Aku ikut mengantarkan mereka sampai di depan
istana sebelum mereka naik ke mobil dan kami berjanji akan bertemu kembali di
asrama begitu liburan musim panas selesai.
Tanpa
terasa aku harus kembali ke asrama dan bertemu dengan teman2ku lagi, saat aku
bertemu mereka rekening bank yang aku minta sudah bisa digunakan kedua2nya
tinggal aku mengirimkan uangku, akupun meminta Erika untuk mengirimkan uangku
ke rekening sophie baru dioper ke rekeningku sendiri yang berada di swiss,
untuk rekening di London memang kusiapkan untuk nanti akupun sudah merubah
password dan segalanya menggunakan internet agar lebih aman.
“kok
rahasia banget sich seperti orang mau melarikan diri banget vallery”
“bukan
begitu, aku tidak mau aja sampai orang istana tau. Aku memang mempersiapkannya
untuk hidupku sendiri suatu saat nanti, aku ingin mandiri”
“pasti
valerry akan memberitahu kita suatu saat nanti jika sudah memungkinkan
waktunya”ucap sophie menentramkan suasana
“memang
aku akan memberi tahu kalian jika ayahanda menyetujui keinginanku untuk sekolah
dan hidup mandiri sesusai lulus dari sini tapi untuk tempatnya masih belum aku
tentukan, nanti jika sudah siap semuanya” Ucapku memeluk mereka
Kami lalui
hidup diasrama dengan bahagia akupun mulai mempersiapkan segala sesuatunya
sesuai dengan keinginanku untuk tinggal sendiri dan hidup mandiri aku juga
sudah membeli apartemen sederhana melaui internet dan mulai mengirimkan barang2
yang kuperlukan tanpa harus membawanya sehingga sudah siap tanpa aku
membawanya, aku juga sudah mendaftar di SMU yang tidak mencolok dan aman
sehingga ketika lulus semua persiapannya seudah selesai hanya tinggal pergi dan
mengatakannya pada ayahanda.
Kini aku
sudah kembali ke istana dan sophie sudah ke London untuk mengurus sekolahnya
begitu juga dengan yang lainnya aku sudah member tahumereka kalau aku punya 2
email untuk dihubungi dan menghubungi mereka untuk email yang baru memang aku
khususkan untuk nama baruku nanti, kini tinggal member tahu ayahanda mengenai
rencanaku dan inilah saatnya.
Aku keluar
dari kamar menuju ruang kerja ayahanda dan meminta izin untuk masuk untung saja
disana hanya ada paman Sebastian dan ayahanda.
“ada apa
princess?” Tanya ayahanda
“ayahanda
bisa kita berbicara berdua?”pintaku dan tanpa diminta paman sebastian keluar
ruangan hanya tinggal kami berdua.
“ayah aku
ingin membicarakan mengenai rencana studyku, aku punya planning untuk melanjutkan
SMU di luar negri”
“dimana?
Sekolah khusus di swiss, sekolah putri di belanda, Sekolah bangsawan di London
seperti leon?”
“bukan
ayahanda aku ingin disekolah biasa dan hidup mandiri, aku sudah memilih 3
sekolah yang kuanggap bagus walaupun tidak sebonafit sekolah2 yang ayahanda
sebutkan dan poin pentingnya aku ingin hidup mandiri”
“itu
berarti kamu ingin sekolah di sekolah regular dan hidup sendiri tanpa ada
pelayan maupun fasilitas lainnya? Tidak. ayah tidak setuju”
“tolong
ayah pikirkan lagi masak2, aku sudah mempersiapkan semuanya ayah, aku hanya
ingin hidup sederhana dan mencoba untuk belajar, aku yakin bisa menjaga diri,
ayah aku lebih baik pergi dengan sepengetahuan ayah dari pada harus nekat
khan?”
“tetap
saja kamu lebih aman di tempat2 yang ayah sebutkan itu”
“ayah
untuk apa ayah menyuruh kami belajar aikido? Untuk menjaga diri khan? Aku hanya
ingin hidup seperti orang biasa tanpa embel2 princess dan orang2 yang
menghormatiku dan berjuang dengan kemampuanku sendiri”
Ayahanda
terdiam mendengar ucapanku dan mulai memikirkannya
“ayah aku
hanya ingin membuktikan kemampuanku, coba yah fikirkan lagi”
“baiklah
nanti ayah akan fikirkan masak2.”
Aku kenal
tabiat ayah jika berkata seperti itu berarti ada kemungkinan keinginanku dapat
tercapai dengan izin dari ayah, sehingga aku tidak perlu bersusah payah untuk
kabur dari istana dan menyembunyikan diri agar tidak diangkap dan dikembalikan
ke istana.
Sepuluh
hari kemudian beberapa harii sebelum hari ulang tahunku aku dipanggil ayahanda
ke ruang kerjanya, disana kami hanya berdua tanpa ditemani oleh paman
Sebastian.
“kamu
pasti bingung karena dipangil oleh ayah sekarang?”
Aku tidak
menjawab hanya tersenyum dengan sedikit malu dan mengegukkan kepala.
“ayah
menyetujui keinginanmu untuk hidup mandiri, kamu bisa berangkat setelah pesta
ulang tahunmu, tapi ada persyaratan yang harus kamu penuhi, ini syarat2 yang
harus penuhi jika memang kamu berminat” ucap ayahanda sambil memberikan map
yang berisi kertas yang sekilas aku baca
“kamu baca
dulu dan kamu tanda tangani jika kamu sudah setuju dengan semua syarat
ayahanda”
“baiklah
ayahanda, boleh aku meminta sesuatu pada ayahanda lagi?”tanyaku sambil
tersenyum
“apa
vallery? Katakanlah semoga ayahanda bisa memberikannya”
“sangat
mudah ayahanda, vallery hanya ingin agar ulang tahun vallery tidak dirayakan”
“kamu ini
aneh2 saja jika tidak dirayakan bagaimana dengan persiapan yang telah dilakukan
oleh ibundamu?”
“saya
sudah mengatakannya pada ibunda dan ibunda setuju untuk tidak mengadakan pesta
dan menurut ibunda sebagai gantinya anggaran dana untuk pesta vallery akan
diberikan pada anak2 tentara dan pelayan negeri ini, juga petani miskin yang
kekurangan modal”
“baiklah
kalau begitu apa kamu ingin mengurus semuanya Atau biar Santiago yang
mengurusnya?”
“paman
Santiago lebih berpengalaman dari pada aku, terimakasih untuk pemberiannya
ayahanda, boleh vallery memeluk dan menciummu?”
“tentu
boleh sayang, kurasa meski tanpa adanya pesta hadiah2 pasti akan tetap
berdatangan princess vallery”
“saya
tidak akan menolak hadiah ayahanda” ucapku sambil memberi hormat dan kemudian
keluar dari ruang kerja ayahanda dengan membawa map berisi syarat2 yang harus
kusetujui jika ingin sekolah diluar
negri, sampai di kamar baru aku membukanya dan membacanya dengan seksama semua
syarat2 yang ayahanda ajukan.
Erika
datang membawakanku segelas jus dan spons cake, cokelate chesse cake ukuran
kecil untuk menemaniku.
“Erika
tolong putarkan the essential bethoven dan istirahatlah nanti sore saja kamu
kesini aku sedang mempelajari kertas ini”
“baik
princess”
Erika
berjalan keluar kamar dan menutup pintu sedangkan aku kembali seriaus
mepelajari isi map pemberian ayahanda dan baru tiga hari kemudian aku bisa
memutuskan keputusan yang harus aku ambil, akupun segera mendatangi ruang kerja
ayahanda dan menyetujui semua syarat yang ayahanda ajukan
·
Aku
harus sekolah di london
·
juga
mengenai nilai rapor yang harus aku kirimkan setiap semester
·
aku
harus mengikuti ekstra beladiri atau ikut kursus beladiri diluar sekolah
·
anak
buah ayahanda akan mengecek semua persiapanku termasuk rumah, sekolah serta
lingkungan sekitar apakah layak dan aman untukku.
·
Aku
harus melaporkan semua teman2ku serta siapa saja yang bergaul denganku.
·
Aku
akan diuji coba di sana selama setengah tahun.
·
Aku
diijinkan berpacaran tapi untuk menikah harus tetap mendapat persetujuan istana
·
Jika
ada pesta maupun acara penting harus datang.
·
Aku
akan mendapat uang saku dan biaya hidup seperti biasa
·
Aku
diperbolehkan untuk mempunyai kendaraan bermotor dan kerja part time ringan
·
Kerahasiaan
keberadaanku dan keamanannya akan dijaga oleh kerajaan
·
Aku
tetap boleh berhubungan dengan keluarga dan teman2 lamaku
·
Dll
Aku sudah menandatanagani surat perjanjian dengan ayahku dan aku akan ke
London begitu semua persiapan dan sudah dinilai layak oleh anak buah ayahanda
jika belum mereka akan mencarikan yang lebih baik dan menurutku semuanya akan
baik2 saja karena aku sudah mengeceknya semuanya dengan sangat teliti kini aku
hanya harus menunggu hingga ayahanda sudah mengijinkanku untuk ke London.
Meskipun aku tidak mau adanya pesta tapi sejak jam 12.01 sudah banyak
hadiah, bunga dan kartu ucapan yang membanjiri kamar, email dan situs pribadiku
dan ketiak aku sarapan ada makanan kesukaanku, kue tart, dan kado dari
saudara2ku dan penghuni istana.
“tapi khan tidak ada pesta!” ucapku tidak percaya dengan semua yang aku
lihat di meja makan
“meskipun tidak ada pesta bukan berarti kami tidak bisa merayakan ulang
tahunmu lerry” ucap kak leon sambil mengusap rambutku
“lho kapan kak leon pulang?”
“aku sengaja pulang untuk mengucapkan selamat ulang tahun padamu. Besok
aku akan kembali”
“terima kasih semuanya”
“selamat ulang tahun anakku” ucap ayahanda dan ibunda sambil mencium
keningku.
Kami langsung duduk dan mulai sarapan sedangkan Erika dan pelayan2 lain
membawa kado2ku ke kamarku, seusai sarapan aku kembali menerima hadiah,
karangan bunga, dan kartu ucapan dari rakyat dan juga teman2ku dari asrama dll,
hari ulang tahunku kuisi dengan menerima hadiah, bunga, kartu ucapan seharian
penuh bahkan sampai satu minggu. Ayah sudah member izin untuk meninggalkan
istana dan kini Erika sedang mengepak 2 koper yang akan aku bawa ke London
sambil mengomel karena tidak aku izinkan ikut
“Erika bukankah kamu bisa kembali menekuni bakatmu bermain music jika
sudah tidak bekerja diistana lagi?”
Tapi tetap saja bagaimana dengan princess vallery bukankah kita tidak
pernah terpisah lama? Ayolah princess his majesty juga mengujinkanku untuk ikut
denganmu”
“tidak Erika itu sama saja jika kamu tetap ikut aku tidak akan mandiri,
sekarang saja kamu tidak memperbolehkanku untuk mengepak koperku sendiri”
“bagaimana kalau saya rindu pada anda?”
“kalau kamu ada di London kamu bisa berkunjung ke apartemenku tapi ingat
disana tidak boleh ada yang tahu jika aku adalah seorang princess, di London
aku ingin hidup seperti seorang gadis biasa”
“tapi tetap saja anda tidak bisa menolak pesona kecantikan anda yang
tidak terlihat seperti gadis biasa”
“sebenarnya itu yang aku kuatirkan, apa bisa aku menyembunyikannya
dengan cara berubah penampilan?”
“seperti apa princess merubah warna rambut? Tetap saja wajahnya tidak
berubah”
“berubah penampilan, gaya berpakaian, gaya bicara tidak terlihat sopan
sekali, pokoknya sebisa mungkin”
“jangan bilang kalau anda ingin bergaya agak tomboy seperti yang anda
inginkan selama ini?”Tanya Erika dengan penuh selidik.
“he…he…he.. sebenarnya memang iya” ucapku merasa tertangkap basah
“saya tidak bisa membayangkan melihat reaksi queen seperti apa nanti
melihat penampilan anda nanti”
“tenang saja Erika, aku akan berubah penampilan jika sudah tiba di
London kok”
Erika selesai mengemasi koperku dan ia pun keluar kamar dan aku
mengemasi barang2 memang ingin aku bawa seperti kamera pemberian radian, liontin
darinya, dan hadiah dari keluargaku yang lain sedangkan notebook dari ayahanda,
kamera dari orphie dan barang elektronik lainnya sudah dimasukkan kedalam koper
oleh Erika juga foto hasil karyaku yang kusimpan dihard disk juga ikut kubawa
dan kumasukkan kedalam koper bersama dengan barang2 yang sudah dipak oleh
Erika.
Keesokan harinya aku sudah siap dengan celana jins dan sweter dan syal
yang membungkus leherku karena menurut ibunda udara London agak dingin tidak
sama dengan di Bolivia, koperku dibawa turun oleh Erika dan salah satu pelayan
dan langsung dimasukkan kedalam bagasi mobil. Ibunda dan ayahanda serta
saudara2ku yang ada di istana memelukku dan mengantarkanku sampai ke mobil, aku
juga meminta pada ayahanda agar kak leon tidak diberi tahu tentang keberadaanku
di London. Agar pers dan yang lain juga tidak mengetahui keberadaanku, aku
diantar ke bandara oleh paman Sebastian dan paman Santiago begitu aku masuk
pesawat baru mereka langsung pergi.
Kini aku sedang dalam pesawat menuju ke London sesuai dengan mimpiku
untuk hidup mandiri dan bebas untuk sementara dari istana. Mungkin aku sedih
karena berpisah dengan keluargaku, istana yang nyaman, kebun bungaku, dan
negeriku, mungkin ini yang dirasakan oleh kak leon waktu pergi ke London.
Sebenarnya ini bukan pertama kalinya aku ke London, karena kami sering
diundang untuk menghadiri pesta keluarga ratu elizabet, tapi kini aku sendiri
dan akan hidup sendiri sejak aku menginjakkan kaki di bandara internasional
London nanti aku bukan lagi princess vallerya anak terakhir dari queen dan king
kerajaan Slovakia
Selesai tanggal 24 agustus 2011
Hari rabu jam 11 08 pm
Bulan ramadhan sebelum sholat malam.
In London
Deru roda pesawat terbang mengelilingi Bandara sebelum akhirnya berhenti
tepat didepan tempat penurunan penumpang dan pramugari mengingatkan pada para
penumpang untuk bersiap2 dan berkemas sehingga tidak ada barang yang tertinggal
atau terjatuh di pesawat sedangkan safety belt sudah dilepaskan sejak tadi
hanya tinggal turun dan menghirup udara kota London kota metropolis yang kaya
akan yang agak bernuansa eksotik tersendiri, aku turun dari pesawat dengan
membawa tas slempang yang hanya berisi ponsel, dompet dan peta juga keperluan2
kecil yang mungkin penting. Kulangkahkan kaki menuju pintu keluar setelah
mengambil 2 koper dari tempat pemeriksaan saat sibuk dengan 2 koper dan tas
kecilku seseorang menepuk pundak dan memelukku ternyata sophie yang kukira tidak
bisa menjemputku.
Welcome in London princess vallerry” sapanya dengan menunduk hormat ala
kerajaan dengan tertawa.
“sudah kubilang jangan panggil aku vallery ditambah dengan
princessnya”ucapku kesal padahal sudah kuingatkan berkali2 melalui telfon.
“ha…ha…ha… santai saja sayang disini jarang orang yang mengenal anggota
keluarga silvania hanya ayahanda dan ibundamu saja yang mereka tahu, aku tadi
Cuma menggodamu”ucap sophie sambil tertawa yang kubalas dengan cubitanku
“yuk kita harus segera ke apartemenmu dan beristirahat karena banyah hal
yang harus kita lakukan disana meskipun aku sudah membersihkan apartemenmu
tetap saja kau harus mengecek semuanya”ucap sophie sambil mencarikan taxi dan
meminta supir untuk memasukan koperku.
Didalam taxi sophie bercerita tentang kondisi apartemenku yang telah
berisi furniture rumah hadiah dari ibunda dan ayahanda juga mobil sebagai alat
transportasiku selama di London yang menurutnya sangat aneh karena mobil itu
sangat bagus dan baru meski kata ayah mobil itu murah 10x lebih murah dari pada
mobil kak leon, aku sendiri belum melihatnya, tapi jika terlalu mencolok aku
akan memakai biskota atau sepeda biasa saja.
Kami sampai di depan apartemenku yang memang tidak mempunyai kesan mewah
bisa dibilang sangat sederhana hanya 2 kamar tidur 1 kamar mandi dan dapur yang
sederhana, dengan dibantu oleh supir taxi aku membawa 2 koperku ke atas lantai
3 karena memang apartemenku berada di lantai 3. Pintu dibukakan oleh sophie dan
aku membayar ongkos taxi dan berterimakasih pada sopir tersebut yang telah baik
membantu kami.
“Huh akhirnya sampai juga, mulai sekarang aku harus hidup mandiri dan
mengatur semuanya”ucapku sambil meletakkan tas dan duduk disofa yang meskipun
terlihat biasa tapi sangat empuk karena dipesan khusus dari Romania meskipun
aku hidup mandiri ibunda tetap mengisi furniture di sini dengan furniture
berkualitas meskipun dengan model yang beredar sama dengan furniture murah yang
beredar dipasarant bahkan mereka mengganti spring bed biasa yang ada sebelumnya
dengan yang kualitas terbaik dan itu salah satu syarat khusus yang harus
kupenuhi agar ibunda mau melepasku pergi beliau tetap memastikan anak bungsunya
mendapat perlakuan sama dengan yang lainnya meskipun ingin hidup mandiri, tiba2
aku kangen pada mereka pasti berat bagi mereka untuk melepaskanku dan
membiarkanku hidup sendiri apalagi jauh dari mereka.
“wah sudah lengkap semua, kurasa kita hanya membutuhkan sedikit
berbelanja”ucapku pada sophie.
“ayahmu benar2 memastikan semuanya termasuk listrik, air, gas, dan
keamananya”komentar sophie
“setelah mandi kita berbelanja bahan makanan dan yang lain, aku akan
traktir makan di fast food bagaimana?”tawarku
“naik apa? Tentu meskipun tidak berbelanja banyak tetap saja tidak
sedikit”
“ayo kita lihat mobilku, jika terlalu mewah nanti bantu aku memilih
sepeda pancal”
Kami turun ke garasi yang memang termasuk fasilitas apartemen dibawah
kami berkenalan dengan tetangga bawah dan security yang tidak sengaja juga
digarasi
“jadi kamu penghuni apartemen lantai 3?” Tanya security apartemen padaku
“iya saya baru datang tadi dan ini teman saya”
Kamu pasti bukan orang inggris, karena orang britany jarang yang
menggunakan bahasa resmi”
“oh begitu kebetulan saya memang dari Slovakia dan mungkin agak terlalu
sopan”
“sebenarnya menyenagkan sich tapi remaja disini sudah jarang sekali yang
bersikap seperti orang inggris, sebenarnya kalian ke garasi ada keperluan apa?”
tanya security.lagi
“aku hendak membawa mobil yang disewakan oleh ayah untuk kupakai ke
plaza, apakah ada yang mengirimkan mobil beberapa hari yang lalu?”
“oh mobil itu punyamu, itu disana dipojok dekat mobil warna abu2 dan ini
kuncinya aku diminta memberikannya pada gadis yang menanyakannya”
Kami pergi meninggalkan security dan tetanggaku yang baru kami kenal itu
menghampiri mobil yang dimaksud oleh security betapa tercengangnya kami melihat
mobil Mercedes bens yang dimaksud oleh security tersebut hingga kami kembali
bertanya untuk lebih memastikannya dan memang benar itu mobilku.
“ini sich bukan mobil biasa aku pasti lebih memilih naik bis dari pada
memakainya”
“sebaiknya kamu menukarkannya dengan mobil yang lebih murah dari ini,
coba kau hubungi ayahandamu untuk membicarakannya”saran sophie
Segera kuraih ponselku dan kuhubungi ponsel pribadi ayah kuharab beliau
tidak sedang rapat atau sibuk dan harapanku terkabul paman Sebastian langsung
memberikan ponsel itu pada ayahanda bhu aku yang begitu tahu aku yang menelfon
“halo vallery bagaimana kau sedang apa sekarang?”
“saya sedang berada di garasi mobil ayahanda bersama dengan so phie, ayahanda
boleh saya menukar mobil pemberian ayah dengan mobil yang lebih murah lagi?”
“memangnya da apa dengan mobil itu ada masalah?”
“sebenarnya tidak ada, tetapi terlalu aneh jika seorang gadis SMU ke
sekolah dengan menggunakan Mercedes bens kecuali ia anak bangsawan London”
“boleh saja asal, dalam kondisi baru dan bagus terserah merek apa bawa
saja mobil itu ke shorum langganan ayahanda. pilihlah mobil yang kau sukai,
biar ayahanda yang menggurusnya”
“tapi bukannya mereka akan tahu jika aku yang kesana dan menukar mobil
ini?”
“mereka tidak mengenalmu bilang saja kalau kamu disuruh untuk
mengembalikan mobil ini dengan yang lebih murah, mobil ini belum ayah bayar
jadi masih bisa dikembalikan”
“baiklah ayah akan segera kutukar dengan mobil yang normal2 saja miss u
ayahanda dan salam untuk ibunda dan yang lain aku baik2 saja” segera ku tutup
ponselku dan menaiki mobil ini menuju shorum intuk menukarnya. Membutuhkan satu
jam lebih untuk memilih mobil yang sesuai dengan imageku sekarang akhirnya aku
mengambil mobil land cruser yang agak remaja dan tidak terlalu mencolok
meskipun harganya hampir sama dengan harga BMW
“sekarang kita ke plaza untuk berbelanja” seru sophie sambil menaiki
mobil setelah aku menstaternya
Kami untung bisa menemkan tempat untuk parker dan memasuki plaza, kami
berada disana hampir lima jam dan kembali ke apartemen dengan kantong belanjaan
yang kami tenteng di kedua tangan sejenak beristirahat sophie mengajariku untuk
memasak makanan yang praktis dan memakannya berdua baru kemudian aku mengantarkan
sophie kembali ke asramanya menggunakan mobil baru kemudia pulang dan langsung
tidur karena terlalu lelah.
Keesokan harinya kuawali hariku di London dengan berlari pagi ditaman
baru kemudian mandi dan berjalan2 keliling londong dengan ditemani oleh kamera
pemberian radian karena kamera pemberian orphie sedikit rusak dan belum aku
bawa ke tempat servis. Asik berjalan2 aku iseng memasuki library yang
pengunjungnya tidak terlalu banyak, begitu selesai mendaftarkan diri aku segera
sibuk untuk memilih2 buku tak sengaja aku tertarik dengan buku yang berjudul
sejarah music classic bethoven segera kuhampiri buku itu dan mengambilnya tidak
sengaja aku hampir menabrak seorang cowok yang sepertinya seumuran dengan kak
leon.
“maaf aku ga sengaja” ucapku menatapnya yang meski tidak setampan radian
dia keliahatan baik dan ok.
“g papa, ini bukumu sebaiknya kita duduk mungkin kita bisa
ngobrol”tawarnya
“boleh”aku langsung mengiyakannya dan duduk di bangku yang memang
disediakan untuk para pengunjung library.
“namaku agustinus keyward, sich tanggil saja key”
“louise V auroresia, panggil saja louise”
“kamu suka music clasik?”tanyanya
“suka sich, kamu melihatnya karena aku membaca buku ini ya?”
“iya memang, kamu sekolah dimana?
“SMU London, kamu kuliah dimana?”
“kok tahu, aku anak oxford”
“wow calon diplomat dan politikus dong”
“tidak juga, karena kamu pasti bukan orang britany bagaimana kalau kita
jalan2”
“aku baru saja jalan2 dengan menggunakan mobil”
“ini berbeda, ini tour ke kampusku pasti seru melihat2 okford karena
bangunannya sangat indah”
“tapi bukannya tidak boleh memasuki oxford jika bukan mahasiswa disana?”
“iya itu jika dalam masa kuliah tapi ini dalam masa liburan sehingga
boleh masuk sebagai gues dan aku akan jadi guide yang baik, bagaimana?”tawarnya
“boleh, tapi setelah itu temani aku untuk registrasi ke SMU London ok!”
Dia mengaguk dan kamipun naik mobilnya menuju oxford sebenarnya aku agak
nervous karena aku akan memasuki tempat perkuliahan kak leon, orphie, ricard,
jyk, dan radian belum lagi jika harus bertemu dengan mereka ataupun Andrew dkk,
huh….. aku lupa mereka juga bersekolah disana. Kami tiba disana dengan keadaan
yang lumayan sepi kami berjalan2 dan key menunjukan seluk beluk universitas ini
aku yakin pasti aku tidak akan tersesat ketika aku kuliah disini nanti. Kami
mengunjungi tiap sudut kampus ini aku juga mendapat tawaran jyk untuk menonton
recital music classic di ruang music karena temannya yang bermain dalam resital
itu dan aku mengiyakannya.Kami memasuki ruang music disana ternyata lumayan
banyak juga penontonya. Menurut key temannya itu musisi terkenal.
Aku sangat tercengang ketika yang dimaksud oleh teman key adalah jyk
romer o yang juga teman baikku akupun mencari2 yang lain karena mereka jarang
sekali berpisah dan ternyata benar ada radian constaris, ricard, orphie
sepupuku yang duduk di pojok dekat dengan panging aku langsung lemas apa lagi
kata key mereka temannya ia bahkan menawariku untuk berkenalan dengannya
setelah recital selesai yang langsung ku tolak, karena meskipun aku berpakaian
biasa dan tidak terlihat seperti princess aku belum benar2 berubah mereka pasti
masih bisa mengenaliku.
“bagaimana kalau kau ikut dengan ku menemui mereka”tawar key
“tidak key aku mau ke toilet sebentar dan akan kembali ke sini nanti”
Akupun keluar dan tidak sengaja radian menoleh kearahku ketika aku
keluar dan menuju toilet kuusahakan agak lama baru setelah yakin mereka sudah
pergi aku kembali dan menemui jyk di ruang music, jyk sendirian menungguku di
dekat panggung ia tersenyum melihatku. Saat jyk bermain tadi akupun sebenarnya
ingin untuk main piano baru ketika sudah sepi hanya aku dan key yang ada disitu
aku berani untuk mencoba bermain piano lagu yang dulu aku mainkan untuk kak
leon blue sky yang langsung diberi aplaus begitu aku selesai.
“wow bagus sekali, sayang kamu seharusnya berduet dengan jyk karena
kalian sangat berbakat”
“terima kasih pujiannya, yuk pulang aku sudah lapar!”
“kamu ini blak2kan sekali yaa mengatakan lapar didepan cowok tanpa
merasa malu khan seharusnya kalian para cewek itu menjaga image dengan tidak
mengatakannya, tapi tidak apa2 aku suka kamu, kamu jujur dan terbuka, yuk” ajak
key keluar menuju parkiran ternyata radian dkk masih ada disana kata key yang
berbicara dengan mereka, kalau mereka mendengar suara piano di ruang music
untung key tidak mengatakan apa2.
“ini restoran ayahku aku biasanya bekerja membantu mereka”ucap key
ketika membukakan pintu untukku dan mengajakku masuk.
Kami duduk dipojok dekat dengan jendela sehingga aku bisa melihat lalu
lalang lalulintas London disiang hari selesai makan sesuai janji kami ia
mengantarku ke SMU London untuk registrasi bahkan dengan bantuan key aku bisa
berkenalan dengan beberapa siswa lain yang juga baru kami ngobrol berlima aku,
key, hiera utada, Laurent dan cowoknya Kevin. Asik ngobrol kami sehingga mereka
menyangka aku pacaran dengan key yang kami balas hanya dengan senyuman. Pulang
dari sana kami kembali ke library untuk mengambil mobilku dan minggu depan
ketika pelajaran mulai berlangsung ia akan mengantarkanku ke sekolah dan
menjemputnya sedangkan seminggu ini kami hanya berkomunikasi lewat ponsel
karena ia sibuk mengerjakan tugas liburannya.
Saat key sedang sibuk aku memilih untuk berada dirumah dan chating
dengan kak anasabell, renalusia dan teman2ku seperti kaure, Laurent dan Alisha
aku juga memberikan foto terbaruku agar dapat mereka berikan sarat agar aku
lebih tidak dikenali.
“sebaiknya kamu mengecat rambutmu menjadi coklat atau pirang tapi
menurutku lebih pantas coklat sesuai dengan kulit dan wajamu usul”Alisha yang
memang pengalaman dalam fasyen
“dandananmu lebih natural dan lebih bergaya agak tomboy mungkin vall”
“iya begitu juga bagus sich tapi bagaimana caranya pribadimu yang dulu
tidak terlihat ditampilkan berusaha tampil sesuai dengan keinginanmu pasti akan
tetap cantik dan terlihat berbeda apalagi dengan gaya rambut dan warnanya yang
tidak lagi sama”
“Ok kalo begitu aku akan berusaha tampil sesuai dengan karakterku dan
stayleku” aku kembali asik mengobrol bersama mereka.
“kamu sudah punya cowok disana?”Tanya kaure
“belum aku khan baru beberapa hari di London. Tapi ada sich teman baruku
ia bernama agustinus keyward nama panggilannya key”
“cakep g’? Tanya mereka serempak karena memang kami chating bareng2 ber4
“lumayan, tapi dia baik bahkan dia nganterin aku registrasi SMU kemarin”
“kuliah atau seumuran dengan kita?” Tanya Alisha
“ia teman ricard di okford”
“jadi kamu ketemu dong sama mereka?”
“g aku diajak keliling oxford sebagai guess dan tidak sengaja ternyata
jyk mengadakan recital untung saja mereka tidak melihatku dan aku menolak untuk
dikenalkan ke mereka”
“syukur dech kalau begitu”ucap mereka serempak
Kalau tidak chating dengan mereka aku akan berjalan2 ke luar kota London
yang suasananya agak hijau sehingga aku menamukan danau kecil yang tenang dan
damai agak mirip dengan danau di Slovakia yang seringku kunjungi dan kebetulan
hanya membutuhkan waktu selama 2 jam dari pusat kota London sehingga ketika aku
rindu Slovakia aku akan kemari. Seminggu masa tenangku sudah berahir sehingga
kini aku sudah berada dalam mobil key yang akan mengantarkanku sekolah mobilnya
pergi setelah aku masuk ke dalam gerbang.
“good morning” sapa seorang senior yang sengaja ingin mencari anak2 baru
yang cantik menurutku hampir mirip sifat Andrew hanya saja ia tidak seborjuis
Andrew, aku mual melihatnya dan tidak membalas sapaannya bergegas pergi.
Dilorong aku kembali bertemu dengan teman cewek yang sikapnya seperti
gadis paling cantik di sekolah dan melihat dari namanya yang termasuk dalam
daftar bangsawan kerajaan London sehingga ia seperti seorang putri dan dengan
dayang2nya, aku binggung pada zaman semaju ini apa lagi dikota yang notabene sebagai
kota metropolis masih ada yang membangga2kan kebangsawananya.
“hey louise, kamu kenapa kok bengong sendiri disini?”Tanya hiera
“ mungkin aku Cuma sakit kepala tadi di depan aku bertemu dengan tipe
cowok yang sama sekali aku tidak suka dan yang kedua aku bertemu dengan anak
bangsawan yang pada zaman semaju ini masih bersikap seolah zaman kerajaan lama”
ucapku heran
“udah biasa kali, namanya frisia arnotty freiss mereka sejak dulu juga
seperti itu kebetulan aku satu sekolah dengan
mereka” ucap hiera kalem dengan sedikit malu.
“mana Kevin dan Laurent aku masih belum bertemu dengan mereka”
“oh mereka sedang mendaftar club bagaimana denganmu apa kamu mau ikut
kegiatan club?”
“Aku tidak tahu mungkin kita tunggu saja mereka disini sehingga mereka
bisa menjelaskan tentang club2 yang ada…” belum sempat aku meneruskan ucapanku
Laurent dan Kevin sudah duduk didepan mereka sambil tersenyum.
“hai…”ucap mereka bersamaan
“memangnya kalau berpacaran itu harus bersama2 kemana2 dan menyapa
secara barengan?”Tanyaku yang dijawab dengan tawa mereka akupun ikut tertawa.
Kami masuk ke kelas sesuai dengan jadwal yang kami terima dari tata
usaha dan bertemu kembali di kantin untuk membeli makanan dan duduk mengobrol
ditaman sekolah, asik ngobrol ponselku berbunyi ada sms masuk dari key
menanyakan tentang sekolahku dan kami kembali ngobrol tapi dibarengi dengan
membalas sms dari key sehingga membuat Laurent dkk menghentikan obrolan dan
berdehem padaku dengan senyum jail.
“katanya tidak pacaran kok dari tadi smsan mulu hayo ada apa?”Tanya
hiera
“g ada apa2 dia Cuma Tanya aku sedang makan siang dengan siapa
sekarang”ucapku datar
“sepertinya dia akan menyusul kami berdua nich, hiera trus kamu kapan?
Goda Kevin padaku sekaligus juga pada hiera.
“sekarang pembahasan tentang itu kita tutup, sekarang kita bahas tentang
clup yang ada disini kalian ikut club apa?”tanyaku
“kebetulan kami berdua ikut club seni dan basket dan kami juga membawa
beberapa brosur tentang club2 yang ada disini” ucap Laurent sambil mengeluarkan
brosur2 tersebut dan memperlihatkannya pada kami.
“bagaimana kalian memutuskan untuk mengikuti club apa?”Tanya Kevin
“aku belum tahu tapi akan kupikirkan lagi tapi aku akan mengikuti club
takwondo atau je jutsu kalau ada”ucapku teringat dengan salah satu syarat
ayahanda
“aku punya kenalan orang yang punya dojo sendiri dan dia sangat
berpengalaman sebaiknya kamu mendaftar disana saja”ucap hiera
“aku setuju karena akan lebih bagus hasilnya”dukung Kevin
“boleh kapan kita bisa kesana?”tanyaku setuju dengan usulan hiera
“bagaimana kalau setelah pulang sekolah biar nanti kita kesana ramai2
biar supirku yang mengantarkannya”ucap hiera
“kalau begitu aku sms key dulu agar tidak menjemputku, karena ia ingin
pulang bersama” ucapku langsung menulis sms untuk key yang langsung dibalas
dengan lirikan mereka serta senyum simpul.
Aku dan hiera menaiki mobil jemputannya sedangkan Laurent dan Kevin
menaiki mobil Kevin, kebetulan pemilik
dojo itu masih kerabat hiera sehingga kami diperbolehkan untuk melihat-lihat
dan mencoba setlah kurasa bagus aku langsung mengisi lembaran surat
administrasi dan membayar biayanya dan agar aku bisa langsung berlatih keesokan
harinya hari ini juga aku diseleksi agar sesuai dengan kemampuan yang aku
miliki harus mulai dari tingkat rendah atau sudah ban 2 kuganti bajuku dengan
seragam milik hiera yang memang ikut dari SMP. Aku diuji oleh pamannya dank
arena diistana aku juga diperbolehkan untuk ikut kak leon yang belajar
taekwonda sehingga aku lulus dan setara dengan hiera ban 3.
“hebat yaa kamu baru daftar tapi sudah bisa setingkat dengan hiera yang berlatih
sejak SMP”puji Kevin
“aku yakin louise itu sudah berlatih taekwondo sebelumnya” ucap hiera
dengan yakin
“sebenarnya
iya, aku sering ikut berlatih kakakku tpi tdak pernah ikut seleksi karena
sifatnya hanya iseng, tapi sejak aku tinggal disini aku diharuskan untuk serius
belajar beladiri”
“yuk pulang ingat kita berlatih selama seminggu 2 kali hari ini dan
besok nanti biar kita berangkat bersama”ucap hiera
“ok”ucap kami bersamaan dan member salam pada pelatih kami dan pulang
hiera mengantarkanku sampai didepan aparteman baru kemudian pulang. Kubuka
pintu apartemen dan membuka lemary pendingin mencari air dingin dan buah apel
baru kemudian duduk beristirahat sambil menyalakan cd music classic, baru
kemudian aku memasak spagety untuk diriku sendiri dan kemudian memakannya baru
kemudian mandi, kukendarai mobilku mencari bunga yang ingin aku tanam di balkon
apartemenku sambil mencari pekerjaan part time. Aku berhenti didepan toko bunga
yang terlihat menarik karena tempatnya yang kecil dan sederhana tapi kucium
harum bunga lili Bulgaria dan berdiri didepannya mencoba masuk tapi terkunci
sampai tidak sengaja ku bertabrkan dengan seorang nenek.
“maaf nek apa anda tidak apa2?”tanyaku khawatir setelah membantunya
berdiri dan memunguti bunga yang tidak sengaja terjatuh dan memberikannya pada
pemiliknya.
“tidak apa2 girl, terimakasih telah membantuku ada apa kamu berdiri
didepan tokoku, apa yang bisa kubantu?”
“oh ini toko nenek, kebetulan sekali
kalau boleh saya ingin membeli bibit bunga lilli bulgarianya”
“dari mana kamu tau kalau ada lilli Bulgaria disini?”
“dari baunya nek, meskipun samar tapi karena saya pernah menanamnya saya
hafal dan lagi saya tahu jika lili ini tahan lama tapi harus dipotong dalam
keaadaan segar dan pemindahannya tidak boleh terlalu jauh”
“iya nenek tahu sehingga kamu pasti menyimpulkan kalau nenek menanamnya
disini, sebaiknya kita masuk tidak sopan berbicara di luar seperti ini”ucap
nenek itu sambil membuka kunci tokonya dan mempersilahkanku untuk masuk ke
dalam, aku duduk di kursi yang bernuansa classic
“lili bulgaria memang terkenal dinegaranya tapi jarang sekali orang yang
mengenalnya diluar Bulgaria, dari mana kau mengetahuinya?”
“ibuku hanya suka lili Bulgaria dan aku juga menyukainya dan sebagai
hadiah ulang tahunnya ayah secara khusus memberikan bibit bunganya”
Aku berusaha untuk mengalihkan perhatian karena kurasa nenek yang baru
saja kukenal ini bukan orang biasa pasti ia pernah bekerja di istana.
“nenek bekerja ditoko ini sendirian?”tanyaku
“kamu berusaha mengalihkan pembicaraan tapi baiklah, iya nenek menjaga
took ini sendiri”
“saya louise nek, boleh saya bekerja sambilan ikut membantu nenek
menjaga dan merawat bungga2 nenek?”
“aku sintia panggil saja nenek tia,sebenarnya nenek tidak keberatan tapi
nenek tidak bisa menggaji karyawan dengan took yang kecil seperti ini”
“aku hanya ingin dekat dengan bunga nek berapapun gajinya tidak masalah,
saya juga bisa kok merangkai bunga hanya saja tidak sepintar nenek”
“baiklah kalau begitu, ketika kau tidak sibuk datang dan bantu nenek
disini, louise”
“terima kasih nek”ucapku sambil tersenyum senang
Aku ikut ke belakan untuk melihat kebun milik nek tia dan sesuai
dugaanku baner ada lili Bulgaria dank arena aku mengutarkan niatku untuk
menanam bunga yang akan kuletakkan di balkon apartemenku aku diberikannya bibit
bunga lilli Bulgaria dan mawar putih untuk dibawa pulang karena malas pulang
akau membantu nek tia hingga sore hari sampai tokonya tutup baru aku pulang.
Kesokan harinya aku tidak diantar oleh key aku berangkat dengan
mengunakan mobilku sendiri agar tidak perlu diantar oleh hiera pulang lagi. Aku
memarkir mobilku paling jauh dari pintu masuk agar tidak menimbulkan keanehan
seorang murid SMU memakai mabil land rover terbaru aku langsung masuk kelas
matematik karena kami memang beda jadwal dan akan bertemu lagi ketika kelas
bahasa inggris dan spanyol, dikelas aku segera mencari bangku yang kosong yang
dekat dengan jendela sialnya aku ternyata sekelas dengan cewek dari keluarga
freiss klo tidak salah bernama frisia lengkap dengan dayang2nya.
“siapa namamu? Sebentar lagi aku ulang tahun dan sebagai kesopanan
bangsawan aku harus mengundangmu ke pestaku”ucapnya menghampiriku yang sedang
duduk sendirian.
“louise, jika aku hadir ke pestamu bukannya undangannya hanya dari
golongan bangsawan? Kenapa aku diundang?”
“sebenarnya begitu tapi kami terbiasa mengadakan dua pesta untuk satu
acara untuk undangan dari rakyat biasa dan bangsawan sendiri, tapi biasanya
banyak bangsawan muda yang hadir juga,
sehingga kamu pasti sangat beruntung hadir di pestaku” ucapnya dengan sikap sok
cantik
“baiklah, boleh aku membawa teman?”
“tidak apa2 kebetulan ayah tidak membatasi jumlah undangan pesta untuk
kaum biasa”ucapnya yang membuatku berfikir ia pasti cocok sekali dengan Andrew
mereka mempunyai sifat yang sama.
Ketika istirahat aku menawarkan undangan pesta pada hiera, Kevin dan
Laurent agar mereka mau menemaniku untuk datang ke pesta itu
“maaf louise kami tidak bisa kami ada acara sendiri hari itu”ucap
Laurent
“aku juga diundang louise kita berangkat bareng ok!”
“ok, kalo gitu aku g mau dateng kalo Cuma sendirian”
Kami kembali ke kelas hingga pelajaran berakhir, aku menunggu agak sepi
ketika aku mengambil mobilku dan menaikinya ternyata hiera masih disekolah
menunggu supirnya, aku membuka kaca mobil dan menyuruhnya masuk ia agak
terperanggah tapi tetap masuk mobil.
“ini mobil siapa louise?”
“mobilku Cuma kalau terlalu aneh besok aku akan naik bis saja”
“ ya ga’ lah, justru cozy banget naik mobil ini, kelihatannya masih
baru”
“iya sebenarnya bukan ini mobil hadiah dari ayah, tapi Mercedes Cuma aku
menukarnya”
“kamu sebenarnya siapa? Kok bisa punya mobil yang semahal dan sebagus
ini?”
“sebenarnya aku bukan siapa2 Cuma ayahku mempunyai perkebunan anggur dan
ibu punya beberapa kebun bunga yang diekspor ke eropa”
“pantas, kamu bisa punya mobil seperti ini” aku hanya mengaguk dan
memarkir mobilku karena kami sudah sampai di tempat latihan selesai berganti
baju aku dan hiera ikut berlatih dengan tuan kyasuke bahkan kini kami belajar
menggunakan pedang tidak main2 pedang yang digunakan adalah pedang samurai meski
dari kayu. Kami berlatih kurang lebih tiga jam dan diakhiri dengan olahraga
pernafasan baru kemudian ganti baju dan pulang, tapi aku mampir sebentar ke
rumah hiera karena sopirnya tidak dapat menjemput mobilnya ngadat dan akupun
sempat berkenalan dengan keluarganya yang sangat welcome terhadap teman anak
mereka.
Sepulang dari rumah hiera aku langsung ke toko nek tia dan langsung
membantunya merangkai bunga dan mengantarkan pesanan menggunakan mobil nenek
yakni vw kodok yang kondisinya sangat bagus. Saat aku kembali ke took kulihat
ricard dan radian serta jyk sedang melihat2 toko ketika nenek sedang merangkai
bunga untuk ricard sedangkan radian membeli sekuntum bunga lili putih, mawar
putih dan tulip masing2 sebuah selesai membayar mereka langsung pergi tanpa
melihatku yang baru saja datang dengan meletakkan keranjang bunga ternyata
mereka tidak mengenaliku.
“louise tutup tokonya mari kita makan malam bersama aku sudah
memasakkanmu sup asparagus dan beasteak domba”
“Wah aku senang sekali karena aku tahu masakan nek tia sangat enak”
Aku dan nenek tia masuk kedalam melewati kebun bunga dan sampai di
rumahnya yang memang ada dibelakang toko disana banyak sekali foto2 cucu nek
tia yang aku herankan ada foto Erika dan ibunda ketika lulus kuliah, tak
sengaja aku memandangnya cukup lama sehingga membuat nenek harus menegurku
untuk berjalan ke meja makan.
“itu foto cucuku yang bernama Erika dan temannya yang bernama silvania
andresia Ricardo foto itu ketia Erika sudah lulus smp dan temannya yang lulus
kuliah di oxford”
“kok bisa seorang mahasiswa berteman dengan anak smp?”
“kenapa kamu tertarik sekali dengan kisah hidup cucuku dan silvania?”
“tidak nek, aku hanya tertarik kok aneh mendengar seorang mahasiswa
berteman dengan cucu nenek”
“wajahmu sangat mirip dengannya bahkan Erika berkata kalau yang paling
mirip dengan Ricardo dan silvania adalah louise valleria auroresia. Yang sekarang
berada di London”
Aku terhenyak mendengar penuturan nenek tia tanpa sanggup berkata apa2
“benarkan vallery? Mungkin hanya aku yang sadar bahwa kini dihadapanku
adalah putrid dari Slovakia, tapi tenang saja meski aku tahu siapa kamu aku
akan melindungimu dan tetap mengagapmu louise agap saja tidak terjadi apa?”
“Erika tahu aku disini nek?”
"tentu saja dia hanya mempunyai syarat kalau kamu harus hadir di
acara pernikahannya dengan Kevin romero yang akan diselenggarakan beberapa
bulan lagi”
“tentu saja nek aku akan hadir sudah lama mereka saling mencintai dan
kini akan menikah sangat tidak mungkin aku menolaknya”
“sekarang sudah malam sebaiknya kamu pulang atau kamu ingin menginap
disini?”
Tidak nek, aku pulang saja, besok pagi2 sekali aku ingin menyiram bunga
dan lari pagi ketaman sebelum berangkat ke sekolah”
Aku pergi diantar nek tia sampai di depan pintu dan langsung mobil
menuju ke apartemenku seusai mandi air panas dan berganti baju aku mengerjakan
tugas sekolah sambil membuka e mail2 yang masuk dan membalasnya. Ketika aku
selesai mengerjakan tugas bahasa inggrisku ada sms masuk saat kulihat ternyata
dari key yang berisi ajakan untuk nonton bioskop tapi kutolak aku ada janji
makan malam bersama keluarga hiera bersama laurent dan Kevin, tapi kami akan
bertemu besok pagi saat aku joging di taman dan ia mengiyakan.
Saat aku joging tidak sengaja aku hampir terpeleset untung ada key yang
menangkapku sehingga tidak jatuh ke tanah.
“Kamu ga papa?” tanyanya
“iya I’m ok, trims dah nangkap aku sehingga tidak terjatuh, mau minum
kopi?”
“boleh dimana?”
“ya di apartemenku kalau kamu tidak sibuk pagi ini”
“tidak, aku tidak ada kelas pagi ini, mau kuantar?”tawarnya
“tidak usah aku membawa mobil”
Kubuatkan ia secangkir kopi dan kami sarapan bersama, ia pulang sedangkan
aku mandi dan berganti baju dan membawa tasku menuju mobil baru kemudian
berangkat sekolah dijalan aku tidak sengaja berpapasan dengan mobil ricard dan
jyk untung saja mereka tidak memperhatikan. Aku tiba disekolah dan menaruh
tasku diloker dan menutupnya kulihat seorang cowok telah berdiri di dekatku
sambil tersenyum padaku.
“hai… louise”
“kamu siapa kok tahu namaku?”tanyaku heran
“aku anjelo, kelas 12. Boleh aku bareng sama kamu?”
“silahkan aja, toh Cuma bareng g ada yang lain khan?”
“sebenarnya, aku menawarkan diri bwat jadi temen kencan di pestanya
frisia nanti”
“maaf, aku g berminat, aku akan dateng dengan temenku, sebaiknya kamu
cari pasangan lain aja”ucapku sambil berbelok menuju taman mengahampiri Kevin
dan Laurent yang sedang ngobrol bareng hiera aku duduk di sebelah hiera.
“:hai semua boleh gabung khan?”tanya anjelo menyapa teman2ku yang lain.
“hey hiera gimana tugas kamu kemarin udah selesai khan?”
“udah sich Cuma tinggal diserahin aja”
“kalian hadir g dipestanya frisia?”Tanya anjelo
“Cuma hiera dan louise” jawab Laurent
Bel masuk berbunyi anjelo akhirnya pergi sedangkan kami berempat masuk
ke kelas biologi bersama aku duduk dengan hiera kami melakukan penelitian
mengenai spora mengunakan microskop dan mengisi lembar jawaban yang akan
berpengaruh pada lembar nilai dan poin kami di akhir semester.
“sepertinya anjelo menyukaimu”ucap hiera sambil berbisik berbicara
disela2 mengisi lembar jawabannya.
“sayang aku tidak berminat”ucapku sambil berbisik
“dia termasuk cowok2 yang popular di SMU, dia juga lumayan ok”
“aku bakal pacarin dia kalo ia udah seganteng kakakku, sekarang masih
jauh”
“apa kakakmu seganteng key?”
“masih kurang ganteng tapi mendinglah dari pada anjelo”
“gimana hubunganmu dengannya ada perkembangan?” tanyanya antusias
“mr Donald melihat kemari”ucapku sambil mengisi lembar jawabanku
Kami bergegas mengisi semua kolom isian dalam lembar jawaban kami dan
menungggu mr donal menghampiri kami untuk memeriksa lembar jawaban, mr donal
datang setelah memeriksa lembar jawaban siswa lain ia menganguk puas melihat
jawaban kami dan menanyakan beberapa pertanyaan yang kami jawab sesuai yang ia
minta.
Seusai pelajaran biologi aku dan hiera harus berpisah karena ia dan
Laurent mengikuti pelajaran music sedangkan aku memilih untuk mengikuti
pelajaran bahasa prancis meskipun di kelas bergabung dengan seniorku karena
tidak ada bangku kosong terpaksa aku menghampiri seseorang yang duduk sendirian
dekat jendela.
“sorry boleh aku duduk disebelahmu?”
Ia berdiri dan membiarkanku duduk disebelah jendela sedangkan ia
menempati tempat duduknya semula.
“aku louise kelas 10, kamu?
“nero”
Mr vish datang dan duduk ditempatnya seusai dengan instruksinya ia
meminta kami untuk menerjemahkan kertas yang ia berikan melalui anak yang biasa
dipanggil dic, nero memberikan kertas itu kepadaku yang ku balas dengan ucapan
terimakasih ia hanya diam saja sehingga membuatku semakin tertarik.
Mr vish menugaskan kami untuk berkelompok dengan teman sebangku untuk
mengumpulkan poin yang akan dihitung di akhir semester ketika bel berakhir nero
langsung meninggalkanku tanpa berkata apa2 aku mengejarnya.
“nero, bagaimana dengan tugas dari mr vish?”
“kerjakan separuh dan berikan padaku selebihnya”ucapnya tanpa
memperlambat jalannya.
“hey bagaimana aku menyerahkannya, aku khan tidak tahu dimana aku harus
menemuimu?”
“aku biasa lewat di dekat taman tempatmu nongkrong dengan teman2mu”
“dasar aneh”umpatku pelan sambil berbalik menuju taman menemui teman2ku
tapi tak ada disana aku ke ruang music mungkin saja mereka berada disana dan
ternyata benar lengkap dengan Kevin juga.
“hey semua”
“bagaimana kelasmu?tanya Laurent
“sial, aku sekelompok dengan anak bernama nero”
“nero???? Dia itu adik pangeran ricard”
“what? Kok bisa dia sekolah disini?”
“memang sich biasanya anak bangsawan sekolah di oxford, menurut rumor ia
acuh sekali tapi ia adalah incaran dari frisia”
Aku hanya tertawa mendengarnya dan yakin seratus persen sepupuku tak
akan tak akan tertarik dengan cewek model frisia dan semoga ia tak mengenaliku.
Aku harus menjaga jarak dengannya dan benar ia sangat acuh bahkan saat
aku menyerahkan tugas dari mr vish
“gracias princessa”
“kamu berbicara denganku nero?”
“aku hanya mengucapkan terimakasih, aku yakin kau paham”
“tapi,,,,,,”belum sempat aku meneruskan ucapanku ia telah pergi meninggalkan
tanda Tanya besar dalam kepalaku tidak mau terlalu memikirkan akupun pergi juga
dari tempat itu meski agak kaget karena ia mengucapkan terimakasih dalam bahasa
spanyol dan memangilku putrid dalam bahasa Italy. Perhatianku teralihkan dengan
bunyi ponselku ternyata dari ayahanda.
“hai dad.”
“dad?, vallery are u ok?”ucap ayahanda dengan cemas karena baru kali ini
aku memangilnya dengan kata dad.
“im ok dad, agak aneh sebetulnya jika memangilmu dengan kata dad tapi
orang sekitarku pasti juga aneh mendengarku mengatakan ayahanda, maaf
sebelumnya”ucapku sambil meringgis.
“ok kalau begitu, bagaimana kabarmu?”
“baik dad, aku juga sudah mengikuti kursus beladiri di dojo milik
saudara temanku”
“bagus kalau begitu, tapi kenapa kamu tidak mengikuti pelajaran music?”
“karena aku lebih memilih mengambil pelajaran bahasa prancis”
“kamu mendapat kiriman paket dari ricard sudah ayahanda kirim ke
apartemenmu”
“sekarang ayah sedang apa?”
“sedang berjalan menuju gedung pertemuan untuk rapat”
“baiklah kalau begitu semoga sukses dad, miss u”
“miss u too”ucap ayahanda sebelum q menutup telfonnya.
Seusai sekolah aku ke took grandma tia dan membantu disana sampai
waktunya tutup baru kemudian pulang dan bersiap2 ke rumah hiera dengan
menggunakan mobil karena ini bukan makan malam biasa tapi hari ulang tahun
pernikahan ayah dan ibu hiera aku sengaja membawakan bunga anggrek.
Saat aku sampai disana sudah banyak mobil yang terparkir rapi padahal
kukira yang datang hanya sedikit tapi lebih dikatakan sebagai pesta kebun
karena bukan hanya makan malam biasa ayah hiera juga mengundang kolega2
bisnisnya, aku menemui ayah dan ibu hiera mengucapkan selamat dan memberikan
hadiahku
“wow indah sekali louise, terimakasih yaa”ucap ibu hiera antusias
“sama2 tante, ini hanya hadiah kecil dan senang sekali anda menyukainya”
“tapi rangkaiannya sangat elegan, dimana kamu membelinya”
“kebetulan saya bekerja paruh waktu di sebuah toko bunga dan saya
merangkainya sendiri”
“nanti biar saya Tanya hiera dimana kamu bekerja, Domo arigato louise”
Louise
menghampiri hiera yang sedang bercanda dengan Kevin dan Laurent juga dengan
hikaru yang kebetulan baru datang dari Tokyo khusus untuk menghadiri ulang
tahun orang tuanya.
“hai semua”
“kamu baru aja datang?”Tanya hiera
“iya, tadi aku mengucapkan selamat dulu ke orang tuamu baru saja”
“kenalkan ini kak hikaru ia baru saja tiba dari Tokyo”
“louise”sambil kami berjabat tangan dengan hikaru dan tersenyum
“ternyata kamu punya teman yang pintar bermain music ya hiera”
“siapa?hiera tidak tahu Laurent meski ikut pelajaran music ia tidak bisa
bermain piano”
“louise dari tangannya sudah terlihat kalau ia pintar bermain piano”
“kebetulan kalau begitu ia tidak pernah menunjukkannya pada kami”
“kalau begitu biar dia yang mengiriku nanti”
hikaru ini ternyata salah satu penyayi negeri sakura yang sudah go
internasional sehingga ia yang akan mengisi dalam acara orang tuanya.
“minggu depan ia akan konser di London dan kita dapat tiket gratis VIP,
nanti kita nonton bareng ok!”tawar hiera
Kini ketika ia naik ke atas panggung kecil yang sudah disiapkan akupun
ikut naik karena letak piano juga berada di atas pangung dan patitur juga sudah
disiapkannya ketika sudah selesai justru ada permintaan untuk mengiringi music
dansa karena aku tidak mau maka untuk menghapus kekecewaan orang tua hiera aku
memainkan lagu khusus yang sering aku mainkan ketika pesta peringata orang
tuaku lagu klasic yang sangat lembut dan romantis yang diakhiri dengan aplaus
yang meriah dan dipeluk oleh hiera ketika aku sudah berada dibawah panggung.
Aku pulang mengendarai mobilku sendirian tapi ketika akan memarkir mobilku
security berkata bahwa tadi ada yang mengirimkan paket untukku tapi karena aku
tidak ada di titipkan padanya dan setelah memarkir mobil aku membawanya naik
seusai mengucapkan terimakasih.
Ternyata paket itu berisi foto2 ketika di emerald juga beberapa hadiah
dari mereka semua jyk memberiku patitur lagu baru sedangkan ricard memberiku
jaket bulu untuk musim dingin yang ia beli ketika di swiss radian memberiku tas
tangan yang unic yang bisa digunakan untuk menyimpan kamera pemberiannya tapi
juga bisa berfungsi sebagai tas serba guna dll.
Aku meletakkan barang2 itu di lemari penyimpanan yang memang ku
khususkan untuk menyimpan hadiah.
Aku berangkat ke sekolah dengan mobil key karena ia katanya ingin
mengatakan sesuatu padaku.
“kamu nanti latihan atau langsung ke toko bunga? Biar aku yang antar”
“kamu tidak sibuk?”
“kebetulan aku tidak sedang sibuk, tidak ada yang marahkan?”tanyanya
dengan datar yang agak dipaksakan.
“tidak ada, memangnya kenapa?”tanyaku datar
Ia menepikan mobilnya di pinggir jalan dan menatapku dalam2 dengan wajah
nerves yang ia coba untuk ditahan.
“maaf kalau tiba2 membuatmu kaget karena berhenti di jalan seperti ini
tapi aku tidak punya waktu untuk mengatakannya jika tidak sekarang dan aku juga
tidak tahu apakah kamu suka cowok yang tipe romantic atau blak2an” ucapnya
“kamu tidak apa2 khan key? Karena melihatnya sangat pucat
“tidak, aku baik2 saja aku Cuma
ingin mengatakan kalau aku suka kamu, are u want to be my girl?”ucapnya
meskipun aku sudah memperkirakan hal ini tetap saja terkejut apalagi ia
mengatakannya di dalam mobil menuju ke sekolah.
“emmmmm”belum sempat aku menjawab ada yang mengetuk kaca mobil key
sehingga aku tidak jadi menjawabnya, key menurunkan kaca mobilnya ternyata itu
polisi.
“anda terkena tilang karena memarkir mobil di pinggir jalan seperti ini ”
“tapi pak saya Cuma sebentar, dan lagi kami akan segera pergi”
“tidak ada kelonggaran karena anda parker di depan rambu jalan dilarang
parker. Sekarang mana SIM dan surat kepemilikan mobil anda”
Aku tidak jadi untuk menjawab pertanyaan key tapi justru tertawa melihat
kelucuan yang sedang terjadi, setelah semuanya beres ia langsung mengemudikan
mobilnya meninggalkan tempat itu
“bagaimana louise?”
“kalau kamu ingin aku terima sebagai pacarku buat sesuatu yang special
untukku ok?” ucapku ketika turun dari mobilnya dengan member ia senyuman.
Mendengan ucapanku Key langsung
ke kampus mencari teman2nya yakni ricard dkk, ia menemukan mereka sedang duduk
di taman dekat kelas mereka.
“hai semua..”
“tumben baru datang, dari mana kamu?”Tanya jyk
“mengantarkan seseorang”
“si cewek yang bernama lauise?”
“iya dan aku baru saja mengatakan cinta ia tidak menjawab hanya
memintaku untuk membuat sesuatu yang special untuknya”
“berikan perhiasan”usul ricard
“louise, bukan tipe cewek matre”
“berikan bunga atau coklat”usul jyk
“ia memang suka bunga tapi ia bekerja part time di toko bunga” sanggah
key
“itu terlalu biasa” komentar radian
“ketika pulang sekolah beri ia bunga dan cokelat nanti malam ajak dia
candilaid diner di tempat yang romantic” ucap orphie yang tiba2 datang dari
belakang key.
“apa kesukaanya? Berikan ia hadiah”
“selain bunga, ia juga suka piano dan music”
“hal itu sering sekali dilakukan oleh adikmu orphie” komentar radian
“kalau begitu apa idemu?”Tanya ricard
“ajak dia pergi ke tempat special bagimu , sehingga ia akan merasa
special karena kau menunjukkan tempat special bagimu”
“trus apa yang harus ku lakukan disana?”
“tunjukkan sisi romantismu”ucap ricard dengan gemas
Radian tiba2 bangkit dan pergi meninggalkan teman2nya dengan alasan
ingin jalan2 padahal ia mengendarai mobilnya ke sebuah toko bunga langgananya
yakni toko bunga milik grandma tia.
“hai nek, selamat pagi”
“pagi juga prince radian, apa yang bisa saya bantu?”
“aku butuh bunga yang biasa nek”
“baiklah sebentar” ucap nek tia mengambil beberapa bunga lili, mawar,
dan tulip putih dan merangkainya dengan hati2
“mana asistennya nek?”
“dia bukan asisten hanya seorang gadis yang menyukai bunga dan
membantuku disini ketika ia tidak sibuk, sedang sekolah”
“kalau perlu asisten lagi katakana saja nek, biar aku carikan”
“tidak perlu prince, ini hanya toko bunga kecil, nanti ketika Erika
memintaku untuk pensiun aku menyerahkan pada yang lebih muda, ini bunga pesanan
prince”ucap grandma tia dengan menyerahkan bunga yang ia minta dan diterima
radian dengan memberikan uang seperti biasa kemudian radian meninggalkan toko
dengan mobilnya menuju luar kota London tiba disebuah taman bunga lili putih
dia berhenti didepan sebuah makam yang dihias indah. Radian meletakkan buket
bunga itu didepan makam dan diam disana begitu lama sampai ketika ada seseorang
yang menepuk bahunya dengan lembut.
“prince radian, sudah waktunya makan siang, ayo makan siang bersama
kami”
“baik paman” ucapnya sambil berdiri dan ikut berjalan di belakang orang
yang dipanggilnya paman.
Aku sedang bersama dengan hiera di perpus untuk mengerjakan tugas ketika
anjelo datang menghampiri kami
“hay louise, hiera”
“hey juga”ucap hiera membalas sapaannya sedangkan aku tidak
menghiraukannya, aku tetap asik dengan buku dan tugasku.
“louise mau tidak aku antar pulang?”
“tidak, terima kasih aku bisa pulang sendiri”
“kamukhan tidak membawa mobil”
“kamu kok tahu kalau louise tidak membawa mobil?”Tanya hiera
“karena mobilku dibelakang mobil yang mengantarkannya”
“kau diantar key?”Tanya hiera yang kujawab dengan anggukan kepala.
“cowok itu kakakmu khan?tanya anjelo dengan suara agak ragu
“itu bukan urusanmu, aku minta kamu jangan gangu kami yang sedang mengerjakan
tugas”
Akhirnya anjelo pergi sehingga kami bisa kembali mengerjakan tugas
sampai bel berbunyi dan kami harus berpisah karena ini adalah pelajaran bahasa
prancis dan harus berpatner dengan nero.
Aku
asik melihat pemandangan danau ketika tanpa kusadari fajar akan terbit segera
kunaiki kudaku dan memacunya menuju kembali ke rumah sebelum ada yang mengetahui
kepergianku, kumasukkan kudaku ke kandang lalu mengendap endap masuk ke kamarku
dan langsung berganti baju tidur dan naik ke ranjang. Baru jam 8 aku dibangunkan oleh erika untuk segera
bersiap-siap sarapan dengan keluargaku yang lain di ruang makan.
“putri
ditunggu di ruang belajar oleh santiago setelah sarapan, mulai hari ini anda
akan belajar bahasa asing kepada santiago” ucap erika sambil berjalan di
sampingku untuk mengantarkanku ke ruang makan.
“semoga
saja ia dapat membuatku tertarik pada bahasa asing” ucapku kurang bersemangat.
“anda
boleh mengantinya dengan yang lain kalau kurang memuaskan putri tapi saya
kurang yakin anda akan melakukannya”ujarnya dengan mantap.
“tentu saja aku
tidak ingin menyakitinya”
“dia adalah guru bahasa asing yang tidak akan membosankan
seperti pelajaran anda yang lain putri !”
Kedatanganku bersamaan
dengan kedatangan kak leon calon putra mahkota kerajaan kami karena ia
satu-satunya anak lelaki ayah.
“pagi lery” sapa kak leon
kakak yang juga temanku bertengkar, dia dan aku sering seperti anjing dan
kucing meski tidak dapat kupungkiri kami saling menyayangi.
“pagi singa”yang langsung
disambut cengiran khasnya. Kami tidak langsung sarapan karena ayah dan ibunda
belum turun, sesuai tradisi kerajaan kami tidak boleh makan sebelum ayah dan
ibunda mendahului. Ayah dan ibunda turun ketika kami sedang asik berdiskusi
tentang keberangkatan leon ke london.
“setelah sarapan, ayah
ingin kalian tetap di sini sebentar ada yang ingin ayah beritahu kepada
kalian”ucap ayah sebelum memulai sarapan. Sudah biasa bagi kami untuk tinggal
sebentar di ruang makan untuk mendengar tugas-tugas dari ayah untuk kami.
Setelah sarapan dan para
pelayan membereskan peralatan sarapan ayah memberi instruksi kepada kami seperti
aku mendapat tugas untuk menemani tamu dari luar negri dan kami diminta
bersiap-siap karena ketika ulang tahun kak anasabel akan kedatangan tamu dari
berbagai negri.
Setelah selesai mendengar
instruksi dari ayah, aku menemui santiago untuk belajar bahasa asing santiago
selain guru bahasa asingku juga orang kepercayaan ayah.
“pagi santiago”
“pagi juga princess valery,
kudengar anda sedang tertarik mendalami musik klasik?”
“iya santiago, memang
kenapa?”
“karena sekarang kita akan
belajar bahasa jerman princess, bethofen dari jerman dan karena anda suka
dengan musik saya akan mencoba untuk mengajarkanya sesuai dengan yang anda
minati princess”
“seperti?”
“seperti sejarah bethofen
dan beberapa lagunya dengan bahasa aslinya yaitu jerman.”
“boleh juga, tapi saya
tentu membutuhkan kamus?”
“Anda akan membutuhkannya
untuk menerjemahkan dan membacanya sejarah bethofen ketika saya memberi anda
tugas, princess”
“Kalau begitu bagaimana
jika kita mulai pelajaran kita sekarang?, santiago”
“lihat kertas itu princess,
itu adalah salah satu lagu bethofen mungkin anda sudah tahu bisa anda baca dan
beri tahu saya isi dari lagu itu?”
“but ini bahasa jerman
santiago”
“saya sudah membelikan
hadiah untuk anda jika anda berhasil princess, saya beri anda waktu satu
minggu, bagaimana anda berani?”
“ok santiago saya terima
tantanganmu, but ajari aku cara membacanya”
Selama 3 jam aku belajar
bahasa jerman dengan santiago dan dia juga selalu berbicara bahasa jerman
meskipun tetap diterjemahkan dengan bahasa inggris sehingga taksaja membuatku betah
tapi juga berminat pada bahasa jerman. Setelah belajar bahasa aku mesti belajar
sains, dan matematik sampai waktu makan siang kadang aku sering makan siang
bersama pengajarku karena tugasku belum selesai. Seusai belajar sosiologi
dengan guru sosiologiku aku mendapat kabar dari erika sepupuku adik pangeran
orpytelah datang dari london namanya ricard dia lebih tua dariku sekarang sudah
kuliah di oxford. Aku hanya tunggu waktu untuk berkenalan dengannya dan
mendapat tugas dari ayah untuk menemaninya.
Sebenarnya aku agak sedih
karena bukan pangeran orpy yang datang karena waktu ia berkunjung ke sini
sebelunya ia berjanji akan memberiku kamera begitu tahu aku antusias dengan
hobinya soal fotografi dan mengajariku cara memotret. Sementra ricard, aku
bahkan belum pernah bertemu dengannya walaupun kami sepupu. Begitu selesai
belajar aku kembali ke kamarku untuk bersiap2 untuk makan malam mungkin akan
bertemu dengannya ketika makan malam.
“hai lery, ucap kak leon
ketika aku bertemu dengannya saat aku hendak pergi ke rumah kaca.
“kamu dari mana kak?”
“biasa, bermain kuda”
“enak sekali bisa bermain
kuda sementara aku terkurung di istana untuk belajar seharian”
“iya karena aku sudah lulus
SMU dan sebentar lagi masuk universitas.”
“kak kamu sudah kenal
dengan ricard?”
“Tentu sudah karena aku yang menjemputnya di bandara”
Kak leon tak jadi kembali
ke istana justru menemaniku ke rumah kaca untuk mengambil bunga mawar dan tulip
putih bunga kesukaanku untuk kak leon aku sengaja merangkaikan lilac dan aster
untuk ditaruh di kamarnya.
Aku turun bersama erika
saat makan malam dan kulihat seseorang yang yang agak mirip dengan pangeran
orpy duduk disebelah kak anasabel kami makan sesuai dengan tata krama tanpa
bersuara selesai makan malam ayah memperkenalkan ricard dengan kami terutama
aku karena hanya aku yang belum berkenalan dengannya. Kami bermain piano
bersama karena ayah berkata pada ricard kalau aku bisa bermain piano dan ternyata
ia juga seorang pemain piano yang berbakat.
Keesokan harinya setelah
sarapan aku dan ricard keluar istana untuk menemani ricard melihat kerajaan
kami, dia juga bercerita tentang teman-temannya juga keadaan pangeran orpy yang
harus menyelesaikan tugas akhir kuliahnya bahkan ia memberikan titipan kamera
dari pangeran orpy untukku yang langsung kusambut dengan senyum senang.
“kenapa kamu tertarik pada
fotografi?”
“karena aku suka
pemandangan dan tidak suka melukis sehingga aku lebih suka mengabadikannya
melalui foto”
“apa kamu suka dengan
lukisan”
“aku suka tapi tak bisa
melukis”
“sejak kapan kamu suka
memotret”
“ lebih tepatnya aku
tertarik sejak menemani pangeran orpy yang sedang memotret tahu tidak ini
adalah kamera pertamaku dan aku adalah orang yang awam”
“kata kak orpy kamu disuruh
untuk mengikuti intuisimu dan ia memintaku untuk membawa hasilnya pulang”.
Karena aku tidak punya objek foto maka
terpaksa aku menjadikan ricard model meskipun sering aku memotretnya tanpa ia
sadari sehingga hasilnya pun terlihat sangat natural tapi lebih sering lucu.
Setelah seharian kami berjalan-jalan kami mendapat tawaran untuk makan siang
oleh salah satu pemilik kebun anggur dan kami menerima tawarannya karena memang
saat aku bersama tamu kerajaan kami sering dijamu makan siang oleh rakyat
dengan makanan khas yang tidak dapat kutemui di istana.
“paman boleh saya memotret
anda dan kebun anggur anda?”
“untuk apa princess?”
“princess valeri baru saja
mendapat kamera dari kakak saya dan ia ingin menyimpan kenangan ini untuk
dikirimkan pada kakak saya”ucap ricard mencoba untuk membantu menjelaskan
“tentu princess, tapi
bagaimana kalau prince ricard ikut berfoto bersama saya”
“tentu paman, kalau bagus
saya akan mengirimkannya pada paman”
Pemilik kebun anggur
berpose dengan ricard akupun tidakhanya sekali membidikkan lensa kameraku pada
mereka, setelah selesai kami segera pulang setelah terlebih dulu mengucapkan
terima kasih.
“aku terkesan dengan kerajaan
ini, princess valery dan tentu pada anda”ucap ricard mencoba mengodaku.
“maaf prince ricard bisakah
anda tidak mengunakan bahasa formal ketika kita sedang tidak dalam keadaan
formal?”
“ternyata kamu benar2 tidak
suka acara formal, menarik sekali sayang aku sepupumu sehingga tidak etis jika
aku mencoba merayumu”
“sayang sekali aku kebal
dengan rayuan para prince”
“bagaimana kalau kita pergi
ke pasar tradisional”ucap ricard memberi ide
“untuk apa? Aku sudah
sangat dikenal, aku tidak suka orang-orang dipasar harus menunduk hormat dan
bersikap sangat berlebihan”
“pakai saja pakaian ini
kamu tidak akan seperti princess tapi lebih seperti turis biasa, bagaimana?”
“yakin tidak ada yang
mengenaliku?”
“Coba saja pakai”
Setelah aku berganti baju
benar saja penampilan ku lebih mirip turis dari pada princess untuk lebih
amannya ricard memakaikan kaca mata hitamnya dan kami pun pergi ke pasar
tradisional dan melihat-lihat barang. Ricard membelikanku liontin antik akupun
bisa menemukan liontin lain yang sangat cocok untuk anasabel, setelah puas
berjalan-jalan dan memotret kami kembali ke istana setelah terlebih dulu
berganti baju.
Setelah berjalan-jalan
dengan ricard aku kembali meneruskan belajar diruang khusus untukku belajar
hingga saat untuk bersiap2 makan malam. Aku hendak kembali ke kamar ketika
ibunda memangilku untuk ikut berlatih dansa salah satu pelajaran yang sangat
tidak kusukai biasanya aku bisa melarikan diri tapi karena untuk persiapan
pesta aku tidak bisa mengelak lion dan ricard tertawa ketika melihat raut
wajahku yang tidak menyukai pelajaran dansa.
Setelah pelajaran selesai
langsung kulangkahkan kakiku menuju kamar untuk tidur karena setelah tengah
malam aku akan keluar dari istana dengan kuda kesayanganku dan kembali ketika
akan pagi.
Satu minggu sebelum pesta
anasabel beberapa tamu sudah datang seperti jyk romero, radian costarins dan
teman kak lion yang sangat tidak kusukai karena sok tampan dan sok borjuis
seperti kebanyakan pangeran2 lain yang sudah
sering kukenal.
Jika tugas dari ayah sudah
selesai aku segera pergi keluar istana atau bermain musik di ruang sepi tapi
selalu ada radian teman ricard kemanapun aku mencoba menghilang dari keramaian
dan selalu dengan pertanyaan yang
sama “kenapa anda ada sini princes valery?”
“memangnya hanya kamu yang
suka tempat yang indah?”
Setelah pertanyaannya
dijawab dia akan segera pergi tanpa mengucapkan
satu katapun yang membuatku seolah patung di kuburan.
Untung aku selalu membawa
kamera dari orpy sehingga aku tidak kehilangan momen2 yang indah dan lucu.
Meskipun aku kurang akrab
dengan radian tapi teman2 ricard seperti jyk dan para pangeran yang lain menyukaiku.
Meskipun radian kurang akrab denganku ternyata dia juga tidak akrab dengan yang
lain hanya jyk dan ricard yang benar2 dekat dengannya. Aku sering mendapat
bantuan dari radian mengenai pelajaran bahasa asingku yang memang ia kuasai
betul sehingga Santiago sering meminta radian mengajariku diluar kelas.
Meskipun tidak dekat Tapi dia tetap mau membantuku.
“vallery bagaimana kalau
kamu menemaniku berjalan2 disekitar istana? Tanya jyk yang langsung kusambut
dengan senang hati, jyk asik diajak ngobrol dan yang membuat q agak tersenyum
adalah dia menyukaiku dan itu terlihat jelas dalam gerak-geriknya.
“val,
kamu sudah punya pacar?”
“belum
aku masih belum memikirkannya”
“kalau
kamu sudah ingin memiliki pacar mau g kamu jadi pacar q?”
“lebih baik kita membicarakan
hal yang lain”
“ku
dengar kau akan lulus?
“iya
kalau tidak ada hambatan tahun depan, setelah pesta ini aku akan masuk asrama
untuk menyelesaikan sekolahq baru tahun depan aku bisa masuk SMU”
“apa
rencanamu sekolah di sini atau di norwegia seperti princess2 yang lain?”
“jangan
bilang siapa2 aku punya keinginan untuk sekolah di London”
“Kenapa?”
“karena
aku menyimpan rencana itu untukku sendiri, disana aku bisa bebas tanpa ada yang
tahu kalau aku princess”
“kamu
sungguh diluar dugaan, seorang princess yang sangat berbeda”
Setelah
jalan2 dengan jyk aku segera bersiap2 untuk bergabung dengan saudari2ku untuk
mengikuti pelajaran keputrian yang semakin sering ku jalani karena ayah
mewanti2 agar kami menjaga sikap dan bertata krama yang pantas sebagai seorang
princess kemudian dilanjutkan dengan pemilihan baju yang akan digunakan untuk
pesta nanti kami biasanya memilih baju salah seorang perancang busana yang
biasa mengangani kami tapi kali ini kami dibebaskan untuk memilih rancangan
busana sendiri atau memasrahkan pada disainer.
“princess
vallery bagaimana dengan baju anda?”Tanya asisten ibunda
“saya
memilih untuk mendisain baju saya sendiri kebetulan sudah saya siapkan, tolong
Erika ambilkan sketsaku di laci kamarku”
Taklama
kemudian Erika kembali dengan sketsa yang telah kusiapkan dan segera kuserahkan
pada asisten ibunda langsung diteruskan dengan mengukur badan. Begitu selesai
aku bersama Erika kembali ke kamar untuk beristirahat karena sejak kedatangan
para pangeran dan sebagian tamu untuk pesta ulang tahun saudaraku waktuku habis
untuk menemani mereka.
“Erika
jika ada yang ingin bertemu denganku bilang aku sedang ingin beristirahat dan
tidak ingin digangu, bangunkan aku besok jam 5 pagi.”
“baik
princess”
Keesokan
paginya aku memang dibangunkan pada jam 5 pagi dank arena istana masih sepi dan
para pelayan pun masih bersih2 mereka agak kaget melihatku sudah bangun dan
berjalan keluar kamar padahal seharusnya kami sebagai putri bangun nanti jam 8
pagi, kepala pelayan mendatangiku dengan tergopoh2 dan menanyakan apa yang
kubutuhkan.
“tenang
saja paman aku hanya ingin bagun pagi, dan berjalan2 sebentar dengan kudaku ke
danau”
“baik
princess saya akan menyuruh orang untuk membawakan kuda putri ke depan”
“tidak
perlu paman, aku bisa ke istal sendiri, tolong jika ayahanda mencariku katakan
aku ke danau dan akan kembali sebelum sarapan”
segera
ku langkahkan kakiku ke istal dan menuju kandang kuda milikku dan menuntunnya
keluar dan menaikinya, tak lupa ku bawa kamera dan Erika pun ikut menemani
dengan kuda
sampai
di danau segera ku hirup udara yang dingin dan segar dipagi hari serta ku
nikmati air embun yang menetes dari pepohonan yang tidak seberapa tinggi.
Kulepas sepatu dan merasakan air embun membasahi kakiku, kubuka tutup lensa
kamera dan mulai memotret disekitar danau yang tenang dan indah tanpa sengaja
ku tergelincir dan hampir jatuh untung seseorang sigap memegang tanganku dan
menarikku ke pelukannya.
“kau
tidak apa2 princess vallery?”
“tidak
terma kasih” ucapku sambil melepaskan diri dari pelukan pria yang menolongku
dan ketika sudah bisa berdiri aku mendongak dan melihat siapa yang menolongku
ternyata radian. Orang yang sngat tidak terduga.
“kamu
kenapa ada disini? Mana pelayanmu?”Tanya radian yang anehnya dengan nada cemas
“Erika…..mungkin
sedang bersama kuda2 kami, aku sedang memotret dan berjalan2 di danau karena ku
pikir pasti indah matahari terbit dan embun membasahi pucuk2 daun yang hijau,
sedangkan kamu?”
“aku
sudah ada disini sejak tadi malam, aku suka kemping disini”
“what?
Kemping? Wow pasti asik mana yang lain?”
“tidak
ikut, mereka lebih suka tidur di kamar merka yang nyaman dari pada kemping
begini, kapan kamu akan kembali ke istana?”
“nanti
sebelum sarapan, apa kegiatannmu setelah ini? Memancing bersama jyk dan ricard
disini, sebaiknya kamu kembali sekarang sebagai seorang putri harus bersiap2
sebelum pergi sarapan bukan?” ucapnya dengan wajah angkuh
“terima
kasih atas sarannya”ucapku dengan kesal dan berjalan menuju kudaku tak
kuhiraukannya karena begitu kesal, ia telah merusak moodku pagi ini
Saat
sarapan aku berusaha untuk bersikap ramah seperti biasa dan tersenyum baru
ketika setelah sarapan aku berjalan menuju taman dan duduk disana sambil
membaca buku untuk pelajaran asingku lebih tepatnya bukan pelajaran asing
karena yang kubaca adalah novel yang diberikan Santiago dalam bahasa jerman.
baru nanti Santiago kesini dan berjalan2 dengan ku tapi kami akan bercakap2
dengan bahasa bethovent.
Saat
kami asik bercakap2 dengan bahasa jerman, ayahanda dan tamu dari inggris berjalan kearah taman. Sebagai kesopanan kami berhenti dan
berdiri menyambut ayahanda dan tamunya dengan berbincang sedikit sampai waktu
yang semestinya ayahanda dan tamu asingnya meninggalkan kami yang kembali
melanjutkan pelajaran. Ayah sudah merencanakan untuk mengirimku ke asrama
sekolah biasa sesuai dengan keinginanku setelah selesai pesta tapi sebelumnya
ayah juga akan mengirim leon ke london menjalani pendidikan kenunegaraan dan
kepemimpinan disekolah khusus selama 3 tahun setelah lulus kuliah. Dan akan
ikut mengurus kerajaan setelah lulus.
Sedangkan kami seorang putri belajar di
sekolah khusus yang dihuni oleh para anak pemilik pabrik raksasa, putri, dan
bangsawan, disekolah ini kami belajar untuk menjadi nyonya selain pintar juga
diwajibkan bisa berbisnis dan cara mengatur orang istilah lebih tepatnya
belajar menjadi istri para pebinis dan para bangsawan kaya.kami akan masuk
sekolah itu ketika smu atau ketika kuliah. Semua kakakku sekolah disana hanya
aku yang tidak berminat pada sekolah putri seperti itu, pelajaran dalam istana
mengenai tata krama istana sudah hampir sama dengan sekolah itu dan jika
pelajaran di istana saja sudah tidak aku sukai bagaimana dengan sekolah itu?
“what do you think
princess?”
“nothink Sebastian”
“so, why you not answer my
questions?”
“Sorry,
Sebastian, maybe next time ok?”
Aku pergi meninggalkan
Sebastian ditaman dan berjalan menuju kekamar dan beristirahat. Dan terbangun
ketika Erika datang membawa baju yang akan ku kenakan nanti di pesta.
“princess ini baju anda
saya simpan di lemari, anda diminta untuk menemui pangeran leon di dekat kolam
ikan”
“baik aku akan segera
kesana”
Segeraku turun dari ranjang
dan merapikan baju baru kemudian berjalan keluar kamar menemui pangeran leon
yang sedang berdiri bersama teman-temannya.
“lery nanti di acara dansa
mereka ingin berpasangan denganmu mereka ingin menanyakan apakah kamu sudah
punya teman dansa apa belum?”
“oh masalah itu kak leon
sudah tahukan tradisi dansa disini?, bahwa pasangan dansa ditentukan oleh
undian di awal pesta” ucapku santai
“tapi menurut tradisi lain
pesta dansa dipilih sendiri oleh peserta”sela Andrew
“tentu Andrew itu jika
pesta diadakan di luar kerajaan” ucap leon member penjelasan pada
teman-temannya
“tentu saya sangat
beruntung jika nanti bisa berdansa dengan adikmu leon”
“terima kasih atas
pujiannya, kak kurasa aku harus menemui ibunda ada sedikit urusan yang harus
kami bicarakan”ucapku memberi alasan agar bisa pergi meninggalkan mereka.
Pada pesta ulang tahun kak
anasabel juga kan diumumkan pertunangannya dengan duke of selway yang katanya
tinggi, tampan dan juga kaya tapi yang terpenting mereka sudah saling menyukai
sejak pesta pernikahan sepupu duke yang juga teman dekat kak ana di asrama.
Sesuai dengan tradisi
kerajaan mereka akan menikah beberapa tahun lagi ketika kak ana berumur 25
tahun, aku duduk didekat kolam renang berharap tidak ada yang menemukanku dan
mengajaku berdansa apalagi dengan membawa pasangan dari undianku.
“hey kamu disini rupanya!”
sapa ricard yang datang membawa dua gelas minuman dan memberikan satu gelas
untukku
“ada apa? Jangan bilang kau
pasangan dansaku” ucapku sambil menerima gelas dari ricard
“tidak, aku sudah menemukan
pasanganku kakakmu renalusia, btw dari tadi jyk, dan para pria banyak yang
mencarimu mereka berharap kau berpasangan dengan mereka di dansa kali ini”
“terima kasih atas
peringatannya aku rasa aku kembali saja ke kamar sebelum mereka menemukanku”
ucapku langsung berdiri tapi tanganku dihentikan oleh ricard dengan memegang
tanganku yang sedang membawa undian dan melihatnya
“savir blue, kurasa ku tahu
siapa pasanganmu, mari ku temukan kamu dengannya, ucap ricard dengan menarik
tanganku sehingga dengan berat hati kulangkahkan kakiku mengikutinya.
“mana radian?”tanya ricard
pada jyk
“itu berdiri dekat piano sendirian,
memangnya ada apa dengannya?”
“kau tahu siapa pasangan
dansanya?gadis cantik yang menjadi primadona para pangeran sekarang ini”
“jangan bercanda maksudmu pasangan radian itu valerry? Wow pasangan yang spektakuler dan cocok” komentar jyk sambil tersenyum
“jangan bikin gossip baru kalian! Udah aku
pergi aja!” ucapku sambil berjalan pergi
tapi tanganku dihentikan oleh jyk dan ricard. Hingga aku harus ikut berdansa
karena tidak bisa pergi ditahan oleh mereka berdua yang langsung menarik radian
dihadapanku dan ibunda sehingga kami berdua tidak berkutik dan terpaksa
berdansa.
“maaf princes vallery
sebenarnya saya tidak suka berdansa jadi kurang bisa menikmati acara dansa ini”
“maaf juga prince radian
saya tidak suka berdansa dan jika bukan karena kedua teman kita yang menahanku
dan menarik anda kesini dan menunjukkan pada ibunda kalau kita berpasangan saya
dengan senang hati akan meninggalkan pesta dan tidur”ucapku setelah radian
mengatakan ketidak sukaanya berdansa denganku.
“karena kita sama-sama
tidak menyukainya bagaimana kalau kita secara perlahan kepinggir arena dansa
dan pergi meninggalkan tempat ini pergi ketempat yang kita inginkan masing-masing”ucap
radian mencoba memberi usulan yang langsung dengan
senang hati kuterima.
Sesuai dengan skenerio yang
telah dikatakan oleh radian kami dapat pergi meninggalkan pesta itu dan pergi
ke sendiri-sendiri sesuai yang kami
kehendaki. Aku pergi ke balkon atas tempat yang terlindung dari pandangan luar
sehingga dapat berbaring dan melihat bintang, tempat ini sering kami gunakan
ketika ingin berjemur dibawah terik sinar matahari bersama ibunda dan kakak
perempuanku. Disana aku memikirkan radian pangeran yang tidak hanya tampan dan
cerdas tapi juga baik hati hanya saja sikapnya itu yang membuatku kurang
menyukainya meskipun ia teman baik jyk dan ricard.
Kami ada acara berkuda
bersama pagi ini setelah sarapan dan sebagai seorang princes dalam even kali
ini kami dilarang ikut karena yang mengikutinya hanya para pangeran dan tamu2
yang laki2 kami sebagai lady dan princess akan melihatnya dari kursi penonton. Acara
berkuda berjalan seru tapi ketika hendak kembali ke instal untuk mengembalikan
kuda tanpa sengaja kuda yang digunakan radian menginjak duri dan radian pun
terjatuh ketika kuda tersebut mengangkat kaki depannya. Untung saja aku yang kebetulan berada tak jauh dari
tempat terjatuhnya pangeran radian segera
menolongnya dan dengan dibantu para pengawal membawanya ke rumah sakit kerajaan
sehinga dapat segera diobati. Secepat mungkin. Setelah keadaan radian agak
mendingan aku kembali ke istana dan melaporkan keadaannya pada ayahanda.
saat makan siang aku
bertemu dengan pengawal pribadinya yang langsung datang ketika mendengar ia
terjatuh dari kuda.
“Terima kasih princess anda telah menolong
prince kami”
“sudahlah paman, aku hanya
tidak sengaja ada tak jauh dari sana, aku tidak berjasa apa2 hanya membawanya
ke rumah kerajaan yang memang tugas kami sebagai tuan rumah, justru kami yang
harus minta maaf karena princes radian harus mengalami kejadian ini”
“ ini hanya kecelakaan yang
sering terjadi, princess, anda tidak perlu sungkan begitu”
“seharusnya sebagai tuan
rumah kami harus dapat mengantisipainya dan kami janji kejadian ini tidak akan
terjadi lagi, kami akan lebih berhati2”
“sudahlah princess saya
kemari untuk mengucapkan terima kasih bukan untuk memarahi anda princess, anda
terlalu cantik untuk dimarahi”
“paman anda jangan membuat
saya malu”
“saya rasa, saya harus
undur diri saya akan kembali ke rumah sakit”
“paman bisa saya menitipkan
sesuatu untuk princess radian?”
Aku memberikan satu buket
bunga yang memang kurangkai sendiri dan langsung kuambil dari kebunku dan
kuberikan pada pengawal pribadinya.
Setelah berpisah dengan
pengawal pribadi radian aku langsung menuju ke kamarku untuk berganti baju
karena sejak menolong radian aku belum berganti baju sehingga baju yang kupakai
kotor. Setelah berganti baju dan merapikan diri aku memilih untuk bermain piano
di ruang musik sendirian. Ketika asik dengan pianoku aku mendengar suara
langkah kaki yang membuatku menghentikan permainanku
“oh kak leon” ucapku sambil
menghela nafas lega
“kukira kau masih di rumah
sakit”
“aku langsung pulang ketika
keadaannya sudah agak baikan, ngapain kakak disini?”
“Hanya ingin sendiri,
lerry, tapi karena kamu sudah ada disini
lebih dulu tidak apa2” ucap kak leon sambil duduk disebelahku.
“bagaimana perasaan kakak
ketika akan meninggalkan
kerajaan?”ucapku mencoba untuk bertanya.
“tidak dapat diucapkan dengan kata2 karena
perasaan ini campur antara senang dan sedih juga cemas dan tidak sabar”
“sebentar lagi kakak akan
berangkat ke oxford, sedangkan aku akan masuk asrama untuk kelulusanku”
“apa rencanamu akan masuk
SMU khusus seperti putri2 ayahanda yang lain?”
“aku sendiri berkeinginan
untuk tidak masuk sekolah itu, kak leon sendiri tahu pelajaran tata krama di
istana saja sudah tidak kusukai bagaimana bisa aku bisa masuk sekolah yang
lebih membosankan itu?”
“bagaimana pendapatmu
tentang teman2 kakak? Banyak dari mereka yang ingin menjadikanmu tunangan”
“mereka sama saja dengan
para pangeran yang lain, tidak ada yang menarik perhatianku”
“Sayang sekali mereka harus
kecewa dengan hasil yang harus mereka peroleh, kurasa aku harus pergi ayahanda
memintaku untuk mengantarkan beberapa tamu yang akan kembali ke negaranya”
“apakah semuanya?”
“tidak hanya beberapa
perdana mentri dan tamu2 yang sudah dewasa”
Sebelum pergi kak leon
mencium pipiku dan aku memberantakkan rambutnya, itu sudah menjadi kebiasaan
kami sejak kecil.
Kak leon sudah berangkat ke
london dan aku sedang bersiap2 dibantu oleh erika berkemas besok pagi aku akan
meninggalkan istana selama setahun belajar di asrama negri dan mengikuti ujian
disana, ketika aku belajar disana aku sudah mendapat persetujuan dari ayahanda
untuk diperlakukan selayaknya murid2 yang lain sehingga erika yang sebagai pengasuh dan asisten pribadiku akan
mengantarkanku tapi tidak ikut denganku ke asrama. Diasrama aku berharap
mempunyai banyak teman yang dapat berteman denganku tanpa melihat status
sosialku yang sebagai seorang princess negri ini.
Aku dan erika berangkat
dengan mobil dan hanya ditemani oleh asisten ayah untuk menjelaskan segala
sesuatunya kepada kepala asrama dan kepala sekolah. Walaupun aku bersekiras
meminta untuk disamakan dengan siswa yang lain tetap saja mereka bersikeras
untuk mengadakan upacara penyambutan dan memberikan kamar yang lebih luas
untukku dan beberapa kelonggaran yang hanya diberikan kepadaku karena memang
hanya aku yang ikut ujian dan bersekolah di sekolah ini karena saudaraku yang
lain pasti dikirim ke luar negri oleh ayah. Seharusnya memang aku dikirim juga
ke luar negri tapi aku menolak dan dengan perdebatan lama akhirnya ayah
mengijinkanku untuk sekolah disekolah dalam negri, walaupun begitu aku tetap
tidak bisa mangkir untuk menerima pelajaran tata krama istana karena hari
minggu yang seharusnya aku gunakan untuk beristirahat dan bertamasya dengan
yang lain tidak bisa aku lakukan karena pengajar tata krama dan pengajar2
privatku yang lain akan datang untuk mengajarku.
Disini aku sudah ada satu
minggu tapi aku belum punya teman karena siswi disini masih tak berani dan cenderung
menjaga jarak seolah tembok istana masih mengurungku meski aku sudah tidak ada
di istana.
“boleh aku bermain dengan
kalian?” tanyaku dengan tersenyum.
“boleh saja princess kami
senang anda mau bergabung dengan kami” ucap salah satu dari mereka.
“tidak bisakah kalian
memanggilku dengan namaku? Namaku vallery, tidak usah memakai sebutan princess
kita tidak sedang didalam istana”
“tapi princess kami tidak
bisa walau bagaimanapun anda princess kami dan kami tidak boleh bersikap tidak
sopan pada anda”
“sekarang disini statusku
sebagai siswi disini sama dengan kalian tidak ada hubungannya dengan statusku
didalam istana sebagai seorang princess. Panggil aku vallery tanpa embel2
princess” ucapku tegas sehingga membuat mereka mau untuk memanggil namaku
Sejak mereka memanggil
namaku secara langsung tanpa imbuhan princess yang lainpun bersikap agak wajar
walaupun masih tetap bersikap sangat sopan hanya shophie yang bersikap sangat
biasa padaku dan kami sangat dekat tapi aku juga dekat dengan yang lain seperti
alisha, laurent, dan kaure. Kami sering menghabiskan waktu bersama bahkan
mereka sering aku ajak untuk mengikuti kelas hari mingguku.
“ternyata menjadi princess
itu tidak menyenangkan yaaa” komentar kaure
“huss, jangan bicara
seperti itu” ucap alisha
“g papa kok jangan dikira
menjadi princess itu menyenangkan kami dituntut untuk tampil sempurna sehingga
tidak membuat kerajaan malu”
“aku g bisa membayangkan
jika aku harus terkurung dalam kamar seharian untuk belajar dihari minggu pula”
“untung aku masih mempunyai
hari sabtu yang bisa aku gunakan untuk berlibur bersama kalian” ucapku sambil
tersenyum.
“bukankah kamu bisa
menggunakan taman untuk belajar vallery? Dari pada didalam kamar terus menerus”
usul shophie
“kalau di taman kami akan
menemanimu sekalian belajar ilmu iptek tahukan kami lemah dalam ilmu itu” ucap
laurent
“kalau begitu kalian juga
harus belajar bahasa asing pada santiago biar aku memintanya mengajari kita
bahasa spanyol dan prancis kalian selalu dapat masalah dalam bahasa asing”
ucapku
“tentu saja beda denganmu
yang belajar bahasa asing sejak kecil”sunggut kaure
“kalau dia tidak bisa
bahasa asing bagaimana dengan para tamu yang sudah menjadi tugasnya untuk
melayani mereka?”ucap alisha
“bagaimana kalau kalian ikut denganku ke istana selama seminggu pada liburan
musim panas?”tanyaku
“tidak mau jika harus terus
menerus bersikap sangat formal belum lagi masalah ijin pada orang tua kami” ucap
kaure.
“liat saja nanti kalian
pasti akan tinggal satu minggu di istana dan malakukan semua pelajaran tata
krama yang sangat tidak kusukai dan aku sanggat bersemangat untuk menyambutnya”
ucapku sambil tersenyum usil
“kau ini suka sekali
mengerjai kamiiiiii” ucap kaure, laurent, alisha dan shohie bersamaan sambil
mengelitiku kami berkejar kejaran di taman sambil saling mengelitiki.ng
Sesuai
janjiku mereka benar-benar datang ke istana, ketika ayahanda kumintai
persetujuan untuk mengundang teman-teman dekatku ke istana ternyata ayah sangat
setuju dan langsung meminta paman sebastian untuk mengurusnya sekaligus memberi
tahu padaku kalau kak leon akan merayakan ulang tahunnya di rumah meski tidak
mengadakan pesta yang meriah dia akan mengajak teman2nya berlibur di pulau yang
meski tidak terlalu besar sangat menyenangkan disana kami menyebutnya pulau
emerald yang dimiliki khusus oleh kami dan hanya kami yang kesana.
“paman berapa lama kak leon
akan berada dipulau dengan teman2nya?”
“Sekitar lima hari tapi
sebelumnya mereka akan pesta kebun ditaman istana”
“siapa saja yang ikut
paman?”
“kemungkinan bangsawan muda
andrew dan yang lain, kalau tidak salah pangeran ricard, jyk dan radian akan
datang pada pesta kebun itu”
Tanpa kurencanakan
sebelumnya aku harus bertemu dengan para teman2 kak leon meskipun ada ricard
dan jyk tetap saja aku terganggu apa lagi aku sebagai adik dari kak leon sangat
tidak sopan untuk tidak menghadirinya tentu dengan teman2ku yang memang
kuundang ke sini. Kedatangan teman2ku lebih dulu dari pada kak leon dengan teman2nya dan aku memberitahukan mereka mengenai pesta kebun kak leon.
“jadi kami
akan ikut
hadir pada pesta itu?”
“terserah kalian mau hadir
apa tidak, tapi sebagai adik kak leon aku wajib hadir”ucapku memberi tahu
mereka.
“sebenarnya aku tidak ingin
hadir takut tidak bisa bergaul dengan teman2 pangeran leon yang tentu sangat
berbeda denganmu dalam memandang kami”
“tapi kami juga ingin
melihat mereka pasti ganteng” ucap kaure
“jujur mereka memang ok itu
karena mereka terawat dan selalu peduli dengan penampilan”
“juga kaya” tambah alisha
yang sambut dengan tawa oleh yang lain.
Mereka tidur di kamar tamu
ber4 bukan karena tidak ada kamar lagi tapi memang keinginan mereka untuk tidur
dalam satu kamar. para pelayan sibuk mempersiapkan pernak pernik pesta,
mobil-mobil jemputan untuk kak leon dan teman2nya berdatangan dengan penumpang
ibunda menyambut mereka dan memeluk kak leon aku dan teman2ku hanya melihat
dari balkon atas tentu kak leon akan mencariku sendiri ketika tahu aku sedang
liburan juga.
“bener vallery mereka
semuanya ok2, yang mana yang pangeran leon?”tanya kaure
“kak leon berambut sama
denganku coklat hanya saja lebih terang dia tadi turun pertama kali”
“wah pasti asik bisa
ngobrol dengan mereka” sambung alisha
“kalian harus berhati2
kebanyakan dari mereka adalah playboy dan suka mempermainkan wanita”
“jadi bagaimana keputusan
kalian mau ikut hadir apa tidak?”
Kaure, dan alisha ikut dan
karena harus setia kawan shopie dan laurent ikut juga ke pesta kebun
menemaniku, kak leon naik ke balkon atas begitu diberi tahu aku juga sedang
liburan
“hai lerry....” ucap kak
leon sambil mengacak2 rambutku dan memelukku
“hai kak ini kenalkan
teman2ku di sekolah..... ini shophie, laurent, alisha, dan kaure”
“senag bertemu dengan
teman2 lerry, semoga kalian betah dan senang disini” ucap kak leon sambil
tersenyum.
“terima kasih pangeran
leonard”ucap mereka serempak dengan sangat sopan yang membuat kakak tertawa.
“jangan terlalu kaku biasa
saja aku belum setua ayah sehingga kalian harus bersikap sangat sopan denganku”
“kak bisa nga’ aku minta
tolong sama kakak untuk jangan iseng pada teman2ku”
“tenang saja adikku tapi
sepertinya mereka sudah tahu kalau kamu sedang liburan di istana, jadi siap2
saja melihat mereka mencarimu ok!” goda kak leon yang langsung membuatku
mencari cara agar mereka hanya dapat bertemu denganku seminimal mungkin tiba2
aku teringat danau dan mendapat ide yang langsung aku katakan pada mereka
ketika kak leon sudah pergi.
“Girls mau
naik kuda dan kita picnik di danau yang asik?” tawarku pada mereka
“ide yang
bagus kapan? Kalau sekarang sempat mungkin asik, kita khan jarang naik kuda”
dukung Alisha yang langsung di setujui oleh yang lain dan segera kuminta Erika
untuk mempersiapkannya sementara kami ke install untuk memilih
kuda yang akan dipakai ketika kami kembali ke istana semuanya sudah siap bahkan
erika telah membawakanku kamera yang terlihat masih baru.
“erika kamera ini milik
siapa? Aku tidak memilikinya”
Belum sempat erika menjawab sudah ada yang menyahutnya “itu
kamera dariku anggap saja sebagai hadiah karena telah menolongku dulu”ucap
radian menyela pembicaraan kami.
“kuharap kau menyukainya
karena itu kamera yang sangat bagus” ucap radian seperti biasa sangat datar.
“sudah diterima saja
sengaja radian memberikan kamera kesayangannya padamu aku sudah melihat hasil
foto dari kamera itu sangat cocok untukmu” dukung seseorang dibelakang radian
dan saat ia menampakkan diri ternyata orphie
“orphieee..... jahat banget
sich kemarin tidak datang, terima kasih atas kameranya aku suka dan aku juga
tidak berencana untuk menolak pemberian orang lain”
Orphie memelukku dan
mengacak2 rambutku seperti kak leon
“terimakasih atas
kameranya” ucapku pada radian, aku juga memperkenalkan teman2ku pada radian dan
orphie, baru kemudian kami menaiki kuda kami dan pergi kedanau untuk picnik
dalam perjalan banyak yang menanyakan soal radian dan orphie
“wahhh seneng yaaa bisa
dipeluk dan dekat dengan para pangeran yang ganteng2”ucap kaure
“ditambah lagi dihadiahi
kamera”dukung alisha
“tenang nanti aku akan
memotret kalian juga”
“kami tidak tahu kalau kamu
suka memotret vallery” ucap shopie
“aku memang tidak pernah
membawa kamera ke asrama”jelasku
Tak terasa kami sudah
sampai di danau dan kamipun turun dari kuda dan mengikatnya di pohon yang
terdekat, mereka langsung berjalan-jalan mengelilingi danau sambil bercanda
sementara aku sudah asik dengan kamera baru sehingga membiarkan mereka
bersenang-senang bersama aku juga sesekali mengambil foto-foto mereka melalui kamera pemberian radian
karena terlalu bersemangat tak engaja kami
kelelahan, kamipun segera beristirahat karena lelah, tikar kami hamparkan
lalu duduk dan membuka keranjang picnic yang memang sudah disiapkan oleh erika.
“kamu sering picnik di sini
vall?” tanya laurent
“lumayan sering biasanya
dengan saudara2ku tapi juga sering berdua saja dengan erika”
“Asik yaaa disini, tapi kok
ngak seperti biasanya seharusnya ada pelayan atau pengawal yang menemani khan?”
“harusnya seperti itu tapi
karena sudah terbiasa tanpa pengawalan, ayahanda juga memperbolehkannya ayah
tidak ingin anak2nya tumbuh menjadi anak yang manja kami pun dibekali dengan
kemampuan beladiri aku bisa aikido”
“terus setelah lulus tahun
depan kamu planingnya apa?” tanya sophie
“aku belum bisa
memastikannya, tapi keinginan ada tapi sebelum terrealisasikan aku belum bisa
mengatakannya”
“Aku berencana tetap di
asrama sampai lulus SMU baru kemudian ke yale tapi itu kalau diterima”ucap
laurent
“aku dan kaure ke swiss,
kalau sophie tinggal mengemasi barangnya ia mendapat tawaran untuk kuliah di
oxford dan oklahoma tau mana yang akan diterimanya”
Aku akan ke london karena
ayah lebih suka aku disana dan memang aku akan melanjutkan SMU disana baru ke
oxford”
“kok kamu bisa mendapatkan
tawaran untuk kuliah padahal baru junior high
school?” tanyaku heran
“tentu saja karena ia
terpilih sejak mewakili sekolah untuk lomba sains dan menang hadiah pertama
selain uang adalah tawaran untuk kuliah di 2 univ bergensi itu” ucap kaure
memberi penjelasan.
“wow lomba sains? Ternyata
selain cantik otak temanku juga cantik juga aku turut bangga sebagai teman”
ucapku sambil tersenyum indah.
Tiba2 ada derap kuda yang
datang menggangu kesenangan kami ternyata andrew dan kawan2nya tanpa kak leon
yang datang dan langsung menghampiri kami.
“hai girls, hai princess
vallery apa kabar?”
“baik, kalian mengapa ada
disini? Kurasa ini bukanlah tempat yang mengasikkan untuk kalian?” ucapku datar
berusaha menyembunyikan rasa tidak sukaku
“memang tidak, tapi aku
dengar anda dengan teman2 asrama anda ada disini jadi kami kesini untuk bertemu
dengan anda”
“wow aneh sekali, ada
urusan apa seorang andrew dan kawan2 ingin bertemu denganku”
“ langsung saja sejak aku
mulai dewasa ayah sudah inggin agar aku menentukan calan istri yang benar2 bisa
dan sesuai denganku dan setelah kupikir2 Cuma kamu yang sesuai dengan keriteria
itu jadi aku ingin agar kamu mau
menerima pinanganku”
“maaf tuan muda andrew
kurasa terlalu dini untuk memilihku sebagai calon istri anda dan yang perlu
anda tahu umurku masih sangat belum dewasa apalagi anda mengatakannya pada saya
seharusnya mengatakan hal itu pada ayahanda saja”
“princess vallry saya hanya
ingin memastikan padamu terlebih dulu”
“kurasa saya tidak bisa
memastikannya dan tidak bisa berjanji apa2”
“kurasa
sebaiknya kalian kembali ke istana karena leon mencari kalian”ucap seseorang
yang tiba2 muncul ber4.
“ternyata
para p4 ok aku pergi kurasa kepentinganku sudah selesai, aku kembali dulu yaa
princess vallery”
Andrew dan
teman2nya pergi dengan kuda mereka sedangkan ganti orphie, jyk,
radian, ricard yang kini ikut duduk di dekat kami yang membuat teman2ku salah
tingkah dan nerveus, apa lagi melihatku duduk dekat orphie dan tak tau kenapa
radian tiba2 bangkit dan pergi.
“ada apa dengannya princess
tanya shopie, apa pangeran itu tidak suka duduk dengan kami?”tanya laurent
sambil berbisik padaku
“sudah, jangan perdulikan
dia! Dia memang kurang menyenagkan”
“apa yang kalian bicarakan
dengan bisik2?” tanya ricard
“biasa masalah teman kalian
yang baru saja pergi tanpa pamit dan mengatakan apapun” ucapku datar
Aku dan
orphie melepas kangen maklum udah beberapa tahun aku tidak bertemu dengannya
sejak orphie sibuk dengan tugas2nya sebagai wakil ayahnya juga kuliahnya, di
danau kami menghabiskan waktu sampai akan makan siang aku dan teman2ku memang
akan makan siang disana karena aku sudah mengatakannya pada Erika sehingga ia
sudah mempersiapkannya setelah makan siang aku berjalan2 dengan menunggang kuda
bersama teman2ku melihat kebun anggur milik petani terdekat sambil melihat2 aku
juga sering bertanya pada mereka mengenai kesulitan dan sebagainya. Saat kami
pulang kami melewati padang rumput yang luas yang sering digunakan oleh kak
leon untuk bermain kuda tak sengaja kulihat seekor kuda yang ditambatkan aku
menyuruh teman2ku untuk pulang nanti aku akan menyusul, begitu teman2ku sudah
pergi aku menghampiri kuda itu untuk memastikan apakah itu kuda istana atau
bukan ternyata memang kuda istana tapi siapa yang membawanya aku tidak tahu.
“untuk apa
kamu disini?”Tanya seseorang yang suaranya sangat aku kukenal saat menoleh
ternyata radian
“aku bukan
ingin menggangumu, aku hanya heran melihat kuda istana ada disini tak kukira
yang membawanya itu kamu”
“kenapa?
Kamu berharap itu orphie?” tanyanya sinis
“aku tidak
tahu masalahmu apa tapi kenapa kamu selalu bersikap dan berbicara sinis
kepadaku, bahkan dapat dihitung ucapanmu yang biasa”
“aku baik2
saja dan aku selalu bersikap sama dengan yang lain”
“huh
terserah saja aku tidak peduli, terimakasih atas jawabannya aku pulang dulu”
Aku
menaiki kudaku dan karena terburu2 aku hampir celaka untung dia menangkapku
sehingga aku tidak langsung jatuh ke tanah hanya saja kakiku lecet dan
terkilir.
“kakimu terkilir”ucap radian sambil
membopongku dan mendudukkanku di rerumputan, sambil berteriak aku merasakan
kakiku dipijat oleh radian karena kesakitan aku menjauhkan tangan radian dari
kakiku.
“apa yang
kau lakukan, singkirkan tanganmu apa kamu tidak mau pulang, aku tidak mau
membawamu kau harus pulang dengan kudamu”
“tidak
bisakah kau lebih pelan? Sakit tau”
“kalau
kamu tidak diam dan terus berteriak aku akan menciummu”
“coba saja
kalau berani aku akan memukulmu aww” ucapanku terhenti karena pijitan
tangannya.kualihkan tangannya dan mencoba berdiri dan langsung jatuh terduduk
didepannya
“sakit
sekali pijitanmu itu menyembuhkan apa tidak sich kok masih sakit” ucapku sambil
mengusap2 kakiku yang terkilir.
“sekali
lagi kau tidak bisa diam aku akan benar2 menciummu”ancamnya yang tidak aku
hiraukan, dia kembali memijit kakiku dan aku mencoba untuk tidak berteriak dan
menahan rasa sakitnya.
“tahan ini
akan sedikit sakit”ucapnya memberi tahuku
Tapi mesti
aku sudah diberi tahu tetap saja aku tidak bisa menahan jeritan karena ia
memijitnya terlalu keras belum sempat aku menjerit lagi bibirnya telah
menghentikan jeritanku ia benar2 menciumku.
“maaf aku
telah berbuat kurang sopan padamu”ucapnya dengan nada bicara yang sangat
berbeda dari sebelumnya ia membantuku berdiri dan membantuku menaiki kudaku
sedangkan ia menaiki kudanya tapi tali kekang kudaku ikut dipengannya sehingga
kudaku mengikuti kudanya hingga kami tiba di istana ia membantuku turun dan
memapahku masuk kedalam istana Erika panic melihat jalanku yang pincang dan
membantu memapahku.
“apa yang
terjadi pada princess vallery prince radian?”
“ia
terburu2 menaiki kudanya sehingga terjatuh dan terkilir tapi tidak apa2 ia akan
segera sembuh”
“sebaiknya
anda diperiksa oleh dokter princess, agar tidak bertambah parah”
“tidak
perlu Erika kakiku tadi sudah dipijit oleh prince radian mungkin aku hanya
perlu beristirahat beberapa hari dikamar”
Mereka
berdua membantuku memasuki kamar dan merebahkanku di tempat tidur, kuminta
Erika membawakan kami minum sehingga dapat meninggalkanku berdua dengan radian
karena sejak kejadian yang mengejutkan itu aku tidak berkata apa2 karena sangat
shok.
“terima
kasih atas bantuanya dan mengenai kejadian barusan anggap saja sebagai rahasia
kita berdua”
“bagaimana
perasaanmu?” Tanyanya lirih
“jujur aku
kaget dan tidak bisa mengucapkan kata apa2 aku belum pernah melakukannya
sebelumnya”
“bagaimana
selanjutnya sebaiknya dilupakan atau aku harus bertanggung jawab”
“maksudmu?”
“aku akan
meminta orang tuaku agar melamarmu secepatnya”
“kau
jangan gila aku masih 15 tahun, mungkin sebaiknya kita lupakan saja dari pada
aku harus bertunangan di usia dini dan kehilangan masa remajaku”
“kita
hanya bertunangan bukan menikah, kita akan menikah jika sudah dewasa”
“tetap
saja aku tidak mau, masih banyak yang ingin aku lakukan lagipula aku tidak akan
hamil atau tidak laku hanya karena kau menciumku”
“baiklah
kalau begitu pembicaraan ini berakhir disini kita anggap tidak tidak terjadi
apa2”
“aku
setuju”
Radian
berjalan hedak meninggalkan kamarku tapi Erika dating membawakan minuman untuk
kami sehingga ia berhenti untuk minum dan kemudian pergi, sementara aku hanya
termenung mengingat kejadian yang baru saja aku alami ciuman pertamaku dengan
radian.
“princess
baik2saja? Apa anda merasa sakit atau kurang nyaman? Saya akan segera
memangilkan dokter”
“tidak
perlu Erika aku tidak apa2 hanya memikirkan sesuatu, tolong sampaikan pada
teman2ku mengenai keadaanku dan salamkan permintaan maafku atas ketidak
hadiranku pada pesta kak leon nanti malam”
“hanya itu
saja? Atau ada yang lain princess?”
“aku ingin
nanti makan dikamar saja, dan tolong biarkan aku beristirahat hingga besok”
Erika
keluar dari kamarku sehingga aku bisa sendirian dan berusaha menghilangkan
pikiran tentang ciuman dengan radian, tetap saja tak bisa karena itu merupakan
pengalamanku yang pertama berada sedekat itu dengan seorang cowok apalagi
berciuman dengannya.
“kenapa
harus dengan cowok super ngeBTin itu sich”omelku pada diriku sendiri
Aku
mencoba menghibur diriku dengan melihat hasil foto yang kudapat hari ini dan
aku masih belum bisa mengenyahkan bayangan radian dari otakku dengan berat hati
harus kuakui ia sosok pria yang baik, pintar, menarik dan sebagainya dan kenapa
dia memiliki semua persyaratan sebagai cowok yang kusukai. Hingga setelah
selesai makan malam aku masih belum bisa memejamkan mata untung saja karena
kakiku terkilir aku tidak harus menghadiri pesta kebun kak leon sehingga tidak
perlu bertemu dengan radian, Andrew dan yang lain.
Keesokan
paginya aku terbangun dengan bingkisan berwarna emas tergeletak di sampingku
dan setangkai bunga mawar, tulip dan lily putih segar, ketika kubuka bingkisan
itu secarik kartu terjatuh
Princess vallery
Anggap saja ini kenang2an dariku
terimalah sebagai permintaan maaf telah membuatmu tergangu dengan hal itu.
Benda ini adalah amanat dari seorang klakak perempuan yang menyayangi
adiknya agar memberikan liontin ini kepada yang berhak yakni kamu. Wanita
yang memiliki wajah indah dalam sinar mentari terbit
Lelaki
dibalik bayangan
Radian
|
Aku
memegang liontin dan juga kartu itu, Erika datang membawakanku sarapan akupun
memakan sarapan sambil duduk di balkon kamarku sehingga dapat melihat keadaan
diluar istana. Aku belum selesai menyelesaikan sarapanku ketika teman2ku datang
menemuiku.
“hai
bagaimana kakimu?”Tanya shophie
“lumayan,
bagaimana pestanya?”
“aku baru
tahu mengapa kau tidak menyukai mereka” ucap kaure
“kalian
tidak menikmatinya?”tanyaku heran
“banyak
sekali darah biru disana, dengan daerah kekuasaan yang luas dan berpendidikan
tinggi mana mungkin kami tidak menikmatinya”ucap kaure
“untung
ada sepupumu prince ricard, dan kakakmu prince leon yang membuat suasana lebih
menyenangkan jika tidak kami akan mati bosan”
Aku hanya
tertawa mendengar cerita kaure mengenai pesta itu, setelah aku menyelesaikan
sarapanku Erika membawanya dan aku membiarkan mereka melihat2 kamarku.
“wow
vallery, kamarmu besar, dan penuh dengan barang indah” puji Alisha
“terima
kasih, aku sebenarnya ingin memberika beberapa barang miliku pada kalian itu
jika kalian mau”
“hah?mana
mungkin kami akan menolak pemberian dari seorang princess” ucap kaure
“Sophie
tolong bukakan lemari berpintu ukiran kayu” setelah sophie menongku untuk
membukakannya aku meminta mereka memilih yang mereka sukai
“benar
kamu akan memberikan pakaian2 ini pada kami?” ucap Alisha tidak percaya
“benar
sayang, sebenarnya aku takut kalau kalian tidak menyukainya tapi percayalah
baju2 itu baru sekali aku pakai”
“vallery
sayang kami tidak perduli apa baju ini pernah kamu pakai sebelumnya atau tidak,
baju2 ini sangat indah”ucap sophie
“kalian
sudah memilih?”tanyaku
Mereka
mengagukkan kepala dan membawanya kepadaku, aku meminta mereka untuk mencobanya
jika tidak tampak bagus untuk mereka aku memilihkan yang lain dan mendadani
mereka beserta dengan segala aseksorisnya, setelah selesai aku meminta mereka
untuk menghadiri pesta kebun kedua yang dihadiri langsung oleh semua kerabat
istana yang dibuat oleh ibunda untuk memperingati ulang tahun kak leon.
Aku
menyimpan liontin pemberian radian pada tempatnya dan memasukkannya pada tempat
khusus bersama dengan barang2 istimewa yang kudapatkan dari pangeran2 yang
lain.
Ketika aku
sedang asik melihat2 pemandangan seseorang memasuki kamarku ternyata kak leon.
“bagaimana
keadaanmu?”
“lumayan
kak, bagaimana pestanya?”
“baik2
saja hanya ada sedikit kejutan melihat teman2mu datang dengan penampilan
berbeda”
“tidak ada
kesalahan pada pakaian mereka khan?”tanyaku cemas
“tenang
saja mereka baik2 saja meski mereka cantik tetap saja ada yang kurang yakni
kamu”
“selamat
ulang tahun kak, maaf tidak bisa hadir pada pestamu dan memberikanmu hadiah”
“bagaimana
kalau aku memintanya sekarang”
“apa?”
“kamu
bermain piano untukku, aku akan mengijinkanmu dan teman2mu untuk naik kapal
pesiar hadiah dari ayahanda ke emerald”
“mana
mungkin kakiku sedang terkilir tidak bisa turun untuk bermain piano untukmu”
“siapa
bilang? Erika tolong bawakan kursinya”
Erika
datang membawakan kursi roda untukku dan kak leon membantuku untuk menaikinya
“tunggu
kamu ingin aku bermain piano dengan pakaian tidur seperti ini?” tanyaku
“baiklah
aku tunggu lima menit Erika bantu dia besiap2” ucap kak leon sambil berjalan
keluar kamar, ketika aku keluar kamar ternyata ia menungguku di luar. Ia
menggantikan Erika mendorong kursi rodaku, kami sampai di depan piano yang
berbatasan langsung dengan taman yang digunakan untuk pesta kak leon membuka
pintu penghalang pesta sehingga kini para undangan melihat ke arahku, segera
kuletakkan jari2ku diatas kap piano dan membukanya tanpa membuang waktu aku
memainkan lagu pembuka lagu classic kesukaan kak leon, dan disusul lagu
berjudul blue sky ciptaanku untuknya agak sedikit mengejutkan karena lagu ini
belum pernah kumainkan didepan banyak orang.
Ketika
lagu kedua telah selesai kak leon mencium keningku dan memelukku dan disusul
dengan standing applus yang panjang. Aku tidak bisa segera kembali ke kamar
karena banyak yang menahanku ketika keadaan memungkinkan aku meminta sophie
membawaku kembali ke kamar diikuti oleh teman2ku yang lain.
“wow
penampilan yang spektakuler, bagus sekali vallery” puji kaure, Laurent, dan
Alisha
“aku belum
pernah mendengar kamu bermain piano, kukira kamu tidak bisa”
“sebagai
princess aku dituntut untuk bisa bermain music”
“lain kali
kamu harus tampil dalam acara sekolah bagaimana kalau acara kelulusan kita
nanti” usul Laurent
“baiklah
sebagai gantinya tidak hanya kau tapi kalian juga harus ikut tampil”
“boleh,
sophie pandai bermain gitar, kaure bermain biola, Laurent yang bernyanyi dan
aku chelo”
“
sebaiknya kalian berganti baju dulu, nanti kembali lagi setelah makan siang dan
biar baju2 itu dicuci bersih ketika kalian bawa pulang”
“bahgaimana
dengan kakimu?”Tanya sophie
“besok
sudah baikan sehingga kita dapat naik kapal baru kak leon menuju emerald dan
seharian berada disana”
“tapi kita
akan bersama2 dengan teman2 kakakmu lagi?”
“oh no,
lebih baik aku tidak ikut”ucap kaure
“tenang
saja kaure, pasti vallery sudah memikirkan sesuatu untuk kita”
“pesanku
tidak usah membawa baju renang cukup baju santai seperti t-shirt dan celana
pendek, nanti kita disana berkeliling pulau dan berjalan2 juga memancing, kita
kan seharian disana. Tenang saja pasti seru”
Keesokan
harinya kakiku benar2 sembuh sehingga aku bisa bersama teman2ku ikut ke
emerald, aku sengaja meminta kak leon untuk menyediakan kamar khusus untuk kami
ber5, diatas kapal kami melihat pemandangan yang memang indah kami juga ikut
kak leon memancing ikan laut,
Tak
lama kemudian kami telah sampai di pulau emerald, kami langsung turun dan naik
ke dermaga yang memang telah disiapkan dan berjalan menuju bungalau untuk
beristirahat sebentar baru kemudian berjalan2 kembali.
Kami
berlima berjalan memutari pulau dan berhenti di sebuah pantai yang indah dan
menarik teman2ku langsung melepas sepatu nya dan masuk ke dalam air untuk
perang air, asik berperang air temen2 kak leon lagi2 dan mengangu kami mereka
datang dengan menggunakan jets sky milik kami.
“menurut
leon ini jets sky milik anda, saya kemari untuk meminta izin meminjamnya”
“terserah
yang penting kalian bersenag2 dan jangan ganggu kami” ucapku blak2an
“terima
kasih princess vallery” ucap Andrew dengan tersenyum yang membuatku mual.
Ia pergi
bersama teman2nya aku tidak lagi berniat untuk bermain air teman2ku juga malas
karena digangu oleh mereka.
“sebenarnya
Andrew itu buta atau muka badak sich?”Tanya kaure blak2an
“sebenarnya
sederhana saja ia hanya inggin vallery tertarik padanya”ucap sophie
“tapi itu
khan udah jelas banget kalau vallery tidak menyukainya” imbuh Laurent
“aku sampai
sebal melihatnya”ucap Alisha
“ia
mengagapku sebagai piala indah yang sulit didapatkan oleh segala kelebihannya,
sehingga ia sangat penasaran dan ingin mendapatkanku”
“sayang
sekali kamu tidak pernah tertarik dengannya”ucap Alisha
“sudah
banyak pangeran dan bangsawan yang seperti itu, membuatku kebal dan mual dengan
tingkah mereka, nanti sepulang dari sini aku ingin membagi2kan barang2
pemberian dari orang2 seperti itu”ucapku sebal jika mengigat mereka.
Kuajak
mereka ke utara pulau untuk bermain selancar, karena mereka tadi sempat
bertanya tentang ombak untuk bermain selancar, tiba disana kulihat orphie,
radian, ricard dan jyk sedang asik berlomba dengan ombak tak membuang
kesempatan aku dan teman2ku langsung masuk ke pantai dan ikiu bergabung dengan
mereka.
Kami
berselancar hingga matahari agak tinggi dan berhenti karena lelah orphie
ternyata membawa kameranya ia memotret kami yang sedang duduk dibawah pohon
dengan papan seluncur kami.
“bagaimana
kalau kita photo bersama, sebagai kenang2an jika aku sudah bertunangan nanti,
tidak mungkin aku dapat seperti ini lagi”
“boleh
biar aku yang memotretnya”usul radian
“jangan
aku ingin kita lengkap biar pelayan yang memotret kita” ucap orphie sambil
melambaikan tangan pada pelayang yang memang berada tak jauh dari sana. Puas
berfoto bersama ada lagi ide orphie yakni memotret kami berpasangan bergantian
hingga tibalah giliranku dengan radian yang terakhir, belum sempat berpose
biasa, tiba2 ada sesuatu yang merambat dikakiku sehingga aku berteriak dan
berlari menjauh tapi terpeleset ranting sehingga ditangkap oleh radian dan
sialnya orphie memotretnya beberapa kali
“kalian
tidak usah berpose yang tadi sudah cukup”ucap orphie
“orphie
biar kami berpoto ulang yang tadi tolong dihapus” ucapku
“hapus
foto tadi orphie, aku tidak mau ada yang membuat prasangka yang tidak benar”ucap
radian panic
“sudahlah
biar saja mereka berpose yang benar, soal foto itu nanti akan kutunjukan pada
orang tua mereka” goda ricard
“jangan
aneh2 ric, tolong hapus aku tidak mau menjelaskan pada ayahanda”
“sudah
jangan macem2 aku akan tetap menyimpannya dan aku janji yang memiliki kopiannya
hanya kalian berdua tidak ada yang lain” tegas orphie
Dengan
terpaksa aku dan radian menerima keputusan orphie untuk menerima jika tidak ada
foto ulang dan tidak ada yang memilikinya selain kami bertiga. Kami pulang ke
bungalau untuk makan siang dengan membawa papan selancar masing2 dan
meletakkannya di tempat penyimpanan nanti akan dibersihkan oleh perawat
bungalau. Aku dan kawan2ku menaiki jet sky kami untuk mengelilingi pulau baru
kemudian diantar dengan perahu kecil aku menemui kak leon yang sedang memancing
karena bosan kamipun pulang dengan mengendarai kano dan berlomba sampai lebih
dahulu di pulau dan langsung pergi ke teras belakang yang rimbun dan meminum
air kelapa yang diberikan oleh pelayan untuk mengatasi rasa haus dan mengganti
elektrolit yang hilang. Tak ada suara dan tahu2 kami semua sudah tertidur lelap
hingga ada suara seseorang yang sangat
familiar membangunkanku.
“ada apa?”
jawabku dengan muka yang masih mengantuk dan tetap terpejam tidak sadar.
“jangan
biarkan mereka mengabadikan wajahmu yang sedang tertidur lelap terlalu banyak”
jawab seseorang itu
“siapa?”tanyaku
masih belum bangun
“ricard,
kakakmu, orphie sejak tadi tertawa dan mencuri fotomu ketika tidur”
“apaaa?”ucapku
tidak percaya dan seketika terbangun dan kulihat ricard, orphie kak leon,
radian dan jyk sudah ada didepanku
“aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
ngapain kalian disini ayoo pergii pergiii”usirku sambil memukuli mereka dengan
bantal kursi merekapun pergi meninggalkanku yang langsung pergi ke kamar mandi
dan berganti pakaian. Saat aku kembali teman2ku sudah berganti pakaian dan siap
untuk pulang mereka sudah menunggu di kamarku dan mengajakku bergegas aku pun
mencium pipi kak leon untuk berpamitan dan kamipun menaiki kapal meninggalkan
pulau saat masuk ke dalam badan kapal aku melihat radian, jyk, ricard dan
orphie juga ada didalam kapal
“lho kok
kalian semua ada disini bukannya kalian masih lima hari lagi disana?”
“tidak
kami memang tidak ingin di sana terlalu lama kami berencana ke swiss untuk
bermain sky” ucap jyk
“lagi pula
tidak ada kalian sehingga tidak terlalu seru”
“soal
kejadian waktu aku tidur benar kalian memotretnya?”tanyaku takut2
“sebenarnya
hanya leon yang memotretnya, orphie kamu lupa membawa kamera khan tadi?” Tanya
ricard
“tidak aku
tadi meletakkannya di meja ketika aku berencana untuk ke teras belakang”
“sudah
tenang saja tidak mungkin leon akan menyebarkan foto2mu mungkin hanya sebagai
obat kangen ketika Ia merindukanmu”hibur jyk
kami tiba
di dermaga dan langsung dijemput oleh mobil kerajaan kembali ke istana kemudian
aku dan kawan2ku istirahat sebentar, kami mengantar orphie dkk yang akan
meninggalkan kerajaan ini menuju ke swiss.
Kami
kembali ke istana dan kembali ke kamarku karena mereka akan pulang ke rumah
mereka masing2 dan sebelum itu aku akan meminta memilih sovenir2 yang dikasih
ama orang2 sekelas Andrew. Aku membuka kotak yang memang aku khususkan untuk kuberikan
pada teman2ku, aku malas untuk menyimpannya, barang-barang itu biasanya berupa
aksesoris ataupun barang mewah2 lainnya.
Mereka
sudah tiba dikamarku dan kotak penyimpananku sudah aku buka untuk mereka pilih
yang mana yang mereka sukai dan mereka bawa pulang
“masa’semua
ini untuk kami vallery?”Tanya kaure
“memangnya
kenapa? Aku tidak kebeatan jika kalian mengambil semuanya”
“bukan
begitu mungkin saja suatu saat akan berguna untukmu”ucap sophie
“biar kami
mengambil seperlunya jika terlalu banyak untukmu bagaimana jika kamu simpan di
tempat lain sehingga suatu saat dapat kau gunakan dilain waktu”usul Alisha
“sudah
sering aku dengar mengenai kotak penyimpanan di London yang mau menyimpan
barang2 berharga kita dan sangat aman”ucap Laurent
“kalau
memang kamu tidak mau atas nama kerajaan kamu bisa mengunakan namamu tanpa
imbuhan nama belakangmu nanti kami yang mengurusnya untukmu”ucap sophie
“boleh
bagamana kalau sekalian kalian bukain rekening untukku di bank swiss dan London
tapi atas nama louise”
“memangnya
dari mana kamu mendapat uang bukannya semua kebutuhanmu sudah dipenuhi oleh
istana?”
“memang
tapi aku sering mengikuti lomba fotografi dan aku menang sehingga aku sering
kebinggungan jika ditanya mengenai rekening sehingga aku sering menggunakan
rekening Erika sudah saatnya aku punya rekening sendiri”
“baiklah
kebetulan bulan depan aku ke London nanti aku buatkan rekening tapi itu
biasanya membutuhkan paspor ataupun tanda pngenal dari pemilik rekening” ucap
sophie
“tenang
saja aku punya kok, nanti akan kuberikan ke kamu nanti sebelum kalian pulang,
sebaiknya kalian sekarang bersiap2 nanti paman sebastin yang akan mengantarkan
kalian pulang”
“ok
princess vallery”ucap mereka sambil tertawa menggodaku
Merekapun
meninggalkan kamarku sementara aku mencari paspor dan tanda pengenal yang
memang kuperlukan untuk membuka rekening bank, begitu kutemukan segera kuminta
Erika memberikannya pada sophie. Aku ikut mengantarkan mereka sampai di depan
istana sebelum mereka naik ke mobil dan kami berjanji akan bertemu kembali di
asrama begitu liburan musim panas selesai.
Tanpa
terasa aku harus kembali ke asrama dan bertemu dengan teman2ku lagi, saat aku
bertemu mereka rekening bank yang aku minta sudah bisa digunakan kedua2nya
tinggal aku mengirimkan uangku, akupun meminta Erika untuk mengirimkan uangku
ke rekening sophie baru dioper ke rekeningku sendiri yang berada di swiss,
untuk rekening di London memang kusiapkan untuk nanti akupun sudah merubah
password dan segalanya menggunakan internet agar lebih aman.
“kok
rahasia banget sich seperti orang mau melarikan diri banget vallery”
“bukan
begitu, aku tidak mau aja sampai orang istana tau. Aku memang mempersiapkannya
untuk hidupku sendiri suatu saat nanti, aku ingin mandiri”
“pasti
valerry akan memberitahu kita suatu saat nanti jika sudah memungkinkan
waktunya”ucap sophie menentramkan suasana
“memang
aku akan memberi tahu kalian jika ayahanda menyetujui keinginanku untuk sekolah
dan hidup mandiri sesusai lulus dari sini tapi untuk tempatnya masih belum aku
tentukan, nanti jika sudah siap semuanya” Ucapku memeluk mereka
Kami lalui
hidup diasrama dengan bahagia akupun mulai mempersiapkan segala sesuatunya
sesuai dengan keinginanku untuk tinggal sendiri dan hidup mandiri aku juga
sudah membeli apartemen sederhana melaui internet dan mulai mengirimkan barang2
yang kuperlukan tanpa harus membawanya sehingga sudah siap tanpa aku
membawanya, aku juga sudah mendaftar di SMU yang tidak mencolok dan aman
sehingga ketika lulus semua persiapannya seudah selesai hanya tinggal pergi dan
mengatakannya pada ayahanda.
Kini aku
sudah kembali ke istana dan sophie sudah ke London untuk mengurus sekolahnya
begitu juga dengan yang lainnya aku sudah member tahumereka kalau aku punya 2
email untuk dihubungi dan menghubungi mereka untuk email yang baru memang aku
khususkan untuk nama baruku nanti, kini tinggal member tahu ayahanda mengenai
rencanaku dan inilah saatnya.
Aku keluar
dari kamar menuju ruang kerja ayahanda dan meminta izin untuk masuk untung saja
disana hanya ada paman Sebastian dan ayahanda.
“ada apa
princess?” Tanya ayahanda
“ayahanda
bisa kita berbicara berdua?”pintaku dan tanpa diminta paman sebastian keluar
ruangan hanya tinggal kami berdua.
“ayah aku
ingin membicarakan mengenai rencana studyku, aku punya planning untuk melanjutkan
SMU di luar negri”
“dimana?
Sekolah khusus di swiss, sekolah putri di belanda, Sekolah bangsawan di London
seperti leon?”
“bukan
ayahanda aku ingin disekolah biasa dan hidup mandiri, aku sudah memilih 3
sekolah yang kuanggap bagus walaupun tidak sebonafit sekolah2 yang ayahanda
sebutkan dan poin pentingnya aku ingin hidup mandiri”
“itu
berarti kamu ingin sekolah di sekolah regular dan hidup sendiri tanpa ada
pelayan maupun fasilitas lainnya? Tidak. ayah tidak setuju”
“tolong
ayah pikirkan lagi masak2, aku sudah mempersiapkan semuanya ayah, aku hanya
ingin hidup sederhana dan mencoba untuk belajar, aku yakin bisa menjaga diri,
ayah aku lebih baik pergi dengan sepengetahuan ayah dari pada harus nekat
khan?”
“tetap
saja kamu lebih aman di tempat2 yang ayah sebutkan itu”
“ayah
untuk apa ayah menyuruh kami belajar aikido? Untuk menjaga diri khan? Aku hanya
ingin hidup seperti orang biasa tanpa embel2 princess dan orang2 yang
menghormatiku dan berjuang dengan kemampuanku sendiri”
Ayahanda
terdiam mendengar ucapanku dan mulai memikirkannya
“ayah aku
hanya ingin membuktikan kemampuanku, coba yah fikirkan lagi”
“baiklah
nanti ayah akan fikirkan masak2.”
Aku kenal
tabiat ayah jika berkata seperti itu berarti ada kemungkinan keinginanku dapat
tercapai dengan izin dari ayah, sehingga aku tidak perlu bersusah payah untuk
kabur dari istana dan menyembunyikan diri agar tidak diangkap dan dikembalikan
ke istana.
Sepuluh
hari kemudian beberapa harii sebelum hari ulang tahunku aku dipanggil ayahanda
ke ruang kerjanya, disana kami hanya berdua tanpa ditemani oleh paman
Sebastian.
“kamu
pasti bingung karena dipangil oleh ayah sekarang?”
Aku tidak
menjawab hanya tersenyum dengan sedikit malu dan mengegukkan kepala.
“ayah
menyetujui keinginanmu untuk hidup mandiri, kamu bisa berangkat setelah pesta
ulang tahunmu, tapi ada persyaratan yang harus kamu penuhi, ini syarat2 yang
harus penuhi jika memang kamu berminat” ucap ayahanda sambil memberikan map
yang berisi kertas yang sekilas aku baca
“kamu baca
dulu dan kamu tanda tangani jika kamu sudah setuju dengan semua syarat
ayahanda”
“baiklah
ayahanda, boleh aku meminta sesuatu pada ayahanda lagi?”tanyaku sambil
tersenyum
“apa
vallery? Katakanlah semoga ayahanda bisa memberikannya”
“sangat
mudah ayahanda, vallery hanya ingin agar ulang tahun vallery tidak dirayakan”
“kamu ini
aneh2 saja jika tidak dirayakan bagaimana dengan persiapan yang telah dilakukan
oleh ibundamu?”
“saya
sudah mengatakannya pada ibunda dan ibunda setuju untuk tidak mengadakan pesta
dan menurut ibunda sebagai gantinya anggaran dana untuk pesta vallery akan
diberikan pada anak2 tentara dan pelayan negeri ini, juga petani miskin yang
kekurangan modal”
“baiklah
kalau begitu apa kamu ingin mengurus semuanya Atau biar Santiago yang
mengurusnya?”
“paman
Santiago lebih berpengalaman dari pada aku, terimakasih untuk pemberiannya
ayahanda, boleh vallery memeluk dan menciummu?”
“tentu
boleh sayang, kurasa meski tanpa adanya pesta hadiah2 pasti akan tetap
berdatangan princess vallery”
“saya
tidak akan menolak hadiah ayahanda” ucapku sambil memberi hormat dan kemudian
keluar dari ruang kerja ayahanda dengan membawa map berisi syarat2 yang harus
kusetujui jika ingin sekolah diluar
negri, sampai di kamar baru aku membukanya dan membacanya dengan seksama semua
syarat2 yang ayahanda ajukan.
Erika
datang membawakanku segelas jus dan spons cake, cokelate chesse cake ukuran
kecil untuk menemaniku.
“Erika
tolong putarkan the essential bethoven dan istirahatlah nanti sore saja kamu
kesini aku sedang mempelajari kertas ini”
“baik
princess”
Erika
berjalan keluar kamar dan menutup pintu sedangkan aku kembali seriaus
mepelajari isi map pemberian ayahanda dan baru tiga hari kemudian aku bisa
memutuskan keputusan yang harus aku ambil, akupun segera mendatangi ruang kerja
ayahanda dan menyetujui semua syarat yang ayahanda ajukan
·
Aku
harus sekolah di london
·
juga
mengenai nilai rapor yang harus aku kirimkan setiap semester
·
aku
harus mengikuti ekstra beladiri atau ikut kursus beladiri diluar sekolah
·
anak
buah ayahanda akan mengecek semua persiapanku termasuk rumah, sekolah serta
lingkungan sekitar apakah layak dan aman untukku.
·
Aku
harus melaporkan semua teman2ku serta siapa saja yang bergaul denganku.
·
Aku
akan diuji coba di sana selama setengah tahun.
·
Aku
diijinkan berpacaran tapi untuk menikah harus tetap mendapat persetujuan istana
·
Jika
ada pesta maupun acara penting harus datang.
·
Aku
akan mendapat uang saku dan biaya hidup seperti biasa
·
Aku
diperbolehkan untuk mempunyai kendaraan bermotor dan kerja part time ringan
·
Kerahasiaan
keberadaanku dan keamanannya akan dijaga oleh kerajaan
·
Aku
tetap boleh berhubungan dengan keluarga dan teman2 lamaku
·
Dll
Aku sudah menandatanagani surat perjanjian dengan ayahku dan aku akan ke
London begitu semua persiapan dan sudah dinilai layak oleh anak buah ayahanda
jika belum mereka akan mencarikan yang lebih baik dan menurutku semuanya akan
baik2 saja karena aku sudah mengeceknya semuanya dengan sangat teliti kini aku
hanya harus menunggu hingga ayahanda sudah mengijinkanku untuk ke London.
Meskipun aku tidak mau adanya pesta tapi sejak jam 12.01 sudah banyak
hadiah, bunga dan kartu ucapan yang membanjiri kamar, email dan situs pribadiku
dan ketiak aku sarapan ada makanan kesukaanku, kue tart, dan kado dari
saudara2ku dan penghuni istana.
“tapi khan tidak ada pesta!” ucapku tidak percaya dengan semua yang aku
lihat di meja makan
“meskipun tidak ada pesta bukan berarti kami tidak bisa merayakan ulang
tahunmu lerry” ucap kak leon sambil mengusap rambutku
“lho kapan kak leon pulang?”
“aku sengaja pulang untuk mengucapkan selamat ulang tahun padamu. Besok
aku akan kembali”
“terima kasih semuanya”
“selamat ulang tahun anakku” ucap ayahanda dan ibunda sambil mencium
keningku.
Kami langsung duduk dan mulai sarapan sedangkan Erika dan pelayan2 lain
membawa kado2ku ke kamarku, seusai sarapan aku kembali menerima hadiah,
karangan bunga, dan kartu ucapan dari rakyat dan juga teman2ku dari asrama dll,
hari ulang tahunku kuisi dengan menerima hadiah, bunga, kartu ucapan seharian
penuh bahkan sampai satu minggu. Ayah sudah member izin untuk meninggalkan
istana dan kini Erika sedang mengepak 2 koper yang akan aku bawa ke London
sambil mengomel karena tidak aku izinkan ikut
“Erika bukankah kamu bisa kembali menekuni bakatmu bermain music jika
sudah tidak bekerja diistana lagi?”
Tapi tetap saja bagaimana dengan princess vallery bukankah kita tidak
pernah terpisah lama? Ayolah princess his majesty juga mengujinkanku untuk ikut
denganmu”
“tidak Erika itu sama saja jika kamu tetap ikut aku tidak akan mandiri,
sekarang saja kamu tidak memperbolehkanku untuk mengepak koperku sendiri”
“bagaimana kalau saya rindu pada anda?”
“kalau kamu ada di London kamu bisa berkunjung ke apartemenku tapi ingat
disana tidak boleh ada yang tahu jika aku adalah seorang princess, di London
aku ingin hidup seperti seorang gadis biasa”
“tapi tetap saja anda tidak bisa menolak pesona kecantikan anda yang
tidak terlihat seperti gadis biasa”
“sebenarnya itu yang aku kuatirkan, apa bisa aku menyembunyikannya
dengan cara berubah penampilan?”
“seperti apa princess merubah warna rambut? Tetap saja wajahnya tidak
berubah”
“berubah penampilan, gaya berpakaian, gaya bicara tidak terlihat sopan
sekali, pokoknya sebisa mungkin”
“jangan bilang kalau anda ingin bergaya agak tomboy seperti yang anda
inginkan selama ini?”Tanya Erika dengan penuh selidik.
“he…he…he.. sebenarnya memang iya” ucapku merasa tertangkap basah
“saya tidak bisa membayangkan melihat reaksi queen seperti apa nanti
melihat penampilan anda nanti”
“tenang saja Erika, aku akan berubah penampilan jika sudah tiba di
London kok”
Erika selesai mengemasi koperku dan ia pun keluar kamar dan aku
mengemasi barang2 memang ingin aku bawa seperti kamera pemberian radian, liontin
darinya, dan hadiah dari keluargaku yang lain sedangkan notebook dari ayahanda,
kamera dari orphie dan barang elektronik lainnya sudah dimasukkan kedalam koper
oleh Erika juga foto hasil karyaku yang kusimpan dihard disk juga ikut kubawa
dan kumasukkan kedalam koper bersama dengan barang2 yang sudah dipak oleh
Erika.
Keesokan harinya aku sudah siap dengan celana jins dan sweter dan syal
yang membungkus leherku karena menurut ibunda udara London agak dingin tidak
sama dengan di Bolivia, koperku dibawa turun oleh Erika dan salah satu pelayan
dan langsung dimasukkan kedalam bagasi mobil. Ibunda dan ayahanda serta
saudara2ku yang ada di istana memelukku dan mengantarkanku sampai ke mobil, aku
juga meminta pada ayahanda agar kak leon tidak diberi tahu tentang keberadaanku
di London. Agar pers dan yang lain juga tidak mengetahui keberadaanku, aku
diantar ke bandara oleh paman Sebastian dan paman Santiago begitu aku masuk
pesawat baru mereka langsung pergi.
Kini aku sedang dalam pesawat menuju ke London sesuai dengan mimpiku
untuk hidup mandiri dan bebas untuk sementara dari istana. Mungkin aku sedih
karena berpisah dengan keluargaku, istana yang nyaman, kebun bungaku, dan
negeriku, mungkin ini yang dirasakan oleh kak leon waktu pergi ke London.
Sebenarnya ini bukan pertama kalinya aku ke London, karena kami sering
diundang untuk menghadiri pesta keluarga ratu elizabet, tapi kini aku sendiri
dan akan hidup sendiri sejak aku menginjakkan kaki di bandara internasional
London nanti aku bukan lagi princess vallerya anak terakhir dari queen dan king
kerajaan Slovakia
Selesai tanggal 24 agustus 2011
Hari rabu jam 11 08 pm
Bulan ramadhan sebelum sholat malam.
In London
Deru roda pesawat terbang mengelilingi Bandara sebelum akhirnya berhenti
tepat didepan tempat penurunan penumpang dan pramugari mengingatkan pada para
penumpang untuk bersiap2 dan berkemas sehingga tidak ada barang yang tertinggal
atau terjatuh di pesawat sedangkan safety belt sudah dilepaskan sejak tadi
hanya tinggal turun dan menghirup udara kota London kota metropolis yang kaya
akan yang agak bernuansa eksotik tersendiri, aku turun dari pesawat dengan
membawa tas slempang yang hanya berisi ponsel, dompet dan peta juga keperluan2
kecil yang mungkin penting. Kulangkahkan kaki menuju pintu keluar setelah
mengambil 2 koper dari tempat pemeriksaan saat sibuk dengan 2 koper dan tas
kecilku seseorang menepuk pundak dan memelukku ternyata sophie yang kukira tidak
bisa menjemputku.
Welcome in London princess vallerry” sapanya dengan menunduk hormat ala
kerajaan dengan tertawa.
“sudah kubilang jangan panggil aku vallery ditambah dengan
princessnya”ucapku kesal padahal sudah kuingatkan berkali2 melalui telfon.
“ha…ha…ha… santai saja sayang disini jarang orang yang mengenal anggota
keluarga silvania hanya ayahanda dan ibundamu saja yang mereka tahu, aku tadi
Cuma menggodamu”ucap sophie sambil tertawa yang kubalas dengan cubitanku
“yuk kita harus segera ke apartemenmu dan beristirahat karena banyah hal
yang harus kita lakukan disana meskipun aku sudah membersihkan apartemenmu
tetap saja kau harus mengecek semuanya”ucap sophie sambil mencarikan taxi dan
meminta supir untuk memasukan koperku.
Didalam taxi sophie bercerita tentang kondisi apartemenku yang telah
berisi furniture rumah hadiah dari ibunda dan ayahanda juga mobil sebagai alat
transportasiku selama di London yang menurutnya sangat aneh karena mobil itu
sangat bagus dan baru meski kata ayah mobil itu murah 10x lebih murah dari pada
mobil kak leon, aku sendiri belum melihatnya, tapi jika terlalu mencolok aku
akan memakai biskota atau sepeda biasa saja.
Kami sampai di depan apartemenku yang memang tidak mempunyai kesan mewah
bisa dibilang sangat sederhana hanya 2 kamar tidur 1 kamar mandi dan dapur yang
sederhana, dengan dibantu oleh supir taxi aku membawa 2 koperku ke atas lantai
3 karena memang apartemenku berada di lantai 3. Pintu dibukakan oleh sophie dan
aku membayar ongkos taxi dan berterimakasih pada sopir tersebut yang telah baik
membantu kami.
“Huh akhirnya sampai juga, mulai sekarang aku harus hidup mandiri dan
mengatur semuanya”ucapku sambil meletakkan tas dan duduk disofa yang meskipun
terlihat biasa tapi sangat empuk karena dipesan khusus dari Romania meskipun
aku hidup mandiri ibunda tetap mengisi furniture di sini dengan furniture
berkualitas meskipun dengan model yang beredar sama dengan furniture murah yang
beredar dipasarant bahkan mereka mengganti spring bed biasa yang ada sebelumnya
dengan yang kualitas terbaik dan itu salah satu syarat khusus yang harus
kupenuhi agar ibunda mau melepasku pergi beliau tetap memastikan anak bungsunya
mendapat perlakuan sama dengan yang lainnya meskipun ingin hidup mandiri, tiba2
aku kangen pada mereka pasti berat bagi mereka untuk melepaskanku dan
membiarkanku hidup sendiri apalagi jauh dari mereka.
“wah sudah lengkap semua, kurasa kita hanya membutuhkan sedikit
berbelanja”ucapku pada sophie.
“ayahmu benar2 memastikan semuanya termasuk listrik, air, gas, dan
keamananya”komentar sophie
“setelah mandi kita berbelanja bahan makanan dan yang lain, aku akan
traktir makan di fast food bagaimana?”tawarku
“naik apa? Tentu meskipun tidak berbelanja banyak tetap saja tidak
sedikit”
“ayo kita lihat mobilku, jika terlalu mewah nanti bantu aku memilih
sepeda pancal”
Kami turun ke garasi yang memang termasuk fasilitas apartemen dibawah
kami berkenalan dengan tetangga bawah dan security yang tidak sengaja juga
digarasi
“jadi kamu penghuni apartemen lantai 3?” Tanya security apartemen padaku
“iya saya baru datang tadi dan ini teman saya”
Kamu pasti bukan orang inggris, karena orang britany jarang yang
menggunakan bahasa resmi”
“oh begitu kebetulan saya memang dari Slovakia dan mungkin agak terlalu
sopan”
“sebenarnya menyenagkan sich tapi remaja disini sudah jarang sekali yang
bersikap seperti orang inggris, sebenarnya kalian ke garasi ada keperluan apa?”
tanya security.lagi
“aku hendak membawa mobil yang disewakan oleh ayah untuk kupakai ke
plaza, apakah ada yang mengirimkan mobil beberapa hari yang lalu?”
“oh mobil itu punyamu, itu disana dipojok dekat mobil warna abu2 dan ini
kuncinya aku diminta memberikannya pada gadis yang menanyakannya”
Kami pergi meninggalkan security dan tetanggaku yang baru kami kenal itu
menghampiri mobil yang dimaksud oleh security betapa tercengangnya kami melihat
mobil Mercedes bens yang dimaksud oleh security tersebut hingga kami kembali
bertanya untuk lebih memastikannya dan memang benar itu mobilku.
“ini sich bukan mobil biasa aku pasti lebih memilih naik bis dari pada
memakainya”
“sebaiknya kamu menukarkannya dengan mobil yang lebih murah dari ini,
coba kau hubungi ayahandamu untuk membicarakannya”saran sophie
Segera kuraih ponselku dan kuhubungi ponsel pribadi ayah kuharab beliau
tidak sedang rapat atau sibuk dan harapanku terkabul paman Sebastian langsung
memberikan ponsel itu pada ayahanda bhu aku yang begitu tahu aku yang menelfon
“halo vallery bagaimana kau sedang apa sekarang?”
“saya sedang berada di garasi mobil ayahanda bersama dengan so phie, ayahanda
boleh saya menukar mobil pemberian ayah dengan mobil yang lebih murah lagi?”
“memangnya da apa dengan mobil itu ada masalah?”
“sebenarnya tidak ada, tetapi terlalu aneh jika seorang gadis SMU ke
sekolah dengan menggunakan Mercedes bens kecuali ia anak bangsawan London”
“boleh saja asal, dalam kondisi baru dan bagus terserah merek apa bawa
saja mobil itu ke shorum langganan ayahanda. pilihlah mobil yang kau sukai,
biar ayahanda yang menggurusnya”
“tapi bukannya mereka akan tahu jika aku yang kesana dan menukar mobil
ini?”
“mereka tidak mengenalmu bilang saja kalau kamu disuruh untuk
mengembalikan mobil ini dengan yang lebih murah, mobil ini belum ayah bayar
jadi masih bisa dikembalikan”
“baiklah ayah akan segera kutukar dengan mobil yang normal2 saja miss u
ayahanda dan salam untuk ibunda dan yang lain aku baik2 saja” segera ku tutup
ponselku dan menaiki mobil ini menuju shorum intuk menukarnya. Membutuhkan satu
jam lebih untuk memilih mobil yang sesuai dengan imageku sekarang akhirnya aku
mengambil mobil land cruser yang agak remaja dan tidak terlalu mencolok
meskipun harganya hampir sama dengan harga BMW
“sekarang kita ke plaza untuk berbelanja” seru sophie sambil menaiki
mobil setelah aku menstaternya
Kami untung bisa menemkan tempat untuk parker dan memasuki plaza, kami
berada disana hampir lima jam dan kembali ke apartemen dengan kantong belanjaan
yang kami tenteng di kedua tangan sejenak beristirahat sophie mengajariku untuk
memasak makanan yang praktis dan memakannya berdua baru kemudian aku mengantarkan
sophie kembali ke asramanya menggunakan mobil baru kemudia pulang dan langsung
tidur karena terlalu lelah.
Keesokan harinya kuawali hariku di London dengan berlari pagi ditaman
baru kemudian mandi dan berjalan2 keliling londong dengan ditemani oleh kamera
pemberian radian karena kamera pemberian orphie sedikit rusak dan belum aku
bawa ke tempat servis. Asik berjalan2 aku iseng memasuki library yang
pengunjungnya tidak terlalu banyak, begitu selesai mendaftarkan diri aku segera
sibuk untuk memilih2 buku tak sengaja aku tertarik dengan buku yang berjudul
sejarah music classic bethoven segera kuhampiri buku itu dan mengambilnya tidak
sengaja aku hampir menabrak seorang cowok yang sepertinya seumuran dengan kak
leon.
“maaf aku ga sengaja” ucapku menatapnya yang meski tidak setampan radian
dia keliahatan baik dan ok.
“g papa, ini bukumu sebaiknya kita duduk mungkin kita bisa
ngobrol”tawarnya
“boleh”aku langsung mengiyakannya dan duduk di bangku yang memang
disediakan untuk para pengunjung library.
“namaku agustinus keyward, sich tanggil saja key”
“louise V auroresia, panggil saja louise”
“kamu suka music clasik?”tanyanya
“suka sich, kamu melihatnya karena aku membaca buku ini ya?”
“iya memang, kamu sekolah dimana?
“SMU London, kamu kuliah dimana?”
“kok tahu, aku anak oxford”
“wow calon diplomat dan politikus dong”
“tidak juga, karena kamu pasti bukan orang britany bagaimana kalau kita
jalan2”
“aku baru saja jalan2 dengan menggunakan mobil”
“ini berbeda, ini tour ke kampusku pasti seru melihat2 okford karena
bangunannya sangat indah”
“tapi bukannya tidak boleh memasuki oxford jika bukan mahasiswa disana?”
“iya itu jika dalam masa kuliah tapi ini dalam masa liburan sehingga
boleh masuk sebagai gues dan aku akan jadi guide yang baik, bagaimana?”tawarnya
“boleh, tapi setelah itu temani aku untuk registrasi ke SMU London ok!”
Dia mengaguk dan kamipun naik mobilnya menuju oxford sebenarnya aku agak
nervous karena aku akan memasuki tempat perkuliahan kak leon, orphie, ricard,
jyk, dan radian belum lagi jika harus bertemu dengan mereka ataupun Andrew dkk,
huh….. aku lupa mereka juga bersekolah disana. Kami tiba disana dengan keadaan
yang lumayan sepi kami berjalan2 dan key menunjukan seluk beluk universitas ini
aku yakin pasti aku tidak akan tersesat ketika aku kuliah disini nanti. Kami
mengunjungi tiap sudut kampus ini aku juga mendapat tawaran jyk untuk menonton
recital music classic di ruang music karena temannya yang bermain dalam resital
itu dan aku mengiyakannya.Kami memasuki ruang music disana ternyata lumayan
banyak juga penontonya. Menurut key temannya itu musisi terkenal.
Aku sangat tercengang ketika yang dimaksud oleh teman key adalah jyk
romer o yang juga teman baikku akupun mencari2 yang lain karena mereka jarang
sekali berpisah dan ternyata benar ada radian constaris, ricard, orphie
sepupuku yang duduk di pojok dekat dengan panging aku langsung lemas apa lagi
kata key mereka temannya ia bahkan menawariku untuk berkenalan dengannya
setelah recital selesai yang langsung ku tolak, karena meskipun aku berpakaian
biasa dan tidak terlihat seperti princess aku belum benar2 berubah mereka pasti
masih bisa mengenaliku.
“bagaimana kalau kau ikut dengan ku menemui mereka”tawar key
“tidak key aku mau ke toilet sebentar dan akan kembali ke sini nanti”
Akupun keluar dan tidak sengaja radian menoleh kearahku ketika aku
keluar dan menuju toilet kuusahakan agak lama baru setelah yakin mereka sudah
pergi aku kembali dan menemui jyk di ruang music, jyk sendirian menungguku di
dekat panggung ia tersenyum melihatku. Saat jyk bermain tadi akupun sebenarnya
ingin untuk main piano baru ketika sudah sepi hanya aku dan key yang ada disitu
aku berani untuk mencoba bermain piano lagu yang dulu aku mainkan untuk kak
leon blue sky yang langsung diberi aplaus begitu aku selesai.
“wow bagus sekali, sayang kamu seharusnya berduet dengan jyk karena
kalian sangat berbakat”
“terima kasih pujiannya, yuk pulang aku sudah lapar!”
“kamu ini blak2kan sekali yaa mengatakan lapar didepan cowok tanpa
merasa malu khan seharusnya kalian para cewek itu menjaga image dengan tidak
mengatakannya, tapi tidak apa2 aku suka kamu, kamu jujur dan terbuka, yuk” ajak
key keluar menuju parkiran ternyata radian dkk masih ada disana kata key yang
berbicara dengan mereka, kalau mereka mendengar suara piano di ruang music
untung key tidak mengatakan apa2.
“ini restoran ayahku aku biasanya bekerja membantu mereka”ucap key
ketika membukakan pintu untukku dan mengajakku masuk.
Kami duduk dipojok dekat dengan jendela sehingga aku bisa melihat lalu
lalang lalulintas London disiang hari selesai makan sesuai janji kami ia
mengantarku ke SMU London untuk registrasi bahkan dengan bantuan key aku bisa
berkenalan dengan beberapa siswa lain yang juga baru kami ngobrol berlima aku,
key, hiera utada, Laurent dan cowoknya Kevin. Asik ngobrol kami sehingga mereka
menyangka aku pacaran dengan key yang kami balas hanya dengan senyuman. Pulang
dari sana kami kembali ke library untuk mengambil mobilku dan minggu depan
ketika pelajaran mulai berlangsung ia akan mengantarkanku ke sekolah dan
menjemputnya sedangkan seminggu ini kami hanya berkomunikasi lewat ponsel
karena ia sibuk mengerjakan tugas liburannya.
Saat key sedang sibuk aku memilih untuk berada dirumah dan chating
dengan kak anasabell, renalusia dan teman2ku seperti kaure, Laurent dan Alisha
aku juga memberikan foto terbaruku agar dapat mereka berikan sarat agar aku
lebih tidak dikenali.
“sebaiknya kamu mengecat rambutmu menjadi coklat atau pirang tapi
menurutku lebih pantas coklat sesuai dengan kulit dan wajamu usul”Alisha yang
memang pengalaman dalam fasyen
“dandananmu lebih natural dan lebih bergaya agak tomboy mungkin vall”
“iya begitu juga bagus sich tapi bagaimana caranya pribadimu yang dulu
tidak terlihat ditampilkan berusaha tampil sesuai dengan keinginanmu pasti akan
tetap cantik dan terlihat berbeda apalagi dengan gaya rambut dan warnanya yang
tidak lagi sama”
“Ok kalo begitu aku akan berusaha tampil sesuai dengan karakterku dan
stayleku” aku kembali asik mengobrol bersama mereka.
“kamu sudah punya cowok disana?”Tanya kaure
“belum aku khan baru beberapa hari di London. Tapi ada sich teman baruku
ia bernama agustinus keyward nama panggilannya key”
“cakep g’? Tanya mereka serempak karena memang kami chating bareng2 ber4
“lumayan, tapi dia baik bahkan dia nganterin aku registrasi SMU kemarin”
“kuliah atau seumuran dengan kita?” Tanya Alisha
“ia teman ricard di okford”
“jadi kamu ketemu dong sama mereka?”
“g aku diajak keliling oxford sebagai guess dan tidak sengaja ternyata
jyk mengadakan recital untung saja mereka tidak melihatku dan aku menolak untuk
dikenalkan ke mereka”
“syukur dech kalau begitu”ucap mereka serempak
Kalau tidak chating dengan mereka aku akan berjalan2 ke luar kota London
yang suasananya agak hijau sehingga aku menamukan danau kecil yang tenang dan
damai agak mirip dengan danau di Slovakia yang seringku kunjungi dan kebetulan
hanya membutuhkan waktu selama 2 jam dari pusat kota London sehingga ketika aku
rindu Slovakia aku akan kemari. Seminggu masa tenangku sudah berahir sehingga
kini aku sudah berada dalam mobil key yang akan mengantarkanku sekolah mobilnya
pergi setelah aku masuk ke dalam gerbang.
“good morning” sapa seorang senior yang sengaja ingin mencari anak2 baru
yang cantik menurutku hampir mirip sifat Andrew hanya saja ia tidak seborjuis
Andrew, aku mual melihatnya dan tidak membalas sapaannya bergegas pergi.
Dilorong aku kembali bertemu dengan teman cewek yang sikapnya seperti
gadis paling cantik di sekolah dan melihat dari namanya yang termasuk dalam
daftar bangsawan kerajaan London sehingga ia seperti seorang putri dan dengan
dayang2nya, aku binggung pada zaman semaju ini apa lagi dikota yang notabene sebagai
kota metropolis masih ada yang membangga2kan kebangsawananya.
“hey louise, kamu kenapa kok bengong sendiri disini?”Tanya hiera
“ mungkin aku Cuma sakit kepala tadi di depan aku bertemu dengan tipe
cowok yang sama sekali aku tidak suka dan yang kedua aku bertemu dengan anak
bangsawan yang pada zaman semaju ini masih bersikap seolah zaman kerajaan lama”
ucapku heran
“udah biasa kali, namanya frisia arnotty freiss mereka sejak dulu juga
seperti itu kebetulan aku satu sekolah dengan
mereka” ucap hiera kalem dengan sedikit malu.
“mana Kevin dan Laurent aku masih belum bertemu dengan mereka”
“oh mereka sedang mendaftar club bagaimana denganmu apa kamu mau ikut
kegiatan club?”
“Aku tidak tahu mungkin kita tunggu saja mereka disini sehingga mereka
bisa menjelaskan tentang club2 yang ada…” belum sempat aku meneruskan ucapanku
Laurent dan Kevin sudah duduk didepan mereka sambil tersenyum.
“hai…”ucap mereka bersamaan
“memangnya kalau berpacaran itu harus bersama2 kemana2 dan menyapa
secara barengan?”Tanyaku yang dijawab dengan tawa mereka akupun ikut tertawa.
Kami masuk ke kelas sesuai dengan jadwal yang kami terima dari tata
usaha dan bertemu kembali di kantin untuk membeli makanan dan duduk mengobrol
ditaman sekolah, asik ngobrol ponselku berbunyi ada sms masuk dari key
menanyakan tentang sekolahku dan kami kembali ngobrol tapi dibarengi dengan
membalas sms dari key sehingga membuat Laurent dkk menghentikan obrolan dan
berdehem padaku dengan senyum jail.
“katanya tidak pacaran kok dari tadi smsan mulu hayo ada apa?”Tanya
hiera
“g ada apa2 dia Cuma Tanya aku sedang makan siang dengan siapa
sekarang”ucapku datar
“sepertinya dia akan menyusul kami berdua nich, hiera trus kamu kapan?
Goda Kevin padaku sekaligus juga pada hiera.
“sekarang pembahasan tentang itu kita tutup, sekarang kita bahas tentang
clup yang ada disini kalian ikut club apa?”tanyaku
“kebetulan kami berdua ikut club seni dan basket dan kami juga membawa
beberapa brosur tentang club2 yang ada disini” ucap Laurent sambil mengeluarkan
brosur2 tersebut dan memperlihatkannya pada kami.
“bagaimana kalian memutuskan untuk mengikuti club apa?”Tanya Kevin
“aku belum tahu tapi akan kupikirkan lagi tapi aku akan mengikuti club
takwondo atau je jutsu kalau ada”ucapku teringat dengan salah satu syarat
ayahanda
“aku punya kenalan orang yang punya dojo sendiri dan dia sangat
berpengalaman sebaiknya kamu mendaftar disana saja”ucap hiera
“aku setuju karena akan lebih bagus hasilnya”dukung Kevin
“boleh kapan kita bisa kesana?”tanyaku setuju dengan usulan hiera
“bagaimana kalau setelah pulang sekolah biar nanti kita kesana ramai2
biar supirku yang mengantarkannya”ucap hiera
“kalau begitu aku sms key dulu agar tidak menjemputku, karena ia ingin
pulang bersama” ucapku langsung menulis sms untuk key yang langsung dibalas
dengan lirikan mereka serta senyum simpul.
Aku dan hiera menaiki mobil jemputannya sedangkan Laurent dan Kevin
menaiki mobil Kevin, kebetulan pemilik
dojo itu masih kerabat hiera sehingga kami diperbolehkan untuk melihat-lihat
dan mencoba setlah kurasa bagus aku langsung mengisi lembaran surat
administrasi dan membayar biayanya dan agar aku bisa langsung berlatih keesokan
harinya hari ini juga aku diseleksi agar sesuai dengan kemampuan yang aku
miliki harus mulai dari tingkat rendah atau sudah ban 2 kuganti bajuku dengan
seragam milik hiera yang memang ikut dari SMP. Aku diuji oleh pamannya dank
arena diistana aku juga diperbolehkan untuk ikut kak leon yang belajar
taekwonda sehingga aku lulus dan setara dengan hiera ban 3.
“hebat yaa kamu baru daftar tapi sudah bisa setingkat dengan hiera yang berlatih
sejak SMP”puji Kevin
“aku yakin louise itu sudah berlatih taekwondo sebelumnya” ucap hiera
dengan yakin
“sebenarnya
iya, aku sering ikut berlatih kakakku tpi tdak pernah ikut seleksi karena
sifatnya hanya iseng, tapi sejak aku tinggal disini aku diharuskan untuk serius
belajar beladiri”
“yuk pulang ingat kita berlatih selama seminggu 2 kali hari ini dan
besok nanti biar kita berangkat bersama”ucap hiera
“ok”ucap kami bersamaan dan member salam pada pelatih kami dan pulang
hiera mengantarkanku sampai didepan aparteman baru kemudian pulang. Kubuka
pintu apartemen dan membuka lemary pendingin mencari air dingin dan buah apel
baru kemudian duduk beristirahat sambil menyalakan cd music classic, baru
kemudian aku memasak spagety untuk diriku sendiri dan kemudian memakannya baru
kemudian mandi, kukendarai mobilku mencari bunga yang ingin aku tanam di balkon
apartemenku sambil mencari pekerjaan part time. Aku berhenti didepan toko bunga
yang terlihat menarik karena tempatnya yang kecil dan sederhana tapi kucium
harum bunga lili Bulgaria dan berdiri didepannya mencoba masuk tapi terkunci
sampai tidak sengaja ku bertabrkan dengan seorang nenek.
“maaf nek apa anda tidak apa2?”tanyaku khawatir setelah membantunya
berdiri dan memunguti bunga yang tidak sengaja terjatuh dan memberikannya pada
pemiliknya.
“tidak apa2 girl, terimakasih telah membantuku ada apa kamu berdiri
didepan tokoku, apa yang bisa kubantu?”
“oh ini toko nenek, kebetulan sekali
kalau boleh saya ingin membeli bibit bunga lilli bulgarianya”
“dari mana kamu tau kalau ada lilli Bulgaria disini?”
“dari baunya nek, meskipun samar tapi karena saya pernah menanamnya saya
hafal dan lagi saya tahu jika lili ini tahan lama tapi harus dipotong dalam
keaadaan segar dan pemindahannya tidak boleh terlalu jauh”
“iya nenek tahu sehingga kamu pasti menyimpulkan kalau nenek menanamnya
disini, sebaiknya kita masuk tidak sopan berbicara di luar seperti ini”ucap
nenek itu sambil membuka kunci tokonya dan mempersilahkanku untuk masuk ke
dalam, aku duduk di kursi yang bernuansa classic
“lili bulgaria memang terkenal dinegaranya tapi jarang sekali orang yang
mengenalnya diluar Bulgaria, dari mana kau mengetahuinya?”
“ibuku hanya suka lili Bulgaria dan aku juga menyukainya dan sebagai
hadiah ulang tahunnya ayah secara khusus memberikan bibit bunganya”
Aku berusaha untuk mengalihkan perhatian karena kurasa nenek yang baru
saja kukenal ini bukan orang biasa pasti ia pernah bekerja di istana.
“nenek bekerja ditoko ini sendirian?”tanyaku
“kamu berusaha mengalihkan pembicaraan tapi baiklah, iya nenek menjaga
took ini sendiri”
“saya louise nek, boleh saya bekerja sambilan ikut membantu nenek
menjaga dan merawat bungga2 nenek?”
“aku sintia panggil saja nenek tia,sebenarnya nenek tidak keberatan tapi
nenek tidak bisa menggaji karyawan dengan took yang kecil seperti ini”
“aku hanya ingin dekat dengan bunga nek berapapun gajinya tidak masalah,
saya juga bisa kok merangkai bunga hanya saja tidak sepintar nenek”
“baiklah kalau begitu, ketika kau tidak sibuk datang dan bantu nenek
disini, louise”
“terima kasih nek”ucapku sambil tersenyum senang
Aku ikut ke belakan untuk melihat kebun milik nek tia dan sesuai
dugaanku baner ada lili Bulgaria dank arena aku mengutarkan niatku untuk
menanam bunga yang akan kuletakkan di balkon apartemenku aku diberikannya bibit
bunga lilli Bulgaria dan mawar putih untuk dibawa pulang karena malas pulang
akau membantu nek tia hingga sore hari sampai tokonya tutup baru aku pulang.
Kesokan harinya aku tidak diantar oleh key aku berangkat dengan
mengunakan mobilku sendiri agar tidak perlu diantar oleh hiera pulang lagi. Aku
memarkir mobilku paling jauh dari pintu masuk agar tidak menimbulkan keanehan
seorang murid SMU memakai mabil land rover terbaru aku langsung masuk kelas
matematik karena kami memang beda jadwal dan akan bertemu lagi ketika kelas
bahasa inggris dan spanyol, dikelas aku segera mencari bangku yang kosong yang
dekat dengan jendela sialnya aku ternyata sekelas dengan cewek dari keluarga
freiss klo tidak salah bernama frisia lengkap dengan dayang2nya.
“siapa namamu? Sebentar lagi aku ulang tahun dan sebagai kesopanan
bangsawan aku harus mengundangmu ke pestaku”ucapnya menghampiriku yang sedang
duduk sendirian.
“louise, jika aku hadir ke pestamu bukannya undangannya hanya dari
golongan bangsawan? Kenapa aku diundang?”
“sebenarnya begitu tapi kami terbiasa mengadakan dua pesta untuk satu
acara untuk undangan dari rakyat biasa dan bangsawan sendiri, tapi biasanya
banyak bangsawan muda yang hadir juga,
sehingga kamu pasti sangat beruntung hadir di pestaku” ucapnya dengan sikap sok
cantik
“baiklah, boleh aku membawa teman?”
“tidak apa2 kebetulan ayah tidak membatasi jumlah undangan pesta untuk
kaum biasa”ucapnya yang membuatku berfikir ia pasti cocok sekali dengan Andrew
mereka mempunyai sifat yang sama.
Ketika istirahat aku menawarkan undangan pesta pada hiera, Kevin dan
Laurent agar mereka mau menemaniku untuk datang ke pesta itu
“maaf louise kami tidak bisa kami ada acara sendiri hari itu”ucap
Laurent
“aku juga diundang louise kita berangkat bareng ok!”
“ok, kalo gitu aku g mau dateng kalo Cuma sendirian”
Kami kembali ke kelas hingga pelajaran berakhir, aku menunggu agak sepi
ketika aku mengambil mobilku dan menaikinya ternyata hiera masih disekolah
menunggu supirnya, aku membuka kaca mobil dan menyuruhnya masuk ia agak
terperanggah tapi tetap masuk mobil.
“ini mobil siapa louise?”
“mobilku Cuma kalau terlalu aneh besok aku akan naik bis saja”
“ ya ga’ lah, justru cozy banget naik mobil ini, kelihatannya masih
baru”
“iya sebenarnya bukan ini mobil hadiah dari ayah, tapi Mercedes Cuma aku
menukarnya”
“kamu sebenarnya siapa? Kok bisa punya mobil yang semahal dan sebagus
ini?”
“sebenarnya aku bukan siapa2 Cuma ayahku mempunyai perkebunan anggur dan
ibu punya beberapa kebun bunga yang diekspor ke eropa”
“pantas, kamu bisa punya mobil seperti ini” aku hanya mengaguk dan
memarkir mobilku karena kami sudah sampai di tempat latihan selesai berganti
baju aku dan hiera ikut berlatih dengan tuan kyasuke bahkan kini kami belajar
menggunakan pedang tidak main2 pedang yang digunakan adalah pedang samurai meski
dari kayu. Kami berlatih kurang lebih tiga jam dan diakhiri dengan olahraga
pernafasan baru kemudian ganti baju dan pulang, tapi aku mampir sebentar ke
rumah hiera karena sopirnya tidak dapat menjemput mobilnya ngadat dan akupun
sempat berkenalan dengan keluarganya yang sangat welcome terhadap teman anak
mereka.
Sepulang dari rumah hiera aku langsung ke toko nek tia dan langsung
membantunya merangkai bunga dan mengantarkan pesanan menggunakan mobil nenek
yakni vw kodok yang kondisinya sangat bagus. Saat aku kembali ke took kulihat
ricard dan radian serta jyk sedang melihat2 toko ketika nenek sedang merangkai
bunga untuk ricard sedangkan radian membeli sekuntum bunga lili putih, mawar
putih dan tulip masing2 sebuah selesai membayar mereka langsung pergi tanpa
melihatku yang baru saja datang dengan meletakkan keranjang bunga ternyata
mereka tidak mengenaliku.
“louise tutup tokonya mari kita makan malam bersama aku sudah
memasakkanmu sup asparagus dan beasteak domba”
“Wah aku senang sekali karena aku tahu masakan nek tia sangat enak”
Aku dan nenek tia masuk kedalam melewati kebun bunga dan sampai di
rumahnya yang memang ada dibelakang toko disana banyak sekali foto2 cucu nek
tia yang aku herankan ada foto Erika dan ibunda ketika lulus kuliah, tak
sengaja aku memandangnya cukup lama sehingga membuat nenek harus menegurku
untuk berjalan ke meja makan.
“itu foto cucuku yang bernama Erika dan temannya yang bernama silvania
andresia Ricardo foto itu ketia Erika sudah lulus smp dan temannya yang lulus
kuliah di oxford”
“kok bisa seorang mahasiswa berteman dengan anak smp?”
“kenapa kamu tertarik sekali dengan kisah hidup cucuku dan silvania?”
“tidak nek, aku hanya tertarik kok aneh mendengar seorang mahasiswa
berteman dengan cucu nenek”
“wajahmu sangat mirip dengannya bahkan Erika berkata kalau yang paling
mirip dengan Ricardo dan silvania adalah louise valleria auroresia. Yang sekarang
berada di London”
Aku terhenyak mendengar penuturan nenek tia tanpa sanggup berkata apa2
“benarkan vallery? Mungkin hanya aku yang sadar bahwa kini dihadapanku
adalah putrid dari Slovakia, tapi tenang saja meski aku tahu siapa kamu aku
akan melindungimu dan tetap mengagapmu louise agap saja tidak terjadi apa?”
“Erika tahu aku disini nek?”
"tentu saja dia hanya mempunyai syarat kalau kamu harus hadir di
acara pernikahannya dengan Kevin romero yang akan diselenggarakan beberapa
bulan lagi”
“tentu saja nek aku akan hadir sudah lama mereka saling mencintai dan
kini akan menikah sangat tidak mungkin aku menolaknya”
“sekarang sudah malam sebaiknya kamu pulang atau kamu ingin menginap
disini?”
Tidak nek, aku pulang saja, besok pagi2 sekali aku ingin menyiram bunga
dan lari pagi ketaman sebelum berangkat ke sekolah”
Aku pergi diantar nek tia sampai di depan pintu dan langsung mobil
menuju ke apartemenku seusai mandi air panas dan berganti baju aku mengerjakan
tugas sekolah sambil membuka e mail2 yang masuk dan membalasnya. Ketika aku
selesai mengerjakan tugas bahasa inggrisku ada sms masuk saat kulihat ternyata
dari key yang berisi ajakan untuk nonton bioskop tapi kutolak aku ada janji
makan malam bersama keluarga hiera bersama laurent dan Kevin, tapi kami akan
bertemu besok pagi saat aku joging di taman dan ia mengiyakan.
Saat aku joging tidak sengaja aku hampir terpeleset untung ada key yang
menangkapku sehingga tidak jatuh ke tanah.
“Kamu ga papa?” tanyanya
“iya I’m ok, trims dah nangkap aku sehingga tidak terjatuh, mau minum
kopi?”
“boleh dimana?”
“ya di apartemenku kalau kamu tidak sibuk pagi ini”
“tidak, aku tidak ada kelas pagi ini, mau kuantar?”tawarnya
“tidak usah aku membawa mobil”
Kubuatkan ia secangkir kopi dan kami sarapan bersama, ia pulang sedangkan
aku mandi dan berganti baju dan membawa tasku menuju mobil baru kemudian
berangkat sekolah dijalan aku tidak sengaja berpapasan dengan mobil ricard dan
jyk untung saja mereka tidak memperhatikan. Aku tiba disekolah dan menaruh
tasku diloker dan menutupnya kulihat seorang cowok telah berdiri di dekatku
sambil tersenyum padaku.
“hai… louise”
“kamu siapa kok tahu namaku?”tanyaku heran
“aku anjelo, kelas 12. Boleh aku bareng sama kamu?”
“silahkan aja, toh Cuma bareng g ada yang lain khan?”
“sebenarnya, aku menawarkan diri bwat jadi temen kencan di pestanya
frisia nanti”
“maaf, aku g berminat, aku akan dateng dengan temenku, sebaiknya kamu
cari pasangan lain aja”ucapku sambil berbelok menuju taman mengahampiri Kevin
dan Laurent yang sedang ngobrol bareng hiera aku duduk di sebelah hiera.
“:hai semua boleh gabung khan?”tanya anjelo menyapa teman2ku yang lain.
“hey hiera gimana tugas kamu kemarin udah selesai khan?”
“udah sich Cuma tinggal diserahin aja”
“kalian hadir g dipestanya frisia?”Tanya anjelo
“Cuma hiera dan louise” jawab Laurent
Bel masuk berbunyi anjelo akhirnya pergi sedangkan kami berempat masuk
ke kelas biologi bersama aku duduk dengan hiera kami melakukan penelitian
mengenai spora mengunakan microskop dan mengisi lembar jawaban yang akan
berpengaruh pada lembar nilai dan poin kami di akhir semester.
“sepertinya anjelo menyukaimu”ucap hiera sambil berbisik berbicara
disela2 mengisi lembar jawabannya.
“sayang aku tidak berminat”ucapku sambil berbisik
“dia termasuk cowok2 yang popular di SMU, dia juga lumayan ok”
“aku bakal pacarin dia kalo ia udah seganteng kakakku, sekarang masih
jauh”
“apa kakakmu seganteng key?”
“masih kurang ganteng tapi mendinglah dari pada anjelo”
“gimana hubunganmu dengannya ada perkembangan?” tanyanya antusias
“mr Donald melihat kemari”ucapku sambil mengisi lembar jawabanku
Kami bergegas mengisi semua kolom isian dalam lembar jawaban kami dan
menungggu mr donal menghampiri kami untuk memeriksa lembar jawaban, mr donal
datang setelah memeriksa lembar jawaban siswa lain ia menganguk puas melihat
jawaban kami dan menanyakan beberapa pertanyaan yang kami jawab sesuai yang ia
minta.
Seusai pelajaran biologi aku dan hiera harus berpisah karena ia dan
Laurent mengikuti pelajaran music sedangkan aku memilih untuk mengikuti
pelajaran bahasa prancis meskipun di kelas bergabung dengan seniorku karena
tidak ada bangku kosong terpaksa aku menghampiri seseorang yang duduk sendirian
dekat jendela.
“sorry boleh aku duduk disebelahmu?”
Ia berdiri dan membiarkanku duduk disebelah jendela sedangkan ia
menempati tempat duduknya semula.
“aku louise kelas 10, kamu?
“nero”
Mr vish datang dan duduk ditempatnya seusai dengan instruksinya ia
meminta kami untuk menerjemahkan kertas yang ia berikan melalui anak yang biasa
dipanggil dic, nero memberikan kertas itu kepadaku yang ku balas dengan ucapan
terimakasih ia hanya diam saja sehingga membuatku semakin tertarik.
Mr vish menugaskan kami untuk berkelompok dengan teman sebangku untuk
mengumpulkan poin yang akan dihitung di akhir semester ketika bel berakhir nero
langsung meninggalkanku tanpa berkata apa2 aku mengejarnya.
“nero, bagaimana dengan tugas dari mr vish?”
“kerjakan separuh dan berikan padaku selebihnya”ucapnya tanpa
memperlambat jalannya.
“hey bagaimana aku menyerahkannya, aku khan tidak tahu dimana aku harus
menemuimu?”
“aku biasa lewat di dekat taman tempatmu nongkrong dengan teman2mu”
“dasar aneh”umpatku pelan sambil berbalik menuju taman menemui teman2ku
tapi tak ada disana aku ke ruang music mungkin saja mereka berada disana dan
ternyata benar lengkap dengan Kevin juga.
“hey semua”
“bagaimana kelasmu?tanya Laurent
“sial, aku sekelompok dengan anak bernama nero”
“nero???? Dia itu adik pangeran ricard”
“what? Kok bisa dia sekolah disini?”
“memang sich biasanya anak bangsawan sekolah di oxford, menurut rumor ia
acuh sekali tapi ia adalah incaran dari frisia”
Aku hanya tertawa mendengarnya dan yakin seratus persen sepupuku tak
akan tak akan tertarik dengan cewek model frisia dan semoga ia tak mengenaliku.
Aku harus menjaga jarak dengannya dan benar ia sangat acuh bahkan saat
aku menyerahkan tugas dari mr vish
“gracias princessa”
“kamu berbicara denganku nero?”
“aku hanya mengucapkan terimakasih, aku yakin kau paham”
“tapi,,,,,,”belum sempat aku meneruskan ucapanku ia telah pergi meninggalkan
tanda Tanya besar dalam kepalaku tidak mau terlalu memikirkan akupun pergi juga
dari tempat itu meski agak kaget karena ia mengucapkan terimakasih dalam bahasa
spanyol dan memangilku putrid dalam bahasa Italy. Perhatianku teralihkan dengan
bunyi ponselku ternyata dari ayahanda.
“hai dad.”
“dad?, vallery are u ok?”ucap ayahanda dengan cemas karena baru kali ini
aku memangilnya dengan kata dad.
“im ok dad, agak aneh sebetulnya jika memangilmu dengan kata dad tapi
orang sekitarku pasti juga aneh mendengarku mengatakan ayahanda, maaf
sebelumnya”ucapku sambil meringgis.
“ok kalau begitu, bagaimana kabarmu?”
“baik dad, aku juga sudah mengikuti kursus beladiri di dojo milik
saudara temanku”
“bagus kalau begitu, tapi kenapa kamu tidak mengikuti pelajaran music?”
“karena aku lebih memilih mengambil pelajaran bahasa prancis”
“kamu mendapat kiriman paket dari ricard sudah ayahanda kirim ke
apartemenmu”
“sekarang ayah sedang apa?”
“sedang berjalan menuju gedung pertemuan untuk rapat”
“baiklah kalau begitu semoga sukses dad, miss u”
“miss u too”ucap ayahanda sebelum q menutup telfonnya.
Seusai sekolah aku ke took grandma tia dan membantu disana sampai
waktunya tutup baru kemudian pulang dan bersiap2 ke rumah hiera dengan
menggunakan mobil karena ini bukan makan malam biasa tapi hari ulang tahun
pernikahan ayah dan ibu hiera aku sengaja membawakan bunga anggrek.
Saat aku sampai disana sudah banyak mobil yang terparkir rapi padahal
kukira yang datang hanya sedikit tapi lebih dikatakan sebagai pesta kebun
karena bukan hanya makan malam biasa ayah hiera juga mengundang kolega2
bisnisnya, aku menemui ayah dan ibu hiera mengucapkan selamat dan memberikan
hadiahku
“wow indah sekali louise, terimakasih yaa”ucap ibu hiera antusias
“sama2 tante, ini hanya hadiah kecil dan senang sekali anda menyukainya”
“tapi rangkaiannya sangat elegan, dimana kamu membelinya”
“kebetulan saya bekerja paruh waktu di sebuah toko bunga dan saya
merangkainya sendiri”
“nanti biar saya Tanya hiera dimana kamu bekerja, Domo arigato louise”
Louise
menghampiri hiera yang sedang bercanda dengan Kevin dan Laurent juga dengan
hikaru yang kebetulan baru datang dari Tokyo khusus untuk menghadiri ulang
tahun orang tuanya.
“hai semua”
“kamu baru aja datang?”Tanya hiera
“iya, tadi aku mengucapkan selamat dulu ke orang tuamu baru saja”
“kenalkan ini kak hikaru ia baru saja tiba dari Tokyo”
“louise”sambil kami berjabat tangan dengan hikaru dan tersenyum
“ternyata kamu punya teman yang pintar bermain music ya hiera”
“siapa?hiera tidak tahu Laurent meski ikut pelajaran music ia tidak bisa
bermain piano”
“louise dari tangannya sudah terlihat kalau ia pintar bermain piano”
“kebetulan kalau begitu ia tidak pernah menunjukkannya pada kami”
“kalau begitu biar dia yang mengiriku nanti”
hikaru ini ternyata salah satu penyayi negeri sakura yang sudah go
internasional sehingga ia yang akan mengisi dalam acara orang tuanya.
“minggu depan ia akan konser di London dan kita dapat tiket gratis VIP,
nanti kita nonton bareng ok!”tawar hiera
Kini ketika ia naik ke atas panggung kecil yang sudah disiapkan akupun
ikut naik karena letak piano juga berada di atas pangung dan patitur juga sudah
disiapkannya ketika sudah selesai justru ada permintaan untuk mengiringi music
dansa karena aku tidak mau maka untuk menghapus kekecewaan orang tua hiera aku
memainkan lagu khusus yang sering aku mainkan ketika pesta peringata orang
tuaku lagu klasic yang sangat lembut dan romantis yang diakhiri dengan aplaus
yang meriah dan dipeluk oleh hiera ketika aku sudah berada dibawah panggung.
Aku pulang mengendarai mobilku sendirian tapi ketika akan memarkir mobilku
security berkata bahwa tadi ada yang mengirimkan paket untukku tapi karena aku
tidak ada di titipkan padanya dan setelah memarkir mobil aku membawanya naik
seusai mengucapkan terimakasih.
Ternyata paket itu berisi foto2 ketika di emerald juga beberapa hadiah
dari mereka semua jyk memberiku patitur lagu baru sedangkan ricard memberiku
jaket bulu untuk musim dingin yang ia beli ketika di swiss radian memberiku tas
tangan yang unic yang bisa digunakan untuk menyimpan kamera pemberiannya tapi
juga bisa berfungsi sebagai tas serba guna dll.
Aku meletakkan barang2 itu di lemari penyimpanan yang memang ku
khususkan untuk menyimpan hadiah.
Aku berangkat ke sekolah dengan mobil key karena ia katanya ingin
mengatakan sesuatu padaku.
“kamu nanti latihan atau langsung ke toko bunga? Biar aku yang antar”
“kamu tidak sibuk?”
“kebetulan aku tidak sedang sibuk, tidak ada yang marahkan?”tanyanya
dengan datar yang agak dipaksakan.
“tidak ada, memangnya kenapa?”tanyaku datar
Ia menepikan mobilnya di pinggir jalan dan menatapku dalam2 dengan wajah
nerves yang ia coba untuk ditahan.
“maaf kalau tiba2 membuatmu kaget karena berhenti di jalan seperti ini
tapi aku tidak punya waktu untuk mengatakannya jika tidak sekarang dan aku juga
tidak tahu apakah kamu suka cowok yang tipe romantic atau blak2an” ucapnya
“kamu tidak apa2 khan key? Karena melihatnya sangat pucat
“tidak, aku baik2 saja aku Cuma
ingin mengatakan kalau aku suka kamu, are u want to be my girl?”ucapnya
meskipun aku sudah memperkirakan hal ini tetap saja terkejut apalagi ia
mengatakannya di dalam mobil menuju ke sekolah.
“emmmmm”belum sempat aku menjawab ada yang mengetuk kaca mobil key
sehingga aku tidak jadi menjawabnya, key menurunkan kaca mobilnya ternyata itu
polisi.
“anda terkena tilang karena memarkir mobil di pinggir jalan seperti ini ”
“tapi pak saya Cuma sebentar, dan lagi kami akan segera pergi”
“tidak ada kelonggaran karena anda parker di depan rambu jalan dilarang
parker. Sekarang mana SIM dan surat kepemilikan mobil anda”
Aku tidak jadi untuk menjawab pertanyaan key tapi justru tertawa melihat
kelucuan yang sedang terjadi, setelah semuanya beres ia langsung mengemudikan
mobilnya meninggalkan tempat itu
“bagaimana louise?”
“kalau kamu ingin aku terima sebagai pacarku buat sesuatu yang special
untukku ok?” ucapku ketika turun dari mobilnya dengan member ia senyuman.
Mendengan ucapanku Key langsung
ke kampus mencari teman2nya yakni ricard dkk, ia menemukan mereka sedang duduk
di taman dekat kelas mereka.
“hai semua..”
“tumben baru datang, dari mana kamu?”Tanya jyk
“mengantarkan seseorang”
“si cewek yang bernama lauise?”
“iya dan aku baru saja mengatakan cinta ia tidak menjawab hanya
memintaku untuk membuat sesuatu yang special untuknya”
“berikan perhiasan”usul ricard
“louise, bukan tipe cewek matre”
“berikan bunga atau coklat”usul jyk
“ia memang suka bunga tapi ia bekerja part time di toko bunga” sanggah
key
“itu terlalu biasa” komentar radian
“ketika pulang sekolah beri ia bunga dan cokelat nanti malam ajak dia
candilaid diner di tempat yang romantic” ucap orphie yang tiba2 datang dari
belakang key.
“apa kesukaanya? Berikan ia hadiah”
“selain bunga, ia juga suka piano dan music”
“hal itu sering sekali dilakukan oleh adikmu orphie” komentar radian
“kalau begitu apa idemu?”Tanya ricard
“ajak dia pergi ke tempat special bagimu , sehingga ia akan merasa
special karena kau menunjukkan tempat special bagimu”
“trus apa yang harus ku lakukan disana?”
“tunjukkan sisi romantismu”ucap ricard dengan gemas
Radian tiba2 bangkit dan pergi meninggalkan teman2nya dengan alasan
ingin jalan2 padahal ia mengendarai mobilnya ke sebuah toko bunga langgananya
yakni toko bunga milik grandma tia.
“hai nek, selamat pagi”
“pagi juga prince radian, apa yang bisa saya bantu?”
“aku butuh bunga yang biasa nek”
“baiklah sebentar” ucap nek tia mengambil beberapa bunga lili, mawar,
dan tulip putih dan merangkainya dengan hati2
“mana asistennya nek?”
“dia bukan asisten hanya seorang gadis yang menyukai bunga dan
membantuku disini ketika ia tidak sibuk, sedang sekolah”
“kalau perlu asisten lagi katakana saja nek, biar aku carikan”
“tidak perlu prince, ini hanya toko bunga kecil, nanti ketika Erika
memintaku untuk pensiun aku menyerahkan pada yang lebih muda, ini bunga pesanan
prince”ucap grandma tia dengan menyerahkan bunga yang ia minta dan diterima
radian dengan memberikan uang seperti biasa kemudian radian meninggalkan toko
dengan mobilnya menuju luar kota London tiba disebuah taman bunga lili putih
dia berhenti didepan sebuah makam yang dihias indah. Radian meletakkan buket
bunga itu didepan makam dan diam disana begitu lama sampai ketika ada seseorang
yang menepuk bahunya dengan lembut.
“prince radian, sudah waktunya makan siang, ayo makan siang bersama
kami”
“baik paman” ucapnya sambil berdiri dan ikut berjalan di belakang orang
yang dipanggilnya paman.
Aku sedang bersama dengan hiera di perpus untuk mengerjakan tugas ketika
anjelo datang menghampiri kami
“hay louise, hiera”
“hey juga”ucap hiera membalas sapaannya sedangkan aku tidak
menghiraukannya, aku tetap asik dengan buku dan tugasku.
“louise mau tidak aku antar pulang?”
“tidak, terima kasih aku bisa pulang sendiri”
“kamukhan tidak membawa mobil”
“kamu kok tahu kalau louise tidak membawa mobil?”Tanya hiera
“karena mobilku dibelakang mobil yang mengantarkannya”
“kau diantar key?”Tanya hiera yang kujawab dengan anggukan kepala.
“cowok itu kakakmu khan?tanya anjelo dengan suara agak ragu
“itu bukan urusanmu, aku minta kamu jangan gangu kami yang sedang mengerjakan
tugas”
Akhirnya anjelo pergi sehingga kami bisa kembali mengerjakan tugas
sampai bel berbunyi dan kami harus berpisah karena ini adalah pelajaran bahasa
prancis dan harus berpatner dengan nero.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar